Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya
Pendahuluan:
Dalam seluruh Alkitab, ada satu tema yang mendasari setiap tindakan Allah—yaitu kemuliaan-Nya sendiri. Allah memiliki hasrat tertinggi untuk menyatakan dan memperlihatkan kemuliaan-Nya di seluruh ciptaan, dalam sejarah keselamatan, dan dalam kehidupan umat-Nya.
Dalam teologi Reformed, konsep ini sangat penting karena menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam rencana Allah, termasuk penciptaan, penebusan, dan penghakiman, semuanya bertujuan untuk memuliakan nama-Nya. Pemikiran ini banyak dikembangkan oleh Jonathan Edwards, John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan tokoh-tokoh Reformed lainnya.
John Piper dalam bukunya God’s Passion for His Glory menekankan bahwa kemuliaan Allah adalah tujuan utama dari semua yang dilakukan-Nya, dan bahwa kehidupan manusia yang paling memuaskan adalah kehidupan yang dipusatkan pada kemuliaan Allah.
Artikel ini akan menguraikan bagaimana hasrat Allah bagi kemuliaan-Nya dinyatakan dalam Alkitab, bagaimana para teolog Reformed memahami doktrin ini, dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya dalam Penciptaan
A. Penciptaan untuk Kemuliaan Allah
Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan alam semesta bukan karena kebutuhan, tetapi untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Ayat Kunci:
"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya." (Mazmur 19:1)
Menurut Jonathan Edwards, dalam karyanya The End for Which God Created the World, Allah menciptakan dunia untuk menampilkan kemuliaan-Nya, agar makhluk ciptaan-Nya dapat melihat dan bersukacita di dalamnya.
John Calvin juga menekankan bahwa ciptaan adalah "teater kemuliaan Allah", di mana setiap bagian dari alam semesta menunjuk kepada kebesaran-Nya.
Aplikasi: Kita dipanggil untuk melihat dunia ini bukan sebagai milik kita, tetapi sebagai refleksi dari kemuliaan Allah yang harus kita hargai dan nikmati dengan hormat.
2. Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya dalam Keselamatan
A. Keselamatan adalah Karya untuk Kemuliaan Allah
Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan bukan terutama demi manusia, tetapi demi kemuliaan Allah.
Ayat Kunci:
"Aku akan memberikan mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN; mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan berbalik kepada-Ku dengan segenap hatinya." (Yeremia 24:7)
Dalam Efesus 1:5-6, Paulus menyatakan bahwa kita diselamatkan untuk "memuji kemuliaan kasih karunia-Nya".
John Piper menekankan bahwa kasih Allah kepada kita bukanlah karena kita berharga dalam diri kita sendiri, tetapi karena Allah ingin menunjukkan kemuliaan kasih karunia-Nya yang besar.
Aplikasi: Jika keselamatan kita adalah untuk kemuliaan Allah, maka kita harus hidup dalam cara yang membawa kemuliaan bagi-Nya, bukan hanya untuk kenyamanan pribadi kita.
3. Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya dalam Yesus Kristus
A. Yesus Adalah Manifestasi Kemuliaan Allah
Kristus adalah pusat dari rencana keselamatan dan penyataan tertinggi dari kemuliaan Allah.
Ayat Kunci:
"Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah..." (Ibrani 1:3)
Menurut R.C. Sproul, Yesus tidak hanya datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi untuk menyatakan kemuliaan Bapa-Nya dengan sempurna.
Dalam Yohanes 17:1, Yesus sendiri berdoa, "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau."
Aplikasi: Jika Yesus hidup untuk memuliakan Bapa, maka kita sebagai pengikut-Nya juga harus memiliki tujuan yang sama—memuliakan Allah dalam segala hal.
4. Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya dalam Penghakiman dan Kedaulatan-Nya
A. Allah Dimuliakan dalam Penghakiman-Nya
Meskipun sulit dipahami, Alkitab mengajarkan bahwa kemuliaan Allah juga dinyatakan dalam penghakiman-Nya atas dosa.
Ayat Kunci:
"TUHAN telah membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik untuk hari malapetaka." (Amsal 16:4)
Menurut Jonathan Edwards, Allah dipermuliakan bukan hanya dalam kasih-Nya, tetapi juga dalam keadilan-Nya yang menghukum dosa.
R.C. Sproul menjelaskan bahwa jika Allah tidak menghukum dosa, maka Ia bukanlah Allah yang benar dan adil.
Aplikasi: Kita harus hidup dengan takut akan Tuhan, memahami bahwa kedaulatan dan keadilan-Nya harus dihormati, bukan hanya kasih dan anugerah-Nya.
5. Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya dalam Hidup Orang Percaya
A. Hidup untuk Kemuliaan Allah
Sebagai ciptaan yang diciptakan dalam gambar Allah, kita dipanggil untuk hidup bagi kemuliaan-Nya.
Ayat Kunci:
"Sebab dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia adalah segala sesuatu. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
Dalam 1 Korintus 10:31, Paulus berkata:
"Sebab itu, baik kamu makan atau minum, atau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Allah."
John Piper sering mengutip prinsip "God is most glorified in us when we are most satisfied in Him", yang berarti bahwa Allah paling dimuliakan dalam hidup kita ketika kita menemukan kepuasan sejati di dalam Dia.
Aplikasi: Hidup kita harus berpusat pada kemuliaan Allah dalam pekerjaan, keluarga, pelayanan, dan setiap aspek kehidupan.
Kesimpulan: Hidup untuk Kemuliaan Allah adalah Tujuan Utama Kita
Teologi Reformed dengan tegas mengajarkan bahwa Allah memiliki hasrat tertinggi untuk menyatakan kemuliaan-Nya, dan segala sesuatu dalam kehidupan manusia diarahkan untuk tujuan ini.
Ringkasan Kunci tentang Hasrat Allah bagi Kemuliaan-Nya:
- Allah menciptakan dunia untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
- Keselamatan adalah anugerah yang diberikan demi kemuliaan-Nya.
- Yesus Kristus adalah penyataan kemuliaan Allah yang sempurna.
- Allah dimuliakan dalam keadilan-Nya, baik dalam keselamatan maupun penghakiman.
- Kita dipanggil untuk hidup dengan tujuan utama memuliakan Allah dalam segala hal.
Sebagai orang percaya, kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita benar-benar dipusatkan untuk kemuliaan Allah?
Soli Deo Gloria! (Kemuliaan hanya bagi Allah!)
