The Poor Man's Morning and Evening Portion: Harta Rohani Seorang Miskin

Pendahuluan
Di tengah kesibukan dan tekanan hidup modern, umat Tuhan membutuhkan sumber kekuatan yang tetap—suatu portion, bagian harian dari firman Tuhan yang menyegarkan jiwa, terutama bagi mereka yang merasa miskin secara duniawi maupun rohani. Salah satu karya klasik yang sangat menyentuh hati dan mengakar dalam spiritualitas Reformed adalah The Poor Man’s Morning and Evening Portion, sebuah karya renungan harian dari Robert Hawker, seorang pendeta dan teolog Anglikan abad ke-18 yang sering dikaitkan dengan pengaruh teologi Reformed.
Artikel ini akan mengulas bagaimana The Poor Man's Morning and Evening Portion menjadi sumber kekayaan rohani bagi umat Tuhan, ditinjau dari perspektif beberapa pakar teologi Reformed seperti Charles H. Spurgeon, John Owen, dan Herman Bavinck. Kita juga akan menelusuri nilai-nilai utama dalam buku tersebut dan bagaimana renungan harian ini menjadi “makanan rohani” bagi orang Kristen sehari-hari.
1. Siapakah Robert Hawker?
Robert Hawker (1753–1827) dikenal sebagai “Star of the West” karena khotbahnya yang penuh semangat di Devon, Inggris. Meskipun berlatar belakang Anglikan, banyak ajarannya yang sejalan dengan prinsip teologi Reformed: doktrin pilihan, anugerah, keselamatan melalui Kristus saja, dan ketergantungan pada karya Roh Kudus.
Dalam The Poor Man’s Morning and Evening Portion, Hawker menyusun dua renungan setiap hari—pagi dan malam—yang bertujuan untuk memberi “porsi” harian dari Firman Tuhan bagi umat percaya, terutama mereka yang miskin secara materi namun kaya di dalam iman.
2. Teologi Reformed dan Renungan Harian
Teologi Reformed sangat menekankan pentingnya firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi dan makanan rohani utama bagi umat Allah. Dalam pandangan Reformed, hidup Kristen bukan hanya tentang pengalaman sesaat, melainkan hidup yang terus diperbarui oleh Firman.
Menurut John Calvin, “Tanpa Firman Tuhan, kita seperti kapal tanpa kompas di tengah laut yang gelap.” Inilah sebabnya mengapa dalam tradisi Reformed, disiplin rohani harian seperti doa, pembacaan Alkitab, dan renungan sangat dijunjung tinggi.
The Poor Man’s Morning and Evening Portion memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan dua waktu harian untuk mengarahkan hati dan pikiran kepada Kristus, baik di awal hari maupun sebelum tidur.
3. Charles Spurgeon dan Apresiasinya terhadap Hawker
Charles H. Spurgeon, dikenal sebagai “Pangeran Para Pengkhotbah,” adalah seorang tokoh besar dalam tradisi Reformed Baptis. Spurgeon sangat menghargai karya-karya Robert Hawker, bahkan menyebutnya sebagai “orang yang benar-benar mencintai Yesus.”
Dalam salah satu catatannya, Spurgeon berkata:
“Jika Anda ingin melihat seorang penulis yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi Kristus, bacalah Robert Hawker. Dia penuh kasih terhadap Juruselamat.”
Spurgeon menyukai gaya Hawker yang langsung, penuh kasih, dan konsisten menunjuk pada Kristus sebagai pusat dari segala sesuatu. Bagi Spurgeon, buku ini bukan hanya sumber inspirasi, tapi juga pengingat akan kasih karunia yang melimpah bahkan bagi orang yang paling sederhana.
4. Tema Sentral: Kristus, Sumber Segala Porsi
Di tengah kesulitan, orang miskin sering tidak memiliki apa-apa untuk diandalkan—kecuali Tuhan. Inilah yang ingin ditanamkan Hawker dalam hati para pembacanya. Dalam setiap renungan, Hawker dengan setia menunjuk kepada Kristus sebagai bagian dan warisan umat Allah.
Contoh Ayat dan Renungan:
Mazmur 73:26 (AYT)
“Tubuhku dan hatiku dapat habis lenyap, tetapi Allah adalah kekuatan hatiku dan bagianku untuk selama-lamanya.”
Hawker menjadikan ayat seperti ini sebagai dasar bahwa meskipun seseorang miskin secara duniawi, namun jika ia memiliki Kristus, ia memiliki “portion” yang tidak akan lenyap.
