Gereja Menurut Teologi Reformed

Pendahuluan
Di tengah dunia yang terus berubah, gereja tetap menjadi pusat kehidupan rohani umat Kristen. Dalam teologi Reformed, pemahaman tentang gereja bukanlah hal kecil atau opsional, melainkan bagian integral dari rencana Allah untuk keselamatan umat manusia.
Para tokoh Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul menegaskan bahwa gereja adalah tubuh Kristus, persekutuan orang-orang kudus, dan instrumen Kerajaan Allah di dunia. Tanpa memahami gereja secara benar, orang Kristen akan kehilangan arah dalam menjalani iman mereka.
Artikel ini akan membahas secara mendalam pandangan para teolog Reformed mengenai hakikat gereja, tanda-tanda gereja sejati, tugas dan misi gereja, serta tantangan gereja di era modern.
1. Hakikat Gereja dalam Teologi Reformed
a. Definisi Gereja
Menurut John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion, gereja adalah:
"Kumpulan semua orang yang dipilih oleh Allah, dipanggil dan dipisahkan dari dunia melalui Roh-Nya, dan berikrar untuk beriman kepada Kristus."
Louis Berkhof menambahkan bahwa gereja adalah:
"Tubuh rohani yang terdiri dari semua orang percaya sejati, yang dipersatukan dengan Kristus sebagai Kepala mereka."
Dengan demikian, gereja bukan sekadar organisasi manusia, tetapi ciptaan Allah, yang eksistensinya bergantung pada karya Kristus dan Roh Kudus.
b. Gereja yang Kelihatan dan Tak Kelihatan
Teologi Reformed membedakan antara:
-
Gereja tak kelihatan: Komunitas sejati orang pilihan yang hanya diketahui Allah.
-
Gereja kelihatan: Kumpulan orang yang mengaku percaya, termasuk di dalamnya orang-orang yang mungkin bukan benar-benar lahir baru.
Calvin menulis bahwa "di dalam gereja kelihatan terdapat banyak serigala berbulu domba," namun hal itu tidak membatalkan eksistensi gereja sejati.
2. Tanda-Tanda Gereja Sejati
Teologi Reformed menekankan adanya tanda-tanda tertentu yang membedakan gereja sejati dari gereja palsu. Berdasarkan ajaran Calvin, Berkhof, dan Sproul, tiga tanda utama gereja sejati adalah:
a. Pemberitaan Firman yang Murni
Gereja sejati harus memberitakan Injil sejati, bukan ajaran manusia. Paulus mengingatkan dalam Galatia 1:8,
"Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepadamu suatu Injil yang berbeda dari yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia."
Pemberitaan yang benar berarti:
-
Setia pada Alkitab sebagai Firman Allah.
-
Menyatakan keselamatan hanya melalui Kristus.
b. Pelaksanaan Sakramen yang Benar
Dalam teologi Reformed, sakramen yang sah hanyalah baptisan dan Perjamuan Kudus, sebagaimana ditetapkan oleh Kristus.
Pelaksanaan sakramen harus:
-
Sesuai dengan perintah Kristus.
-
Diberikan kepada umat berdasarkan iman.
c. Disiplin Gerejawi yang Alkitabiah
Tanpa disiplin gerejawi, gereja akan kehilangan kemurniannya. Calvin berkata,
"Disiplin adalah urat nadi gereja."
Disiplin bertujuan:
-
Memulihkan yang berdosa.
-
Menjaga kekudusan jemaat.
-
Melindungi saksi gereja di dunia.
3. Tugas dan Misi Gereja
Teologi Reformed memahami tugas gereja tidak hanya internal, tetapi juga eksternal.
a. Pemuridan dan Pengajaran
Gereja dipanggil untuk mengajar semua bangsa, sebagaimana Amanat Agung dalam Matius 28:19-20. Pengajaran harus:
-
Berdasarkan Alkitab.
-
Melatih orang percaya untuk bertumbuh dalam iman.
-
Mempersiapkan umat untuk pelayanan.
Herman Bavinck menulis:
"Gereja adalah sekolah Kristus, tempat di mana Roh Kudus membentuk murid-murid sejati."
b. Penyembahan yang Berpusat pada Allah
Penyembahan adalah pusat hidup gereja. Dalam Reformed worship:
-
Allah adalah fokus utama.
