Khotbah Kaum Bapak: Pemimpin Keluarga Dalam Takut Akan Tuhan (1 Timotius 3:4-5)
Pendahuluan:
Saudara-saudara kaum bapak yang dikasihi Tuhan, setiap kita yang telah dipanggil menjadi seorang ayah atau kepala keluarga memiliki tanggung jawab besar di hadapan Tuhan. Dalam dunia yang semakin kehilangan nilai-nilai kebenaran, kita dipanggil untuk menjadi pemimpin yang takut akan Tuhan, memimpin keluarga dalam iman, kasih, dan keteladanan.
Firman Tuhan dalam 1 Timotius 3:4-5 memberikan standar yang jelas bagi seorang pemimpin rohani dalam rumah tangga:"Seorang pemimpin haruslah orang yang mengurus rumah tangganya dengan baik, yang menjaga anak-anaknya supaya tunduk dengan penuh hormat. Sebab jika seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah?"
Ayat ini berbicara dalam konteks persyaratan seorang penatua atau pemimpin gereja, tetapi prinsipnya juga berlaku bagi setiap pria Kristen yang menjadi pemimpin dalam keluarga. Seorang bapak yang baik adalah seorang yang dapat memimpin rumah tangganya dalam takut akan Tuhan, karena kepemimpinan di rumah adalah cerminan dari kepemimpinan rohani di gereja dan masyarakat.
Dalam khotbah ini, kita akan membahas tiga poin utama:
- Peran Seorang Bapak dalam Rumah Tangga Menurut Firman Tuhan
- Tantangan dalam Memimpin Keluarga dan Cara Mengatasinya
- Menjadi Bapak yang Berkenan di Hadapan Tuhan
1. Peran Seorang Bapak dalam Rumah Tangga Menurut Firman Tuhan
a) Kepala Keluarga yang Memimpin dengan Kasih dan Keteladanan
Dalam Efesus 5:23, dikatakan bahwa:"Karena suami adalah kepala istri, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh."
Menjadi kepala keluarga bukan berarti otoriter atau mendominasi, tetapi berarti memimpin dalam kasih, seperti Kristus yang mengasihi gereja-Nya.
Apa artinya memimpin keluarga dengan kasih?
- Mengutamakan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadi.
- Menjadi teladan dalam kehidupan rohani, doa, dan firman Tuhan.
- Memimpin istri dan anak-anak dalam kasih dan kebijaksanaan.
b) Mendidik Anak-anak dalam Kebenaran Firman Tuhan
Amsal 22:6 berkata:"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."
Sebagai bapak, kita memiliki tanggung jawab utama dalam mendidik anak-anak dalam kebenaran. Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pendidikan rohani kepada gereja atau sekolah Kristen—itu adalah tugas kita sebagai kepala keluarga.
Bagaimana cara kita mendidik anak-anak dalam firman Tuhan?
- Memberikan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan bersama keluarga.
- Menunjukkan keteladanan dalam karakter dan tindakan sehari-hari.
- Mendorong anak-anak untuk memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
2. Tantangan dalam Memimpin Keluarga dan Cara Mengatasinya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi banyak tantangan sebagai kepala keluarga. Berikut beberapa tantangan utama dan bagaimana kita bisa menghadapinya dalam terang teologi Reformed.
a) Tantangan: Godaan Dunia yang Mengalihkan Fokus Kita dari Tuhan
Banyak bapak yang terjebak dalam kesibukan pekerjaan, mengejar materi, atau tergoda oleh hal-hal duniawi. Ini membuat mereka lalai dalam tugas utama mereka sebagai pemimpin rohani keluarga.
Matius 6:33 berkata:"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Solusi:
- Prioritaskan hubungan dengan Tuhan sebelum urusan duniawi.
- Jadikan waktu bersama keluarga sebagai prioritas utama, bukan hanya bekerja untuk mencari nafkah.
- Hidup dalam keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan pelayanan.
b) Tantangan: Anak-anak yang Sulit Dibentuk dan Tidak Taat
Dalam dunia modern, banyak anak lebih mudah terpengaruh oleh media sosial, pergaulan, dan budaya sekuler daripada oleh ajaran orang tua mereka. Ini membuat banyak bapak merasa gagal dalam mendidik anak-anaknya.
Efesus 6:4 berkata:"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Solusi:
- Jadilah bapak yang tegas, tetapi penuh kasih.
- Jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak dan pahami dunia mereka.
- Tanamkan nilai-nilai Kristen sejak dini melalui pembacaan Alkitab, doa bersama, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Tantangan: Peran Ganda Istri Karena Ketidakhadiran Suami
Banyak istri yang terpaksa mengambil alih kepemimpinan keluarga karena suami tidak menjalankan perannya dengan baik. Ini sering terjadi ketika suami terlalu sibuk atau tidak peduli dengan kehidupan rohani keluarga.
1 Petrus 3:7 berkata:"Hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, hormatilah dia sebagai teman pewaris kasih karunia, supaya doamu jangan terhalang."
Solusi:
- Ambil tanggung jawab sebagai pemimpin rohani keluarga.
- Bersama istri, bangun rumah tangga dalam kehendak Tuhan.
- Hargai dan dukung istri dalam peranannya sebagai penolong yang sepadan.
3. Menjadi Bapak yang Berkenan di Hadapan Tuhan
Bagaimana kita dapat menjadi bapak yang benar-benar memimpin keluarga dalam takut akan Tuhan?
a) Hidup dalam Keteladanan yang Sejati
Anak-anak dan istri tidak hanya mendengar kata-kata kita, tetapi mereka melihat hidup kita.
1 Korintus 11:1 berkata:“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.”
Sebagai bapak, kita harus menjadi teladan dalam karakter, iman, dan perbuatan kita.
Bagaimana cara menjadi teladan?
- Menjadi pria yang takut akan Tuhan.
- Bersikap adil, tidak mudah marah, dan penuh kasih.
- Memiliki integritas dalam pekerjaan, keluarga, dan pelayanan.
b) Menjadikan Doa dan Firman Tuhan Sebagai Dasar Kehidupan
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Seorang bapak harus:
- Setia membaca dan merenungkan firman Tuhan.
- Mengajarkan firman Tuhan kepada keluarga dengan konsisten.
- Berdoa bagi keluarganya setiap hari.
c) Melayani Tuhan Bersama Keluarga
Seorang bapak yang takut akan Tuhan tidak hanya membimbing keluarganya secara rohani, tetapi juga mengarahkan keluarganya untuk melayani Tuhan bersama-sama.
Yosua 24:15 berkata:"Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Sebagai bapak, kita harus:
- Mengajak keluarga aktif dalam gereja dan pelayanan.
- Menanamkan nilai bahwa hidup adalah untuk memuliakan Tuhan.
Kesimpulan
Saudara-saudara kaum bapak, Tuhan memanggil kita untuk menjadi pemimpin yang takut akan Tuhan dalam keluarga.
- Kita harus memimpin dengan kasih dan keteladanan, seperti Kristus memimpin jemaat-Nya.
- Kita harus menghadapi tantangan dengan iman dan mengandalkan hikmat Tuhan.
- Kita harus hidup dalam firman Tuhan, doa, dan pelayanan bersama keluarga.
Ketika kita setia dalam panggilan ini, Tuhan akan memberkati rumah tangga kita, dan nama-Nya akan dipermuliakan dalam hidup kita. Soli Deo Gloria!
Doa Penutup
"Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas firman-Mu. Tolong kami sebagai kaum bapak untuk memimpin keluarga kami dalam takut akan Engkau. Jadikan kami teladan dalam iman, kasih, dan kebenaran. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."