KEMATIAN YANG TERKUTUK: GALATIA 3:10-14

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
Galatia 3:10-14 -“(Galatia 3:10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12) Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. (13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’ (14) Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”.
KEMATIAN YANG TERKUTUK: Galatia 3:10-14
gadget, otomotif, bisnis

Pendahuluan:

Jaman sekarang yang banyak didengar tentang Allah adalah bahwa Allah itu kasih dan karena itu selalu memberi berkat berlimpah-limpah, baik berkat jasmani maupun berkat rohani. Tetapi hari ini saya justru akan membahas tentang kutuk dari Allah kepada manusia!

I) Kutuk.

1) Mengapa Allah bisa mengutuk?

Allah yang maha kasih bisa mengutuk, karena Ia juga adalah mahasuci dan maha adil! Jangan sampai saudara terlalu menekankan kasih Allah, sehingga mengabaikan keadilan dan kesucian Allah! Penekanan satu kebenaran secara berlebihan sehingga mengabaikan kebenaran yang lain, menyebabkan terjadinya ajaran sesat.

2) ‘Terkutuk’ adalah suatu kondisi di hadapan Allah.

Ingat bahwa ‘terkutuk’ adalah suatu kondisi di hadapan Allah. Sekalipun bisa terjadi, tetapi tidak selalu keadaan terkutuk itu dimanifestasikan dalam bentuk penderitaan atau hal-hal tidak enak yang lainnya. Jadi jangan bayangkan bahwa orang yang terkutuk itu PASTI akan menderita AIDS, jatuh bangkrut, hancur dalam study / pekerjaannya, berantakan keluarganya, dsb.

Sejalan dengan hal itu, maka kata ‘berbahagialah’ [bahasa Inggrisnya: ‘blessed’ {= diberkatilah}] juga merupakan suatu kondisi di hadapan Allah, yang tidak selalu dimanifestasikan dengan pemberian kekayaan, kesehatan dan berkat-berkat jasmani lainnya (bdk. Matius 5:10-12 1Petrus 4:14).

Karena itu bisa saja untuk sementara waktu, keadaan terkutuk itu tidak mempunyai perwujudan buruk yang terlalu berarti dalam hidup seseorang. Karena itu bisa saja seseorang hidup dalam dosa, penipuan, perzinahan, dsb, tetapi hidupnya sehat, pekerjaan dan uang lancar, dsb. Karena itu kalau hidup saudara baik-baik saja (pekerjaan / study, keuangan, kesehatan, dsb), jangan terlalu cepat beranggapan bahwa saudara tidak terkutuk di hadapan Tuhan.

Bandingkan ini dengan cerita Lazarus dan orang kaya (Lukas 16:19-31); menurut saudara yang mana yang terkutuk, dan yang mana yang diberkati?

Dalam Lukas 8:32 permintaan / doa setan-setan untuk masuk ke dalam babi-babi dikabulkan, sedangkan dalam Lukas 8:38-39 permintaan / doa dari orang yang disembuhkan itu ditolak. Tetapi yang mana dari mereka yang diberkati, dan yang mana yang dikutuk?

3) Dosa selalu menyebabkan kutuk.

a) Ini terlihat dari banyak ayat Kitab Suci, seperti:

1. Kejadian 3:14,17 - ular dan tanah dikutuk gara-gara dosa.

2. Kejadian 4:11-12 - Kain dikutuk karena membunuh Habel.

3. Kejadian 9:25 - Kanaan dikutuk.

4. Ulangan 27:15-26 - sederetan dosa yang menyebabkan kutuk.

5. Ulangan 28:15-46 - macam-macam kutuk karena dosa / ketidaktaatan.

6. Hakim 5:23 - kota Meros dikutuk karena tidak ikut berperang.

7. Amsal 3:33 - “Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.”.

8. Mal 2:2 - “Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati namaKu, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.”.

