Permohonan Doa dalam Ibrani 13:18-19
Pendahuluan:
Dalam Ibrani 13:18-19, penulis surat kepada orang Ibrani meminta doa dari jemaat, menunjukkan bahwa doa adalah bagian penting dalam kehidupan Kristen. Ayat tersebut berbunyi:
Ibrani 13:18 – “Berdoalah untuk kami, sebab kami yakin bahwa hati nurani kami bersih, karena kami ingin bertindak dengan baik dalam segala hal.”Ibrani 13:19 – “Aku menasihatkan kamu dengan sangat supaya kamu berdoa, supaya aku segera dikembalikan kepada kamu.”Ayat ini mengajarkan bahwa pemimpin rohani dan umat Tuhan membutuhkan dukungan doa satu sama lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas ayat ini secara mendalam berdasarkan teologi Reformed, mengeksplorasi makna teologisnya, serta menerapkan pelajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konteks Ibrani 13:18-19
Surat Ibrani ditulis untuk orang Kristen Yahudi yang menghadapi tekanan besar, baik dari budaya Yahudi yang menolak iman Kristen maupun dari penganiayaan Romawi.
Pasal 13 dari Ibrani adalah bagian penutup dari surat ini, yang berisi nasihat praktis tentang bagaimana umat percaya harus hidup dalam terang Injil. Dalam bagian ini, penulis meminta jemaat untuk mendoakan dia dan para pemimpin lain, menunjukkan bahwa doa memiliki peran penting dalam kehidupan orang percaya dan pemimpin gereja.
Eksposisi Ibrani 13:18-19
1. “Berdoalah untuk kami” (Ibrani 13:18a)
Frasa ini adalah permohonan langsung untuk doa, yang menunjukkan bahwa bahkan pemimpin rohani yang kuat pun membutuhkan dukungan doa dari jemaat.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa doa adalah sarana yang Tuhan tetapkan untuk menopang para pemimpin gereja. Bahkan Rasul Paulus dalam surat-suratnya sering meminta doa dari jemaat (misalnya, Roma 15:30, Efesus 6:18-19).
Charles Spurgeon dalam The Power of Prayer mengatakan bahwa pemimpin gereja tidak dapat melayani dengan efektif tanpa doa dari jemaat. Ia menekankan bahwa doa jemaat adalah kekuatan yang menopang gembala dan pemimpin rohani dalam tugas mereka.
2. “Sebab kami yakin bahwa hati nurani kami bersih” (Ibrani 13:18b)
Penulis Ibrani menegaskan bahwa hati nuraninya bersih, yang menunjukkan bahwa ia telah berusaha untuk hidup dengan benar di hadapan Tuhan dan manusia.
Timothy Keller dalam Prayer: Experiencing Awe and Intimacy with God menjelaskan bahwa hati nurani yang bersih adalah syarat utama untuk pelayanan yang efektif. Pelayanan yang dilakukan dengan kesadaran yang benar di hadapan Tuhan akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan pelayanan yang hanya dilakukan demi kepentingan pribadi.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menambahkan bahwa iman yang sejati harus menghasilkan kehidupan yang suci. Jika seorang pemimpin meminta doa tetapi hidupnya tidak benar, doa itu tidak akan efektif.
3. “Karena kami ingin bertindak dengan baik dalam segala hal” (Ibrani 13:18c)
Ini menunjukkan kesungguhan hati penulis untuk menjalani kehidupan yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan.
Martin Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menekankan bahwa pemimpin Kristen harus memiliki integritas dan komitmen untuk hidup benar. Kehidupan mereka harus menjadi teladan bagi jemaat, sebagaimana Paulus berkata, "Ikutilah teladanku, seperti aku juga mengikuti teladan Kristus" (1 Korintus 11:1).
4. “Aku menasihatkan kamu dengan sangat supaya kamu berdoa” (Ibrani 13:19a)
Permohonan ini menunjukkan betapa pentingnya doa bagi pelayanan dan kehidupan orang percaya.
