Satu Allah, Satu Tuhan: 1 Korintus 8:6
Pendahuluan:
"Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." (1 Korintus 8:6)
Ayat ini merupakan salah satu pernyataan doktrinal paling mendalam dalam Perjanjian Baru, yang menegaskan keesaan Allah dan hubungan antara Bapa dan Yesus Kristus. Dalam konteksnya, Rasul Paulus menjawab isu tentang makanan persembahan berhala, tetapi di balik itu ia memberikan wawasan teologis yang sangat kaya tentang natur Allah dan hubungan umat dengan-Nya. Artikel ini akan membahas konteks, analisis mendalam, pandangan teologis, dan relevansi ayat ini bagi kehidupan Kristen.
1. Konteks Surat dan Ayat
a. Latar Belakang Surat 1 Korintus
Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota dengan kebudayaan yang pluralistik dan dipenuhi dengan berbagai bentuk penyembahan berhala. Jemaat Korintus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan iman Kristen mereka di tengah masyarakat yang berorientasi pada filsafat Yunani dan praktik keagamaan kafir.
Pasal 8 secara khusus membahas pertanyaan tentang apakah orang Kristen boleh makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Paulus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan prinsip teologis mendalam: keesaan Allah dan supremasi Kristus atas segala sesuatu.
b. Konteks Langsung 1 Korintus 8:6
Sebelum ayat ini, Paulus menyebutkan bahwa "berhala-berhala" sebenarnya tidak memiliki keberadaan nyata (1 Korintus 8:4-5). Namun, ia mengakui bahwa di dalam masyarakat, banyak yang dianggap sebagai "allah" atau "tuhan." Paulus kemudian mengontraskan hal ini dengan keesaan Allah dan Yesus Kristus dalam 1 Korintus 8:6, menegaskan kepercayaan fundamental Kristen.
2. Analisis Mendalam 1 Korintus 8:6
a. "Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa"
Bagian ini menegaskan doktrin monoteisme, yaitu bahwa hanya ada satu Allah yang benar. Allah disebut sebagai "Bapa," yang menunjukkan hubungan-Nya sebagai Pencipta dan asal mula segala sesuatu.
Dasar Alkitabiah:
- Ulangan 6:4 – "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!"
Ayat ini, yang dikenal sebagai Shema, adalah pengakuan iman Israel tentang keesaan Allah, yang diadopsi oleh Kekristenan dan dikembangkan dalam pengertian Trinitarian. - Yesaya 45:5 – "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah."
Pandangan Teologis:
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis bahwa Allah adalah asal mula segala sesuatu, dan semua ciptaan bergantung kepada-Nya. Allah, sebagai Bapa, adalah sumber dari semua keberadaan dan tujuan akhir dari segala sesuatu.
b. "Yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup"
Frasa ini menunjukkan Allah sebagai Pencipta dan tujuan akhir hidup manusia. Segala sesuatu berasal dari Allah, dan segala sesuatu ada untuk memuliakan Dia.
Kolose 1:16:"Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan."
Ini menguatkan pemahaman bahwa seluruh ciptaan berada di bawah otoritas Allah dan untuk kemuliaan-Nya.
c. "Satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus"
Pernyataan ini menyatakan keunikan Kristus sebagai Tuhan (Kyrios). Dalam konteks Perjanjian Baru, penggunaan istilah Kyrios untuk Yesus memiliki makna teologis yang mendalam, mengidentifikasi-Nya dengan YHWH dalam Perjanjian Lama.
Dasar Alkitabiah:
- Filipi 2:11: "Dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!"
- Yohanes 1:3: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan."
Yesus adalah agen penciptaan, dan melalui Dia semua ciptaan menemukan tujuannya.
Pandangan Teologis:
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa dalam teologi Kristen, Yesus sebagai Tuhan bukan hanya menegaskan keilahian-Nya tetapi juga peran-Nya sebagai Penebus. Bavinck menulis, "Melalui Yesus, Allah menyatakan diri-Nya sepenuhnya kepada umat manusia, dan dalam Dia segala sesuatu menemukan pemulihan dan tujuan akhir."
d. "Yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup"
Yesus tidak hanya menjadi agen penciptaan tetapi juga alasan keberadaan manusia. Kehidupan rohani dan fisik orang percaya berpusat pada Kristus.
