Renungan Tahun Baru: Hari Baru, Hikmat Baru (Yakobus 1:5)

Renungan Tahun Baru: Hari Baru, Hikmat Baru (Yakobus 1:5)
 Pendahuluan: Tahun Baru, Hikmat Baru

Setiap tahun baru membawa harapan dan tantangan baru. Banyak orang memulai tahun dengan menetapkan resolusi atau target baru. Namun, di tengah optimisme ini, kita sering menghadapi ketidakpastian dan keputusan sulit yang membutuhkan hikmat untuk melangkah dengan benar. Dalam menghadapi ini, kita diundang untuk mencari hikmat dari Allah.

Yakobus 1:5 berkata: "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak 
membangkit-bangkit—maka hal itu akan diberikan kepadanya."

Ayat ini menegaskan bahwa hikmat adalah anugerah dari Allah yang tersedia bagi siapa saja yang memintanya dengan iman. Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan ini dengan hikmat baru dari Allah. Renungan ini akan membahas:

  1. Apa arti hikmat yang diberikan oleh Allah.
  2. Mengapa kita membutuhkan hikmat di tahun baru.
  3. Bagaimana mendapatkan hikmat untuk menjalani tahun yang baru.

I. Hikmat Allah: Apa Artinya?

  1. Hikmat yang Berasal dari Allah
    Hikmat bukan sekadar kecerdasan atau pengetahuan. Dalam Alkitab, hikmat berarti kemampuan untuk memahami dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Hikmat adalah panduan ilahi yang membantu kita membuat keputusan yang benar, berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab.

Dalam Amsal 9:10, Salomo berkata: "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."

R.C. Sproul dalam bukunya Knowing Scripture menjelaskan bahwa hikmat sejati dimulai dari hubungan yang benar dengan Allah. Ketika kita menghormati dan tunduk kepada Allah, kita mulai memahami bagaimana menjalani hidup sesuai dengan rencana-Nya.

  1. Hikmat yang Murah Hati
    Yakobus 1:5 menggambarkan Allah sebagai pemberi hikmat yang murah hati. Dia tidak menahan hikmat-Nya dari kita, tetapi memberikannya dengan berlimpah kepada mereka yang memintanya dengan iman. Ini adalah bukti kasih karunia Allah yang melimpah bagi umat-Nya.

Ilustrasi:
Bayangkan seorang ayah yang dengan senang hati memberikan nasihat bijaksana kepada anak-anaknya setiap kali mereka meminta. Demikianlah Allah memberikan hikmat-Nya kepada kita dengan murah hati, tanpa memarahi atau mencela kita atas kekurangan kita.

Aplikasi:
Apakah Anda sudah meminta hikmat kepada Allah untuk memulai tahun yang baru? Ingatlah bahwa hikmat-Nya selalu tersedia bagi mereka yang mencarinya dengan tulus.

II. Mengapa Kita Membutuhkan Hikmat di Tahun Baru?

  1. Menghadapi Keputusan Penting
    Setiap tahun baru membawa banyak keputusan yang harus diambil: pekerjaan, hubungan, keuangan, pelayanan, dan lainnya. Tanpa hikmat Allah, kita rentan membuat keputusan berdasarkan emosi atau keinginan pribadi yang dapat membawa kita menjauh dari kehendak-Nya.

Amsal 3:5-6 mengingatkan kita: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Ketika kita mencari hikmat dari Allah, Dia akan memimpin langkah-langkah kita sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.

  1. Mengatasi Tantangan dan Kesulitan
    Tahun baru tidak hanya membawa harapan baru, tetapi juga tantangan yang tidak terduga. Dalam Yakobus 1:2-4, kita diajarkan untuk bersukacita di tengah pencobaan karena pencobaan menghasilkan ketekunan. Namun, di tengah pencobaan ini, kita membutuhkan hikmat untuk memahami apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita.

Menurut John Piper dalam bukunya Future Grace, hikmat adalah kemampuan untuk melihat setiap situasi dalam hidup kita dari perspektif Allah. Dengan hikmat, kita dapat menghadapi pencobaan dengan iman dan pengharapan, mengetahui bahwa Allah sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Ilustrasi:
Seperti seorang pelaut yang membutuhkan kompas untuk menavigasi badai di lautan, kita membutuhkan hikmat dari Allah untuk menavigasi tantangan hidup di tahun yang baru.

Aplikasi:
Apakah Anda sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di tahun ini? Mintalah hikmat Allah untuk membantu Anda menghadapi setiap situasi dengan bijaksana.

