Efesus 3:14-19: Kasih Kristus yang Tak Terbatas
Pendahuluan
Efesus 3:14-19 adalah bagian dari doa Paulus untuk jemaat di Efesus. Doa ini menggambarkan keinginan Paulus agar jemaat semakin mengenal kasih Kristus yang melampaui segala pengetahuan.
Berikut ini adalah teks Efesus 3:14-19 menurut Alkitab Yang Terbuka (AYT): “Untuk alasan inilah, aku berlutut di hadapan Bapa. Dari Dialah, setiap keluarga di surga dan di bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya sesuai dengan kekayaan kemuliaan-Nya, Ia berkenan mengaruniakan kepadamu kekuatan di dalam batinmu, dengan kuasa melalui Roh-Nya, sehingga Kristus berkenan tinggal di dalam hatimu melalui iman sehingga kamu berakar dan berdasar dalam kasih, dan agar kamu bersama semua orang kudus dapat memahami betapa lebar, dan panjang, dan tinggi, dan dalamnya kasih Kristus. Dengan demikian, kamu dapat mengenal kasih Kristus yang melampaui pengetahuan sehingga kamu dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah.” (Efesus 3:14-19, AYT)
Artikel ini akan menguraikan ayat-ayat ini berdasarkan pandangan para pakar teologi Reformed, mengupas makna teologisnya, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Konteks Historis dan Naratif Efesus 3:14-19
Efesus adalah surat yang ditulis oleh Paulus saat ia berada dalam penjara (kemungkinan di Roma sekitar tahun 60-62 M). Surat ini berisi banyak doktrin mendalam mengenai kasih karunia Allah dan panggilan gereja sebagai tubuh Kristus.
Pasal 3 khususnya membahas rahasia Injil, yaitu bahwa keselamatan bukan hanya bagi orang Yahudi, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain (Efesus 3:6). Setelah menguraikan hal ini, Paulus kemudian menyampaikan doa yang penuh kuasa dalam Efesus 3:14-19.
Doa ini memperlihatkan:
- Paulus berdoa dengan rendah hati (Efesus 3:14).
- Doanya ditujukan kepada Bapa, sumber segala keluarga di surga dan di bumi (Efesus 3:15).
- Paulus meminta agar jemaat dikuatkan oleh Roh Kudus (Efesus 3:16).
- Agar Kristus tinggal di dalam hati mereka melalui iman (Efesus 3:17).
- Agar mereka memahami kasih Kristus yang luar biasa (Efesus 3:18).
- Dan akhirnya, mereka dipenuhi dengan kepenuhan Allah (Efesus 3:19).
2. Makna Teologis Efesus 3:14-19 dalam Teologi Reformed
1 Kasih Kristus yang Tak Terukur
Frasa "betapa lebar, dan panjang, dan tinggi, dan dalamnya kasih Kristus" (Efesus 3:18) menunjukkan bahwa kasih Kristus tidak terbatas.
John Calvin dalam Commentary on Ephesians menulis:"Kasih Kristus begitu luas sehingga mencakup seluruh dunia; begitu panjang sehingga berlangsung dari kekekalan ke kekekalan; begitu tinggi sehingga membawa kita ke surga; dan begitu dalam sehingga menjangkau orang-orang berdosa yang paling hina."
John Stott dalam The Message of Ephesians menjelaskan bahwa kasih Kristus memiliki keempat dimensi ini:
- Lebar: mencakup semua orang dari segala bangsa.
- Panjang: berlangsung selamanya.
- Tinggi: mengangkat orang percaya kepada kemuliaan surga.
- Dalam: mencapai orang berdosa yang paling hina.
Kasih Kristus melampaui segala pengetahuan manusia dan hanya dapat dipahami melalui Roh Kudus yang membuka hati dan pikiran.
2 Karya Roh Kudus dalam Menguatkan Iman
Dalam Efesus 3:16, Paulus meminta agar jemaat dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus dalam batin mereka.
R.C. Sproul menekankan bahwa ini adalah pekerjaan regenerasi – yaitu, Roh Kudus memperbarui manusia batiniah sehingga ia memiliki kekuatan untuk bertumbuh dalam iman.
Teologi Reformed menekankan bahwa manusia dalam keadaan total depravity (kerusakan total) tidak dapat mengenal kasih Kristus tanpa pekerjaan Roh Kudus. Oleh karena itu, Paulus berdoa agar jemaat "berakar dan berdasar dalam kasih" (Efesus 3:17), yang berarti iman mereka harus bertumbuh dalam kasih yang sejati.
