MENGAPA PENDETA MASUK KE NERAKA PALING PANAS?
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
Matius 11:20-24 - “(20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
gadget, otomotif, asuransi |
Matius 10:11-15 - “(11) Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. (12) Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. (13) Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (14) Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (15) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.
Bdk. Yeh 3:5-7 - “(5) Sebab engkau tidak diutus kepada suatu bangsa yang berbahasa asing dan yang berat lidah, tetapi kepada kaum Israel; (6) bukan kepada banyak bangsa-bangsa yang berbahasa asing dan yang berat lidah, yang engkau tidak mengerti bahasanya. Sekiranya aku mengutus engkau kepada bangsa yang demikian, mereka akan mendengarkan engkau. (7) Akan tetapi kaum Israel tidak mau mendengarkan engkau, sebab mereka tidak mau mendengarkan Aku, karena seluruh kaum Israel berkepala batu dan bertegar hati.”.
I) Pelayanan Yesus tak banyak berhasil di kota-kota tertentu.
Matius 11: 20: “Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya:”.
1) Kota-kota itu adalah Khorazim, Betsaida (Matius 11: 21), dan Kapernaum (Matius 11: 23).
2) Yesus paling banyak melakukan mujijat-mujijatNya di kota-kota itu (Matius 11: 20).
Mari kita soroti Kapernaum secara khusus.
Matius 4:12-13 - “(12) Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. (13) Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,”.
Matius 9:1 - “Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kotaNya sendiri.”.
Mark 2:1 - “Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.”.
Dua ayat di atas ini paralel, karena sama-sama menceritakan penyembuhan orang lumpuh yang diturunkan dari atap rumah. Jadi, yang disebut ‘kotaNya sendiri’ dalam Mat 9:1 adalah Kapernaum, karena Ia banyak melakukan pelayanan di sana.
Sebetulnya Yesus lahir di Betlehem dan dibesarkan di Nazaret. Kapernaum disebut ‘kotaNya sendiri’ karena Ia tinggal di sana atau sering pergi ke sana dan melayani di sana.
3) Kota-kota itu tidak bertobat.
Kota-kota ini mengalami banyak mujijat (dan Firman Tuhan / Injil tentunya), tetapi mereka tidak bertobat (Matius 11: 20-21,23).
a) Adam Clarke mengatakan bahwa tidak bertobatnya kota-kota ini hanya berlaku secara umum, bukan secara mutlak. Jelas ada sedikit / beberapa yang bertobat, karena ada 3 murid Yesus yang berasal dari kota Betsaida.
Yohanes 1:44 - “Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.”.
b) Matthew Henry mengatakan bahwa tidak bertobatnya 3 kota ini padahal menyaksikan mujijat-mujijat Yesus dan mendapatkan pemberitaan Injil dari Yesus sendiri merupakan suatu penghiburan untuk pelayan-pelayan / pendeta-pendeta yang setia, pada saat mereka tak melihat banyak hasil dalam pelayanan mereka, sekalipun sudah dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
4) Ini merupakan sesuatu yang aneh!
Sebelum Tuhan memberi mujijat, Ia pasti tahu bahwa mereka toh tidak akan bertobat. Tetapi mujijat-mujijat itu tetap diberikan!
Bandingkan dengan ketiga kota jahat pada jaman Perjanjian Lama, yang dikatakan akan bertobat seandainya mereka melihat mujijat. Tetapi mereka justru tidak diberi mujijat.
Kalau saudara merasa heran, maka baca ayat-ayat di bawah ini.
Ulangan 29:29 - “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.’”.
Roma 11:33-34 - “(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya! (34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya?”.
Kita tidak berhak untuk marah kepada Allah, atau berusaha ‘gegeran’ dengan Allah karena hal ini. Ada orang-orang yang Ia lewati tanpa Injil dan mujijat, dan tentu saja orang-orang ini tak bisa bertobat, dan tak bisa selamat. Ada orang-orang lain, yang Ia beri Injil dan mujijat, tetapi tetap tak bertobat, dan orang-orang ini pasti mendapat hukuman yang lebih berat. Dari pada memprotes hal-hal ini, lebih baik kita sadar akan tinggi / dalamnya rencana Allah, dan menghormatinya.
