1 Korintus 12:11: Bagaimana Karunia Rohani Dibagikan oleh Roh Kudus
Pendahuluan:
Dalam 1 Korintus 12:11, Rasul Paulus memberikan pengajaran penting tentang cara Roh Kudus membagikan karunia-karunia rohani kepada umat percaya. Ayat ini berbunyi:"Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya."
Ayat ini mengajarkan bahwa karunia-karunia rohani, yang disebutkan dalam bagian sebelumnya (1 Korintus 12:8-10), diberikan oleh Roh Kudus sesuai dengan kehendak-Nya. Proses pembagian karunia-karunia ini bukanlah tindakan acak atau berdasarkan kehendak manusia, tetapi tindakan ilahi yang bijaksana dan penuh kasih. Dalam perspektif teologi Reformed, pembagian karunia-karunia ini mencerminkan kedaulatan Allah, pekerjaan Roh Kudus dalam gereja, dan panggilan untuk melayani tubuh Kristus.
Artikel ini akan mengeksplorasi 1 Korintus 12:11 dengan menguraikan maknanya, bagaimana karunia rohani dibagikan, dan bagaimana pengajaran ini relevan bagi gereja masa kini. Kita juga akan mengacu pada pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul.
1. Konteks dan Makna 1 Korintus 12:11
a. Konteks Ayat
1 Korintus 12:11 berada dalam konteks pengajaran Paulus tentang karunia rohani dalam tubuh Kristus. Dalam 1 Korintus 12:1-10, Paulus menjelaskan berbagai jenis karunia rohani yang diberikan kepada orang percaya, termasuk hikmat, pengetahuan, iman, penyembuhan, mukjizat, nubuat, pembedaan roh, bahasa roh, dan penafsiran bahasa roh.
Ayat 11 kemudian menegaskan bahwa semua karunia tersebut diberikan oleh Roh yang sama, dan bahwa pembagian karunia-karunia ini dilakukan sesuai dengan kehendak Roh Kudus.
b. Makna Ayat
Makna utama dari ayat ini adalah bahwa pembagian karunia rohani adalah tindakan ilahi yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan Roh Kudus. John Calvin, dalam komentarnya tentang 1 Korintus, menulis:"Roh Kudus adalah sumber dari semua karunia rohani, dan Dia membagikannya kepada setiap orang sesuai dengan hikmat-Nya, bukan berdasarkan keinginan manusia."
Dengan kata lain, setiap karunia yang dimiliki oleh seorang percaya adalah pemberian ilahi yang bertujuan untuk melayani tubuh Kristus dan memuliakan Allah.
2. Karunia Rohani Dibagikan oleh Roh Kudus
a. Pembagian Karunia Berdasarkan Kehendak Roh Kudus
Paulus dengan jelas menyatakan bahwa pembagian karunia rohani dilakukan "seperti yang dikehendaki-Nya." Ini menunjukkan bahwa pembagian karunia bukanlah hasil usaha manusia atau keputusan gereja, tetapi tindakan Allah yang bebas dan berdaulat.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan:"Kedaulatan Roh Kudus dalam pembagian karunia menunjukkan bahwa tidak ada orang yang dapat menuntut karunia tertentu, dan bahwa semua karunia diberikan untuk memenuhi tujuan ilahi dalam gereja."
b. Tujuan Pembagian Karunia
Roh Kudus membagikan karunia-karunia rohani untuk membangun tubuh Kristus. Dalam 1 Korintus 12:7 (TB), Paulus berkata:"Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama."
Herman Bavinck menegaskan bahwa karunia-karunia ini diberikan untuk melayani dan memperkuat gereja, bukan untuk kepentingan pribadi. Ia menulis:"Karunia rohani adalah alat kasih karunia yang dirancang untuk membawa kesatuan, pertumbuhan, dan kesaksian dalam tubuh Kristus."
c. Ragam Karunia dan Kesatuan Sumbernya
Meskipun ada berbagai jenis karunia, semuanya berasal dari Roh yang sama. Dalam 1 Korintus 12:4-6, Paulus menyatakan bahwa ada "berbagai-bagai karunia, tetapi satu Roh."
R.C. Sproul mencatat bahwa keragaman karunia menunjukkan kekayaan karya Roh Kudus, sementara kesatuan sumbernya mengingatkan kita bahwa semua karunia harus digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu memuliakan Allah dan membangun gereja.
3. Kedaulatan Roh Kudus dalam Pembagian Karunia
a. Kedaulatan dan Kebijaksanaan Roh Kudus
Kedaulatan Roh Kudus dalam pembagian karunia rohani berarti bahwa Dia memberikan setiap karunia dengan bijaksana, sesuai dengan kebutuhan gereja dan panggilan individu. Dalam Efesus 4:11-12 (TB), Paulus menjelaskan bahwa Allah memberikan berbagai karunia pelayanan untuk "memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus."