9. Galatia 1:6-9 - nabi palsu dikutuk oleh Paulus.

10. Matius 25:41 - ‘kambing-kambing’ yang akan masuk neraka dikutuk.

b) Ini terlihat juga dari Galatia 3: 10b yang mengutip dari Ul 27:26a.

1. Perbandingan Galatia 3: 10b dengan Ul 27:26a.

 Galatia 3: 10b: “‘Terkutuklah (setiap) orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’”.

Catatan: seharusnya dalam  Galatia 3: 10b ini ada kata ‘setiap’. Bandingkan dengan NIV yang menterjemahkan: “Cursed is everyone who does not continue to do everything written in the Book of the Law.” [= Terkutuklah setiap orang yang tidak terus melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam Kitab Hukum Taurat.].

Ul 27:26a - “Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan.”.

Ada perbedaan antara Galatia 3: 10b dan Ulangan 27:26a.

Bedanya adalah:

a. Dalam Galatia 3: 10b ini, Paulus mengatakan ‘kitab hukum Taurat’.

Maksudnya untuk menekankan seluruh hukum Taurat.

b. Dalam  Galatia 3: 10b ini, Paulus mengatakan / menambahkan kata-kata ‘segala sesuatu’.

Dalam KJV/NKJV, Ul 27:26 mengandung kata ‘all’ [= semua], sedangkan dalam RSV/NIV/NASB, Ul 27:26 tidak mempunyai kata itu. Dalam semua manuscript bahasa Ibrani, Ulangan 27:26 tidak mengandung kata ‘all’, sehingga ada yang menganggap bahwa penyalin Kitab Suci sengaja membuang kata ini, supaya tidak terlihat bahwa kita harus taat secara sempurna baru tidak terkutuk. Tetapi ada 6 manuscript non Ibrani, termasuk Septuaginta / LXX (Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani), dimana Ulangan 27:26 mengandung kata ‘all’.

Adam Clarke: “It is worthy of remark that no printed copy of the Hebrew Bible preserves the word ‎KOL‎, ALL, in Deut 27:26, which answers to the apostle’s word ‎PASIN‎, all, here. Jerome says that the Jews suppressed it, lest it should appear that they were bound to perform all things that are written in the book of the law. Of the genuineness of the reading there is no cause to doubt: it exists in six MSS. of Kennicott and De Rossi, in the Samaritan text, in several copies of the Targum, in the Septuagint, and in the quotation made here by the apostle, in which there is no variation either in the MSS. or in the versions.”.

Catatan: ini tidak saya terjemahkan, karena intinya sudah saya berikan di atas dengan kata-kata saya sendiri.

Dari semua ini bisa disimpulkan adanya beberapa kemungkinan:

a. Ulangan 27:26 ini di dalam autographnya [= manuscript aslinya] memang mengandung kata ‘all’ tetapi lalu dibuang oleh para penyalin. Kalau ini yang benar, maka ini menunjukkan kurang ajarnya para penyalin itu. Tetapi saya sendiri tidak terlalu yakin akan kebenaran dari hal ini.

b. Ulangan 27:26 tidak mempunyai kata ‘all’ tetapi secara implicit kata itu ada.

Barnes’ Notes (tentang Galatia 3:10): “The word ‘all’ is not expressed in the Hebrew in Deuteronomy, but it is evidently implied, and has been inserted by the English translators.” [= Kata ‘semua’ tidak dinyatakan dalam bahasa Ibrani dalam Ulangan, tetapi secara jelas ada secara implicit, dan telah dimasukkan oleh penterjemah-penterjemah bahasa Inggris.].

c. Bisa juga bahwa sebetulnya Ul 27:26 memang tidak mengandung kata ‘all’, tetapi karena dalam Ul 28:1,15 ada kata ‘all’, maka Paulus menambahkan kata itu pada waktu mengutip Ul 27:26.

Ul 28:1,15 - “(1) ‘Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia SEGALA perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. ... (15) ‘Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia SEGALA perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:”.

