Kepercayaan kepada Allah: Mazmur 118:8
Pendahuluan:
Mazmur 118:8 menegaskan bahwa "lebih baik berlindung kepada TUHAN daripada memercayai manusia." Ayat ini adalah pusat dari keseluruhan Alkitab dalam urutan ayat dan memiliki makna mendalam tentang kepercayaan kepada Allah yang melebihi kepercayaan kepada manusia. Dalam dunia yang sering kali menuntut kebergantungan pada kekuatan manusia, ayat ini menjadi pengingat untuk menempatkan Allah sebagai sandaran utama.Artikel ini akan membahas Mazmur 118:8 secara teologis, didukung oleh pandangan para pakar, referensi Alkitab, dan aplikasinya dalam kehidupan Kristen.
1. Konteks Mazmur 118
Mazmur 118 adalah mazmur syukur dan pujian yang menegaskan kesetiaan Allah. Mazmur ini sering dihubungkan dengan perayaan besar di Israel, seperti Paskah, dan digunakan dalam liturgi ibadah. Penulis, kemungkinan besar seorang raja Israel, memuji Allah atas kemenangan dan perlindungan-Nya terhadap musuh.
Mazmur 118 juga memiliki elemen mesianis, dengan rujukan kepada batu penjuru yang dibuang (Mazmur 118:22), yang dikutip Yesus dalam Injil (Matius 21:42). Ayat 8, sebagai inti dari mazmur ini, menjadi panggilan untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan dalam menghadapi segala situasi.
Charles Spurgeon, dalam The Treasury of David, menyebut Mazmur 118 sebagai "mazmur kemenangan iman," di mana ayat 8 menjadi inti dari pesan tentang kepercayaan kepada Allah.
2. Analisis Teologis Mazmur 118:8
a. "Lebih Baik Berlindung kepada TUHAN"
Frasa ini menekankan superioritas perlindungan Allah dibandingkan perlindungan manusia. Kata "berlindung" dalam bahasa Ibrani adalah ḥāsāh, yang berarti mencari perlindungan atau kepercayaan penuh. Ini menggambarkan tindakan aktif untuk datang kepada Allah sebagai tempat perlindungan.
Mazmur 46:2-3 menyebut Allah sebagai "perlindungan dan kekuatan, penolong dalam kesesakan," yang menggambarkan keandalan Allah dalam segala situasi.
b. "Daripada Memercayai Manusia"
Manusia, dengan segala kelemahan dan keterbatasannya, tidak dapat menjadi sandaran utama. Ketergantungan pada manusia sering kali membawa kekecewaan karena manusia tidak sempurna. Yeremia 17:5 menegaskan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia."
Menurut John Calvin, dalam Commentary on the Psalms, ayat ini menekankan perbedaan mendasar antara Allah yang sempurna dan manusia yang rapuh. Kepercayaan kepada Allah membawa keamanan sejati, sedangkan kepercayaan kepada manusia membawa ketidakpastian.
3. Makna Teologis dari Mazmur 118:8
a. Allah sebagai Perlindungan Utama
Mazmur 118:8 mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat perlindungan sejati. Dalam Mazmur 91:1-2, Allah digambarkan sebagai "tempat perlindungan dan kubu pertahanan." Ketergantungan pada Allah bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kebutuhan bagi mereka yang ingin hidup dalam damai dan keamanan.
b. Ketidaksempurnaan Manusia
Ayat ini juga mengingatkan bahwa manusia tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Bahkan pemimpin yang paling bijaksana atau sahabat yang paling setia dapat gagal. A.W. Tozer, dalam The Knowledge of the Holy, menulis bahwa hanya Allah yang memiliki atribut sempurna, seperti kesetiaan dan kekuasaan, yang membuat-Nya layak menjadi tempat perlindungan.
c. Kepercayaan Sebagai Iman Aktif
Kepercayaan kepada Allah bukanlah pasif, tetapi membutuhkan iman aktif yang diwujudkan dalam doa, penyerahan, dan ketaatan. Ibrani 11:6 menyatakan bahwa "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."
