Ibrani 13:7: Perintah untuk Menghormati Pelayan Tuhan

Ibrani 13:7: Perintah untuk Menghormati Pelayan Tuhan

Pendahuluan:

Pemimpin rohani memiliki peran penting dalam kehidupan jemaat Kristen. Mereka bertanggung jawab untuk menggembalakan, mengajar, dan menjadi teladan bagi orang percaya. Dalam Ibrani 13:7, kita diperintahkan untuk mengingat, menghormati, dan meneladani para pemimpin yang telah mengajarkan firman Tuhan kepada kita.

Teologi Reformed sangat menekankan pentingnya kepemimpinan yang berdasarkan firman Tuhan dan bagaimana jemaat harus merespons kepemimpinan tersebut dengan sikap hormat dan ketaatan. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa yang dimaksud dengan perintah untuk menghormati pelayan Tuhan, bagaimana ini diterapkan dalam gereja masa kini, dan bagaimana para teolog Reformed memandang kepemimpinan dalam gereja.

Teks Ibrani 13:7: "Ingatlah pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan firman Tuhan kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan teladanilah iman mereka." 

Eksposisi Ibrani 13:7

1. "Ingatlah Pemimpin-Pemimpinmu"

Bagian pertama dari ayat ini memerintahkan kita untuk mengingat para pemimpin rohani yang telah mengajarkan firman Tuhan kepada kita.

Siapa yang dimaksud dengan "pemimpin" dalam ayat ini?

  • Mereka yang mengajarkan firman Tuhan dengan setia.
  • Mereka yang membimbing jemaat dalam kebenaran dan doktrin yang benar.
  • Mereka yang menjadi teladan dalam kehidupan Kristen.

John Calvin dalam Commentary on Hebrews menulis:"Pemimpin yang sejati adalah mereka yang membawa jemaat kepada Kristus, bukan kepada diri mereka sendiri."

Menghormati pemimpin rohani bukan berarti mengultuskan mereka, tetapi menghargai peran mereka dalam membimbing kita kepada kebenaran.

2. "Yang Telah Menyampaikan Firman Tuhan Kepadamu"

Pemimpin yang sejati adalah mereka yang mengajarkan firman Tuhan dengan setia, bukan mereka yang hanya menyampaikan opini atau ajaran yang menyenangkan telinga.

Tanda pemimpin yang setia dalam mengajarkan firman Tuhan:

  • Mengajarkan seluruh kebenaran Alkitab tanpa kompromi.
  • Tidak mencari popularitas, tetapi setia pada panggilan Tuhan.
  • Menggembalakan jemaat dengan kasih dan ketegasan dalam doktrin.

Charles Hodge dalam Systematic Theology menegaskan:"Pemimpin rohani yang sejati bukanlah mereka yang menghibur jemaat, tetapi mereka yang dengan setia memberitakan kebenaran, meskipun itu tidak populer."

Jemaat harus menghormati pemimpin mereka karena mereka menyampaikan firman Tuhan, bukan karena karisma atau kepopuleran mereka.

3. "Perhatikanlah Akhir Hidup Mereka"

Paulus mengajak jemaat untuk melihat bagaimana pemimpin mereka mengakhiri hidup mereka.

Apa arti "akhir hidup mereka" dalam konteks ini?

  • Kesetiaan mereka hingga akhir dalam memberitakan Injil.
  • Kehidupan mereka yang mencerminkan iman sejati.
  • Keteguhan mereka dalam menghadapi penderitaan dan penganiayaan.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Tanda dari iman yang sejati bukanlah seberapa keras seseorang berkhotbah, tetapi bagaimana mereka tetap setia hingga akhir."

Sebagai jemaat, kita harus melihat bagaimana pemimpin kita hidup dan bagaimana mereka menyelesaikan perlombaan iman mereka.

4. "Teladanilah Iman Mereka"

Bagian terakhir dari ayat ini menegaskan bahwa jemaat tidak hanya mengingat dan menghormati pemimpin mereka, tetapi juga meneladani iman mereka.

Bagaimana kita meneladani iman para pemimpin rohani?

