Teladan Yesus dalam Mempergunakan Waktu
Pendahuluan
Waktu adalah salah satu sumber daya paling berharga yang Allah berikan kepada manusia. Dalam Alkitab, kita sering diingatkan untuk menggunakan waktu dengan bijak, karena hari-hari ini jahat (Efesus 5:16). Namun, tidak ada teladan yang lebih sempurna dalam mempergunakan waktu selain Yesus Kristus sendiri.
Sebagai orang percaya, khususnya dalam tradisi teologi Reformed, kita diajarkan bahwa setiap aspek kehidupan, termasuk cara kita mengelola waktu, harus berada di bawah kedaulatan Allah dan diarahkan untuk kemuliaan-Nya. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana Yesus menggunakan waktu-Nya secara efektif dan bagaimana kita dapat meneladani-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
I. Prinsip Teologi Reformed dalam Memanfaatkan Waktu
1. Kedaulatan Allah atas Waktu
Dalam perspektif Reformed, Allah adalah Tuhan atas segala sesuatu, termasuk waktu. Yohanes Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu dalam rencana-Nya yang sempurna, termasuk masa dan kesempatan yang diberikan kepada manusia.
"Hidup kita tidak terjadi secara kebetulan, tetapi diarahkan oleh tangan Tuhan yang berdaulat." – Yohanes Calvin
Kesadaran akan kedaulatan Allah dalam waktu harus mendorong kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, melainkan menggunakan waktu dengan penuh tanggung jawab sebagai bagian dari panggilan ilahi.
2. Waktu sebagai Amanah dari Allah
Jonathan Edwards, seorang teolog Reformed abad ke-18, dalam Resolutions miliknya menuliskan tekadnya untuk menggunakan waktu sebaik mungkin bagi kemuliaan Allah:
"Aku bertekad untuk tidak membuang satu menit pun dari hidupku, tetapi menggunakannya dengan cara yang terbaik untuk kemuliaan Allah."
Jika waktu adalah amanah dari Allah, maka kita harus mengelolanya dengan bijaksana, sebagaimana seorang hamba yang harus mempertanggungjawabkan talenta yang dipercayakan kepadanya (Matius 25:14-30).
II. Teladan Yesus dalam Mempergunakan Waktu
Yesus Kristus adalah teladan sempurna dalam bagaimana menggunakan waktu dengan bijak. Sepanjang pelayanan-Nya di dunia, Yesus menunjukkan disiplin, prioritas yang benar, dan fokus yang luar biasa dalam menggenapi misi-Nya.
1. Yesus Menjalani Waktu Sesuai Misi dari Bapa
Yesus memiliki kesadaran penuh akan tujuan hidup-Nya. Dalam Yohanes 9:4, Yesus berkata:
"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4, AYT)
Yesus memahami bahwa waktu-Nya di dunia terbatas, sehingga Ia menggunakan setiap kesempatan untuk menggenapi kehendak Bapa. Ini mengajarkan kita bahwa hidup bukan hanya tentang aktivitas, tetapi tentang melakukan hal yang benar sesuai dengan panggilan Allah dalam hidup kita.
Aplikasi bagi Orang Percaya:
- Menentukan tujuan hidup berdasarkan kehendak Allah.
- Menghindari kegiatan yang sia-sia dan fokus pada hal yang memiliki nilai kekal.
- Menjalani hidup dengan kesadaran bahwa waktu yang kita miliki terbatas.
2. Yesus Mengatur Waktu untuk Berdoa dan Mencari Kehendak Bapa
Meskipun sibuk melayani banyak orang, Yesus tidak pernah mengabaikan waktu doa-Nya. Markus 1:35 mencatat:
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35, AYT)
Yesus tidak membiarkan kesibukan-Nya mengganggu hubungan-Nya dengan Bapa. Ia meluangkan waktu secara khusus untuk mencari kehendak Allah sebelum mengambil keputusan besar, seperti saat Ia berdoa sebelum memilih dua belas murid (Lukas 6:12-13).
Aplikasi bagi Orang Percaya:
- Menjadwalkan waktu khusus untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan.
