Obaja 1:10-14: Dosa Tak Terampuni Edom

Obaja 1:10-14: Dosa Tak Terampuni Edom

Pendahuluan

Kitab Obaja adalah kitab nabi kecil yang berbicara tentang penghakiman Tuhan atas bangsa Edom karena dosa mereka terhadap Israel. Dalam Obaja 1:10-14, Tuhan mengecam Edom karena mereka berkhianat terhadap saudara mereka sendiri, yaitu bangsa Israel. Kesalahan Edom tidak hanya berupa kesombongan, tetapi juga kejahatan aktif terhadap umat Tuhan. Karena dosa ini, Tuhan menetapkan bahwa Edom akan dimusnahkan selamanya.

Berikut adalah teks dari Obaja 1:10-14:

“Oleh kekerasan terhadap saudaramu, Yakub, kamu akan dirundung malu, dan kamu akan diputus untuk selama-lamanya.” (Obaja 1:10, AYT)

“Pada hari kamu berdiri di seberang, pada hari itu orang-orang tidak dikenal mengangkut kekayaannya, dan orang-orang asing melewati pintu gerbangnya, dan membuang undi atas Yerusalem, kamu adalah salah seorang dari mereka.” (Obaja 1:11, AYT)

“Akan tetapi, jangan kamu memandang rendah saudaramu pada hari ia menjadi orang asing. Jangan kamu bergembira atas anak-anak Yehuda pada hari kehancurannya. Juga, jangan berbicara dengan bangga pada hari kesedihannya.” (Obaja 1:12, AYT)

“Kamu seharusnya tidak masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari malapetakanya. Betul, kamu seharusnya tidak memandang remeh pada penderitaannya pada hari malapetakanya. Juga, jangan mengambil barang-barangnya pada hari malapetakanya.” (Obaja 1:13, AYT)

“Kamu seharusnya tidak berdiri di persimpangan jalan untuk menghalangi di antara orang-orang yang terluput, dan kamu seharusnya tidak menyerahkan mereka yang tertinggal pada hari kesesakannya.” (Obaja 1:14, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengupas makna dosa Edom menurut perspektif teologi Reformed, dengan merujuk pada pemikiran John Calvin, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones.

1. Latar Belakang Sejarah: Perseteruan Edom dan Israel

A. Edom dan Israel: Saudara yang Bermusuhan

Bangsa Edom adalah keturunan Esau, sedangkan Israel adalah keturunan Yakub. Hubungan antara kedua bangsa ini selalu diwarnai dengan permusuhan dan pengkhianatan, meskipun mereka berasal dari nenek moyang yang sama.

Contoh konflik Edom dan Israel:

  • Edom menolak Israel melewati wilayah mereka saat perjalanan keluar dari Mesir (Bilangan 20:14-21).

  • Saat Babel menghancurkan Yerusalem, Edom justru membantu musuh dan menjarah kota itu (Mazmur 137:7).

John Calvin menyoroti bahwa dosa Edom adalah pengkhianatan yang lebih kejam karena mereka menyerang saudara sendiri:

“Tuhan sangat membenci ketika ada pengkhianatan di antara saudara, karena hal itu mencerminkan kejahatan yang paling dalam: kesombongan, kebencian, dan pengkhianatan yang disengaja.”

Dosa Edom bukan hanya kejahatan moral, tetapi juga pelanggaran terhadap hubungan perjanjian dengan Tuhan.

2. Dosa Edom: Kekerasan, Pengkhianatan, dan Kesombongan

A. Kekerasan terhadap Israel (Obaja 1:10)

“Oleh kekerasan terhadap saudaramu, Yakub, kamu akan dirundung malu, dan kamu akan diputus untuk selama-lamanya.” (Obaja 1:10, AYT)

Edom bukan hanya diam saat Yerusalem diserang, tetapi mereka ikut serta dalam kejahatan itu. Mereka membunuh, merampas, dan menghalangi umat Tuhan yang ingin melarikan diri.

B. R.C. Sproul: Dosa Kolektif yang Tak Terampuni

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan:

“Ada dosa yang bukan hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif. Ketika sebuah bangsa dengan sadar menolak hukum Tuhan dan menindas umat-Nya, hukuman ilahi akan datang tanpa penundaan.”

