Mari Kita Pergi ke Betlehem (Lukas 2:15-16)
Pendahuluan: Undangan yang Mengubah Kehidupan
Natal adalah momen luar biasa di mana kita merenungkan kasih Allah yang dinyatakan dalam kelahiran Yesus Kristus. Di tengah kesibukan dunia, kita sering kali lupa bahwa Natal adalah undangan untuk
bertemu dengan Allah yang telah menjadi manusia.
Para gembala, meskipun sederhana dan tidak dianggap penting oleh masyarakat, menunjukkan iman dan ketaatan yang luar biasa. Undangan ke Betlehem bukan hanya berlaku bagi para gembala, tetapi juga bagi kita hari ini. Betlehem bukan sekadar tempat fisik, tetapi simbol perjumpaan dengan Allah melalui Kristus.
I. Betlehem: Tempat Penggenapan Janji Allah
- Betlehem sebagai Kota Janji
Betlehem bukanlah kota besar atau terkenal pada zamannya, tetapi Allah memilih tempat ini untuk melahirkan Raja atas segala raja. Nabi Mikha telah menubuatkan kelahiran Mesias di Betlehem:
"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel." (Mikha 5:2)
Betlehem menunjukkan bahwa Allah sering bekerja melalui hal-hal yang kecil dan sederhana untuk menyatakan rencana-Nya yang besar.
- Betlehem sebagai Tempat Perjumpaan dengan Allah
Di Betlehem, para gembala tidak hanya menyaksikan bayi Yesus; mereka bertemu dengan Allah yang menjelma menjadi manusia. Yohanes 1:14 berkata: "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita."
Betlehem mengingatkan kita bahwa Allah yang besar hadir di tengah dunia yang sederhana, dan Dia ingin berjumpa dengan setiap orang, termasuk kita.
Ilustrasi:
Seperti seorang raja yang memilih tinggal di rumah sederhana untuk menjangkau rakyatnya, Allah memilih lahir di palungan untuk menunjukkan bahwa Dia dapat dijangkau oleh siapa saja.
II. Respon Para Gembala: Iman yang Segera Bertindak
- Mereka Menanggapi dengan Cepat
Setelah mendengar kabar dari malaikat, para gembala segera berkata: "Mari kita pergi ke Betlehem." Mereka tidak menunda atau ragu-ragu. Lukas 2:16 berkata:
"Mereka pun cepat-cepat berangkat dan mendapati Maria, Yusuf, dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan."
Respon ini menunjukkan iman mereka. Mereka percaya pada apa yang diberitakan oleh malaikat, dan mereka bertindak sesuai dengan iman itu.
Aplikasi:
Ketika kita mendengar firman Tuhan, apakah kita merespons dengan segera? Natal adalah pengingat bahwa kita dipanggil untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak.
- Mereka Meninggalkan Kesibukan Mereka
Sebagai gembala, mereka bertanggung jawab menjaga kawanan domba. Namun, mereka rela meninggalkan tanggung jawab mereka untuk sesuatu yang lebih besar: bertemu dengan Juruselamat.
Ini mengajarkan kita untuk memprioritaskan hal yang benar. Di tengah kesibukan dunia, kita harus mengutamakan perjumpaan dengan Kristus.
Ilustrasi:
Seperti seorang pedagang yang menjual segala miliknya untuk membeli mutiara yang berharga (Matius 13:45-46), para gembala mengutamakan apa yang benar-benar penting.
III. Pelajaran dari Betlehem untuk Kehidupan Kita Hari Ini
- Betlehem sebagai Simbol Perubahan Prioritas
Para gembala mengajarkan kita untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk bertemu dengan Yesus. Dalam kehidupan kita, Betlehem adalah simbol untuk meninggalkan hal-hal duniawi demi mencari hal-hal yang kekal.
Yesus berkata dalam Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Aplikasi:
Tahun ini, apakah kita telah memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita? Natal adalah waktu untuk mengoreksi prioritas kita dan memastikan bahwa Yesus menjadi pusat segalanya.
- Betlehem sebagai Tempat Sukacita yang Dibagikan
Setelah bertemu dengan Yesus, para gembala tidak diam saja. Lukas 2:17 berkata:
"Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu."
Mereka menjadi saksi dari apa yang mereka lihat dan dengar. Betlehem mengajarkan kita untuk tidak hanya mengalami sukacita Natal, tetapi juga membagikannya kepada orang lain.
Ilustrasi:
Seperti obor yang menyalakan lilin-lilin lain, hidup kita dipanggil untuk menyebarkan terang Kristus kepada dunia.
Aplikasi:
Sudahkah kita membagikan kabar baik tentang Yesus kepada orang-orang di sekitar kita? Natal adalah waktu untuk menjadi saksi kasih Allah.
IV. Pergi ke Betlehem dalam Hidup Kita
- Betlehem adalah Tempat Hati yang Terbuka
Hari ini, kita mungkin tidak bisa secara fisik pergi ke Betlehem. Namun, Betlehem adalah simbol dari hati yang terbuka untuk menerima Yesus. Dalam Wahyu 3:20, Yesus berkata:
"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya."
Betlehem rohani adalah ketika kita membuka hati kita untuk menerima kasih, pengampunan, dan keselamatan dari Kristus.
- Betlehem adalah Tempat Pelayanan dan Kasih
Pergi ke Betlehem juga berarti menjadi tangan dan kaki Kristus di dunia ini. Dalam Matius 25:40, Yesus berkata:
"Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Aplikasi:
Bagaimana kita bisa "pergi ke Betlehem" hari ini? Dengan menunjukkan kasih Kristus melalui pelayanan, perhatian, dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita.
Kesimpulan: Natal adalah Undangan untuk Pergi ke Betlehem
Ketika para malaikat mengumumkan kelahiran Yesus, para gembala menanggapi dengan iman dan segera pergi ke Betlehem. Mereka bertemu dengan Juruselamat, bersukacita, dan membagikan kabar baik itu kepada orang lain.
Hari ini, kita juga diundang untuk "pergi ke Betlehem":
- Menjadikan Kristus sebagai prioritas utama dalam hidup kita.
- Membuka hati untuk perjumpaan pribadi dengan Yesus.
- Menyebarkan sukacita dan kasih Kristus kepada dunia di sekitar kita.
Natal adalah pengingat bahwa Allah telah datang ke dunia untuk membawa keselamatan. Mari kita, seperti para gembala, berkata:
"Mari kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang telah Tuhan perbuat."