Yohanes 12:35-36: Hidup dalam Terang Kristus
Pendahuluan:
Yohanes 12:35-36 adalah bagian dari pengajaran Yesus menjelang penderitaan-Nya di kayu salib. Ayat ini berbunyi:Yohanes 12:35 Yesus menjawab mereka, “Tinggal sebentar lagi Terang itu ada bersamamu. Berjalanlah selagi Terang itu masih ada supaya kegelapan tidak akan menguasaimu; sebab orang yang berjalan dalam kegelapan tidak tahu ke mana dia pergi.”Yohanes 12:36 "Saat kamu memiliki Terang itu, percayalah kepada Terang itu supaya kamu menjadi anak-anak Terang.” Setelah mengatakan demikian, Yesus pergi dan menyembunyikan diri dari mereka." (Yohanes 12:35-36, AYT)
Dalam teologi Reformed, bagian ini sering dikaitkan dengan doktrin panggilan Allah, iman kepada Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, serta kedaulatan Allah dalam anugerah keselamatan. Artikel ini akan membahas makna Yohanes 12:35-36 dalam konteks Alkitab, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan lainnya.
1. Eksposisi Yohanes 12:35-36 dalam Konteks Injil Yohanes
Injil Yohanes secara konsisten menampilkan Yesus sebagai Terang dunia (Yohanes 8:12). Bagian ini terjadi menjelang akhir pelayanan publik Yesus, di mana Ia memperingatkan orang banyak agar percaya kepada-Nya sebelum terlambat.
A. "Tinggal sebentar lagi Terang itu ada bersamamu" (Yohanes 12:35a)
Yesus menyatakan bahwa keberadaan-Nya secara fisik di dunia akan segera berakhir.
John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menjelaskan bahwa pernyataan ini merujuk pada kematian Yesus yang sudah dekat. Ini adalah kesempatan terakhir bagi orang banyak untuk percaya kepada-Nya.
Kata "Terang" di sini merujuk kepada Kristus sebagai sumber kebenaran dan keselamatan, sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 1:9:
"Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia."
John Calvin dalam Commentary on John menegaskan bahwa Yesus memperingatkan manusia untuk tidak menunda-nunda pertobatan. Kesempatan untuk menerima anugerah tidak akan selalu tersedia.
B. "Berjalanlah selagi Terang itu masih ada supaya kegelapan tidak akan menguasaimu" (Yohanes 12:35b)
1. Terang vs. Kegelapan
Dalam Alkitab, terang sering kali dikaitkan dengan kebenaran dan kehidupan, sedangkan kegelapan melambangkan dosa dan ketidakpercayaan.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa kegelapan bukan hanya kebutaan rohani tetapi juga kondisi manusia yang terpisah dari Allah.
Yohanes 3:19 berkata:
"Inilah penghakiman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."
2. Urgensi untuk Percaya
Yesus mendorong orang banyak untuk segera bertindak—percaya kepada-Nya sebelum terlambat.
Jonathan Edwards dalam khotbahnya Sinners in the Hands of an Angry God menegaskan bahwa manusia harus merespons panggilan Allah sekarang, karena besok belum tentu ada kesempatan.
C. "Sebab orang yang berjalan dalam kegelapan tidak tahu ke mana dia pergi" (Yohanes 12:35c)
Ketika seseorang hidup dalam dosa dan tanpa Kristus, ia tidak memiliki tujuan yang benar dalam hidupnya.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa tanpa terang Kristus, manusia hanya akan tersesat dalam kebodohan spiritual.
Efesus 4:18 berkata:
"Mereka menjadi gelap dalam pengertiannya, terasing dari kehidupan yang berasal dari Allah karena ketidaktahuan yang ada di dalam mereka dan karena kekerasan hati mereka."
D. "Saat kamu memiliki Terang itu, percayalah kepada Terang itu supaya kamu menjadi anak-anak Terang" (Yohanes 12:36a)
1. Iman sebagai Tanggapan terhadap Terang Kristus
Yesus menekankan bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan menjadi anak-anak Terang, artinya mereka akan menerima hidup kekal dan hidup dalam kebenaran-Nya.
John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa iman kepada Kristus bukan hanya menerima informasi tentang-Nya, tetapi juga mempercayakan diri sepenuhnya kepada-Nya.
Efesus 5:8 berkata:
"Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Hiduplah sebagai anak-anak terang."
2. Anugerah Allah dalam Panggilan Keselamatan
Dalam teologi Reformed, iman kepada Kristus adalah hasil dari anugerah Allah, bukan usaha manusia.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."
John Calvin menekankan dalam Institutes of the Christian Religion bahwa mereka yang menerima Kristus adalah mereka yang telah dipilih oleh Allah sejak kekekalan.
E. "Setelah mengatakan demikian, Yesus pergi dan menyembunyikan diri dari mereka" (Yohanes 12:36b)
Tindakan Yesus ini menunjukkan bahwa ada waktu bagi manusia untuk menerima anugerah, tetapi ada juga waktu ketika kesempatan itu berlalu.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menekankan bahwa mereka yang terus menolak anugerah Allah akan mengalami kebutaan rohani yang semakin dalam.
Roma 1:21 berkata:
"Karena meskipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap."