Catatan: perlu diperhatikan bahwa Ul 27:26 adalah ayat terakhir dari Ul 27. Jadi Ulangan 28:1 persis merupakan sambungan dari Ul 27:26.

d. Atau, Paulus menafsirkan bahwa Ulangan 27:26 itu maksudnya adalah ‘all the words of the law’ [= semua kata-kata hukum Taurat]. Ingat bahwa kalau penulis Perjanjian Baru menafsirkan Perjanjian Lama pada saat mereka menuliskan Firman Tuhan / Kitab Suci, maka tafsiran mereka infallible [= tidak bisa salah], karena mereka diilhami oleh Roh Kudus!

2. Dalam  Galatia 3: 10b ini ada 2 hal yang ditekankan oleh Paulus:

a. ‘setia melakukan’ [NIV: continue to do {= terus melakukan}].

Mungkin tidak sukar untuk menaati hukum Tuhan kalau hanya kadang-kadang saja. Tetapi bagaimana kalau harus terus menerus mentaatinya?

Bayangkan apakah saudara bisa SELALU jujur / tak berdusta, SELALU sabar, SELALU rendah hati, SELALU rajin, SELALU hormat kepada orang tua, SELALU memberitakan Injil dalam setiap kesempatan, SELALU tekun / rajin dalam saat teduh (setiap hari), SELALU setia dan mengasihi istri / suami, SELALU menghindari perzinahan, dsb.

Kalau saudara tidak bisa, maka  Galatia 3: 10b ini menyatakan saudara sebagai orang terkutuk!

b. ‘segala sesuatu’ (NIV: ‘everything’).

Ini menunjukkan bahwa setiap dosa menyebabkan kita terkutuk, tidak peduli apakah itu adalah:

• dosa besar (berzinah, punya PIL atau WIL) atau dosa kecil / remeh (seperti berdusta, terlambat datang dalam kebaktian, malas dsb).

• dosa aktif (di mana kita melakukan apa yang dilarang oleh Tuhan) atau dosa pasif (di mana kita tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan).

• dosa sengaja atau dosa yang tidak disengaja, dsb.

• dosa melalui perbuatan, perkataan, ataupun pikiran / motivasi.

Dalam kontex jaman sekarang, dimana Perjanjian Baru sudah ada, maka ini jelas mencakup hukum-hukum Perjanjian Baru seperti kasihilah musuhmu (Matius 5:44), larangan perzinahan dalam hati / pikiran (Matius 5:28), dsb!

Kalau 2 hal di atas ini digabungkan, maka maksudnya adalah: kalau seseorang tidak dengan SETIA / TERUS MENERUS mentaati SEMUA Firman Tuhan, maka ia adalah orang yang terkutuk. Ini jelas menunjukkan bahwa semua manusia pasti adalah orang terkutuk!

Bdk. Yohanes 7:49 - “Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!’”.

Ini adalah kata-kata dari para tokoh Yahudi tentang orang-orang Yahudi awam. Mengapa mereka berkata demikian? Karena ‘tidak mengenal hukum Taurat’, berarti ‘tidak melakukan hukum Taurat’, dan ‘tidak melakukan hukum Taurat’ berarti ‘terkutuk’ (Ulangan 27:26).

Tetapi para tokoh Yahudi itu lupa bahwa sekalipun mereka mengenal hukum Taurat, tetapi mereka juga adalah orang terkutuk, karena tidak seorang pun bisa taat secara sempurna, dan ketidaktaatan sedikit saja sudah menyebabkan terkutuk (Ulangan 28:1,15-dst; Gal 3:10b).

4) Orang yang mau selamat karena perbuatan baik berada di bawah kutuk.

Galatia 3: 10a: “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk.”.

a) Kata-kata ‘orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat’ (ay 10a) menunjuk pada orang yang percaya pada keselamatan karena perbuatan baik / ketaatan.