Dosa Edom bukan sekadar dosa individu, tetapi kejahatan sistematis terhadap umat Tuhan. Oleh karena itu, penghakiman Tuhan bersifat total dan tidak bisa ditarik kembali.

3. Kesalahan Edom yang Bertumpuk (Obaja 1:11-13)

Tuhan menyebut beberapa kesalahan spesifik yang dilakukan Edom:

  1. Mereka membiarkan musuh menyerang Yerusalem (Obaja 1:11).

  2. Mereka bersukacita atas penderitaan Yehuda (Obaja 1:12).

  3. Mereka mengambil keuntungan dari kehancuran Yehuda (Obaja 1:13).

Charles Spurgeon mengomentari dosa ini:

“Dosa yang paling keji adalah ketika seseorang bersukacita atas penderitaan orang lain. Jika kita bersukacita melihat kejatuhan musuh kita, itu berarti hati kita jauh dari kasih Tuhan.”

Edom tidak memiliki belas kasihan, dan itu membuat mereka semakin terjerumus dalam dosa yang tak terampuni.

4. Puncak Kejahatan Edom: Menghalangi Pelarian (Obaja 1:14)

“Kamu seharusnya tidak berdiri di persimpangan jalan untuk menghalangi di antara orang-orang yang terluput, dan kamu seharusnya tidak menyerahkan mereka yang tertinggal pada hari kesesakannya.” (Obaja 1:14, AYT)

Ayat ini menggambarkan puncak kejahatan Edom: mereka mencegah para pengungsi Yehuda melarikan diri dan menyerahkan mereka kepada musuh.

Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa dosa ini mencerminkan sifat hati yang benar-benar rusak:

“Ketika manusia dengan sengaja menghalangi pekerjaan Tuhan dan menindas umat-Nya, itu menunjukkan bahwa mereka sudah diserahkan kepada kebinasaan.”

Dosa Edom tidak memiliki penyesalan atau belas kasihan, sehingga mereka layak menerima hukuman Tuhan.

5. Hukuman Tuhan atas Edom: Kehancuran Total

Akibat dosa mereka, Tuhan menetapkan hukuman bagi Edom:

  • Mereka akan dihancurkan selamanya (Obaja 1:10).

  • Tidak ada sisa keturunan yang akan bertahan (Obaja 1:18).

  • Nama mereka akan dihapus dari sejarah.

John Calvin menyoroti bahwa hukuman Tuhan adalah konsekuensi alami dari dosa mereka:

“Tuhan tidak pernah menghukum tanpa alasan. Ketika suatu bangsa mengalami kehancuran, itu adalah akibat dari dosa mereka yang menentang Tuhan dan umat-Nya.”

Sejarah membuktikan bahwa Edom benar-benar punah, sesuai dengan nubuat Obaja.

6. Pelajaran Rohani dari Dosa Edom

A. Bahaya Kesombongan dan Pengkhianatan

Dosa Edom mengingatkan kita bahwa kesombongan dan pengkhianatan terhadap Tuhan serta umat-Nya tidak akan dibiarkan tanpa hukuman.

B. Tuhan Tidak Akan Membiarkan Ketidakadilan

Obaja 1:10-14 menunjukkan bahwa Tuhan melihat setiap tindakan jahat dan akan menghukum kejahatan pada waktunya (Roma 12:19).

C. Keselamatan Ada dalam Kristus

Meskipun dosa Edom tak terampuni, kita masih memiliki kesempatan untuk bertobat dalam Kristus:

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9, AYT)

Kesimpulan

Eksposisi Obaja 1:10-14 mengajarkan kita bahwa:

  1. Pengkhianatan terhadap umat Tuhan adalah dosa serius.

  2. Kesombongan dan kebencian akan membawa kehancuran.

  3. Tuhan adalah Hakim yang adil dan tidak akan membiarkan kejahatan tanpa hukuman.

  4. Keselamatan hanya ada dalam pertobatan kepada Kristus.

Kiranya kita belajar dari kehancuran Edom dan hidup dalam kasih, keadilan, dan kebenaran Tuhan. Amin!

Next Post Previous Post