  • Menghidupi kebenaran firman Tuhan seperti yang mereka ajarkan.
  • Menjalani kehidupan doa dan ketekunan dalam iman seperti mereka.
  • Melayani Tuhan dengan setia dan tidak mudah menyerah.

John Piper dalam Desiring God menegaskan:"Iman yang sejati bukan hanya dipelajari dari doktrin, tetapi juga dari kehidupan nyata orang-orang kudus yang telah berjalan lebih dahulu dari kita."

Meneladani pemimpin rohani bukan berarti mengikuti mereka secara buta, tetapi mengikuti teladan iman mereka yang sejati dalam Kristus.

Mengapa Kita Harus Menghormati Pelayan Tuhan?

Teologi Reformed mengajarkan bahwa gereja adalah tubuh Kristus yang memiliki struktur kepemimpinan yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

1. Kepemimpinan dalam Gereja adalah Institusi Ilahi

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Kepemimpinan gereja bukanlah konsep manusia, tetapi rancangan Allah untuk membimbing umat-Nya dalam kebenaran."

Tuhan telah menetapkan pemimpin dalam gereja untuk:

  • Mengajar dan menggembalakan jemaat (Efesus 4:11-12).
  • Menjadi teladan dalam kehidupan Kristen (1 Petrus 5:2-3).
  • Menjaga kemurnian doktrin dan disiplin gereja (Titus 1:9).

Menghormati pemimpin gereja berarti menghormati otoritas yang telah Tuhan tetapkan dalam gereja-Nya.

2. Menghormati Pemimpin = Menghormati Firman Tuhan

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Mereka yang menolak otoritas pemimpin rohani yang setia kepada firman, sebenarnya sedang menolak firman Tuhan itu sendiri."

Artinya, jika kita menghormati pemimpin yang setia dalam firman, kita sedang menghormati Tuhan yang berbicara melalui mereka.

Sebaliknya, menolak pemimpin yang mengajarkan firman Tuhan dengan benar adalah bentuk pemberontakan terhadap Tuhan.

3. Menghormati Pemimpin = Menjaga Kesatuan Gereja

John MacArthur dalam Biblical Doctrine mengatakan:"Salah satu penyebab perpecahan dalam gereja adalah ketika jemaat tidak menghormati pemimpin rohani yang telah ditetapkan Tuhan."

Ketika jemaat:

  • Tidak menghormati pemimpin rohani,
  • Tidak menerima ajaran firman Tuhan,
  • Menciptakan pemberontakan dalam gereja,

Maka gereja akan mengalami perpecahan dan kehilangan kesatuan dalam Kristus.

Menghormati pemimpin berarti menjaga kesatuan tubuh Kristus dan memastikan bahwa gereja tetap berada dalam jalur yang benar.

Aplikasi dalam Kehidupan Jemaat

Dari Ibrani 13:7, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita:

  1. Hormati pemimpin rohani yang setia kepada firman Tuhan.

    • Jangan hanya menghormati mereka karena popularitas, tetapi karena kesetiaan mereka kepada Injil.
  2. Teladani iman mereka dalam kehidupan sehari-hari.

    • Jadilah orang Kristen yang tidak hanya mendengar, tetapi juga melakukan firman Tuhan.
  3. Dukung mereka dalam doa dan pelayanan.

    • Pemimpin gereja membutuhkan dukungan jemaat agar dapat terus menggembalakan dengan baik.
  4. Jaga kesatuan gereja dengan tunduk pada otoritas yang benar.

    • Jangan menjadi penyebab perpecahan dengan menolak pemimpin yang setia pada firman.

Kesimpulan

Ibrani 13:7 memberikan perintah kepada jemaat untuk mengingat, menghormati, dan meneladani pemimpin rohani mereka.

Dari perspektif teologi Reformed, kita belajar bahwa:

  • Kepemimpinan gereja adalah institusi ilahi yang harus dihormati.
  • Menghormati pemimpin yang setia kepada firman berarti menghormati Tuhan.
  • Meneladani iman mereka adalah cara terbaik untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

Sebagai jemaat, kita harus memastikan bahwa kita menghormati dan mendukung pemimpin rohani kita yang setia dalam firman Tuhan, sambil tetap meneladani iman mereka dalam kehidupan kita sendiri.

Next Post Previous Post