5. Herman Bavinck: Anugerah Umum dan Anugerah Khusus
Dalam sistematika teologinya, Herman Bavinck membedakan antara gratia communis (anugerah umum) dan gratia specialis (anugerah khusus). Anugerah khusus adalah anugerah keselamatan yang hanya diperuntukkan bagi umat pilihan, yang dinyatakan dalam Firman dan diperantarai oleh Roh Kudus.
Renungan seperti The Poor Man’s Morning and Evening Portion berfungsi sebagai sarana anugerah khusus tersebut—memampukan umat untuk mengalami Kristus secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekadar bacaan rohani, tetapi saluran kasih karunia yang membentuk batin umat percaya.
6. John Owen dan Kehidupan yang Mematikan Dosa
John Owen, salah satu tokoh besar Puritan dan teolog Reformed, dalam bukunya The Mortification of Sin, menekankan pentingnya disiplin rohani untuk mematikan dosa setiap hari. Ia berkata, “Bunuhlah dosa, atau dosa akan membunuhmu.”
Renungan pagi dan malam seperti yang disusun oleh Hawker dapat menjadi alat yang efektif dalam peperangan rohani ini. Setiap porsi pagi mengingatkan kita akan janji Tuhan yang menyemangati, dan setiap porsi malam membawa introspeksi dan pengakuan dosa, serta kelegaan dalam pengampunan Kristus.
7. Relevansi bagi Kehidupan Kristen Masa Kini
Banyak orang Kristen masa kini mengalami kelelahan spiritual, kekeringan rohani, dan kehilangan arah di tengah tuntutan zaman. Namun seperti air bagi yang haus, The Poor Man’s Morning and Evening Portion menawarkan oase firman yang menyegarkan.
Beberapa manfaat spiritual yang bisa dirasakan dari pembacaan rutin:
-
Menumbuhkan kasih kepada Kristus – karena setiap renungan mengarahkan hati kepada-Nya.
-
Menguatkan iman dalam penderitaan – karena setiap firman mengingatkan janji kekal.
-
Melatih kedisiplinan rohani – karena terbiasa menghadap Tuhan setiap pagi dan malam.
8. Apakah Hanya untuk Orang Miskin?
Meski judulnya menekankan "orang miskin," konteks yang dimaksud adalah miskin dalam semangat, sebagaimana disebut dalam Matius 5:3:
“Berbahagialah orang yang miskin dalam roh, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.”
Jadi, siapapun yang merasa membutuhkan Kristus—tak peduli status sosial atau ekonomi—adalah penerima yang layak dari porsi harian ini. Renungan ini adalah untuk semua orang yang menyadari bahwa tanpa Kristus, mereka tidak memiliki apa-apa.
9. Mengintegrasikan Porsi Harian Ini ke Dalam Liturgi Keluarga
Dalam tradisi Reformed, ibadah keluarga atau family worship adalah salah satu kebiasaan penting. The Poor Man’s Morning and Evening Portion bisa menjadi bahan utama dalam ibadah keluarga dengan cara:
-
Dibacakan setiap pagi saat sarapan atau sebelum beraktivitas.
-
Dibaca bersama sebelum tidur sebagai refleksi dan doa malam.
-
Digunakan sebagai panduan untuk mengajarkan anak-anak tentang kasih karunia Tuhan.
10. Kembali ke Akar Tradisi: Spiritualitas yang Membumi
Renungan ini tidak menawarkan fantasi atau janji kekayaan duniawi. Justru, ia menawarkan Kristus—yang sering kali dilupakan dalam spiritualitas modern yang berorientasi pada pengalaman. Hawker membawa kita kembali kepada spiritualitas yang sederhana, membumi, namun kaya akan keindahan Injil.
Kesimpulan: Porsi Harian yang Menyentuh Kekekalan
The Poor Man’s Morning and Evening Portion bukan hanya buku renungan biasa. Ia adalah warisan rohani dari seorang hamba Tuhan yang rendah hati, ditulis dengan kasih terhadap Kristus dan umat-Nya. Bagi banyak orang yang mencari penguatan dalam iman, ini adalah harta yang tidak ternilai.
Dalam terang teologi Reformed, renungan ini menegaskan kembali bahwa:
-
Kristus adalah segalanya.
-
Setiap hari adalah kesempatan untuk mendekat kepada-Nya.
-
Orang miskin dalam roh adalah yang paling diberkati.
Penutup
Seorang miskin yang memiliki Kristus lebih kaya daripada jutaan orang yang tidak mengenal-Nya. The Poor Man's Morning and Evening Portion mengingatkan kita akan kebenaran abadi ini, hari demi hari. Seperti manna di padang gurun, Firman Tuhan cukup untuk setiap hari, dan kasih karunia-Nya selalu baru setiap pagi.