III. Bagaimana Mendapatkan Hikmat untuk Tahun yang Baru?

  1. Meminta dengan Iman
    Yakobus 1:5-6 berkata bahwa kita harus meminta hikmat kepada Allah dengan iman, tanpa ragu-ragu. Iman adalah dasar dari doa kita. Kita percaya bahwa Allah adalah pemberi hikmat yang murah hati, dan kita yakin bahwa Dia akan menjawab permohonan kita.

Dalam Matius 7:7, Yesus berkata: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

R.C. Sproul menekankan bahwa iman dalam doa berarti kita mempercayai karakter Allah sebagai Bapa yang baik dan setia, yang selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.

  1. Merenungkan Firman Allah
    Hikmat Allah sering kali diberikan melalui firman-Nya. Mazmur 119:105 berkata: "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."

Ketika kita merenungkan firman Allah setiap hari, kita akan menerima hikmat untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Firman Allah adalah panduan terbaik untuk membuat keputusan yang benar dan bijaksana.

Ilustrasi:
Seperti seorang pendaki yang membutuhkan peta untuk menavigasi jalur yang sulit, firman Allah adalah peta hidup kita yang menuntun kita ke jalan yang benar.

  1. Bergaul dengan Orang Bijak
    Amsal 13:20 berkata: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."

Salah satu cara untuk mendapatkan hikmat adalah dengan bergaul dengan orang-orang yang memiliki hikmat Allah. Mereka dapat memberikan nasihat, dorongan, dan teladan hidup yang membantu kita bertumbuh dalam iman dan hikmat.

  1. Belajar dari Pengalaman Hidup
    Hikmat juga dapat diperoleh melalui pengalaman hidup. Tuhan sering menggunakan pengalaman kita—baik yang menyenangkan maupun yang sulit—untuk mengajar kita dan memperdalam pengertian kita tentang jalan-jalan-Nya.

Roma 8:28 berkata: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."

Aplikasi:
Apakah Anda bersedia meminta hikmat dengan iman, merenungkan firman Allah, bergaul dengan orang bijak, dan belajar dari pengalaman hidup Anda? Jadikan tahun baru ini sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam hikmat yang sejati.

IV. Langkah Praktis untuk Hidup dalam Hikmat

  1. Membuat Komitmen untuk Berdoa dan Membaca Firman Setiap Hari
    Luangkan waktu setiap hari untuk berdoa dan merenungkan firman Allah. Ini adalah langkah penting untuk menerima hikmat yang Anda butuhkan untuk menjalani hidup dengan bijaksana.

  2. Mencatat dan Merenungkan Keputusan Anda
    Ketika Anda dihadapkan pada keputusan penting, tuliskan alternatif yang ada, doakan, dan renungkan berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Mintalah bimbingan dari Tuhan sebelum mengambil langkah.

  3. Mengelilingi Diri dengan Komunitas Rohani
    Carilah komunitas orang percaya yang dapat mendukung perjalanan iman Anda. Mereka dapat membantu Anda bertumbuh dalam hikmat dan memberikan nasihat yang bijaksana.

  4. Bersikap Terbuka terhadap Disiplin Allah
    Terkadang, hikmat diberikan melalui disiplin Tuhan dalam hidup kita. Terimalah setiap koreksi dari Tuhan sebagai kesempatan untuk bertumbuh dan belajar.

Kesimpulan: Hikmat Baru untuk Hari yang Baru

Yakobus 1:5 mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber hikmat sejati, dan Dia memberikannya dengan murah hati kepada siapa saja yang memintanya. Tahun baru adalah kesempatan untuk memperbarui hubungan kita dengan Tuhan dan mencari hikmat-Nya untuk setiap langkah yang kita ambil.

Baca Juga: Melangkah dengan Iman di Awal Baru (Mazmur 37:5)

Sebagai respons, mari kita:

  1. Meminta hikmat dengan iman yang teguh.
  2. Merenungkan firman Allah sebagai panduan hidup.
  3. Belajar dari pengalaman hidup dan komunitas orang percaya.

Pada tahun yang baru ini, marilah kita berkata dengan iman:"Tuhan, aku membutuhkan hikmat-Mu untuk menjalani tahun ini. Pimpinlah setiap langkahku, dan jadikan hidupku berkenan kepada-Mu."

Selamat Tahun Baru! Mari kita melangkah dengan hikmat baru dari Tuhan.

Referensi:

  1. R.C. Sproul, Knowing Scripture.
  2. John Piper, Future Grace.
  3. Rick Warren, The Purpose Driven Life.

"Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian ketika kita melakukan studi Alkitab.

Next Post Previous Post