1 Yohanes 2:27: Urapan Roh Kudus dan Ketekunan dalam Kebenaran

Pendahuluan
Surat 1 Yohanes merupakan salah satu bagian penting dalam Perjanjian Baru yang menegaskan bagaimana orang percaya harus tetap tinggal dalam kebenaran dan waspada terhadap ajaran sesat. Salah satu aspek kunci yang Yohanes tekankan adalah peran urapan dari Allah yang memampukan orang percaya untuk memahami kebenaran dan tetap setia kepada Kristus.
Dalam 1 Yohanes 2:27, Yohanes menulis:
"Namun, urapan yang sudah kamu terima dari Dia tetap tinggal di dalammu, dan kamu tidak memerlukan orang lain untuk mengajarmu. Akan tetapi, karena pengurapan-Nya itu mengajari kamu tentang segala sesuatu, dan hal itu adalah benar, bukan dusta, sebagaimana Dia telah mengajari kamu, tetaplah tinggal di dalam Dia." (1 Yohanes 2:27, AYT)
Ayat ini berbicara tentang urapan (chrisma dalam bahasa Yunani) yang diberikan kepada orang percaya. Dalam teologi Reformed, ini berkaitan erat dengan peran Roh Kudus dalam menuntun umat Allah kepada kebenaran dan menjaga mereka dari kesesatan.
Artikel ini akan mengeksplorasi makna 1 Yohanes 2:27 dengan merujuk pada pemikiran para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul.
1. Konteks 1 Yohanes 2:27
Surat ini ditulis di tengah ancaman ajaran sesat yang mulai menyusup ke dalam gereja. Para pengajar sesat, yang disebut Yohanes sebagai Antikristus (1 Yohanes 2:18-26), berusaha menyesatkan orang percaya dengan mengajarkan doktrin yang bertentangan dengan Injil sejati.
Untuk melawan kebingungan ini, Yohanes mengingatkan bahwa mereka telah menerima urapan dari Allah, yang mengajarkan mereka kebenaran dan menjaga mereka dari kesesatan.
2. Apa yang Dimaksud dengan "Urapan" dalam 1 Yohanes 2:27?
Kata urapan (chrisma) dalam ayat ini merujuk pada pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Yohanes menegaskan bahwa setiap orang Kristen telah menerima urapan ini, yang memungkinkan mereka memahami dan membedakan kebenaran dari kepalsuan.
1. Urapan sebagai Roh Kudus yang Tinggal dalam Orang Percaya
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa urapan dalam ayat ini merujuk pada Roh Kudus yang diberikan kepada setiap orang percaya untuk memampukan mereka memahami firman Tuhan.
"Roh Kudus adalah pengajar sejati dalam hati orang percaya. Dialah yang menanamkan kebenaran di dalam diri mereka, sehingga mereka tidak perlu bergantung pada hikmat manusia." – John Calvin
Ini berarti bahwa pemahaman tentang kebenaran bukanlah hasil usaha manusia semata, tetapi pekerjaan Allah melalui Roh Kudus.
2. Pengajaran Roh Kudus dan Kemandirian dalam Kebenaran
Frasa "kamu tidak memerlukan orang lain untuk mengajarmu" sering disalahartikan sebagai perintah untuk tidak belajar dari pengajar manusia. Namun, dalam konteksnya, Yohanes tidak sedang menolak peran pengajaran dalam gereja.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa pernyataan ini bukan berarti orang percaya tidak membutuhkan guru atau pemimpin rohani, tetapi menekankan bahwa pemahaman sejati datang dari Roh Kudus, bukan dari hikmat manusia semata.
"Roh Kudus tidak menggantikan kebutuhan akan pengajaran Alkitab, tetapi memastikan bahwa orang percaya dapat mengenali kebenaran dan membedakannya dari kesesatan." – Louis Berkhof
Dengan kata lain, meskipun Tuhan menetapkan guru dan pengkhotbah dalam gereja, orang percaya memiliki Roh Kudus sebagai sumber utama dalam memahami kebenaran.
3. Roh Kudus sebagai Pelindung dari Ajaran Sesat
1. Ajaran Sesat sebagai Tantangan bagi Gereja
Sepanjang sejarah gereja, berbagai ajaran sesat telah mencoba menyimpangkan umat Allah dari kebenaran. Yohanes memperingatkan jemaat agar tetap tinggal dalam Kristus dan tidak tergoda oleh ajaran-ajaran yang menyimpang.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa salah satu tugas utama Roh Kudus adalah menjaga gereja dari ajaran yang menyesatkan.