Ibrani 1:3:"Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah, dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan."
Yesus bukan hanya Pencipta tetapi juga Pemelihara segala sesuatu, yang memastikan keberlangsungan ciptaan-Nya.
3. Pandangan Teologi Reformed tentang 1 Korintus 8:6
a. Keunikan Allah dan Kristus dalam Trinitas
John Calvin menekankan bahwa ayat ini mengajarkan keesaan Allah sambil mengakui peran unik Yesus Kristus dalam rencana keselamatan. Dalam komentarnya tentang Korintus, Calvin menjelaskan bahwa Allah Bapa adalah sumber segala sesuatu, sementara Yesus adalah agen yang melalui-Nya kehendak Allah dilaksanakan.
b. Monoteisme Kristen yang Trinitarian
Teolog Reformed seperti Herman Bavinck menjelaskan bahwa 1 Korintus 8:6 tidak meniadakan keesaan Allah, tetapi menegaskan natur Trinitas. Bavinck menulis bahwa "keesaan Allah tidak berarti keterpisahan dari Kristus, tetapi bahwa Bapa bekerja melalui Anak dalam segala hal."
c. Kedaulatan Kristus sebagai Tuhan
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan bahwa pernyataan Paulus tentang Kristus sebagai Tuhan menunjukkan otoritas absolut-Nya atas segala sesuatu. Sproul menulis, "Yesus sebagai Tuhan bukan hanya pernyataan iman, tetapi juga pengakuan akan kedaulatan-Nya atas setiap aspek kehidupan manusia."
4. Relevansi Ayat Bagi Kehidupan Orang Percaya
a. Mengakui Allah sebagai Sumber dan Tujuan Hidup
Ayat ini mengingatkan orang percaya bahwa hidup mereka berasal dari Allah dan untuk Allah. Roma 11:36 menyatakan:"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang memuliakan Allah sebagai Pencipta dan Penopang mereka.
b. Hidup dalam Kepemimpinan Kristus
Sebagai Tuhan, Yesus memiliki otoritas penuh atas hidup orang percaya. Ini berarti bahwa kehidupan sehari-hari mereka harus mencerminkan ketaatan kepada kehendak-Nya. Matius 28:18 berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
c. Menjadi Saksi tentang Keesaan Allah dan Kristus
Dalam konteks pluralisme agama modern, ayat ini memanggil orang percaya untuk memberitakan bahwa hanya ada satu Allah yang benar dan satu Tuhan yang menyelamatkan, yaitu Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 4:12 menegaskan:"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia."
5. Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Penyembahan yang Berpusat pada Allah
Mengakui Allah sebagai satu-satunya Pencipta dan Yesus sebagai Tuhan mendorong orang percaya untuk hidup dalam penyembahan. Yohanes 4:23-24 mengajarkan:
"Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang benar, yang menyembah Dia dalam roh dan kebenaran."
b. Kehidupan yang Memuliakan Kristus
Hidup orang percaya harus mencerminkan penyerahan kepada otoritas Kristus. 1 Korintus 10:31 berkata:"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
c. Menjalani Hidup dalam Pengharapan
Ayat ini memberikan penghiburan bahwa Allah adalah sumber kehidupan dan tujuan akhir kita. Sebagai Tuhan, Yesus memimpin dan menopang kita dalam segala hal, memberikan pengharapan yang pasti dalam setiap situasi.
Kesimpulan
1 Korintus 8:6 adalah pernyataan doktrinal yang menegaskan keesaan Allah dan hubungan unik antara Allah Bapa dan Yesus Kristus. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu, sementara Yesus adalah Tuhan yang melalui-Nya segala sesuatu dijadikan dan dipelihara.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam penyembahan, ketaatan, dan kesaksian tentang Allah yang esa dan Kristus yang menyelamatkan. Kiranya ayat ini memperkuat iman kita kepada Allah yang setia dan kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Penebus kita.
"Bagi Dia, yang oleh-Nya segala sesuatu dijadikan dan yang untuk-Nya kita hidup, segala kemuliaan sampai selama-lamanya!"