John Calvin menulis:"Roh Kudus tahu apa yang terbaik untuk setiap individu dan untuk gereja secara keseluruhan, sehingga pembagian karunia selalu sesuai dengan rencana Allah yang sempurna."
b. Tidak Ada Karunia yang Lebih Penting
Dalam konteks 1 Korintus, beberapa jemaat tampaknya menganggap bahwa karunia tertentu, seperti bahasa roh, lebih unggul dari yang lain. Namun, Paulus menegaskan bahwa semua karunia adalah penting dan saling melengkapi.
Louis Berkhof menjelaskan bahwa kedaulatan Roh Kudus dalam pembagian karunia meniadakan alasan untuk kesombongan atau iri hati dalam gereja. Semua karunia diberikan oleh Allah untuk tujuan yang sama, sehingga tidak ada tempat bagi persaingan.
4. Bagaimana Karunia Rohani Bekerja dalam Gereja
a. Karunia sebagai Pelayanan
Karunia rohani diberikan untuk pelayanan dalam tubuh Kristus. Dalam Roma 12:6-8, Paulus menyebutkan berbagai karunia, seperti mengajar, memberi, dan memimpin, yang semuanya bertujuan untuk membangun gereja.
Herman Bavinck menekankan bahwa karunia-karunia ini hanya efektif jika digunakan dengan kasih dan kerendahan hati. Dalam 1 Korintus 13, Paulus menekankan bahwa tanpa kasih, semua karunia menjadi sia-sia.
b. Karunia untuk Kesatuan dalam Keragaman
Meskipun ada banyak karunia yang berbeda, semuanya bekerja bersama untuk membangun kesatuan dalam gereja. Dalam 1 Korintus 12:12, Paulus menggambarkan gereja sebagai tubuh dengan banyak anggota, di mana setiap anggota memiliki fungsi yang unik tetapi saling bergantung.
R.C. Sproul mencatat bahwa karunia rohani dirancang untuk mencerminkan hubungan harmonis dalam tubuh Kristus, di mana setiap orang berkontribusi sesuai dengan bagian yang diberikan oleh Allah.
5. Implikasi Praktis bagi Gereja Masa Kini
a. Menghargai Semua Karunia
Karena semua karunia berasal dari Roh Kudus, gereja harus menghargai setiap karunia dan mendorong jemaat untuk menggunakan karunia mereka dengan setia. John Calvin menulis bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk menggunakan karunia mereka untuk memuliakan Allah dan melayani sesama.
b. Menghindari Kesombongan dan Iri Hati
Kedaulatan Roh Kudus dalam pembagian karunia mengajarkan kita untuk tidak sombong atas karunia yang kita miliki atau iri terhadap karunia orang lain. Louis Berkhof menekankan bahwa semua karunia adalah anugerah Allah, sehingga tidak ada alasan untuk membanggakan diri.
c. Menyelaraskan Karunia dengan Kasih
Kasih harus menjadi dasar penggunaan karunia rohani. Dalam 1 Korintus 13:1-3, Paulus menyatakan bahwa tanpa kasih, karunia rohani kehilangan nilainya. Gereja harus mendorong jemaat untuk menggunakan karunia mereka dengan kasih, kerendahan hati, dan tujuan untuk membangun tubuh Kristus.
6. Panggilan untuk Menggunakan Karunia dengan Setia
a. Mencari Kehendak Allah dalam Karunia
Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk mencari kehendak Allah dalam karunia yang telah diberikan kepada kita. Dalam 1 Petrus 4:10 (TB), Petrus berkata:"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."
Herman Bavinck menekankan bahwa penggunaan karunia dengan setia adalah bentuk tanggung jawab kita kepada Allah sebagai pengurus kasih karunia-Nya.
b. Menggunakan Karunia untuk Memuliakan Allah
Semua karunia rohani harus digunakan untuk memuliakan Allah. Dalam Kolose 3:17 (TB), Paulus menulis:"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."
R.C. Sproul mencatat bahwa ketika kita menggunakan karunia kita untuk memuliakan Allah, kita mencerminkan tujuan utama dari keberadaan kita, yaitu memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.
Kesimpulan
1 Korintus 12:11 mengajarkan bahwa pembagian karunia rohani adalah tindakan kedaulatan Roh Kudus, yang membagikan setiap karunia sesuai dengan kehendak-Nya. Karunia-karunia ini diberikan untuk membangun tubuh Kristus, memuliakan Allah, dan membawa kesatuan dalam gereja.
Baca Juga: 1 Korintus 12:8-10: Ragam dan Jenis Karunia Rohani
Dalam perspektif teologi Reformed, semua karunia rohani adalah anugerah Allah yang harus digunakan dengan kasih, kerendahan hati, dan kesetiaan. Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk menghargai, mengenali, dan menggunakan karunia yang telah diberikan kepada kita untuk melayani gereja dan dunia.
Sebagaimana Paulus menulis dalam 1 Korintus 12:27 (TB):
"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya."
Catatan: Marilah kita menggunakan karunia kita untuk membangun tubuh Kristus, sambil memuliakan Allah yang telah memberikan semuanya untuk kebaikan gereja-Nya.