Iman: Anugerah atau Usaha Manusia?
Pendahuluan:
Salah satu pertanyaan teologis yang paling penting dalam sejarah gereja adalah: Apakah orang berdosa dapat beriman kepada Kristus dengan kekuatannya sendiri? Ataukah iman itu sendiri adalah hasil dari anugerah Allah yang bekerja dalam hati manusia?
Dalam teologi Reformed, jawaban atas pertanyaan ini sangat jelas: orang berdosa tidak mampu beriman kepada Kristus dengan kekuatannya sendiri karena natur manusia telah jatuh dalam dosa dan rusak secara total. Hanya melalui anugerah Allah dan pekerjaan Roh Kudus seseorang dapat percaya kepada Kristus dan diselamatkan.
Para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menekankan bahwa keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir. Tanpa intervensi ilahi, tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Kristus dalam iman yang sejati.
Artikel ini akan membahas ketidakmampuan manusia dalam beriman secara mandiri, bagaimana anugerah Allah memungkinkan seseorang untuk percaya, dan mengapa pemahaman ini penting dalam doktrin keselamatan yang sejati.
1. Keadaan Dosa Manusia: Rusak Total
A. Semua Manusia Telah Jatuh dalam Dosa
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa setiap manusia telah jatuh dalam dosa sejak Adam, dan akibatnya, hati manusia telah menjadi rusak total (total depravity).
Roma 3:10-12 berkata:"Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak."
Total depravity bukan berarti manusia setiap saat sejahat mungkin, tetapi berarti bahwa dosa telah merusak seluruh aspek keberadaan manusia—pikiran, kehendak, dan hati nurani.
R.C. Sproul menjelaskan bahwa:"Dosa bukan hanya membuat manusia bersalah di hadapan Allah, tetapi juga membuat manusia mati secara rohani dan tidak mampu mencari Allah dengan kekuatannya sendiri."
B. Manusia Mati Secara Rohani
Salah satu alasan utama mengapa manusia tidak bisa beriman dengan kekuatannya sendiri adalah karena mereka mati secara rohani.
Efesus 2:1 berkata:"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu."
Manusia berdosa bukan seperti orang sakit yang masih bisa memilih untuk menerima pengobatan, tetapi seperti orang mati yang tidak bisa menghidupkan dirinya sendiri.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa:"Iman bukanlah hasil dari keputusan manusia, tetapi adalah anugerah yang diberikan Allah kepada orang yang telah mati dalam dosa."
Jika manusia benar-benar mati dalam dosa, maka tidak mungkin mereka memiliki iman kepada Kristus dengan kekuatannya sendiri.
2. Iman: Anugerah Allah, Bukan Usaha Manusia
A. Iman Adalah Pemberian Allah
Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa iman bukanlah sesuatu yang berasal dari manusia, tetapi adalah pemberian Allah.
Efesus 2:8-9 berkata:"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Jonathan Edwards menegaskan bahwa:"Tidak ada manusia yang akan mencari Allah kecuali Allah terlebih dahulu mengubah hati mereka. Iman sejati adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus."
Jika iman berasal dari manusia, maka keselamatan akan bergantung pada usaha manusia. Namun, Alkitab menekankan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah karya anugerah Allah.
B. Tidak Ada Seorang Pun yang Datang kepada Kristus Tanpa Ditarik oleh Allah
Yesus sendiri mengajarkan bahwa tidak ada manusia yang dapat datang kepada-Nya tanpa ditarik oleh Allah.
Yohanes 6:44 berkata:"Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku."
Charles Spurgeon berkata:"Sebelum Allah bekerja dalam hati kita, kita tidak memiliki keinginan untuk mencari Dia. Hanya karena anugerah-Nya kita bisa datang kepada Kristus."
Jika Allah tidak menarik seseorang, maka tidak ada seorang pun yang akan datang kepada Kristus dalam iman yang sejati.
3. Peran Roh Kudus dalam Membuka Hati untuk Beriman
A. Kelahiran Baru Mendahului Iman
Dalam teologi Reformed, kelahiran baru (regenerasi) terjadi sebelum seseorang bisa beriman.
Yohanes 3:3 berkata:"Yesus menjawab, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.'"
John Piper menjelaskan bahwa:"Iman bukanlah penyebab kelahiran baru, tetapi akibat dari kelahiran baru. Roh Kudus menghidupkan hati yang mati, sehingga seseorang bisa beriman kepada Kristus."
Jika seseorang harus dilahirkan kembali terlebih dahulu, maka iman bukanlah sesuatu yang dihasilkan manusia, tetapi adalah hasil pekerjaan Allah dalam hatinya.
B. Roh Kudus Mengubahkan Hati yang Keras
Alkitab menggambarkan hati manusia yang belum ditebus sebagai hati yang keras seperti batu.
Yehezkiel 36:26-27 berkata:"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu; Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."
Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia tidak akan pernah memilih untuk percaya kepada Allah.
4. Mengapa Pemahaman Ini Penting?
A. Meninggikan Anugerah Allah dalam Keselamatan
Jika kita percaya bahwa manusia bisa beriman dengan kekuatannya sendiri, maka kita akan mengambil sebagian kemuliaan dari Allah dalam keselamatan.
Namun, Roma 11:36 berkata:"Sebab segala sesuatu berasal dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Baca Juga: Keselamatan Hanya Melalui Iman dalam Kristus
John Calvin menekankan bahwa:"Semua kemuliaan dalam keselamatan harus diberikan kepada Allah, karena hanya oleh anugerah-Nya manusia bisa diselamatkan."
B. Menghindari Injil Palsu yang Berpusat pada Usaha Manusia
Banyak orang berpikir bahwa mereka harus berusaha sendiri untuk datang kepada Kristus, tetapi Injil sejati mengajarkan bahwa hanya Allah yang dapat mengubah hati manusia.
R.C. Sproul memperingatkan bahwa:"Mengajarkan bahwa manusia dapat percaya kepada Kristus dengan usahanya sendiri adalah pengajaran yang salah dan berbahaya. Itu meremehkan kebobrokan dosa dan meninggikan kehendak manusia di atas anugerah Allah."
Kesimpulan: Iman adalah Karya Anugerah Allah
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:
- Manusia telah jatuh dalam dosa dan tidak mampu mencari Allah dengan kekuatannya sendiri.
- Iman bukan berasal dari manusia, tetapi adalah pemberian Allah.
- Tidak ada seorang pun yang datang kepada Kristus kecuali Allah menariknya lebih dahulu.
- Roh Kudus bekerja dalam hati manusia untuk melahirkan iman yang sejati.
Pemahaman ini sangat penting karena menegaskan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah karya Allah dari awal hingga akhir.
Seperti yang dikatakan oleh Yesus dalam Matius 19:26:"Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Mari kita bersyukur atas anugerah Allah yang menyelamatkan kita, karena tanpa Dia, kita tidak mungkin bisa beriman kepada Kristus! Soli Deo Gloria!