Khotbah Natal: Hati yang Terbuka untuk Sang Penyelamat (Wahyu 3:20)
Pendahuluan:
Natal adalah saat penuh sukacita di mana kita mengenang kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Tetapi Natal juga lebih dari sekadar perayaan. Natal adalah undangan. Dalam Wahyu 3:20, Yesus berkata: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia,
dan ia bersama-sama dengan Aku."
I. Yesus Berdiri di Depan Pintu
- Yesus yang Datang untuk Semua Orang
Yesus adalah Allah yang merendahkan diri-Nya untuk datang ke dunia, lahir sebagai bayi di Betlehem. Dalam Yohanes 1:14, kita membaca: "Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita."
Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah kepada manusia. Dia tidak menunggu manusia datang kepada-Nya, tetapi Dia yang mengambil inisiatif untuk mencari kita. Yesus berdiri di depan pintu hati setiap orang, mengetuk dengan penuh kasih.
- Kesabaran Yesus
Yesus tidak memaksa masuk. Dia berdiri di depan pintu dan mengetuk dengan sabar. Dia menunggu kita untuk mengambil keputusan. Ini menunjukkan kesabaran-Nya yang luar biasa, memberikan kesempatan kepada kita untuk merespons panggilan-Nya.
Ilustrasi:
Bayangkan seorang teman yang datang ke rumah Anda, mengetuk pintu dengan sabar, tetapi tidak memaksa masuk. Dia menunggu Anda membukakan pintu karena dia ingin berbicara dan berbagi waktu bersama Anda. Demikianlah Yesus, yang mengetuk pintu hati kita dengan penuh kasih.
Aplikasi:
Apakah kita sadar bahwa Yesus sedang mengetuk pintu hati kita hari ini? Natal adalah momen untuk mendengarkan panggilan-Nya dan menyadari bahwa Dia menunggu kita untuk membuka pintu bagi-Nya.
II. Membuka Pintu Hati
- Mendengar Suara-Nya
Wahyu 3:20 berkata, "jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku." Untuk mendengar suara Yesus, kita perlu hati yang peka. Sering kali, kesibukan hidup dan suara dunia membuat kita sulit mendengar panggilan-Nya.
Natal adalah waktu untuk berhenti sejenak, mengesampingkan kesibukan kita, dan mendengarkan suara-Nya. Yesus memanggil kita dengan suara lembut, mengundang kita untuk menerima kasih dan keselamatan-Nya.
- Tindakan Membuka Pintu
Membuka pintu hati adalah tindakan iman. Ini berarti kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam Yohanes 1:12, kita membaca: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah."
Ketika kita membuka hati kita untuk Yesus, kita mengizinkan Dia masuk ke dalam hidup kita dan mengubah hati serta pikiran kita. Ini adalah langkah awal menuju hubungan yang intim dengan Allah.
Ilustrasi:
Bayangkan pintu rumah Anda terkunci dari dalam, dan hanya Anda yang bisa membukanya. Tidak peduli seberapa sabar teman Anda mengetuk, dia tidak akan bisa masuk kecuali Anda memutuskan untuk membuka pintu. Begitu pula dengan Yesus. Dia menunggu Anda mengambil keputusan untuk membuka hati Anda bagi-Nya.
Aplikasi:
Apakah kita sudah membuka hati kita untuk Yesus? Natal adalah waktu untuk membuat keputusan penting ini dan menerima Yesus sebagai Raja dalam hidup kita.
III. Kehadiran Yesus Membawa Perubahan
- Yesus Masuk dan Tinggal Bersama Kita
Yesus berjanji bahwa jika kita membukakan pintu, Dia akan masuk dan makan bersama dengan kita. Dalam budaya Yahudi, makan bersama adalah tanda hubungan yang dekat dan akrab. Ketika Yesus masuk ke dalam hidup kita, Dia ingin memiliki hubungan yang intim dengan kita.
Kehadiran Yesus dalam hidup kita membawa sukacita, damai, dan pengharapan. Dalam Yohanes 14:23, Yesus berkata: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia."
- Yesus Membawa Pembaruan
Ketika Yesus masuk ke dalam hidup kita, Dia tidak hanya tinggal, tetapi juga memperbarui hidup kita. Dia menghapus dosa kita, memberikan kita hati yang baru, dan memimpin kita ke dalam kehidupan yang berbuah. Dalam 2 Korintus 5:17, kita membaca: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."
Ilustrasi:
Seperti seorang tamu istimewa yang datang ke rumah Anda dan membawa hadiah berharga, Yesus datang ke dalam hidup kita membawa anugerah, kasih, dan pengharapan. Kehadiran-Nya mengubah segalanya.
Aplikasi:
Apakah kita membiarkan Yesus bekerja dalam hidup kita? Natal adalah momen untuk membiarkan Dia memperbarui hati kita dan membawa perubahan yang sejati.
IV. Natal: Panggilan untuk Membuka Hati
Hati yang Tertutup
Sayangnya, banyak orang yang menutup pintu hati mereka untuk Yesus. Mereka mungkin terlalu sibuk, terlalu terikat pada dunia, atau merasa tidak layak untuk menerima-Nya. Tetapi Yesus tidak pernah berhenti mengetuk. Dia terus memanggil, memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menerima kasih-Nya.Natal sebagai Undangan
Natal adalah undangan terbuka untuk semua orang. Dalam Lukas 2:10, para malaikat berkata: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa." Kabar baik Natal adalah bahwa keselamatan tersedia bagi siapa saja yang mau membuka hati mereka untuk Yesus.
Ilustrasi:
Seperti undangan pesta yang dikirim kepada semua orang, Natal adalah undangan dari Allah untuk datang kepada-Nya dan menikmati sukacita bersama-Nya. Tetapi hanya mereka yang menerima undangan itu yang dapat merasakan sukacita Natal yang sejati.
Aplikasi:
Apakah kita sudah menerima undangan Natal ini? Natal adalah waktu untuk membuka hati kita, menerima kasih Allah, dan membiarkan Dia memimpin hidup kita.
Kesimpulan
Wahyu 3:20 mengingatkan kita bahwa Yesus sedang mengetuk pintu hati setiap orang. Dia menunggu dengan sabar, berharap kita akan mendengar suara-Nya dan membukakan pintu. Ketika kita membuka hati kita, Yesus masuk, membawa sukacita, damai, dan pembaruan dalam hidup kita.
Natal adalah momen untuk membuat keputusan penting:
- Mendengar suara Yesus di tengah kesibukan hidup kita.
- Membuka hati kita untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
- Membiarkan Yesus memperbarui hidup kita dan membawa sukacita yang sejati.
Pada Natal ini, marilah kita memiliki hati yang terbuka untuk Sang Penyelamat. Jangan biarkan Yesus terus mengetuk tanpa jawaban. Undang Dia masuk ke dalam hidup Anda, dan biarkan Dia membawa terang dan damai yang hanya dapat diberikan oleh-Nya. Selamat Natal!