Lukas 18:16: Biarkanlah Anak-Anak Datang kepada-Ku

Lukas 18:16: Biarkanlah Anak-Anak Datang kepada-Ku

Pendahuluan:

Dalam pelayanan-Nya, Yesus sering kali membalikkan norma sosial dan menekankan nilai-nilai Kerajaan Allah yang berbeda dari pola pikir dunia. Salah satu contoh paling jelas dari ajaran-Nya yang radikal adalah bagaimana Ia memperlakukan anak-anak.

Dalam Lukas 18:16, Yesus berkata:“Namun, Yesus memanggil anak-anak itu untuk datang kepada-Nya dan berkata, ‘Biarkanlah anak-anak kecil itu datang kepada-Ku, jangan halangi mereka sebab Kerajaan Allah adalah milik orang-orang yang seperti mereka ini.’” (Lukas 18:16, AYT)

Ayat ini sering dikutip dalam konteks pelayanan anak, tetapi memiliki makna yang jauh lebih luas. Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks ayat ini, tafsirannya dalam perspektif teologi Reformed, serta aplikasi praktis bagi orang percaya.

Konteks Lukas 18:16

1. Latar Belakang Peristiwa

Lukas 18 mencatat beberapa ajaran Yesus yang berfokus pada kerendahan hati, iman, dan cara masuk ke dalam Kerajaan Allah.

  • Dalam Lukas 18:9-14, Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai, yang menunjukkan bahwa Allah berkenan kepada mereka yang rendah hati, bukan yang membanggakan kebaikannya sendiri.
  • Kemudian, dalam Lukas 18:15-17, Yesus menerima anak-anak kecil, sementara murid-murid-Nya mencoba menghalangi mereka.
  • Setelah itu, dalam Lukas 18:18-30, Yesus berbicara kepada seorang pemimpin muda yang kaya dan menegaskan bahwa masuk ke dalam Kerajaan Allah bukan berdasarkan kekayaan atau usaha manusia, tetapi anugerah Allah.

2. Mengapa Murid-Murid Menghalangi Anak-Anak?

Pada zaman Yesus, anak-anak tidak dianggap memiliki status sosial yang tinggi.

  • Orang Yahudi kuno menghormati anak-anak sebagai bagian dari perjanjian Allah, tetapi mereka tidak dianggap sebagai peserta aktif dalam kehidupan religius.
  • Murid-murid Yesus kemungkinan besar berpikir bahwa anak-anak tidak cukup penting untuk mengganggu Yesus, yang mereka anggap lebih baik melayani orang dewasa.
  • Namun, Yesus membalikkan pemikiran ini dan justru mengangkat anak-anak sebagai contoh utama bagaimana seseorang dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Eksposisi Lukas 18:16

1. “Namun, Yesus memanggil anak-anak itu untuk datang kepada-Nya”

Yesus tidak hanya menerima anak-anak, tetapi Ia secara aktif memanggil mereka untuk datang kepada-Nya.

  • Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mengizinkan, tetapi justru mengundang anak-anak untuk menjadi bagian dari Kerajaan-Nya.
  • Dalam perspektif teologi Reformed, ini selaras dengan doktrin anugerah Allah yang tidak membeda-bedakan berdasarkan usia atau status sosial.

Teolog Reformed John Calvin berpendapat bahwa ayat ini menunjukkan bahwa anak-anak termasuk dalam perjanjian anugerah Allah dan harus dibawa kepada Kristus sejak dini.

2. “Biarkanlah anak-anak kecil itu datang kepada-Ku, jangan halangi mereka”

Yesus dengan tegas memerintahkan murid-murid untuk tidak menjadi penghalang bagi anak-anak yang ingin datang kepada-Nya.

  • Ini berarti bahwa tidak ada batasan usia untuk menjadi bagian dari umat Allah.
  • Dalam teologi Reformed, hal ini sering dikaitkan dengan baptisan anak, yang dipandang sebagai tanda bahwa anak-anak juga termasuk dalam perjanjian keselamatan Allah.

Teolog Reformed R.C. Sproul menekankan bahwa perintah ini adalah pengingat bahwa anak-anak tidak boleh diabaikan dalam pendidikan rohani mereka. Gereja dan orang tua memiliki tanggung jawab untuk membimbing mereka dalam iman.

3. “Sebab Kerajaan Allah adalah milik orang-orang yang seperti mereka ini”

Pernyataan ini adalah kunci utama dari ajaran Yesus dalam ayat ini.