B.B. Warfield dalam The Plan of Salvation menjelaskan bahwa doa bukan hanya komunikasi dengan Tuhan, tetapi juga sarana utama di mana Tuhan bekerja dalam hidup orang percaya. Permohonan ini menekankan bahwa tanpa doa, pelayanan akan kehilangan kekuatannya.
5. “Supaya aku segera dikembalikan kepada kamu” (Ibrani 13:19b)
Ini menunjukkan bahwa penulis berharap dapat segera kembali kepada jemaat, tetapi ia percaya bahwa doa jemaat berperan dalam mempercepat hal itu.
John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa Tuhan sering menggunakan doa sebagai alat untuk menggenapi rencana-Nya. Meskipun Tuhan sudah memiliki rencana yang pasti, Dia ingin umat-Nya terlibat dalam rencana itu melalui doa.
Makna Teologis Ibrani 13:18-19
1. Doa adalah Kebutuhan Utama dalam Kehidupan Kristen
Teologi Reformed menekankan bahwa doa bukan hanya sarana komunikasi dengan Tuhan, tetapi juga bagian dari kedaulatan-Nya. Tuhan menggunakan doa untuk menggenapi kehendak-Nya di dunia (Yakobus 5:16).
John Calvin menekankan bahwa doa adalah salah satu tanda dari kehidupan iman yang sejati. Orang percaya sejati tidak hanya membaca Firman, tetapi juga hidup dalam doa.
2. Pemimpin Kristen Membutuhkan Doa Jemaat
Ibrani 13:18-19 menunjukkan bahwa para pemimpin gereja tidak dapat melayani dengan efektif tanpa dukungan doa dari jemaat.
Timothy Keller dalam Center Church menekankan bahwa pelayanan yang sehat membutuhkan doa sebagai fondasi utama. Jika jemaat ingin melihat pemimpinnya bertumbuh dalam hikmat dan kekuatan, mereka harus mendoakan mereka secara teratur.
3. Doa Jemaat Berperan dalam Rencana Tuhan
Ayat 19 menegaskan bahwa doa jemaat dapat berdampak pada situasi nyata. Tuhan sering menggunakan doa umat-Nya untuk menggerakkan sesuatu (Yakobus 5:17-18).
Charles Spurgeon menekankan bahwa banyak orang Kristen tidak mengalami kuasa doa karena mereka tidak cukup berdoa. Tuhan rindu bekerja dalam hidup kita melalui doa yang tekun.
Aplikasi Ibrani 13:18-19 dalam Kehidupan Kristen
1. Mendoakan Pemimpin Rohani Secara Teratur
Sebagai jemaat, kita harus mendoakan pendeta, penatua, dan pemimpin gereja secara aktif.
Bagaimana cara kita melakukannya?
- Doakan hikmat dan kekuatan bagi mereka.
- Doakan keberanian untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan.
- Doakan kesucian hidup mereka, agar tetap memiliki hati nurani yang bersih.
2. Menghidupi Iman dengan Hati Nurani yang Bersih
Kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan memiliki hati yang bersih di hadapan Tuhan.
Bagaimana cara melakukannya?
- Hidup dengan kejujuran dan integritas, baik di dalam maupun di luar gereja.
- Bertobat dan menjauhi dosa yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan.
- Menggunakan waktu dengan bijaksana untuk melayani Tuhan.
3. Berdoa dengan Tekun dan Percaya kepada Kuasa Tuhan
Sering kali, kita ragu apakah doa kita benar-benar berdampak. Namun, ayat ini mengajarkan bahwa doa adalah alat Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita.
Bagaimana cara mengembangkan kehidupan doa yang lebih kuat?
- Menjadikan doa sebagai bagian dari rutinitas harian kita.
- Berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab.
- Bergabung dalam kelompok doa untuk saling mendukung.
Kesimpulan
Ibrani 13:18-19 menegaskan bahwa doa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Kristen. Tuhan mengundang kita untuk mendoakan pemimpin gereja, hidup dengan hati nurani yang bersih, dan percaya pada kuasa doa.
Sebagai umat Tuhan, mari kita setia dalam doa, karena Tuhan bekerja melalui doa kita untuk menggenapi rencana-Nya di dunia ini!