"Roh Kudus diberikan kepada gereja untuk membimbing umat-Nya ke dalam seluruh kebenaran dan menjaga mereka dari pengaruh dunia yang menyesatkan." – Herman Bavinck
Ini berarti bahwa tanpa pekerjaan Roh Kudus, orang percaya akan mudah terjerumus ke dalam kebingungan dan penyesatan.
2. Bagaimana Roh Kudus Membimbing Orang Percaya?
Dalam Yohanes 16:13, Yesus berkata:
"Tetapi, apabila Dia datang, yaitu Roh Kebenaran, Dia akan membimbing kamu ke dalam seluruh kebenaran."
R.C. Sproul dalam Knowing Scripture menjelaskan bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati orang percaya dengan cara berikut:
- Memberikan pengertian tentang firman Tuhan – Roh Kudus membuka pikiran orang percaya untuk memahami kebenaran yang terkandung dalam Alkitab.
- Memberikan discernment (kepekaan rohani) – Roh Kudus membantu orang percaya membedakan ajaran yang benar dan yang salah.
- Menghasilkan keyakinan yang teguh dalam iman – Orang yang dipimpin oleh Roh Kudus tidak akan mudah diguncang oleh filsafat dunia atau ajaran yang menyimpang.
"Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia akan tetap buta terhadap kebenaran firman Tuhan." – R.C. Sproul
4. Tetap Tinggal dalam Kristus: Makna dan Implikasinya
Yohanes menutup ayat ini dengan perintah: "Tetaplah tinggal di dalam Dia." Ini adalah seruan bagi orang percaya untuk tetap setia kepada Kristus dan tidak tergoda oleh ajaran yang menyimpang.
1. Ketekunan dalam Iman sebagai Tanda Keselamatan Sejati
Teologi Reformed menekankan bahwa mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan akan tetap bertahan dalam iman mereka sampai akhir. Ini adalah bagian dari doktrin Perseverance of the Saints (ketekunan orang kudus).
John Calvin menulis:
"Hanya mereka yang tetap tinggal dalam Kristus yang membuktikan bahwa mereka benar-benar menjadi bagian dari umat pilihan-Nya."
Dengan kata lain, orang yang meninggalkan iman dan mengikuti ajaran sesat menunjukkan bahwa mereka tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari Kristus sejak awal.
2. Cara Tetap Tinggal dalam Kristus
Louis Berkhof menjelaskan bahwa ada beberapa cara utama bagi orang percaya untuk tetap tinggal dalam Kristus:
- Memegang teguh firman Tuhan – Hanya dengan memahami dan merenungkan firman Tuhan kita bisa bertumbuh dalam iman.
- Hidup dalam doa dan ketergantungan pada Roh Kudus – Doa adalah sarana utama untuk memperkuat hubungan kita dengan Kristus.
- Bersekutu dengan gereja yang benar – Hidup dalam komunitas Kristen yang sehat membantu kita tetap kuat dalam iman.
Herman Bavinck menambahkan bahwa kehidupan Kristen bukan hanya tentang menghindari ajaran sesat, tetapi juga tentang membangun hubungan yang erat dengan Allah:
"Tinggal dalam Kristus berarti hidup dalam hubungan yang erat dan penuh kasih dengan Dia, yang tercermin dalam seluruh aspek kehidupan kita." – Herman Bavinck
Kesimpulan: Urapan Roh Kudus sebagai Jaminan Kebenaran
1 Yohanes 2:27 mengajarkan bahwa:
- Roh Kudus diberikan kepada orang percaya sebagai pengajar utama dalam kebenaran.
- Urapan Roh Kudus melindungi orang percaya dari ajaran sesat dan menuntun mereka dalam kebenaran.
- Orang percaya harus tetap tinggal dalam Kristus sebagai bukti dari keselamatan yang sejati.
- Hanya mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan yang akan bertahan dalam iman sampai akhir.
Sebagai orang percaya, kita harus terus bersandar pada Roh Kudus, memegang teguh firman Tuhan, dan hidup dalam persekutuan yang erat dengan Kristus.