2 Timotius 1:9: Keselamatan Berdasarkan Anugerah Allah
Pendahuluan:
2 Timotius 1:9 adalah ayat yang menegaskan bahwa keselamatan adalah hasil dari anugerah Allah, bukan dari usaha manusia. Dalam teologi Reformed, ayat ini menjadi dasar bagi doktrin sola gratia (keselamatan hanya oleh anugerah), serta pemilihan kekal (predestinasi).
Ayat ini berbunyi:
"Dialah yang telah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan karena perbuatan kita, melainkan karena tujuan dan anugerah-Nya sendiri yang telah Ia berikan kepada kita dalam Yesus Kristus sebelum dunia ada." (2 Timotius 1:9, AYT)
Artikel ini akan membahas ayat ini dalam konteks teologi Reformed berdasarkan pendapat beberapa ahli teologi seperti John Calvin, R.C. Sproul, Louis Berkhof, John Piper, dan lainnya.
1. Eksposisi 2 Timotius 1:9 dalam Konteks Surat Paulus
Surat 2 Timotius adalah surat pastoral yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius untuk menguatkannya dalam menghadapi tantangan pelayanan. Ayat ini menyoroti aspek utama dari Injil: keselamatan adalah sepenuhnya hasil dari anugerah Allah.
A. "Dialah yang telah menyelamatkan kita"
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir. Ia menulis:
"Tidak ada bagian dari keselamatan kita yang dapat dikreditkan kepada manusia, karena keselamatan sepenuhnya adalah hasil dari kasih karunia Allah yang berdaulat."
Martyn Lloyd-Jones dalam God’s Way of Salvation menambahkan bahwa keselamatan adalah tindakan Allah yang sudah diselesaikan di dalam Kristus, bukan sesuatu yang masih harus diperjuangkan oleh manusia.
B. "Memanggil kita dengan panggilan kudus"
Teologi Reformed mengajarkan bahwa ada dua jenis panggilan:
- Panggilan eksternal – Injil diberitakan kepada semua orang.
- Panggilan efektif – Roh Kudus bekerja dalam hati orang pilihan, sehingga mereka pasti akan percaya.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa panggilan kudus ini adalah panggilan yang tidak bisa ditolak oleh mereka yang telah dipilih Allah sejak kekekalan.
C. "Bukan karena perbuatan kita"
Bagian ini menegaskan bahwa keselamatan tidak bergantung pada usaha manusia. R.C. Sproul dalam Chosen by God menulis:
"Jika keselamatan bergantung pada keputusan manusia, maka keselamatan itu bukan lagi anugerah, melainkan upah. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita diselamatkan hanya oleh kasih karunia."
Jonathan Edwards dalam Religious Affections juga menegaskan bahwa manusia secara alami tidak memiliki kemampuan untuk memilih Allah tanpa karya Roh Kudus yang terlebih dahulu mengubah hati mereka.
D. "Melainkan karena tujuan dan anugerah-Nya sendiri"
John Piper dalam Five Points menekankan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari tindakan manusia, tetapi murni karena rencana Allah yang berdaulat. Ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah hasil dari keputusan Allah sebelum dunia dijadikan.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa Allah menyelamatkan umat-Nya bukan karena Ia melihat adanya kebaikan di dalam mereka, tetapi berdasarkan kehendak-Nya yang kekal.
E. "Yang telah Ia berikan kepada kita dalam Yesus Kristus sebelum dunia ada"
Konsep pemilihan sebelum dunia ada ini berkaitan erat dengan doktrin predestinasi. Paulus menegaskan bahwa keselamatan sudah ditetapkan sebelum dunia dijadikan.
Charles Spurgeon dalam khotbahnya tentang Election berkata:
"Pemilihan bukan berdasarkan apa yang kita lakukan, tetapi berdasarkan kasih dan rencana kekal Allah."
2. 2 Timotius 1:9 dan Doktrin Teologi Reformed
A. Keselamatan Berdasarkan Anugerah (Sola Gratia)
Teologi Reformed sangat menekankan bahwa keselamatan adalah hasil dari kasih karunia Allah semata. Roma 3:24 menegaskan bahwa kita "dibenarkan dengan cuma-cuma oleh anugerah-Nya."
