Setiap Janji Digenapi: Yosua 21:45
Renungan: Setiap Janji Digenapi (Every Promise Fulfilled)
Pendahuluan: Allah yang Setia pada Janji-Nya
Salah satu tema paling indah dan meneguhkan dalam Alkitab adalah kesetiaan Allah untuk menggenapi setiap janji-Nya. Alkitab mencatat ribuan janji Allah, dan setiap janji tersebut digenapi dengan sempurna pada waktu-Nya. Allah tidak pernah gagal menepati firman-Nya. Seperti yang ditulis dalam Yosua 21:45: "Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak
dipenuhi; semuanya telah digenapi."
Dalam renungan ini, kita akan membahas tiga hal:
- Kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-Nya.
- Bagaimana Yesus adalah penggenapan dari janji-janji Allah.
- Relevansi janji Allah bagi kehidupan kita hari ini.
I. Allah yang Setia Menggenapi Janji-Nya
- Kesaksian Kesetiaan Allah dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, kita melihat berulang kali bagaimana Allah menggenapi janji-Nya kepada umat-Nya. Misalnya:
- Janji kepada Abraham: Dalam Kejadian 12:2-3, Allah berjanji kepada Abraham bahwa melalui keturunannya, semua bangsa di bumi akan diberkati. Janji ini mulai digenapi ketika Ishak lahir dan akhirnya mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus.
- Janji tentang Tanah Perjanjian: Allah berjanji kepada bangsa Israel untuk memberikan mereka tanah Kanaan (Keluaran 3:17). Dalam Yosua 21:45, kita membaca bahwa semua janji itu telah digenapi.
John Calvin, dalam komentarnya tentang Yosua, menyatakan bahwa kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-Nya adalah dasar dari pengharapan umat-Nya. "Janji-janji Allah adalah fondasi yang tidak dapat digoyahkan bagi iman kita," tulisnya.
- Tidak Ada Firman yang Gagal
Yesaya 55:11 berkata: "Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Firman Allah tidak pernah gagal. Setiap janji yang Dia ucapkan pasti akan digenapi. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita dapat sepenuhnya percaya kepada-Nya, meskipun waktu penggenapan-Nya mungkin berbeda dari harapan kita.
Ilustrasi:
Seperti seorang teman yang selalu menepati janji, kepercayaan kita terhadapnya semakin kuat setiap kali dia memenuhi apa yang dikatakannya. Demikian pula, kesetiaan Allah dalam sejarah memberikan alasan yang kuat bagi kita untuk percaya kepada-Nya.
Aplikasi:
Apakah ada janji Allah yang sedang Anda nantikan untuk digenapi? Ingatlah bahwa Allah setia dan tidak pernah gagal. Percayalah kepada-Nya, bahkan ketika Anda harus menunggu.
II. Yesus Kristus: Penggenapan dari Semua Janji Allah
- Yesus sebagai "Ya" dan "Amin" dari Janji Allah
Dalam 2 Korintus 1:20, Paulus menulis: "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan 'Amin' untuk memuliakan Allah."
Yesus adalah penggenapan dari semua janji Allah. Dia datang untuk memenuhi apa yang telah dijanjikan dalam Perjanjian Lama, mulai dari janji tentang Mesias, pengampunan dosa, hingga hidup yang kekal.
R.C. Sproul, dalam bukunya The Promises of God, menekankan bahwa kedatangan Yesus adalah bukti puncak dari kesetiaan Allah. "Setiap janji yang pernah dibuat Allah kepada umat-Nya menemukan maknanya dalam diri Yesus Kristus," tulisnya.
- Janji-janji yang Digenapi Melalui Yesus
- Janji tentang Mesias: Yesaya 7:14 menubuatkan bahwa seorang perawan akan melahirkan seorang anak, yang digenapi dalam kelahiran Yesus (Matius 1:22-23).
- Janji tentang Penebusan: Yesaya 53:5-6 menggambarkan Mesias yang akan menderita untuk dosa umat manusia, dan ini digenapi melalui kematian Yesus di kayu salib.
- Janji tentang Kebangkitan: Mazmur 16:10 menubuatkan bahwa Allah tidak akan membiarkan Yang Kudus melihat kebinasaan, dan ini digenapi dalam kebangkitan Yesus (Kisah Para Rasul 2:31).