-
Liturgi disusun berdasarkan prinsip regulatif: hanya yang diperintahkan oleh Kitab Suci yang dilakukan dalam ibadah.
R.C. Sproul menekankan,
"Tuhan bukan hanya penonton ibadah kita; Ia adalah Satu-satunya tujuan ibadah itu."
c. Penginjilan dan Misi
Gereja harus memberitakan Injil kepada dunia. Keselamatan bukan hanya untuk satu bangsa, tetapi untuk segala bangsa.
Louis Berkhof menulis bahwa "gereja adalah alat pilihan Allah untuk menyebarkan kerajaan-Nya ke seluruh bumi."
4. Hubungan Kristus dan Gereja
Dalam pandangan Reformed, hubungan Kristus dan gereja diibaratkan dengan:
-
Gembala dan domba (Yohanes 10:11).
-
Kepala dan tubuh (Efesus 1:22-23).
-
Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan (Efesus 5:25-27).
Kristus:
-
Mendirikan gereja.
-
Memelihara gereja.
-
Akan membawa gereja-Nya kepada kemuliaan kekal.
Karena itu, gereja tidak boleh dikendalikan oleh kepentingan manusia, tetapi harus tunduk sepenuhnya kepada Kristus sebagai Kepala.
5. Tantangan Gereja di Era Modern
Gereja di zaman ini menghadapi berbagai tantangan yang nyata, yang juga disoroti oleh para teolog Reformed kontemporer.
a. Sekularisme
Banyak gereja mulai mengkompromikan Injil untuk menyesuaikan diri dengan budaya sekuler.
Michael Horton memperingatkan tentang "Kristen tanpa Kristus," di mana gereja lebih fokus pada relevansi budaya daripada kebenaran kekal.
b. Individualisme
Zaman modern mengedepankan spiritualitas pribadi tanpa keterikatan pada komunitas gereja.
Dalam pandangan Reformed, iman Kristen adalah iman korporat — kita diselamatkan menjadi bagian dari tubuh Kristus, bukan menjadi orang Kristen soliter.
c. Krisis Otoritas Alkitab
Beberapa gereja mulai mempertanyakan atau merelatifkan otoritas Alkitab.
J.I. Packer mengingatkan bahwa "ketika Firman Allah ditinggalkan, gereja kehilangan jiwa dan kuasanya."
6. Masa Depan Gereja: Optimisme Reformed
Meskipun menghadapi tantangan besar, teologi Reformed tetap optimis tentang masa depan gereja karena:
-
Kristus berjanji bahwa "alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18).
-
Roh Kudus terus bekerja dalam dan melalui gereja.
-
Injil memiliki kuasa untuk mengubah hati manusia di semua zaman.
Herman Bavinck berkata,
"Gereja adalah pekerjaan tangan Allah; oleh karena itu, ia tidak akan binasa."
7. Aplikasi Bagi Orang Percaya
Apa yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya terkait pemahaman ini?
-
Mengasihi gereja: Karena Kristus mengasihi dan menyerahkan diri-Nya untuk gereja (Efesus 5:25).
-
Bertekun dalam persekutuan: Ibrani 10:25 mengingatkan agar kita tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan jemaat.
-
Mendukung misi gereja: Dengan doa, sumber daya, dan keterlibatan aktif.
-
Hidup kudus: Sebagai bagian dari gereja yang dikuduskan untuk Allah.
Kesimpulan
Dalam teologi Reformed, gereja adalah bagian vital dari rencana keselamatan Allah. Gereja bukan hanya organisasi sosial, tetapi tubuh rohani yang dipanggil untuk memberitakan Injil, melaksanakan sakramen, mendisiplin anggotanya, dan menyembah Allah dalam kebenaran.
Meskipun dunia berubah, gereja tetap bertahan karena Tuhan Yesus adalah Kepalanya. Oleh sebab itu, setiap orang percaya dipanggil untuk mencintai, mendukung, dan membangun gereja-Nya, sampai hari kedatangan-Nya yang mulia.
Soli Deo Gloria!