John Owen dalam The Death of Death in the Death of Christ menekankan bahwa keselamatan tidak bergantung pada usaha manusia, tetapi sepenuhnya pada karya Kristus di kayu salib.
B. Pemilihan Kekal (Predestinasi)
2 Timotius 1:9 menyatakan bahwa anugerah keselamatan sudah diberikan dalam Kristus sebelum dunia ada. Ini mendukung doktrin predestinasi yang diajarkan dalam Efesus 1:4-5.
Louis Berkhof menulis:
"Jika keselamatan tergantung pada manusia, maka tidak akan ada yang selamat. Tetapi karena keselamatan adalah hasil dari pemilihan Allah, maka keselamatan itu pasti terjadi bagi mereka yang telah dipilih."
John Calvin dalam Institutes juga menegaskan bahwa pemilihan tidak didasarkan pada apa yang Allah lihat dalam diri manusia, tetapi sepenuhnya karena kehendak-Nya.
C. Panggilan Efektif dan Ketekunan Orang Kudus
Panggilan kudus yang disebut dalam 2 Timotius 1:9 menunjukkan bahwa Allah yang memanggil pasti akan menyelesaikan karya keselamatan dalam hidup orang percaya.
John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menjelaskan bahwa orang yang benar-benar telah dipanggil Allah tidak mungkin meninggalkan iman mereka, karena Allah sendiri yang memelihara mereka sampai akhir.
R.C. Sproul dalam Grace Unknown menekankan bahwa jika Allah telah memanggil seseorang, maka orang itu pasti akan datang kepada-Nya.
3. Implikasi 2 Timotius 1:9 dalam Kehidupan Kristen
A. Hidup dalam Keyakinan Akan Anugerah Allah
Jika keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir, maka kita tidak perlu hidup dalam ketakutan akan kehilangan keselamatan. Ini memberikan penghiburan besar bagi orang percaya.
B. Kerendahan Hati dan Rasa Syukur
Karena keselamatan bukan hasil dari usaha manusia, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk menyombongkan diri. Kita diselamatkan bukan karena kebaikan kita, tetapi karena kasih karunia Allah.
John Piper menulis:
"Pemahaman akan anugerah Allah membuat kita semakin rendah hati dan bersyukur dalam kehidupan kita sehari-hari."
C. Panggilan untuk Hidup Kudus
Jika kita telah dipanggil dengan panggilan kudus, maka hidup kita harus mencerminkan kekudusan Allah.
Jonathan Edwards berkata:
"Keselamatan sejati akan selalu menghasilkan buah dalam kehidupan seseorang. Jika tidak ada perubahan dalam hidup seseorang, maka kita harus mempertanyakan apakah dia benar-benar telah diselamatkan."
D. Keberanian dalam Pelayanan dan Penderitaan
Paulus menulis surat ini kepada Timotius untuk menguatkannya dalam menghadapi tantangan pelayanan. Jika keselamatan kita telah ditetapkan sejak kekekalan, maka kita bisa melayani Tuhan dengan penuh keyakinan.
Martyn Lloyd-Jones berkata:
"Jika kita memahami bahwa Allah sudah menetapkan keselamatan kita sebelum dunia ada, maka tidak ada hal di dunia ini yang bisa menggoyahkan iman kita."
Kesimpulan
2 Timotius 1:9 adalah ayat yang sangat kuat dalam teologi Reformed karena mengajarkan bahwa keselamatan adalah:
- Hasil dari anugerah Allah semata (sola gratia), bukan karena usaha manusia.
- Didasarkan pada rencana kekal Allah sebelum dunia dijadikan (predestinasi).
- Dikerjakan melalui panggilan efektif Allah, yang memastikan bahwa mereka yang dipilih akan percaya dan bertahan dalam iman.
Pandangan dari para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Louis Berkhof, dan lainnya menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga tentang panggilan kepada kehidupan yang kudus.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam keyakinan akan anugerah Allah, rendah hati, hidup kudus, dan berani dalam pelayanan.
Soli Deo Gloria!