- Tidak membiarkan kesibukan mengganggu kehidupan rohani.
- Mencari petunjuk Allah sebelum mengambil keputusan besar.
3. Yesus Mengutamakan Prioritas yang Benar
Yesus tahu bahwa tidak semua hal harus dilakukan sekaligus. Ia memiliki kejelasan dalam menentukan prioritas, dan tidak membiarkan tuntutan orang banyak mengalihkan fokus-Nya dari misi utama.
Ketika orang-orang mencari-Nya setelah Ia menyembuhkan banyak orang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku datang." (Markus 1:38, AYT)
Yesus tidak hanya berfokus pada mukjizat atau popularitas, tetapi tetap teguh pada tujuan-Nya untuk memberitakan Injil dan menggenapi rencana keselamatan.
Aplikasi bagi Orang Percaya:
- Belajar mengatakan "tidak" terhadap hal-hal yang bukan prioritas.
- Menyelaraskan jadwal hidup dengan panggilan dan tujuan hidup sesuai kehendak Allah.
- Tidak terjebak dalam pencapaian duniawi yang dapat mengalihkan perhatian dari hal yang lebih penting.
4. Yesus Menggunakan Waktu untuk Melayani Sesama
Selain berfokus pada misi utama, Yesus juga menggunakan waktu-Nya untuk melayani dan menolong orang lain. Ia tidak pernah terlalu sibuk untuk menunjukkan belas kasih kepada mereka yang membutuhkan.
Ketika Yesus sedang dalam perjalanan untuk menyembuhkan anak Yairus, seorang perempuan yang sakit pendarahan menyentuh jubah-Nya. Meskipun Ia sedang dalam tugas penting, Ia meluangkan waktu untuk berbicara dengan perempuan itu dan memastikan imannya diteguhkan (Markus 5:25-34).
Aplikasi bagi Orang Percaya:
- Meluangkan waktu untuk menolong dan melayani orang lain.
- Tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga peka terhadap kebutuhan orang lain.
- Menjadikan pelayanan kepada sesama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
5. Yesus Menjalani Waktu dengan Ketekunan dan Kesabaran
Yesus tidak terburu-buru dalam menjalani pelayanan-Nya. Ia menghabiskan 30 tahun dalam persiapan sebelum memulai pelayanan publik-Nya. Bahkan dalam pelayanan-Nya yang hanya tiga tahun, Ia tidak tergesa-gesa, tetapi dengan tekun dan sabar menjalankan kehendak Bapa.
Paulus menulis dalam Galatia 4:4 bahwa Yesus datang pada "waktu yang telah ditentukan." Ini menunjukkan bahwa Allah memiliki waktu yang tepat untuk setiap hal, dan kita harus bersabar dalam menjalani proses kehidupan.
Aplikasi bagi Orang Percaya:
- Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, tetapi menunggu waktu Tuhan.
- Menjalani proses kehidupan dengan ketekunan dan kesabaran.
- Mempercayai bahwa Allah selalu bekerja sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna.
III. Kesimpulan: Menggunakan Waktu untuk Kemuliaan Allah
Yesus memberikan teladan yang sempurna dalam mempergunakan waktu. Ia hidup dengan tujuan, mengutamakan doa, memiliki prioritas yang jelas, melayani dengan kasih, dan menjalani waktu dengan ketekunan.
Sebagai orang percaya yang hidup dalam terang teologi Reformed, kita dipanggil untuk mengelola waktu dengan bijaksana, karena:
- Waktu adalah pemberian dari Allah yang harus digunakan dengan tanggung jawab.
- Menggunakan waktu dengan benar adalah bagian dari ibadah kepada Allah.
- Yesus telah memberikan teladan yang sempurna dalam mengatur waktu.
- Kita harus hidup dengan kesadaran akan keterbatasan waktu dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang bernilai kekal.
Sebagaimana dikatakan dalam Mazmur 90:12:
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12, AYT)
Mari kita menggunakan waktu dengan bijaksana, sesuai dengan teladan Yesus, sehingga hidup kita benar-benar memuliakan Allah. Soli Deo Gloria!