II) Hukuman atas kota-kota itu akan lebih berat dari kota-kota jahat pada jaman Perjanjian Lama.
1) Kota-kota Perjanjian Lama yang jahat itu.
Matius 11: 21,22 menyebutkan Tirus dan Sidon, dan Matius 11: 23,24 menyebutkan Sodom, dan Matius 10:15 menambahkan Gomora.
Ini adalah kota-kota yang terkenal jahat.
a) Tentang Tirus dan Sidon, lihat Yes 23 Yeh 26-28 Amos 1:9,10 Yoel 3:4-8.
Yehezkiel menubuatkan kehancuran Tirus dan Sidon dalam Yeh 26-28.
b) Tentang Sodom (dan Gomora), lihat Kejadian 13:13 Kejadian 18:20-21 2Petrus 2:6-8.
2) Kota-kota ini tidak mendapatkan mujijat-mujijat Yesus.
a) Seandainya kota-kota itu mendapatkan mujijat-mujijat Yesus, sudah lama mereka bertobat.
1. Matius 11: 21b: “Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.”.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘they would have repented long ago in sackcloth and ashes.’ [= mereka akan sudah lama bertobat dalam kain kabung dan abu.].
Mereka memang biasa melakukan hal-hal lahiriah. Ini tidak masalah, selama hatinya ikut bertobat. Kalau hanya lahiriahnya saja, itu tak ada gunanya sama sekali.
Bdk. Yoel 2:12-13 - “(12) ‘Tetapi sekarang juga,’ demikianlah firman TUHAN, ‘berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.’ (13) Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya.”.
Bandingkan dengan banyak orang yang sangat menginginkan baptisan padahal tak pernah bertobat / percaya Yesus!
2. Calvin menganggap di sini Yesus berbicara sesuai dengan kapasitas / pengertian manusia. Jadi artinya hanyalah bahwa orang-orang Khorazim, Betsaida dan Kapernaum lebih jahat dari pada orang-orang Tirus, Sidon, dan Sodom.
Tetapi ada penafsir, seperti Matthew Henry, yang mengartikan ay 21b,23b secara hurufiah.
Matthew Henry: “Christ here tells us, First, That Capernaum’s means would have saved Sodom. If these miracles had been done among the Sodomites, as bad as they were, they would have repented, ... Note, Upon true repentance through Christ, even the greatest sin shall be pardoned and the greatest ruin prevented, that of Sodom not excepted.” [= Di sini Kristus memberitahu kita, Pertama, Bahwa cara / jalan / metode dari Kapernaum akan sudah menyelamatkan Sodom. Seandainya mujijat-mujijat ini dilakukan di antara orang-orang Sodom, sejahat apapun mereka adanya, mereka akan sudah bertobat, ... Perhatikan, pada pertobatan yang benar melalui Kristus, bahkan dosa yang terbesar akan diampuni dan kehancuran terbesar dicegah, dan Sodom tak terkecuali.].
Kelihatannya William Hendriksen juga sama dengan Matthew Henry dalam hal ini.
William Hendriksen: “The assertion, therefore, that had Tyre and Sidon been favored in a manner similar to Chorazin and Bethsaida, the people of these Phoenician cities would have repented long ago shows with what revulsion the Lord views those who were far more highly privileged but had remained impenitent. The ‘woe’ pronounced upon them amounts to a curse.” [= Karena itu, penegasan bahwa seandainya Tirus dan Sidon mendapatkan kebaikan / kemurahan hati seperti yang diberikan kepada Khorazim dan Betsaida, orang-orang dari kota-kota Fenisia ini akan sudah lama bertobat, menunjukkan dengan kejijikan apa / yang bagaimana Tuhan melihat mereka yang mendapatkan hak-hak yang jauh lebih tinggi tetapi tetap tidak bertobat. Kata ‘celakalah’ yang diucapkan kepada mereka sama / setara dengan suatu kutuk.].
Saya lebih setuju dengan pandangan Matthew Henry dan William Hendriksen dari pada Calvin dalam hal ini.