Ilustrasi:
Seperti sebuah peta yang membawa kita ke tujuan akhir, setiap janji dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Yesus. Dia adalah tujuan akhir dari semua janji Allah.
Aplikasi:
Apakah Anda telah menerima Yesus sebagai penggenapan janji Allah bagi hidup Anda? Natal, Paskah, dan seluruh kehidupan Yesus adalah bukti bahwa Allah setia kepada firman-Nya.
III. Janji Allah yang Berlaku Bagi Kita Hari Ini
- Janji tentang Kehadiran Allah
Allah berjanji untuk selalu menyertai umat-Nya. Dalam Ibrani 13:5, Dia berkata: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Janji ini memberikan penghiburan di tengah kesulitan hidup. Kita tidak pernah sendirian, karena Allah selalu bersama kita.
- Janji tentang Kekuatan dan Penghiburan
Dalam Yesaya 40:31, Allah berjanji bahwa mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru. Mereka akan terbang seperti rajawali, berlari tanpa menjadi lelah, dan berjalan tanpa menjadi lesu.
John Piper, dalam bukunya Future Grace, menulis bahwa janji-janji Allah memberi kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan hidup. "Ketika kita bersandar pada janji Allah, kita menemukan sumber kekuatan yang tidak pernah habis," tulisnya.
- Janji tentang Hidup yang Kekal
Dalam Yohanes 3:16, Allah berjanji bahwa siapa pun yang percaya kepada Yesus akan memiliki hidup yang kekal. Janji ini adalah inti dari Injil dan memberikan pengharapan yang kekal bagi setiap orang percaya.
Ilustrasi:
Seperti seorang anak yang memegang erat tangan ayahnya saat berjalan melalui jalan yang gelap, kita dapat memegang janji Allah untuk memberi kita kekuatan, penghiburan, dan pengharapan.
Aplikasi:
Apakah Anda hidup dengan keyakinan penuh pada janji-janji Allah? Jangan biarkan keraguan atau ketakutan menghalangi Anda untuk mengalami kebenaran janji-Nya.
IV. Respon Kita terhadap Janji Allah
- Percaya dengan Iman yang Teguh
Janji Allah tidak otomatis menjadi kenyataan bagi kita jika kita tidak mempercayainya. Ibrani 11:1 berkata: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Ketika kita percaya kepada Allah, kita memberikan ruang bagi Dia untuk bekerja dalam hidup kita dan menggenapi janji-Nya.
Hidup dalam Ketaatan
Percaya pada janji Allah berarti kita hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya. Janji-janji Allah sering kali terkait dengan panggilan untuk menaati kehendak-Nya.Membagikan Kabar Baik kepada Orang Lain
Sebagai penerima janji Allah, kita dipanggil untuk membagikan kabar baik ini kepada orang lain. Matius 28:19-20 memerintahkan kita untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus, mengajarkan mereka untuk menaati segala sesuatu yang Dia perintahkan.
Ilustrasi:
Seperti seorang utusan yang membawa surat kabar baik kepada sebuah desa, kita dipanggil untuk menjadi saksi tentang janji-janji Allah kepada dunia.
Aplikasi:
Apakah hidup Anda mencerminkan keyakinan pada janji-janji Allah? Mari kita percaya, menaati, dan membagikan janji-janji ini kepada orang lain.
Kesimpulan: Allah yang Menggenapi Setiap Janji
Yosua 21:45 mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah gagal menepati janji-Nya. Kesetiaan-Nya terlihat dalam sejarah, dan puncaknya adalah dalam diri Yesus Kristus, yang adalah penggenapan dari semua janji Allah.
Hari ini, janji-janji Allah tetap berlaku bagi kita. Dia berjanji untuk menyertai kita, memberi kita kekuatan, dan memberikan hidup yang kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Sebagai respons, mari kita percaya kepada-Nya dengan iman yang teguh, hidup dalam ketaatan, dan membagikan kabar baik kepada orang lain.
Setiap janji Allah akan digenapi. Percayalah, dan lihatlah karya-Nya dalam hidup Anda!
Referensi:
- John Calvin, Commentary on Joshua.
- R.C. Sproul, The Promises of God.
- John Piper, Future Grace.