  • Anak-anak melambangkan kerendahan hati, ketergantungan, dan kepercayaan penuh kepada orang tua mereka.
  • Yesus menggunakan anak-anak sebagai contoh bagaimana seseorang harus berserah sepenuhnya kepada Allah, tanpa kesombongan atau kepercayaan pada kekuatan sendiri.

John MacArthur menjelaskan bahwa anak-anak memiliki sikap hati yang murni dalam menerima sesuatu dengan iman, dan inilah cara yang benar untuk menerima keselamatan.

Makna Teologis dalam Perspektif Reformed

Dalam terang teologi Reformed, Lukas 18:16 memiliki beberapa makna penting:

1. Keselamatan Adalah Anugerah, Bukan Hasil Usaha Manusia

  • Yesus menekankan bahwa Kerajaan Allah diberikan kepada mereka yang datang dengan sikap seperti anak-anak.
  • Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan adalah sepenuhnya karya anugerah Allah, bukan hasil usaha atau pencapaian manusia (Efesus 2:8-9).
  • Anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, dan inilah gambaran nyata dari bagaimana orang percaya harus datang kepada Allah dalam iman dan ketergantungan penuh.

John Calvin menulis bahwa seseorang hanya dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah jika ia mengakui ketidakberdayaannya sendiri dan bersandar sepenuhnya pada anugerah Allah.

2. Anak-Anak Termasuk dalam Perjanjian Allah

  • Dalam teologi Reformed, anak-anak dipandang sebagai bagian dari perjanjian Allah dengan umat-Nya.
  • Inilah alasan mengapa banyak gereja Reformed mempraktikkan baptisan anak, bukan sebagai jaminan keselamatan, tetapi sebagai tanda bahwa mereka termasuk dalam komunitas perjanjian Allah.

Teolog Herman Bavinck menekankan bahwa Allah tidak hanya menyelamatkan individu secara terpisah, tetapi juga bekerja melalui keluarga dan komunitas iman.

3. Gereja dan Orang Tua Bertanggung Jawab atas Pendidikan Rohani Anak

  • Yesus memerintahkan agar anak-anak tidak dihalangi untuk datang kepada-Nya, yang berarti bahwa orang tua dan gereja harus secara aktif membawa anak-anak mereka kepada Kristus.
  • Pendidikan rohani anak sejak dini sangat penting agar mereka dapat bertumbuh dalam iman dan mengenal Tuhan secara pribadi.

Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Orang Percaya

Dari Lukas 18:16, ada beberapa aplikasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Orang Tua Harus Membimbing Anak-Anak Mereka dalam Iman

  • Orang tua Kristen memiliki tanggung jawab untuk membawa anak-anak mereka kepada Kristus melalui pengajaran firman Tuhan, doa, dan keteladanan hidup.
  • Ulangan 6:6-7 menekankan pentingnya mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak dalam setiap aspek kehidupan mereka.

2. Gereja Harus Memprioritaskan Pelayanan Anak

  • Banyak gereja lebih fokus pada pelayanan orang dewasa, tetapi Yesus sendiri menekankan pentingnya anak-anak dalam Kerajaan Allah.
  • Gereja harus menyediakan program sekolah Minggu, pendidikan Kristen, dan bimbingan iman bagi anak-anak sejak usia dini.

3. Kita Harus Memiliki Iman yang Rendah Hati dan Berserah kepada Allah

  • Yesus menekankan bahwa Kerajaan Allah adalah milik mereka yang seperti anak-anak, yang berarti kita harus memiliki sikap iman yang rendah hati, percaya, dan berserah kepada Allah.
  • Kita dipanggil untuk meninggalkan kesombongan rohani dan datang kepada Allah dengan hati yang terbuka seperti seorang anak kecil.

Kesimpulan

Lukas 18:16 mengajarkan kepada kita bahwa Kerajaan Allah bukan untuk mereka yang merasa diri cukup kuat, tetapi bagi mereka yang datang dengan iman dan ketergantungan seperti anak kecil.

Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa:

  • Keselamatan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia.
  • Anak-anak termasuk dalam perjanjian Allah dan harus dibimbing dalam iman sejak dini.
  • Orang tua dan gereja memiliki tanggung jawab untuk membawa anak-anak kepada Kristus.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memiliki hati yang rendah hati, iman yang tulus, dan ketergantungan penuh kepada Allah, sebagaimana seorang anak kecil bergantung kepada orang tuanya.

"Karena itu, siapa yang merendahkan diri seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga." (Matius 18:4)

Next Post Previous Post