Kata-kata ‘yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat’ ini oleh NASB diterjemahkan ‘are of the works of the Law’ [= adalah dari pekerjaan hukum Taurat].

NIV menterjemahkan  Galatia 3: 10a: ‘who rely on observing the law’ [= yang bersandar pada ketaatan pada hukum Taurat].

Golongan ini kontras dengan golongan orang dalam Galatia 3: 9 yang ‘hidup dari iman’ [NASB: ‘are of faith’ {= adalah dari iman}].

Jadi  Galatia 3: 9 dan  Galatia 3: 10a mengkontraskan 2 golongan, yaitu:

1. Orang yang percaya pada keselamatan karena iman (Galatia 3: 9).

2. Orang yang percaya pada keselamatan karena perbuatan baik (Galatia 3: 10).

Galatia 3: 10a ini secara explicit mengatakan bahwa orang-orang yang berusaha untuk menyelamatkan diri mereka sendiri melalui perbuatan baik adalah orang-orang yang terkutuk.

b) Tadi sudah kita lihat bahwa orang yang berbuat dosa adalah orang terkutuk. Ini memang tidak aneh. Tetapi sekarang dikatakan bahwa orang yang mau selamat karena perbuatan baik / ketaatan, adalah orang yang ada di bawah kutuk. Ini aneh! Orang itu, karena ingin selamat, lalu berbuat baik dan menaati hukum Taurat / Firman Tuhan. Bukankah itu baik? Tetapi Firman Tuhan justru berkata bahwa orang seperti itu adalah orang yang ada di bawah kutuk (Galatia 3: 10a)! Mengapa demikian?

1. Karena tidak ada orang yang bisa taat sempurna (bahkan sebetulnya tak ada orang yang bisa taat sedikit pun), sedangkan ketidaktaatan sedikit saja sudah menyebabkan seseorang menjadi terkutuk (ay 10b).

Bandingkan dengan ajaran gereja tertentu yang mengatakan bahwa ada orang-orang suci / kudus dalam kalangan mereka, yang bukan hanya bisa mencapai standard Allah, tetapi bahkan bisa melebihinya! Kalau ajaran ini benar, maka seluruh argumentasi Paulus di sini harus dibuang!

Bandingkan juga dengan ajaran-ajaran gereja-gereja sesat lain yang mengajarkan keselamatan karena perbuatan baik, dsb.

2. Karena hukum Taurat tidak menyediakan / memberikan pengampunan dosa. Baca Galatia 3: 10,11a,12b yang sedikit pun tidak berbicara tentang pengampunan dosa.

Galatia 3: 10-12: “(10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12) Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.”.

Bdk. Kisah Para Rasul 13:38-39 - “(38) Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. (39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu per oleh dari hukum Musa.”.

Bandingkan juga dengan Ibrani 10:1-4 - “(1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan ha kekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. (2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. (4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.”.

Ini menunjukkan bahwa upacara pengorbanan dalam Perjanjian Lama, terpisah dari pengorbanan Kristus, sebetulnya juga tidak memberikan pengampunan dosa sama sekali.

Sebaliknya Firman Tuhan berkata bahwa hukum Taurat membangkitkan murka.

Roma 4:15 - “Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.”.

3. Karena Firman Tuhan berkata bahwa orang benar hidup OLEH IMAN.

Galatia 3: 11: “Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup OLEH IMAN.’”.

Hab 2:4 - “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup OLEH PERCAYANYA.”.

Roma 1:17 - “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘Orang benar akan hidup OLEH IMAN.’”.

Padahal hukum Taurat kontras dengan iman.

Galatia 3: 12: “Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.”.

KJV: ‘And the law is not of faith’ [= Dan hukum Taurat bukanlah dari iman].

RSV: ‘but the law does not rest on faith’ [= tetapi hukum Taurat tidak bersandar pada iman].

NIV: ‘The law is not based on faith’ [= Hukum Taurat tidak didasarkan pada iman].

