4 Makna Takut Akan Tuhan
Pengantar:
"Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."
(Amsal 9:10)
Takut akan Tuhan adalah salah satu tema teologis yang mendasar dalam Alkitab. Dalam Amsal, Mazmur, dan banyak kitab lainnya, takut akan Tuhan digambarkan sebagai fondasi kehidupan yang benar, hikmat, dan persekutuan dengan Allah. Namun, frasa "takut akan Tuhan" sering kali disalahpahami. Apakah ini berarti ketakutan yang mencekam, rasa takut akan hukuman, ataukah rasa hormat dan kasih yang mendalam? Dalam teologi Reformed, konsep ini memiliki makna yang kaya dan beragam. Artikel ini akan membahas empat makna takut akan Tuhan, seperti yang diajarkan dalam Alkitab, dengan mengacu pada pandangan para pakar teologi Reformed.
1. Takut Akan Tuhan Sebagai Pengakuan Akan Kekudusan Allah
a. Pengakuan Kekudusan Allah
Salah satu makna utama dari takut akan Tuhan adalah pengakuan akan kekudusan Allah. Allah dalam Alkitab dinyatakan sebagai Allah yang kudus, terpisah dari dosa, dan layak untuk dihormati dengan kekaguman mendalam. Dalam Yesaya 6:3, para serafim berseru:"Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Ketika Yesaya menyadari kekudusan Allah, ia berseru:"Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir." (Yesaya 6:5).
John Calvin menekankan bahwa pengakuan akan kekudusan Allah adalah langkah pertama dalam memahami siapa Allah dan bagaimana manusia harus hidup di hadapan-Nya. Kekudusan Allah menuntut penghormatan, kekaguman, dan rasa takut yang mendalam dari ciptaan-Nya.
b. Takut yang Membawa Penghormatan
Takut akan Tuhan tidak berarti ketakutan yang membuat manusia menjauh dari Allah, tetapi rasa hormat yang mendalam yang membuat manusia datang kepada-Nya dengan hati yang penuh kerendahan. Mazmur 96:9 berkata:"Sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!"
Herman Bavinck mencatat bahwa rasa hormat ini muncul dari pengenalan akan keagungan dan kekudusan Allah yang tak tertandingi.
2. Takut Akan Tuhan Sebagai Kasih dan Kesetiaan kepada Allah
a. Takut yang Berakar pada Kasih
Dalam teologi Reformed, takut akan Tuhan juga dipahami sebagai respons kasih kepada Allah. Rasa takut ini bukan hanya rasa hormat, tetapi juga kasih yang mendalam yang diarahkan kepada Allah sebagai Bapa yang penuh kasih. Dalam Mazmur 103:13, dikatakan:"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia."
Kasih Allah kepada umat-Nya adalah dasar dari rasa takut yang sehat ini. R. C. Sproul menjelaskan bahwa kasih Allah tidak menghilangkan rasa takut, tetapi memperdalamnya menjadi rasa hormat yang penuh kasih kepada Allah yang telah menebus umat-Nya.
b. Kesetiaan dalam Takut Akan Tuhan
Takut akan Tuhan juga melibatkan kesetiaan untuk hidup menurut kehendak-Nya. Dalam Ulangan 10:12, Musa berkata:"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang diminta dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, sehingga hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
John Calvin menegaskan bahwa takut akan Tuhan adalah panggilan untuk hidup dalam hubungan yang setia dengan Allah, di mana kasih dan ketaatan berjalan seiring.
3. Takut Akan Tuhan Sebagai Permulaan Hikmat
a. Takut sebagai Awal Pengetahuan
Amsal 1:7 dan Amsal 9:10 dengan jelas menyatakan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Hikmat sejati tidak dapat dipisahkan dari penghormatan dan ketaatan kepada Allah. Tanpa takut akan Tuhan, pemahaman manusia menjadi sia-sia dan terbatas.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis bahwa pengenalan akan Allah adalah fondasi dari segala pengetahuan. Manusia tidak dapat memahami dirinya sendiri, dunia, atau tujuannya tanpa terlebih dahulu mengenal Allah dan hidup dalam takut akan Dia.
b. Hikmat yang Memimpin Kehidupan
Takut akan Tuhan memberikan hikmat yang memengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Mazmur 111:10 berkata:"Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN; semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik."
Herman Bavinck mencatat bahwa hikmat yang lahir dari takut akan Tuhan membawa manusia kepada hidup yang benar, karena hikmat ini didasarkan pada pengenalan akan kebenaran Allah.
4. Takut Akan Tuhan Sebagai Motivasi untuk Hidup Kudus
a. Takut Akan Tuhan Mengarahkan kepada Kekudusan
Takut akan Tuhan tidak hanya memengaruhi pemikiran, tetapi juga tindakan. Dalam 2 Korintus 7:1, Paulus menulis:"Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari segala pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah."
R. C. Sproul menjelaskan bahwa takut akan Tuhan membawa orang percaya kepada kehidupan yang memisahkan diri dari dosa dan hidup dalam ketaatan kepada Allah. Kekudusan adalah bukti dari rasa hormat dan takut yang sejati kepada Allah.
b. Takut yang Menjaga dari Dosa
Takut akan Tuhan juga bertindak sebagai penghalang terhadap dosa. Dalam Kejadian 39:9, Yusuf menolak untuk berbuat dosa melawan Allah dengan berkata:"Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
John Calvin menekankan bahwa rasa takut kepada Allah menjaga hati orang percaya dari godaan untuk melawan kehendak-Nya.
5. Implikasi Takut Akan Tuhan bagi Kehidupan Kristen
a. Hidup dalam Penyembahan yang Benar
Takut akan Tuhan memengaruhi cara orang percaya beribadah. Ibadah sejati adalah respons penuh hormat dan kagum kepada Allah yang kudus dan penuh kasih. Ibrani 12:28 berkata:"Marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."
b. Kesaksian Hidup kepada Dunia
Takut akan Tuhan membawa orang percaya untuk hidup sebagai terang dunia, mencerminkan kebenaran dan kasih Allah kepada dunia yang gelap. Filipi 2:12-13 berkata:"Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar, karena Allahlah yang bekerja di dalam kamu."
c. Sukacita dalam Persekutuan dengan Allah
Mazmur 128:1-2 berkata:"Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya."
R. C. Sproul menegaskan bahwa takut akan Tuhan tidak membawa beban, tetapi sukacita dalam hidup yang berkenan kepada Allah.
Kesimpulan: Takut Akan Tuhan dalam Kehidupan Kristen
Takut akan Tuhan adalah tema yang kaya dalam Alkitab, yang mencakup pengakuan akan kekudusan Allah, kasih dan kesetiaan kepada-Nya, awal hikmat, dan motivasi untuk hidup kudus. Dalam teologi Reformed, takut akan Tuhan adalah respons yang benar terhadap Allah yang berdaulat, kudus, dan penuh kasih.
Sebagaimana Amsal 14:27 berkata:"Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut."
"Segala kemuliaan bagi Allah yang memanggil umat-Nya untuk hidup dalam takut yang kudus dan hormat kepada-Nya."