2. Makna Teologis Yohanes 12:35-36 dalam Perspektif Teologi Reformed
Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini menyoroti tema penting dalam Alkitab, yaitu Kristus sebagai Terang dunia, pentingnya iman, dan anugerah Allah yang memungkinkan manusia untuk hidup dalam terang-Nya. Beberapa aspek teologis utama yang dapat digali dari ayat ini adalah Kristologi, doktrin dosa dan kegelapan, panggilan untuk iman, dan implikasi anugerah Allah dalam keselamatan.
a. Kristologi: Yesus sebagai Terang Dunia
Salah satu tema utama dalam Injil Yohanes adalah Yesus sebagai Terang dunia. Yohanes 8:12 mencatat perkataan Yesus:
"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
John Calvin dalam Commentary on John menjelaskan bahwa Terang dalam ayat ini menunjuk kepada Kristus sebagai sumber kehidupan dan kebenaran. Kehadiran Yesus di dunia adalah manifestasi dari terang Allah yang menerangi hati manusia yang berada dalam kegelapan dosa.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa terang Kristus bukan hanya simbol moral atau etis, tetapi juga menunjuk pada pewahyuan ilahi. Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia (Yohanes 1:14), dan hanya melalui Dia manusia dapat benar-benar mengenal Allah. Oleh karena itu, ajakan Yesus untuk berjalan dalam terang adalah ajakan untuk menerima pewahyuan-Nya dan hidup di dalam-Nya.
b. Doktrin Dosa dan Kegelapan
Dalam teologi Reformed, kegelapan melambangkan keadaan manusia yang terpisah dari Allah karena dosa. Yohanes 12:35 memperingatkan bahwa orang yang berjalan dalam kegelapan tidak tahu ke mana ia pergi. Ini mengacu pada kebutaan rohani yang diakibatkan oleh dosa.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa manusia secara alami hidup dalam kegelapan dosa, dan tanpa anugerah Allah, mereka tidak dapat memahami kebenaran Injil. Paulus juga menegaskan dalam 2 Korintus 4:4 bahwa:
“Allah zaman ini telah membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya, supaya mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”
Jonathan Edwards dalam Sinners in the Hands of an Angry God menekankan bahwa manusia tidak hanya berada dalam kegelapan, tetapi juga dengan sengaja menolak terang. Yohanes 3:19 menyatakan bahwa manusia lebih mencintai kegelapan daripada terang karena perbuatan mereka jahat. Oleh karena itu, peringatan Yesus dalam Yohanes 12:35 adalah peringatan serius bahwa tanpa pertobatan dan iman kepada Kristus, seseorang akan tetap berada dalam kegelapan dan kebinasaan.
c. Panggilan untuk Iman: Percaya kepada Terang
Yohanes 12:36 mengandung perintah langsung dari Yesus: "Saat kamu memiliki Terang itu, percayalah kepada Terang itu supaya kamu menjadi anak-anak Terang." Ini menegaskan bahwa iman adalah respons yang diperlukan untuk menerima terang Kristus.
Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menjelaskan bahwa iman bukan hanya pengakuan intelektual, tetapi juga kepercayaan penuh kepada Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Percaya kepada terang berarti tunduk kepada Kristus dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya.
Michael Horton dalam The Christian Faith menambahkan bahwa iman kepada Kristus bukanlah hasil usaha manusia, tetapi merupakan anugerah Allah (Efesus 2:8-9). Dalam teologi Reformed, manusia tidak dapat beriman kepada Kristus kecuali Allah terlebih dahulu membangkitkan hatinya melalui Roh Kudus. Yohanes 6:44 menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Yesus kecuali Bapa menariknya.
d. Hidup Sebagai Anak-anak Terang
Yesus mengundang orang banyak untuk menjadi anak-anak Terang (Yohanes 12:36), yang berarti mereka dipanggil untuk hidup dalam terang Kristus. Konsep ini juga muncul dalam Efesus 5:8:
“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Hiduplah sebagai anak-anak terang.”
Dalam teologi Reformed, menjadi anak terang berarti mengalami transformasi hidup yang nyata. John Owen dalam The Mortification of Sin menekankan bahwa hidup dalam terang tidak hanya berarti menghindari dosa, tetapi juga hidup dalam persekutuan yang erat dengan Allah melalui doa, firman, dan sakramen.
Panggilan untuk hidup sebagai anak-anak terang juga memiliki implikasi etis. Charles Hodge dalam Systematic Theology menyatakan bahwa kehidupan orang percaya harus mencerminkan karakter Kristus, yaitu kasih, kekudusan, dan kebenaran. Oleh karena itu, iman sejati harus disertai dengan pertumbuhan dalam kekudusan dan ketaatan kepada firman Allah.
Kesimpulan
Yohanes 12:35-36 adalah peringatan serius dan ajakan penuh kasih dari Yesus untuk hidup dalam terang-Nya sebelum terlambat. Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini menyoroti beberapa kebenaran teologis utama:
- Kristologi: Yesus adalah Terang dunia yang menyatakan pewahyuan Allah.
- Doktrin Dosa: Manusia secara alami berada dalam kegelapan dosa dan tidak dapat mengenal Allah tanpa anugerah-Nya.
- Panggilan untuk Iman: Percaya kepada Kristus berarti menerima terang-Nya dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
- Hidup sebagai Anak-anak Terang: Iman yang sejati menghasilkan transformasi hidup yang nyata dan persekutuan yang erat dengan Allah.
Yesus memperingatkan bahwa terang hanya ada untuk waktu yang singkat. Ini menunjukkan urgensi untuk merespons Injil. Yohanes 12:36 mencatat bahwa setelah mengatakan ini, Yesus menyembunyikan diri dari mereka. Ini melambangkan bahwa mereka yang terus menolak terang akan kehilangan kesempatan untuk mengenal Kristus.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam terang Kristus setiap hari, bertumbuh dalam iman, dan bersaksi kepada dunia yang masih hidup dalam kegelapan. Soli Deo Gloria!