NASB: ‘However, the Law is not of faith’ [= Tetapi, hukum Taurat bukanlah dari iman].

Bdk. Imamat 18:5 - “Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.”.

Yang dimaksudkan dengan ‘melakukannya’ adalah ‘melakukan dengan sempurna, tanpa cacat sedikit pun’. Ini jelas tak bisa dilakukan oleh siapa pun! Karena itu, adalah mustahil untuk mencapai surga dengan ketaatan / perbuatan baik!

Penerapan:

Apakah saudara termasuk orang yang dibaptis, pergi ke gereja, melayani, memberi persembahan, berdoa, belajar Firman Tuhan, membuangi dosa, menaati Firman Tuhan dengan tujuan supaya selamat / masuk surga? Kalau ya, maka saudara adalah orang terkutuk! Saudara bukan hanya ‘tidak dijamin selamat’, tetapi bahkan ‘dijamin tidak selamat’! Saudara bukan hanya ‘tidak di jamin masuk surga’ tetapi sebaliknya saudara ‘dijamin masuk neraka’!

Ini semua kedengaran mengerikan! Siapa yang tidak pernah berbuat dosa? Tidak ada! Jadi semua orang adalah orang terkutuk. Dan kalau kita mau berbuat baik / mentaati Firman Tuhan dengan tujuan supaya selamat, kita juga terkutuk! Tidak ada jalan keluar! Betulkah tidak ada? Pada saat ini kita boleh merenungkan suatu kabar baik bagi setiap orang yang terkutuk di hadapan Allah! Kabar baik apa itu?

II) Kristus menebus kita dari kutuk hukum Taurat (Galatia 3:13).

Pada waktu Kristus mati di atas kayu salib, Ia telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat. Pada saat itu, Dia yang tidak berdosa (dan karenanya tidak layak menerima kutuk!), telah menjadi kutuk karena kita.

Galatia 3: 13: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.

Paulus bisa berkata bahwa Kristus telah menjadi kutuk, berdasarkan Ulangan 21:23 yang ia kutip dalam Galatia 3: 13b. Sekarang mari kita membandingkan kedua text tersebut.

Ulangan 21:22-23 - “(22) ‘Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, (23) maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.’”.

Galatia 3: 13: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.

Catatan: Kitab Suci Indonesia menggunakan kata ‘kayu salib’ dalam Galatia 3: 13b dan ‘tiang’ dalam Ulangan 21:22-23. Tetapi baik dalam ay 13b maupun dalam Ul 21:22-23 kedua kata itu diterjemahkan sama, yaitu ‘tree’ [= pohon] oleh KJV/RSV/NIV/NASB/NKJV.

Memang dalam Perjanjian Lama tidak dikenal hukuman salib, sehingga Ul 21:23 sebetulnya tidak menunjuk pada penyaliban, tetapi menunjuk pada orang yang dihukum mati pada sebuah tiang (digantung), atau orang yang setelah dihukum mati lalu mayatnya digantungkan pada sebuah tiang / pohon (bdk. Yosua 8:29 Yosua 10:26-27).

Tetapi Ulangan 21:23 ini tentu juga berlaku terhadap penyaliban. Ini terbukti dari:

1) Adanya permintaan orang-orang Yahudi untuk menurunkan mayat Yesus dan kedua penjahat sebelum hari gelap (Yohanes 19:31). Ini jelas untuk mentaati perintah Tuhan dalam Ulangan 21:22-23 itu.

2) Kata-kata Paulus dalam Galatia 3: 13, mengutip Ul 21:23 ini, dan menerapkannya kepada penyaliban Kristus.

Karena Kristus ingin menebus kita dari kutuk hukum Taurat, maka kematian Kristus tidak bisa terjadi dengan cara penggal, rajam dsb, tetapi harus melalui cara yang terkutuk, yaitu penyaliban!

