Justification By Faith Alone: Reformed Theology

Justification By Faith Alone: Reformed Theology

Pendahuluan:

Doktrin justification by faith alone atau pembenaran oleh iman saja adalah inti dari iman Kristen dan merupakan salah satu pilar utama Reformasi Protestan. Doktrin ini menegaskan bahwa manusia dinyatakan benar di hadapan Allah bukan karena perbuatan baik atau usaha manusia, tetapi semata-mata melalui iman kepada Yesus Kristus. Dalam teologi Reformed, doktrin ini adalah dasar keselamatan, yang menunjukkan kasih karunia Allah dan menghapus segala upaya manusia untuk mencapai keselamatan melalui usaha sendiri.

Artikel ini akan membahas dasar alkitabiah pembenaran oleh iman saja, pandangan para pakar teologi Reformed, serta implikasinya bagi iman dan kehidupan Kristen.

1. Apa Itu Pembenaran oleh Iman Saja?

a. Definisi Pembenaran oleh Iman Saja

Pembenaran oleh iman saja adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Allah, sebagai Hakim yang adil, menyatakan orang berdosa benar di hadapan-Nya semata-mata melalui iman kepada Yesus Kristus. Kebenaran yang diperhitungkan kepada orang percaya bukan berasal dari mereka sendiri, tetapi dari Kristus.

John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, mendefinisikan pembenaran sebagai "pernyataan kebenaran Allah yang memperhitungkan orang berdosa sebagai benar berdasarkan kebenaran Kristus, yang diterima oleh iman." Calvin menekankan bahwa pembenaran adalah karya kasih karunia Allah yang diterima oleh iman, bukan oleh perbuatan.

b. Dasar Doktrin Ini: Sola Fide

Sola fide, atau "iman saja," adalah salah satu dari lima prinsip utama Reformasi. Doktrin ini menegaskan bahwa keselamatan hanya dapat diterima melalui iman kepada Kristus, tanpa tambahan perbuatan baik sebagai syarat keselamatan.

Anthony Hoekema menulis bahwa doktrin ini adalah pernyataan bahwa manusia, yang tidak layak di hadapan Allah, dapat diterima karena kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada mereka melalui iman.

2. Dasar Alkitabiah Pembenaran oleh Iman Saja

a. Roma 3:28

"Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat."

Ayat ini adalah inti dari doktrin pembenaran oleh iman saja. Paulus menegaskan bahwa pembenaran tidak mungkin dicapai melalui ketaatan kepada hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus.

b. Efesus 2:8-9

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Efesus 2:8-9 menegaskan bahwa keselamatan, termasuk pembenaran, adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman, bukan karena usaha manusia. Herman Bavinck menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan kasih karunia Allah sebagai dasar keselamatan, dan iman sebagai sarana untuk menerima anugerah itu.

c. Galatia 2:16

"Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus."

Paulus mengajarkan bahwa pembenaran tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia untuk mematuhi hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus. Ayat ini menolak gagasan bahwa keselamatan dapat dicapai melalui perbuatan manusia.

d. Filipi 3:9

"Aku berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman."

Paulus dengan jelas menyatakan bahwa kebenaran yang membawa pembenaran berasal dari Allah dan diberikan melalui iman kepada Kristus.

3. Unsur-Unsur Utama Doktrin Pembenaran oleh Iman Saja

a. Kebenaran Kristus yang Diperhitungkan

Teologi Reformed mengajarkan bahwa pembenaran adalah hasil dari kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada orang percaya. Dalam 2 Korintus 5:21, Paulus berkata:"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

R.C. Sproul menegaskan bahwa kebenaran Kristus, yang sempurna dan tanpa dosa, diperhitungkan kepada orang percaya sehingga mereka dapat berdiri benar di hadapan Allah.

b. Iman sebagai Sarana, Bukan Penyebab

Iman adalah sarana yang Allah gunakan untuk menerapkan kebenaran Kristus kepada orang percaya, tetapi iman itu sendiri bukanlah penyebab pembenaran. John Calvin menulis bahwa iman adalah "tangan kosong" yang menerima anugerah Allah. Iman tidak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri, tetapi iman menghubungkan orang percaya dengan Kristus.

c. Kasih Karunia sebagai Dasar

Pembenaran adalah hasil dari kasih karunia Allah, bukan usaha manusia. Dalam Roma 11:6, Paulus berkata:"Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka hal itu bukan lagi karena perbuatan; sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia."

