Doktrin Penggantian Penal: Pengorbanan Kristus

Doktrin Penggantian Penal: Pengorbanan Kristus

Pendahuluan:

Penggantian penal (Penal Substitutionary Atonement) adalah salah satu doktrin kunci dalam teologi Reformed yang menjelaskan bagaimana Kristus menanggung hukuman dosa manusia di kayu salib. Konsep ini menegaskan bahwa Yesus Kristus mati sebagai pengganti kita, menanggung murka Allah yang seharusnya ditimpakan kepada kita karena dosa.

Namun, meskipun doktrin ini memiliki dasar Alkitab yang kuat, tetap ada perdebatan di kalangan teolog dan orang Kristen mengenai implikasi dan maknanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas penggantian penal dari perspektif teologi Reformed berdasarkan pendapat beberapa pakar, termasuk John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, J.I. Packer, dan Charles Spurgeon.

1. Apa Itu Penggantian Penal?

Definisi Doktrin Penggantian Penal

Doktrin penggantian penal menyatakan bahwa:

Kristus, dalam kematian-Nya di kayu salib, bertindak sebagai pengganti bagi umat pilihan-Nya, menanggung hukuman yang seharusnya mereka terima karena dosa-dosa mereka. Dengan demikian, kematian-Nya memenuhi tuntutan keadilan Allah, sehingga orang percaya dapat dibenarkan di hadapan-Nya.

John Stott dalam bukunya The Cross of Christ menjelaskan bahwa salib bukan hanya ekspresi kasih Allah, tetapi juga ekspresi keadilan-Nya. Allah tidak bisa begitu saja mengabaikan dosa; dosa harus dihukum, dan hukuman itu ditanggung oleh Kristus.

Dukungan Alkitab untuk Penggantian Penal

Doktrin ini didasarkan pada banyak ayat dalam Alkitab, antara lain:

  • Yesaya 53:5"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."
  • 2 Korintus 5:21"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
  • 1 Petrus 2:24"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."

Kesimpulan: Penggantian penal mengajarkan bahwa Kristus mati sebagai pengganti kita, menanggung hukuman yang seharusnya kita terima karena dosa.

2. Dasar Teologi Reformed tentang Penggantian Penal

John Calvin: Salib sebagai Pengganti Hukuman

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa Kristus mati untuk menanggung hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia. Calvin menulis:

"Kristus, sebagai pengganti kita, menanggung hukuman yang pantas kita terima, sehingga kita dapat menikmati kebenaran dan damai dengan Allah."

Bagi Calvin, penggantian penal adalah inti dari Injil, karena hanya melalui kematian Kristus kita dapat dibenarkan di hadapan Allah.

R.C. Sproul: Murka dan Kasih Allah Bertemu di Salib

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa penggantian penal menyeimbangkan dua atribut utama Allah: kasih dan keadilan.

"Allah tidak dapat mengabaikan dosa tanpa menghukum dosa itu, karena jika demikian, Dia tidak akan menjadi Allah yang adil. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar manusia bisa diselamatkan tanpa melanggar keadilan Allah adalah dengan menimpakan hukuman itu kepada Kristus."

Kesimpulan: Teologi Reformed menegaskan bahwa salib adalah tempat di mana kasih dan keadilan Allah bertemu.

3. Mengapa Hukuman Itu Perlu?

Dosa dan Tuntutan Keadilan Allah

Menurut teologi Reformed, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang kudus, yang harus dihukum dengan kematian (Roma 6:23). Jika Allah hanya "mengampuni" dosa tanpa memberikan hukuman, maka itu berarti Dia bukanlah Hakim yang adil.

J.I. Packer dalam Knowing God mengatakan:

"Penggantian penal menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mengabaikan dosa, tetapi menangani dosa dengan serius melalui pengorbanan Kristus."

Bagaimana dengan Kasih Allah?

Sebagian orang berpendapat bahwa jika Allah itu kasih, maka Dia seharusnya bisa mengampuni dosa tanpa perlu adanya hukuman.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh John Piper:

"Kasih Allah tidak berarti bahwa Dia mengabaikan dosa. Sebaliknya, kasih Allah ditunjukkan dalam kenyataan bahwa Dia sendiri, dalam pribadi Kristus, menanggung hukuman itu bagi kita."

Roma 5:8 berkata:

"Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Kesimpulan: Dosa harus dihukum karena Allah itu adil, tetapi karena Allah itu juga kasih, Dia sendiri menanggung hukuman itu di dalam Kristus.

4. Keberatan terhadap Penggantian Penal

Meskipun doktrin ini memiliki dasar yang kuat dalam Alkitab, ada beberapa keberatan yang sering diajukan:

1. "Allah Menyiksa Anak-Nya Sendiri"

Beberapa orang menganggap penggantian penal sebagai bentuk "kekerasan ilahi", di mana Allah Bapa "menghukum" Yesus secara kejam.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh John MacArthur, Yesus menyerahkan diri-Nya secara sukarela untuk menanggung hukuman itu:

"Tidak ada yang mengambil nyawa-Nya dari-Nya, tetapi Ia menyerahkannya sendiri sebagai pengorbanan bagi kita." (Yohanes 10:18)

2. "Apakah Tuhan Tidak Bisa Mengampuni Tanpa Pengorbanan?"

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Allah hanya mengampuni tanpa penghukuman, maka keadilan-Nya akan dikompromikan.

Dalam teologi Reformed, salib adalah satu-satunya cara di mana Allah bisa tetap adil sekaligus menjadi Juruselamat (Roma 3:26).

Kesimpulan: Penggantian penal bukanlah "kekerasan ilahi", tetapi merupakan tindakan kasih terbesar yang pernah ada.

5. Implikasi Penggantian Penal dalam Kehidupan Kristen

1. Memberikan Kepastian Keselamatan

Jika Kristus benar-benar menanggung semua hukuman dosa kita, maka tidak ada lagi hukuman yang tersisa bagi kita.

Roma 8:1 berkata:

"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

J.I. Packer menjelaskan bahwa doktrin ini memberi kepastian bahwa keselamatan kita sepenuhnya bergantung pada Kristus, bukan pada usaha kita sendiri.

2. Mendorong Penginjilan

Karena kita tahu bahwa Yesus telah membayar lunas hutang dosa, maka kita memiliki motivasi untuk membagikan Injil kepada dunia.

Seperti yang dikatakan oleh Charles Spurgeon:

"Berkhotbahlah tentang salib, dan biarkan dunia mendengar bahwa Yesus telah mati bagi orang berdosa."

3. Mendorong Hidup Kudus

Jika Kristus telah mati bagi kita, maka kita dipanggil untuk hidup bagi Dia (2 Korintus 5:15).

Kesimpulan: Doktrin penggantian penal memberi kita kepastian keselamatan, dorongan untuk menginjili, dan panggilan untuk hidup kudus.

Kesimpulan: Penggantian Penal sebagai Inti Injil

Doktrin penggantian penal adalah inti dari Injil. Tanpa salib, tidak ada pengampunan dosa. Tanpa Kristus sebagai pengganti kita, kita semua akan binasa dalam dosa kita.

Sebagaimana dikatakan oleh R.C. Sproul:

"Jika Anda menghapus penggantian penal dari Injil, Anda telah menghapus keselamatan itu sendiri."

Mari kita bersyukur bahwa Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung, sehingga kita bisa hidup dalam kasih karunia-Nya.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post