3 Kristus Tinggal dalam Hati Melalui Iman
Efesus 3:17 menyatakan bahwa Kristus berkenan tinggal di dalam hati melalui iman.
Teolog Reformed seperti Herman Bavinck menekankan bahwa ini bukan sekadar pengalaman emosional, tetapi persatuan mistik antara Kristus dan umat-Nya. Ini adalah doktrin union with Christ, yang berarti bahwa setiap orang percaya memiliki hubungan erat dengan Kristus, dan kehidupan mereka dibentuk oleh kasih-Nya.
4 Dipenuhi dengan Kepenuhan Allah
Paulus mengakhiri doanya dengan keinginan agar jemaat "dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah" (Efesus 3:19).
John Piper dalam Desiring God menjelaskan bahwa kepenuhan Allah berarti mengalami kasih dan karakter Allah dalam kehidupan kita. Ini adalah tujuan tertinggi dari kehidupan Kristen – untuk semakin menyerupai Kristus.
3. Aplikasi Efesus 3:14-19 dalam Kehidupan Kristen
1 Doa yang Berpusat pada Allah
Paulus memulai doanya dengan "berlutut di hadapan Bapa" (Efesus 3:14). Ini menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan penuh kepada Allah.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk:
✅ Berdoa bukan hanya untuk kebutuhan materi, tetapi untuk pertumbuhan rohani.
✅ Meminta penguatan dari Roh Kudus dalam kehidupan kita.
✅ Berdoa bagi gereja agar semakin mengenal kasih Kristus.
2 Hidup dalam Kasih yang Berakar dalam Kristus
Paulus menggunakan metafora berakar dan berdasar dalam kasih (Efesus 3:17). Ini berarti kasih kepada Allah dan sesama harus menjadi fondasi kehidupan Kristen.
Bagaimana kita bisa menerapkannya?
✔ Mengampuni orang lain, karena kita telah menerima kasih Kristus.
✔ Mengasihi tanpa syarat, sebagaimana Kristus mengasihi kita.
✔ Menghidupi kasih dalam tindakan nyata, misalnya membantu mereka yang membutuhkan.
Jonathan Edwards dalam Charity and Its Fruits menekankan bahwa kasih sejati harus diwujudkan dalam perbuatan, bukan sekadar kata-kata.
3 Merenungkan dan Mengalami Kasih Kristus
Efesus 3:18-19 menantang kita untuk benar-benar mengenal dan mengalami kasih Kristus.
Cara praktis untuk mendalami kasih Kristus:
📖 Merenungkan firman Tuhan setiap hari.
🙏 Berdoa agar Roh Kudus semakin membuka hati kita untuk memahami kasih-Nya.
💡 Membangun komunitas yang saling menguatkan dalam kasih.
Tim Keller dalam The Meaning of Marriage menulis bahwa kasih Kristus harus menjadi dasar dalam setiap hubungan kita, termasuk dalam keluarga dan pernikahan.
4 Hidup dalam Kepenuhan Allah
Paulus berdoa agar jemaat dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah (Ef. 3:19). Ini berarti kita harus hidup dalam:
🔥 Ketaatan kepada firman Tuhan.
🔥 Ketergantungan pada Roh Kudus.
🔥 Gaya hidup yang mencerminkan karakter Kristus.
John Owen dalam Communion with God menekankan bahwa hidup dalam kepenuhan Allah berarti berjalan dalam persekutuan yang intim dengan Allah setiap hari.
4. Kesimpulan
Efesus 3:14-19 adalah doa Paulus yang mengajarkan kita tentang kasih Kristus yang luar biasa, kekuatan Roh Kudus dalam iman kita, dan tujuan akhir untuk dipenuhi dengan kepenuhan Allah.
Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini menekankan bahwa kasih Kristus tidak terbatas, iman dikuatkan oleh Roh Kudus, Kristus tinggal dalam hati orang percaya, dan hidup Kristen bertujuan untuk mengalami kepenuhan Allah.
Sebagai aplikasi, kita diajak untuk:
✅ Berdoa dengan rendah hati.
✅ Hidup dalam kasih Kristus.
✅ Merenungkan dan mengalami kasih-Nya.
✅ Bertumbuh dalam kepenuhan Allah.
Kasih Kristus tidak dapat diukur, tetapi dapat dialami. Maukah kita hidup dalam kasih Kristus yang melampaui segala pengetahuan?