Anthony Hoekema menjelaskan bahwa pembenaran menunjukkan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah karya Allah, dari awal hingga akhir.

4. Kritik terhadap Doktrin Pembenaran oleh Iman Saja

a. Tuduhan Antinomianisme

Beberapa orang menuduh bahwa doktrin pembenaran oleh iman saja mendorong antinomianisme, yaitu hidup tanpa hukum atau ketaatan. Namun, teologi Reformed menekankan bahwa iman sejati menghasilkan ketaatan dan pembaruan hidup melalui pekerjaan Roh Kudus. Dalam Yakobus 2:17, Yakobus berkata, "Iman tanpa perbuatan adalah mati."

John Calvin menjelaskan bahwa iman dan perbuatan tidak bertentangan, tetapi iman sejati akan menghasilkan buah dalam kehidupan orang percaya.

b. Ketergantungan pada Usaha Manusia

Doktrin ini juga sering ditentang oleh pandangan yang mencampurkan iman dengan perbuatan sebagai syarat pembenaran. Teologi Katolik Roma, misalnya, mengajarkan bahwa pembenaran adalah hasil dari kerjasama antara kasih karunia Allah dan usaha manusia. Teologi Reformed menolak pandangan ini, menegaskan bahwa pembenaran sepenuhnya adalah karya Allah yang diterima oleh iman saja (Efesus 2:8-9).

5. Implikasi Pembenaran oleh Iman Saja bagi Kehidupan Kristen

a. Kepastian Keselamatan

Doktrin pembenaran oleh iman saja memberikan kepastian keselamatan kepada orang percaya. Karena pembenaran didasarkan pada kebenaran Kristus, bukan pada usaha manusia, orang percaya dapat yakin bahwa keselamatan mereka aman di tangan Allah. Dalam Roma 8:1, Paulus berkata:"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

b. Hidup dalam Syukur dan Penyembahan

Pembenaran oleh iman saja mendorong orang percaya untuk hidup dalam syukur dan penyembahan. Dalam Roma 12:1, Paulus berkata:"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup."

Baca Juga:  Sinners in the Hands of an Angry God: Reformed Theology

Teologi Reformed menekankan bahwa hidup Kristen adalah respons syukur kepada Allah yang telah membenarkan kita melalui kasih karunia-Nya.

c. Dorongan untuk Hidup Kudus

Meskipun pembenaran tidak bergantung pada perbuatan, doktrin ini mendorong orang percaya untuk hidup dalam kekudusan. Dalam Efesus 2:10, Paulus berkata bahwa kita "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik." John Calvin menegaskan bahwa pembenaran tidak dapat dipisahkan dari pengudusan.

d. Dasar untuk Penginjilan

Pembenaran oleh iman saja memberikan dasar bagi pemberitaan Injil. Karena keselamatan adalah kasih karunia Allah, semua orang diundang untuk percaya kepada Kristus dan menerima pembenaran melalui iman. Dalam Matius 28:19-20, Yesus memberikan Amanat Agung untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa.

6. Pembenaran dan Hubungannya dengan Kasih Karunia Allah

a. Keselamatan yang Sepenuhnya dari Allah

Teologi Reformed menekankan bahwa pembenaran menunjukkan bahwa keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya. Dalam Yohanes 6:44, Yesus berkata, "Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika ia tidak ditarik oleh Bapa."

b. Kasih Allah yang Tak Terbatas

Pembenaran oleh iman saja menunjukkan kasih Allah yang tak terbatas kepada manusia yang berdosa. Dalam Roma 5:8, Paulus berkata:"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Penutup: Hidup dalam Terang Pembenaran oleh Iman Saja

Pembenaran oleh iman saja adalah inti dari Injil, yang menunjukkan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah yang diterima melalui iman kepada Kristus. Doktrin ini memberikan kepastian keselamatan, memotivasi kehidupan yang kudus, dan mendorong penyembahan serta penginjilan.

Baca Juga:  Sinners in the Hands of an Angry God: Reformed Theology

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam iman, syukur, dan ketaatan kepada Allah yang telah membenarkan kita melalui kasih karunia-Nya. Dalam Galatia 2:20, Paulus berkata:
"Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."

Catatan: Berdoalah agar Roh Kudus memperdalam pengertian kita tentang pembenaran oleh iman saja, sehingga kita dapat hidup dalam keyakinan dan sukacita di dalam Kristus.

Next Post Previous Post