4. Pandangan Para Pakar tentang Mazmur 118:8
a. Charles Spurgeon
Dalam The Treasury of David, Spurgeon menyebut Mazmur 118:8 sebagai "inti dari iman." Ia menekankan bahwa manusia sering kali mencari perlindungan di tempat yang salah, tetapi Allah adalah satu-satunya perlindungan sejati.
b. John Calvin
Calvin melihat ayat ini sebagai pengingat untuk tidak bergantung pada manusia, bahkan pada diri sendiri. Ia menekankan bahwa kepercayaan kepada Allah adalah fondasi dari kehidupan yang benar.
c. Matthew Henry
Dalam komentarnya, Henry menyatakan bahwa kepercayaan kepada Allah adalah "benteng iman yang tidak dapat dihancurkan," yang membawa ketenangan di tengah badai kehidupan.
5. Aplikasi Mazmur 118:8 dalam Kehidupan Kristen
a. Mengutamakan Allah dalam Hidup
Mazmur 118:8 mengajarkan bahwa Allah harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Dalam keputusan, tantangan, dan kesulitan, kita dipanggil untuk bersandar pada-Nya, bukan pada kekuatan manusia.
b. Belajar dari Kegagalan Manusia
Kita sering kali kecewa karena terlalu mengandalkan manusia. Ayat ini mengingatkan untuk tidak menjadikan manusia sebagai sandaran utama, melainkan belajar untuk mengarahkan hati kepada Allah.
c. Hidup dalam Doa dan Penyerahan
Kepercayaan kepada Allah diwujudkan melalui doa dan penyerahan penuh. Dalam Filipi 4:6-7, Paulus mengajarkan untuk menyerahkan segala kekhawatiran kepada Allah, yang akan memberikan damai sejahtera.
6. Tantangan dalam Menerapkan Mazmur 118:8
a. Godaan untuk Mengandalkan Manusia
Dunia modern sering kali mendorong kita untuk mengandalkan diri sendiri atau orang lain. Mazmur 118:8 mengajarkan untuk melawan kecenderungan ini dengan berfokus pada kepercayaan kepada Allah.
b. Ketidakpastian Hidup
Dalam situasi sulit, sering kali lebih mudah mencari pertolongan manusia. Namun, ayat ini mengingatkan bahwa Allah adalah sumber kekuatan yang tidak pernah gagal.
c. Kebutuhan akan Iman yang Dewasa
Kepercayaan kepada Allah membutuhkan iman yang matang, yang dibangun melalui pengalaman, doa, dan pembelajaran Firman Tuhan.
7. Relevansi Mazmur 118:8 di Masa Kini
Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, Mazmur 118:8 menjadi relevan sebagai pengingat untuk bersandar pada Allah. Ketika menghadapi tantangan seperti krisis ekonomi, kesehatan, atau hubungan, kita dipanggil untuk mencari perlindungan di dalam Tuhan, yang tidak pernah berubah.
Kesimpulan
Mazmur 118:8 adalah panggilan untuk mempercayai Allah sebagai tempat perlindungan sejati. Ayat ini menegaskan bahwa kepercayaan kepada manusia memiliki keterbatasan, tetapi kepercayaan kepada Allah membawa keamanan, damai sejahtera, dan harapan yang kekal.
Pandangan teolog seperti Spurgeon, Calvin, dan Henry memperkuat pemahaman bahwa kepercayaan kepada Allah adalah inti dari iman Kristen. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk mengutamakan Allah, bersandar pada-Nya dalam doa, dan menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya.
Dengan merenungkan Mazmur 118:8, kita dapat memperdalam iman kita dan hidup dengan keyakinan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang tidak pernah gagal. Ini adalah undangan untuk hidup dalam hubungan yang mendalam dengan Allah, yang memberikan perlindungan, kasih, dan kekuatan dalam setiap aspek kehidupan kita.