Umat Pilihan Tuhan dalam Teologi Reformed
Pendahuluan
Salah satu doktrin yang sangat penting dalam teologi Reformed adalah doktrin pemilihan (election). Doktrin ini mengajarkan bahwa Allah dalam kedaulatan-Nya telah memilih umat-Nya sejak sebelum dunia dijadikan untuk menerima keselamatan di dalam Kristus.
Konsep umat pilihan Tuhan sering kali menimbulkan pertanyaan teologis yang mendalam, seperti:
- Apakah pemilihan Tuhan bersifat mutlak atau berdasarkan respons manusia?
- Bagaimana pemilihan Tuhan berhubungan dengan tanggung jawab manusia?
- Apa dampaknya bagi kehidupan orang percaya?
Artikel ini akan menyelidiki makna umat pilihan Tuhan dalam terang Alkitab, berdasarkan eksposisi ayat-ayat kunci dan pendapat para teolog Reformed, serta bagaimana kebenaran ini memengaruhi kehidupan Kristen.
1. Definisi Umat Pilihan Tuhan dalam Teologi Reformed
a. Pemilihan Bersifat Kedaulatan Allah
Teologi Reformed menegaskan bahwa pemilihan Tuhan tidak didasarkan pada perbuatan manusia, tetapi semata-mata karena kasih karunia-Nya yang berdaulat.
Efesus 1:4-5 berkata:
"Sebab, di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa pemilihan tidak tergantung pada kebaikan manusia, tetapi sepenuhnya pada kehendak Tuhan yang berdaulat.
"Pemilihan adalah anugerah Tuhan yang murni, bukan berdasarkan jasa manusia, tetapi karena rencana-Nya yang kekal." — John Calvin
b. Pemilihan adalah untuk Keselamatan dan Kekudusan
Pemilihan bukan hanya tentang masuk ke surga, tetapi juga tentang hidup dalam kekudusan sebagai umat Tuhan.
1 Petrus 2:9 berkata:
"Tetapi kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
R.C. Sproul dalam Chosen by God menjelaskan bahwa pemilihan Tuhan menuntun orang percaya kepada kehidupan yang mencerminkan karakter Allah.
"Jika kita adalah umat pilihan Tuhan, maka hidup kita harus menjadi cerminan dari kasih karunia yang telah kita terima." — R.C. Sproul
2. Eksposisi Ayat-Ayat Kunci tentang Umat Pilihan Tuhan
a. Roma 8:29-30 – Rantai Keselamatan yang Kekal
"Sebab, mereka yang telah Dia kenal sebelumnya, juga telah Dia tentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Mereka yang telah Dia tentukan dari semula, juga telah Dia panggil. Mereka yang telah Dia panggil, juga telah Dia benarkan. Mereka yang telah Dia benarkan, juga telah Dia muliakan."
Ayat ini dikenal sebagai "rantai emas keselamatan", yang menunjukkan bahwa pemilihan, panggilan, pembenaran, dan pemuliaan semuanya adalah karya Allah.
John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menjelaskan bahwa keselamatan orang percaya dijamin sejak awal hingga akhir, karena Allah yang memulainya akan menyelesaikannya.
"Pemilihan tidak hanya membawa kita kepada iman, tetapi juga menjamin bahwa kita akan bertahan hingga akhir dalam iman kita." — John MacArthur
b. Yohanes 15:16 – Pemilihan untuk Berbuah
"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa pun yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, Ia akan memberikannya kepadamu."
Yesus menegaskan bahwa pemilihan bukan hanya tentang keselamatan, tetapi juga tentang menghasilkan buah dalam kehidupan Kristen.
Timothy Keller dalam The Meaning of Marriage menekankan bahwa hidup orang percaya harus mencerminkan kasih dan karakter Kristus, karena mereka telah dipilih untuk menjadi terang dunia.
"Pemilihan Tuhan bukan sekadar status, tetapi panggilan untuk hidup yang menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya." — Timothy Keller
c. 2 Tesalonika 2:13 – Pemilihan Melalui Roh Kudus
"Tetapi kami harus selalu bersyukur kepada Allah untuk kamu, saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, karena Allah telah memilih kamu sejak semula untuk diselamatkan melalui pengudusan oleh Roh dan iman dalam kebenaran."
Ayat ini menegaskan bahwa pemilihan Allah dinyatakan melalui pekerjaan Roh Kudus yang menguduskan orang percaya.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menegaskan bahwa orang percaya sejati akan menunjukkan bukti pemilihan mereka melalui kehidupan yang diubahkan oleh Roh Kudus.
"Pemilihan bukan hanya tentang anugerah keselamatan, tetapi juga transformasi hidup yang nyata melalui pekerjaan Roh Kudus." — Jonathan Edwards
3. Implikasi Doktrin Umat Pilihan dalam Kehidupan Kristen
a. Mendorong Kerendahan Hati dan Penghargaan terhadap Anugerah Allah
Karena pemilihan adalah anugerah murni, maka tidak ada yang bisa membanggakan diri dalam keselamatan mereka.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab, karena kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah; itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri."
A.W. Tozer dalam The Knowledge of the Holy menegaskan bahwa pemahaman tentang pemilihan harus membawa kita kepada penyembahan yang lebih dalam kepada Allah.
"Ketika kita memahami bahwa keselamatan adalah sepenuhnya anugerah Tuhan, hati kita akan semakin dipenuhi dengan ucapan syukur dan kerendahan hati." — A.W. Tozer
b. Memberikan Kepastian Keselamatan
Karena pemilihan adalah karya Allah, maka orang percaya memiliki kepastian bahwa keselamatan mereka tidak akan hilang.
Filipi 1:6 berkata:
"Aku yakin akan hal ini: Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus."
Martyn Lloyd-Jones dalam God’s Ultimate Purpose menjelaskan bahwa pemilihan Tuhan menjamin bahwa iman sejati tidak akan gagal.
"Jika Tuhan telah memilih kita, maka Dia juga akan menopang kita hingga akhir." — Martyn Lloyd-Jones
c. Mendorong Pelayanan dan Penginjilan
Pemilihan Tuhan tidak berarti orang percaya menjadi pasif, tetapi justru harus semakin giat dalam memberitakan Injil.
Matius 28:19 berkata:
"Karena itu, pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku."
Charles Spurgeon dalam The Soul Winner menegaskan bahwa pemilihan Allah seharusnya mendorong kita untuk semakin giat dalam penginjilan, karena kita tahu bahwa Tuhan telah menyiapkan orang-orang yang akan menerima Injil.
"Pemilihan Tuhan adalah jaminan bahwa usaha kita dalam penginjilan tidak akan sia-sia." — Charles Spurgeon
Kesimpulan: Hidup sebagai Umat Pilihan Tuhan
Doktrin umat pilihan mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan yang berdaulat, yang membawa kita kepada kekudusan dan pelayanan bagi-Nya.
Sebagai umat pilihan, kita dipanggil untuk:
- Hidup dalam kerendahan hati dan ucapan syukur.
- Memiliki keyakinan dalam keselamatan yang diberikan oleh Tuhan.
- Bersaksi dan melayani dengan penuh semangat.
Semoga kita semakin menghidupi panggilan kita sebagai umat pilihan Tuhan.
Soli Deo Gloria!