3. Bandingkan ini dengan pandangan orang-orang Arminian, yang mengatakan bahwa:
a. Tuhan selalu berusaha secara maximal, atau setidaknya selalu memberikan kasih karunia yang cukup, untuk mempertobatkan orang.
Adam Clarke: “If our Blessed Lord had not done everything that was necessary for the salvation of these people, he could not have reproached them for their impenitence.” [= Seandainya Tuhan kita yang terpuji tidak melakukan segala sesuatu yang perlu untuk keselamatan orang-orang ini, Ia tidak bisa telah mencela mereka untuk tidak bertobatnya mereka.].
Catatan: dalam kutipan di atas ini Clarke bicara tentang orang-orang Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum.
b. Sebaliknya setan berusaha secara maximal supaya orang tak bertobat.
c. Lalu hasil akhir terserah orang itu (kehendak bebas!) untuk menentukan apakah ia mau percaya Yesus atau tidak!
Kalau pandangan Arminian ini benar, lalu mengapa Tuhan tidak memberi mujijat-mujijat kepada kota-kota jahat pada jaman Perjanjian Lama itu? Padahal Ia tahu bahwa seandainya mujijat-mujijat itu diberikan, mereka sudah lama bertobat!
Sekalipun pada jaman Perjanjian Lama inkarnasi Yesus belum terjadi, Ia bisa mengutus nabi-nabiNya sebagaimana Ia mengutus Yunus ke Niniwe.
Tetapi Ia tidak melakukan apa yang seandainya Ia lakukan, akan mempertobatkan kota-kota itu.
Silahkan orang Arminian menjawab: Mengapa Allah tak melakukannya???
Loraine Boettner:
(1) “The problem of the heathens, who live and die without the Gospel, has always been a thorny one for the Arminians who insist that all men have SUFFICIENT GRACE if they will but make use of it.” [= Problem orang kafir, yang hidup dan mati tanpa Injil, selalu menjadi duri bagi orang Arminian, yang berkeras bahwa semua manusia mempunyai KASIH KARUNIA YANG CUKUP kalau saja mereka mau menggunakannya.] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 118.
(2) “Only in Calvinism, ... and its doctrine of grace through which some are sovereignly rescued and brought to salvation while others are passed by, do we find an adequate explanation of the phenomenon of the heathen world.” [= Hanya dalam Calvinisme, ... dan doktrin kasih karunianya melalui mana beberapa orang secara berdaulat ditolong dan dibawa pada keselamatan sementara yang lain dilewati, bisa kita dapatkan penjelasan yang memadai tentang phenomena dunia kafir.] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 121.
b) Mengapa Tuhan tidak memberi mujijat-mujijat Yesus di sana?
Mengapa Tuhan tidak memberikan mujijat kepada mereka, padahal Ia tahu bahwa kalau mereka melihat mujijat, mereka akan bertobat? Bagi siapapun yang memprotes Tuhan karena hal ini, perhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Tuhan tidak wajib memberikan mujijat itu.
Mereka adalah orang berdosa, dan Tuhan tidak perlu / wajib memberi mujijat dahulu sebelum menghukum mereka. Tuhan berhak langsung menghukum. Sekalipun biasanya Tuhan memberikan peringatan-peringatan lebih dahulu (melalui nabi-nabi yang memberitakan Firman Tuhan dan melakukan mujijat), tetapi itu bukan kewajiban Tuhan. Kalau Ia memberi peringatan-peringatan, itu hanya karena belas kasihanNya / kemurahanNya. Tetapi kalau Ia langsung menghukum, Ia tetap adil dan tidak bisa dikatakan jahat / tak adil.
Bdk. Roma 9:15,18 - “(15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’ ... (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendakiNya.”.
Illustrasi: kalau saudara biasa memberi tip kepada pelayan restoran, dan suatu hari saudara tidak memberi tip, maka saudara akan dianggap jahat. Tetapi jelas ini merupakan anggapan yang semaunya sendiri. Saudara tidak mempunyai kewajiban untuk memberi tip. Kalau biasanya saudara memberi, maka itu karena kemurahan hati saudara, dan kalau saat itu saudara tidak memberi tip, itu merupakan hak saudara, dan saudara tidak bisa dikatakan sebagai jahat.
