1 Yohanes 4:14: Allah Sebagai Juruselamat Dunia
Pendahuluan:
1 Yohanes 4:14 berbunyi:"Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia."
Ayat ini adalah deklarasi teologis mendalam yang menggarisbawahi peran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia. Dalam konteks surat Yohanes, ayat ini menegaskan inti dari Injil, yaitu bahwa Allah Bapa mengutus Anak-Nya ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal.
Artikel ini akan mendalami makna 1 Yohanes 4:14, menguraikan konteks historis dan teologisnya, mengeksplorasi pandangan para teolog Reformed, dan membahas bagaimana ayat ini relevan bagi kehidupan Kristen hari ini.
1. Konteks 1 Yohanes 4:14
a. Latar Belakang Surat Yohanes
Surat 1 Yohanes ditulis untuk menguatkan iman jemaat dan melawan ajaran sesat yang meragukan keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus. Salah satu ajaran sesat yang dihadapi oleh gereja pada waktu itu adalah Gnostisisme, yang mengklaim bahwa dunia materi itu jahat dan bahwa Allah tidak mungkin menjadi manusia.
Dalam konteks ini, Yohanes menekankan bahwa Yesus, Anak Allah, datang sebagai manusia sejati untuk menyelamatkan dunia. Pernyataan dalam 1 Yohanes 4:14 adalah kesaksian apostolik tentang karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.
b. Konteks Teologis
Ayat ini terletak dalam bagian yang menyoroti kasih Allah dan kehadiran-Nya dalam kehidupan orang percaya. Kasih Allah diwujudkan secara sempurna dalam pengutusan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia.
- 1 Yohanes 4:9: "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya."
- 1 Yohanes 4:10: "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."
Kasih Allah menjadi dasar dari keselamatan, dan keselamatan itu diberikan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.
2. Eksposisi 1 Yohanes 4:14
a. "Dan kami telah melihat dan bersaksi"
Pernyataan ini mengacu pada pengalaman langsung para rasul yang melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan Yesus selama pelayanan-Nya di bumi.
- 1 Yohanes 1:1: "Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup – itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
Kesaksian Yohanes dan para rasul didasarkan pada pengalaman nyata, bukan pada spekulasi atau mitos.
- John Calvin menulis bahwa kesaksian para rasul adalah fondasi iman Kristen. Mereka adalah saksi mata yang diutus Allah untuk memberitakan kebenaran Injil.
- Herman Bavinck menegaskan bahwa kesaksian apostolik adalah bukti otentik dari karya keselamatan Allah dalam sejarah.
b. "Bapa telah mengutus Anak-Nya"
Frasa ini menunjukkan inisiatif Allah Bapa dalam memberikan keselamatan. Keselamatan adalah karya Allah sejak awal, dimulai dengan kasih-Nya yang kekal.
- Yohanes 3:16: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."
- Roma 5:8: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Pengutusan Anak adalah bukti nyata dari kasih Allah yang tak terbatas.
- Jonathan Edwards menulis bahwa pengutusan Kristus adalah puncak dari kasih Allah kepada umat manusia, yang menunjukkan kasih karunia yang tak terukur.
- R.C. Sproul menekankan bahwa pengutusan Anak Allah adalah tindakan yang mencerminkan kehendak kekal Allah untuk menyelamatkan umat-Nya.
c. "Menjadi Juruselamat dunia"
Yesus Kristus diutus untuk menyelamatkan dunia, yang berarti menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan pengharapan kekal.
- Lukas 2:11: "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."
- Kisah Para Rasul 4:12: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia."
Yesus sebagai Juruselamat berarti bahwa hanya melalui Dia umat manusia dapat diperdamaikan dengan Allah.
- Herman Bavinck menulis bahwa istilah "Juruselamat dunia" menegaskan bahwa keselamatan melalui Kristus melampaui batas etnis atau geografis; ini adalah anugerah Allah yang ditawarkan kepada seluruh dunia.
- John Calvin menekankan bahwa penyelamatan ini adalah anugerah murni yang hanya dapat diterima melalui iman.
3. Keselamatan dalam Kristus: Penggenapan Janji Allah
a. Kristus Sebagai Pendamaian
Yesus menjadi Juruselamat dunia dengan menanggung dosa umat manusia melalui kematian-Nya di kayu salib.
- 1 Yohanes 2:2: "Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia."
- Efesus 1:7: "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."
b. Kristus Sebagai Raja dan Penyelamat
Sebagai Juruselamat dunia, Yesus tidak hanya menyelamatkan manusia dari dosa, tetapi juga memimpin umat-Nya dalam kehidupan baru di bawah pemerintahan-Nya.
- Kolose 1:13: "Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih."
- Matius 28:18: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
4. Implikasi Teologis dari 1 Yohanes 4:14
a. Keselamatan adalah Inisiatif Allah
Keselamatan tidak berasal dari usaha manusia, tetapi dari kasih Allah yang mengutus Anak-Nya ke dunia.
- Efesus 2:8-9: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
b. Universalisme Penyelamatan
Yesus disebut sebagai "Juruselamat dunia," yang berarti bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
- Yohanes 1:12: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah."
- Herman Bavinck menegaskan bahwa penyelamatan yang ditawarkan Kristus mencakup segala bangsa dan suku, sesuai dengan rencana Allah yang kekal.
c. Kesaksian Iman Kristen
Kesaksian Yohanes dan para rasul menjadi dasar bagi tugas penginjilan gereja, yaitu memberitakan Injil kepada dunia.
- Matius 28:19-20: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku."
5. Penerapan Praktis dari 1 Yohanes 4:14
a. Hidup dalam Sukacita Keselamatan
Mengetahui bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya sebagai Juruselamat dunia memberikan sukacita yang mendalam bagi orang percaya.
- Mazmur 51:12: "Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu."
b. Bersaksi tentang Kristus
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bersaksi tentang karya penyelamatan Kristus kepada dunia.
- 2 Korintus 5:20: "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seolah-olah Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami."
c. Hidup dalam Kasih
Keselamatan yang kita terima dari Kristus harus tercermin dalam kasih kita kepada sesama.
- 1 Yohanes 4:19: "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."
Pandangan Para Teolog Reformed tentang 1 Yohanes 4:14
- John Calvin: Keselamatan adalah anugerah Allah yang diberikan melalui Yesus Kristus. Allah mengutus Anak-Nya sebagai bukti kasih-Nya yang tidak tergoyahkan kepada umat manusia.
- Herman Bavinck: Kesaksian apostolik tentang Yesus sebagai Juruselamat dunia adalah inti dari teologi Kristen, yang menekankan kasih dan kedaulatan Allah.
- Jonathan Edwards: Pengutusan Kristus menunjukkan kehendak Allah untuk membawa manusia kepada persekutuan dengan-Nya.
- R.C. Sproul: Allah yang mengutus Anak-Nya adalah bukti kasih dan kedaulatan-Nya dalam menyelamatkan umat-Nya.
Kesimpulan
1 Yohanes 4:14 menegaskan bahwa Allah Bapa mengutus Anak-Nya untuk menjadi Juruselamat dunia. Ayat ini mencerminkan inti dari kasih Allah yang tidak terbatas, yang diwujudkan dalam karya penyelamatan Yesus Kristus.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam sukacita keselamatan, bersaksi tentang kasih Allah kepada dunia, dan mencerminkan kasih-Nya dalam hubungan kita dengan sesama. Soli Deo Gloria!