Kesatuan dalam Rencana Allah dan Kehidupan Kristen
Pendahuluan
Kesatuan (oneness) adalah salah satu tema utama dalam Alkitab dan menjadi bagian penting dalam teologi Kristen, terutama dalam teologi Reformed. Konsep ini tidak hanya berbicara tentang kesatuan Allah dalam Trinitas, tetapi juga tentang kesatuan umat percaya dalam Kristus, kesatuan gereja, dan kesatuan dalam rencana keselamatan Allah.
Yesus sendiri menekankan pentingnya kesatuan dalam Yohanes 17:21, ketika Ia berdoa kepada Bapa:
"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya mereka juga ada di dalam Kita, agar dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Dalam teologi Reformed, kesatuan adalah manifestasi dari rencana kekal Allah, natur Allah yang Tritunggal, dan panggilan orang percaya untuk hidup dalam harmoni dan kasih. Para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper telah banyak membahas bagaimana kesatuan adalah bagian dari kehidupan Kristen yang sejati dan kehendak Allah bagi gereja-Nya.
Artikel ini akan membahas konsep kesatuan dalam perspektif teologi Reformed, bagaimana kesatuan dinyatakan dalam Allah, gereja, dan kehidupan sehari-hari, serta bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan Kristen.
1. Kesatuan dalam Allah Tritunggal
a. Allah Itu Esa dalam Tiga Pribadi
Dalam teologi Reformed, kesatuan Allah pertama-tama dinyatakan dalam doktrin Tritunggal—bahwa Allah adalah satu esensi dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Ulangan 6:4 berkata:
"Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!"
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa kesatuan Allah bukan berarti Allah adalah satu pribadi, tetapi tiga pribadi yang hidup dalam kesempurnaan dan harmoni ilahi.
b. Relasi dalam Tritunggal sebagai Contoh Kesatuan
Yesus berkata dalam Yohanes 10:30:
"Aku dan Bapa adalah satu."
R.C. Sproul menjelaskan bahwa kesatuan dalam Trinitas menunjukkan bagaimana Allah hidup dalam kasih dan keselarasan yang sempurna, dan ini menjadi dasar bagi kesatuan di antara umat-Nya.
2. Kesatuan dalam Rencana Keselamatan
a. Allah Merancang Keselamatan dengan Kesatuan yang Sempurna
Efesus 1:4-5 menyatakan bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan untuk menjadi satu dalam Kristus:
"Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya."
Jonathan Edwards menegaskan bahwa rencana keselamatan Allah adalah karya kesatuan di mana Bapa merencanakan, Anak menebus, dan Roh Kudus menerapkan keselamatan kepada umat pilihan-Nya.
b. Kesatuan Orang Percaya dengan Kristus
Efesus 2:13-14 berkata:
"Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus, kamu yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Sebab, Dialah damai sejahtera kita yang telah membuat keduanya menjadi satu dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu perseteruan."
John Piper menjelaskan bahwa kesatuan dengan Kristus adalah dasar bagi segala kesatuan lain dalam kehidupan Kristen, termasuk kesatuan dalam gereja dan di antara sesama orang percaya.
3. Kesatuan dalam Gereja: Tubuh Kristus
a. Gereja sebagai Tubuh Kristus
Kesatuan dalam gereja ditegaskan dalam 1 Korintus 12:12-13:
"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab, dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh."
John MacArthur menekankan bahwa kesatuan gereja bukan berarti keseragaman, tetapi keberagaman yang bersatu dalam satu tubuh Kristus.
b. Menghindari Perpecahan dalam Gereja
Efesus 4:3 berkata:
"Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera."
Charles Spurgeon menegaskan bahwa perpecahan dalam gereja sering kali disebabkan oleh kebanggaan dan kurangnya kasih, bukan karena perbedaan teologis yang sejati.
4. Kesatuan dalam Kebenaran: Firman Tuhan sebagai Dasar
a. Kesatuan Harus Berdasarkan Kebenaran Firman
Yesus berkata dalam Yohanes 17:17:
"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran."
Teologi Reformed menekankan bahwa kesatuan gereja tidak boleh mengorbankan kebenaran demi harmoni yang palsu.
R.C. Sproul menegaskan bahwa kesatuan yang sejati hanya bisa terjadi jika didasarkan pada doktrin yang benar dan Firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi.
b. Menolak Kesatuan yang Kompromistis
Banyak gerakan ekumenis modern menekankan kesatuan tetapi sering mengabaikan kebenaran Injil.
Galatia 1:8 memperingatkan:
"Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari surga yang memberitakan kepadamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia!"
John Calvin mengajarkan bahwa kesatuan sejati tidak boleh mengorbankan Injil demi kesepakatan manusia.
5. Kesatuan dalam Hidup Kristen Sehari-hari
a. Kesatuan dalam Kasih dan Kerendahan Hati
Filipi 2:2-3 berkata:
"Hendaklah kamu sehati sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri."
John Piper menjelaskan bahwa kesatuan dalam gereja hanya bisa terjadi jika orang percaya hidup dalam kasih dan kerendahan hati.
b. Mengampuni dan Menerima Sesama
Kolose 3:13 berkata:
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu juga harus mengampuni."
Charles Spurgeon menekankan bahwa tidak ada kesatuan sejati tanpa pengampunan dan kesediaan untuk menerima saudara seiman dalam kasih Kristus.
Kesimpulan
Dari perspektif teologi Reformed, kesatuan adalah karakter utama Allah dan panggilan bagi umat-Nya untuk hidup dalam harmoni berdasarkan kebenaran Injil.
Ringkasan 5 Hal Utama tentang Kesatuan dalam Teologi Reformed:
- Kesatuan ada dalam Allah Tritunggal sebagai dasar bagi semua kesatuan.
- Rencana keselamatan Allah adalah karya kesatuan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
- Gereja adalah satu tubuh dalam Kristus, tetapi tetap memiliki keberagaman.
- Kesatuan harus berdasarkan kebenaran Firman Tuhan, bukan kompromi terhadap Injil.
- Kesatuan dalam kehidupan Kristen diwujudkan dalam kasih, kerendahan hati, dan pengampunan.
Kesatuan bukanlah sesuatu yang diciptakan oleh manusia, tetapi diberikan oleh Allah dan harus dijaga dengan kesetiaan kepada Firman-Nya.