Penerapan: kalau saudara tidak langsung dihancurkan oleh Allah dan saudara masih diberi kesempatan untuk mendengar / belajar Firman Tuhan, itu adalah kemurahan hati Allah kepada saudara! Apakah saudara mau menyia-nyiakan kemurahan hati Allah itu dengan tak mau belajar Firman Tuhan atau tidak taat kepada Firman Tuhan?
Bdk. Roma 2:4 - “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”.
2. Memang bukan rencana Tuhan bahwa mereka akan diselamatkan.
Sebelum dunia diciptakan, Allah sudah membuat penentuan / predestinasi.
a. Ada orang-orang yang ditentukan untuk selamat.
Roma 9:12-13,15,18,23 - “(12) dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ (13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’ ... (15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’ ... (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendakiNya. ... (23) justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaanNya atas benda-benda belas kasihanNya yang telah dipersiapkanNya untuk kemuliaan,”.
Efesus 1:4,5,11 - “(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ... (11) Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya”.
b. Ada orang-orang yang ditentukan untuk binasa.
Amsal 16:4 - “TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuatNya untuk hari malapetaka.”.
Yohanes 17:12 - “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”.
Roma 9:12-13,18,22 - “(12) dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ (13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’ ... (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendakiNya. ... (22) Jadi, kalau untuk menunjukkan murkaNya dan menyatakan kuasaNya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaanNya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan”.
Kalau Allah menentukan seseorang untuk binasa, maka Allah akan menghalangi hal-hal yang bisa membuat orang itu bertobat, karena rencana dan ketentuan Allah itu tidak bisa gagal. Bdk. Mat 13:10-15 dimana Yesus sengaja membuat orang-orang tertentu tidak mengerti pengajaranNya sehingga mereka tidak bisa bertobat.
Matius 13:10-15 - “(10) Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepadaNya: ‘Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?’ (11) Jawab Yesus: ‘Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.
3) Kota-kota jahat pada jaman Perjanjian Lama ini dihukum, tetapi Yesus berkata bahwa Khorazim, Betsaida dan Kapernaum akan dihukum dengan lebih berat!
a) Kota-kota jahat pada jaman Perjanjian Lama itu dihukum.
Calvin: “that although God had a remedy in his power for saving the inhabitants of Sodom, yet in destroying them he was a just avenger.” [= bahwa sekalipun Allah mempunyai obat dalam kuasaNya untuk menyelamatkan penduduk dari Sodom, tetapi dalam menghancurkan mereka, Ia adalah seorang Pembalas yang adil.].
b) Yesus berkata bahwa Khorazim, Betsaida dan Kapernaum akan dihukum lebih berat dari Tirus, Sidon dan Sodom.
Matius 11: 22,24: “(22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. ... (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
Matius 10:15 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.
Jamieson, Fausset & Brown (tentang Mat 10:15): “Those cities of the plain, which were given to the flames for their loathsome impurities, shall be treated as less criminal, we are here taught, than those places which, though morally respectable, reject the Gospel message and affront these that bear it.” [= Kita diajar di sini bahwa kota-kota dari dataran itu, yang telah diberikan kepada api karena kenajisan mereka yang menjijikkan, akan diperlakukan sebagai penjahat yang lebih ringan, dari pada tempat-tempat itu, yang sekalipun terhormat secara moral, menolak berita Injil dan menghina mereka yang membawanya / menawarkannya.].
Ada beberapa hal yang ingin saya bahas berkenaan dengan hal ini:
1. Ini merupakan penghiburan bagi para rasul / pemberita Injil itu.
Penolakan terhadap Injil yang kita berikan, apalagi kalau disertai dengan ejekan, hinaan, dan penganiayaan, tentu menyedihkan dan bahkan membuat kita marah / jengkel, dan sebagainya. Merupakan penghiburan bagi kita bahwa orang-orang jahat yang menolak Injil / Yesus itu tidak akan selama-lamanya dibiarkan oleh Allah. Ada saat dimana mereka akan dihukum selama-lamanya karena sikap mereka tersebut.