Memang sebetulnya kalau Kristus mati melalui hukuman gantung, maka Ia memang mengalami kematian yang terkutuk. Tetapi hukuman gantung tidak memenuhi satu persyaratan lain, yaitu kematianNya haruslah kematian yang berdarah. Mengapa harus demikian? Karena type-type tentang Kristus dalam Perjanjian Lama adalah hal-hal yang berdarah, seperti binatang untuk korban dosa, domba Paskah, dsb. Jadi, satu-satunya kematian yang bisa dialami oleh Kristus, kalau Ia mau menjadi Penebus dan pemikul kutuk kita, adalah kematian melalui salib.

Saya pernah menonton sebuah film dimana ada orang yang berkata: andaikata Kristus hidup pada abad 20, maka orang kristen tidak akan berkalungkan salib, tetapi sebuah kursi listrik kecil! Ini omong kosong yang bodoh dari orang yang tidak mengerti theologia! Kristus tidak bisa mati dengan cara dipenggal, dirajam, ditembak, melalui kamar gas ataupun kursi listrik. Ia harus mati melalui suatu kematian yang terkutuk, yaitu penyaliban, karena kalau tidak, Ia tidak memikul kutuk yang seharusnya untuk kita! Apa sebabnya orang-orang Yahudi memilih penyaliban (Matius 27:22-23)? Mengapa mereka tidak memilih perajaman seperti yang mereka lakukan terhadap Stefanus (Kis 7:58-60)? Jelas bahwa Allah ikut bekerja supaya Yesus mati melalui penyaliban, dan dengan demikian Ia bisa memikul kutuk kita!


Jamieson, Fausset & Brown: “‎God’s providence ordered it that Jesus should hang on the cross by His hands and feet, so as to be a ‘curse for us,’ though that death was not a Jewish mode of execution. ... Hung between heaven and each as though unworthy of either.” [= ].

III) Keselamatan / pembenaran karena iman.

Karena Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, maka sekarang kita bisa diselamatkan / dibenarkan dengan sangat mudah, yaitu hanya dengan iman / percaya kepada Kristus.

Galatia 3: 11b: “karena: ‘Orang yang benar akan hidup OLEH IMAN.’”.

Galatia 3: 14: “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga OLEH IMAN kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”.

Galatia 3: 7,9: “(7) Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup DARI IMAN, mereka itulah anak-anak Abraham. ... (9) Jadi mereka yang hidup DARI IMAN, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.”.

Ay 24,26: “(24) Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan KARENA IMAN. ... (26) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah KARENA IMAN di dalam Yesus Kristus.”.

Galatia 2:16 - “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya OLEH KARENA IMAN dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan OLEH KARENA IMAN dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat.”.

Bagi saudara yang belum pernah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, sadarilah bahwa saudara adalah orang terkutuk di hadapan Allah. Kalau saudara tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka dengarlah nubuat Kristus tentang sikap dan kata-kataNya kepada orang terkutuk: “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu ORANG-ORANG TERKUTUK, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41).

Tetapi sebaliknya, kalau saudara percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, maka pada akhir jaman saudara akan mendengar kata-kata: “Mari, hai KAMU YANG DIBERKATI oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” (Matius 25:34).

PENUTUP;

Jadi, hanya kalau saudara datang dan percaya kepada Kristus maka saudara akan dibebaskan dari kutuk itu dan luput dari api neraka yang kekal itu. Percayakah saudara kepada Kristus?

Bagi saudara yang sudah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, berbahagialah saudara karena saudara bukan lagi orang terkutuk, karena jasa Kristus yang sudah memikul kutuk itu di kayu salib. Karena itu:

1) Hiduplah dalam kasih, pujian, syukur, dan penyerahan yang lebih besar kepada Kristus yang sudah rela memikul kutuk saudara.

2) Beritakanlah Injil kepada banyak orang di luar, yang masih ada di bawah kutuk, supaya mereka pun bisa percaya kepada Yesus Kristus dan dibebaskan dari kutuk itu!

-AMIN-
Next Post Previous Post