Lukas 13:3: Panggilan Mutlak untuk Bertobat

Lukas 13:3: Panggilan Mutlak untuk Bertobat

Pendahuluan:

Lukas 13:3 adalah salah satu pernyataan tegas Yesus mengenai pentingnya pertobatan bagi keselamatan manusia. Ayat ini berbunyi:

"Aku mengatakan kepadamu, tidak. Akan tetapi, jika kamu tidak bertobat, kamu semua juga akan binasa." (Lukas 13:3, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini memiliki makna yang mendalam karena berkaitan dengan keselamatan oleh anugerah, penghakiman Allah atas dosa, dan panggilan untuk bertobat yang sejati. Artikel ini akan membahas makna Lukas 13:3 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.

1. Eksposisi Lukas 13:3 dalam Konteks Alkitab

A. Latar Belakang Lukas 13:3

Dalam pasal 13, Yesus sedang mengajarkan orang banyak tentang perlunya pertobatan. Mereka bertanya kepada-Nya tentang orang-orang Galilea yang dibunuh oleh Pilatus, mungkin menganggap bahwa mereka mengalami penderitaan karena dosa yang lebih besar. Namun, Yesus menegaskan bahwa semua orang berdosa dan harus bertobat, atau mereka juga akan binasa.

John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menjelaskan bahwa Yesus mengoreksi pemahaman umum pada waktu itu yang menganggap penderitaan sebagai akibat langsung dari dosa tertentu. Sebaliknya, Yesus menekankan bahwa semua manusia berdosa dan membutuhkan pertobatan.

B. "Aku mengatakan kepadamu, tidak"

1. Menolak Konsep Karma dalam Penderitaan

Yesus secara langsung menolak gagasan bahwa orang-orang Galilea yang mati lebih berdosa daripada yang lain. Dalam teologi Reformed, konsep ini sejalan dengan doktrin kedegilan hati manusia (total depravity), yang menyatakan bahwa semua manusia telah jatuh dalam dosa dan sama-sama layak menerima penghukuman.

Roma 3:23 berkata:

"Karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa tidak ada manusia yang lebih layak dibandingkan yang lain di hadapan Allah—semua memerlukan anugerah keselamatan.

C. "Jika kamu tidak bertobat"

1. Pertobatan sebagai Syarat Keselamatan

Yesus menyatakan dengan jelas bahwa tanpa pertobatan, tidak ada keselamatan. Kata "bertobat" dalam bahasa Yunani adalah metanoeo, yang berarti perubahan pikiran dan hati yang menghasilkan perubahan hidup.

Jonathan Edwards dalam The Religious Affections menulis:

"Pertobatan sejati bukan hanya rasa bersalah sementara, tetapi perubahan hati yang menghasilkan kehidupan baru dalam ketaatan kepada Allah."

Kisah Para Rasul 3:19 berkata:

"Oleh karena itu, bertobatlah dan berbaliklah supaya dosa-dosamu dihapuskan."

2. Pertobatan adalah Pekerjaan Allah

Dalam teologi Reformed, pertobatan sejati tidak mungkin terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus.

R.C. Sproul dalam Chosen by God menegaskan:

"Manusia yang mati dalam dosa tidak memiliki kemampuan untuk bertobat kecuali jika Allah sendiri membangkitkan mereka secara rohani."

2 Timotius 2:25 berkata:

"Mungkin Allah akan memberikan pertobatan kepada mereka sehingga mereka dapat mengenal kebenaran."

D. "Kamu semua juga akan binasa"

1. Penghakiman sebagai Konsekuensi dari Dosa

Yesus dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang tidak bertobat akan binasa (apollymi dalam bahasa Yunani), yang merujuk pada kebinasaan kekal.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa penghukuman Allah atas dosa bukanlah sesuatu yang bisa dihindari tanpa pertobatan.

2 Tesalonika 1:8-9 berkata:

"Dalam api yang menyala-nyala dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang tidak mengenal Allah dan kepada mereka yang tidak menaati Injil Tuhan kita, Yesus. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan yang kekal, jauh dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kuasa-Nya."

2. Hanya Kristus yang Dapat Menyelamatkan dari Kebinasaan

Hanya melalui iman kepada Kristus seseorang dapat dibebaskan dari hukuman dosa.

Yohanes 3:16 berkata:

"Karena Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal."

John Piper dalam God is the Gospel menegaskan bahwa Injil bukan hanya menawarkan pengampunan dosa tetapi juga kehidupan baru yang dipenuhi oleh kehadiran Kristus.

2. Lukas 13:3 dan Doktrin Teologi Reformed

A. Keselamatan Hanya oleh Anugerah

Teologi Reformed mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah dan tidak bergantung pada usaha manusia.

Efesus 2:8-9 berkata:

"Sebab, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."

John Calvin menekankan bahwa pertobatan adalah bukti dari pekerjaan Allah dalam hati seseorang.

B. Kejatuhan Total Manusia dan Kebutuhan akan Pertobatan

Manusia yang jatuh dalam dosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan membutuhkan pertobatan sebagai hasil dari pekerjaan Roh Kudus.

Roma 8:7 berkata:

"Sebab, pikiran yang dikendalikan oleh daging adalah musuh Allah karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; bahkan tidak mampu untuk melakukannya."

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa tanpa intervensi Allah, manusia tetap berada dalam kegelapan dosa.

3. Implikasi Lukas 13:3 dalam Kehidupan Kristen

A. Pertobatan Harus Menjadi Gaya Hidup

Pertobatan bukan hanya satu kali, tetapi merupakan gaya hidup orang percaya.

Lukas 9:23 berkata:

"Jika seseorang ingin mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku."

Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menekankan bahwa pertobatan sejati membawa perubahan terus-menerus dalam karakter seseorang.

B. Memberitakan Injil dengan Urgensi

Karena keselamatan hanya melalui pertobatan dan iman kepada Kristus, orang percaya harus memberitakan Injil kepada dunia.

Matius 28:19 berkata:

"Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku."

Charles Spurgeon berkata:

"Jika Anda memiliki Injil, tetapi tidak membagikannya, Anda tidak memahami nilainya."

C. Hidup dalam Ketaatan kepada Kristus

Mereka yang telah bertobat harus hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.

Roma 6:13 berkata:

"Jangan lagi menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa sebagai senjata ketidakbenaran, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah."

Kesimpulan

Lukas 13:3 mengajarkan bahwa:

  1. Semua orang berdosa dan membutuhkan pertobatan sejati.
  2. Pertobatan bukan hanya emosi sesaat, tetapi perubahan hidup yang nyata.
  3. Tanpa pertobatan, manusia akan binasa dalam dosa mereka.
  4. Hanya Kristus yang dapat menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal.

Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam pertobatan, mengandalkan anugerah Allah, dan memberitakan Injil kepada dunia.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post