2. Hukuman yang lebih berat dari kota-kota jahat jaman Perjanjian Lama.
Barclay mengatakan bahwa dosa-dosa dari Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum adalah:
a. Melupakan tanggung jawab dari hak-hak yang diberikan kepada mereka.
b. Sikap cuek / acuh tak acuh.
Tak membutuhkan kebencian, tindakan bermusuhan, terhadap Yesus / gereja / orang-orang Kristen, untuk mendapatkan hukuman kekal. Sikap cuek / acuh tak acuh terhadap Injil sudah cukup untuk mendapatkan hukuman itu!
c. Tidak melakukan apa-apa.
Matthew Henry: “Sodom will have many things to answer for, but not the sin of neglecting Christ, as Capernaum will.” [= Sodom harus mempertanggung-jawabkan banyak hal, tetapi bukan dosa mengabaikan Kristus, seperti Kapernaum akan mempertanggung-jawabkan.].
Barclay: “The sin of Chorazin, of Bethsaida and of Capernaum was the sin of doing nothing. Many people’s defence is: ‘But I never did anything.’ That defence may be in fact their condemnation.” [= Dosa dari Khorazim, dari Betsaida dan dari Kapernaum adalah dosa tidak melakukan apa-apa. Banyak orang-orang yang pembelaannya adalah: ‘Tetapi aku tidak pernah melakukan apapun’. Pembelaan itu dalam faktanya bisa merupakan alasan penghukuman mereka.].
3. Istilah ‘dunia orang mati’ (Yunani: HADES) dalam Matius 11: 23 ini harus diartikan sebagai ‘neraka’ karena:
a. Istilah itu dikontraskan dengan langit / surga.
Matius 11: 23a: “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!”.
Catatan: berbeda dengan bahasa Inggris ataupun Indonesia yang membedakan ‘sky’ / ‘langit’ dan ‘heaven’ / ‘surga’, maka dalam bahasa Yunani satu kata yang sama (OURANOS) bisa berarti / diterjemahkan ‘langit’ atau ‘surga’.
Dan dalam ayat ini KJV/RSV/NASB/ASV/NKJV/YLT semuanya menterjemahkan ‘heaven’ [= surga]. Hanya NIV yang menterjemahkan ‘skies’ [= langit].
b. Ini terjadi pada hari penghakiman (Matius 11: 22,24).
Matius 11: 22,24: “(22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. ... (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
Semua ini mengajar kita apa?
(1) Dosa dan neraka ada tingkat-tingkatnya.
Matthew Henry (tentang Mat 10:15): “There are different degrees of punishment in that day. All the pains of hell will be intolerable; but some will be more so than others. Some sinners sink deeper into hell than others, and are beaten with more stripes.” [= Ada tingkat-tingkat penghukuman yang berbeda pada hari itu. Semua rasa sakit dari neraka akan tidak tertahankan; tetapi sebagian akan lebih tidak tertahankan dari pada yang lain. Sebagian orang-orang berdosa tenggelam lebih dalam ke dalam neraka dari pada yang lain, dan dipukuli dengan lebih banyak bilur.].
Pulpit Commentary (tentang Matius 10:15): “There are degrees of guilt, and there are degrees of condemnation.” [= Ada tingkat-tingkat kesalahan, dan ada tingkat-tingkat hukuman.] - hal 420.
Ini memang harus karena Allah itu adil. Semua orang mempunyai jumlah dosa, dan berat ringannya dosa, yang berbeda-beda. Juga terang yang berbeda-beda! Karena itu hukuman di neraka nanti pasti juga berbeda-beda.
(2) Beratnya hukuman nanti dipengaruhi oleh ‘terang’ yang didapatkan (Luk 12:47-48).
Lukas 12:47-48 - “(47) Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. (48) Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.’”.
Pulpit Commentary (tentang Mat 10:15): “Sin against light is far more guilty than sin of ignorance; the greater the light, the greater the guilt,” [= Dosa terhadap / menentang terang jauh lebih bersalah dari pada dosa ketidak-tahuan; makin besar terangnya, makin besar kesalahannya,] - hal 420.
Firman Tuhan memang tidak akan kembali kepada Tuhan dengan sia-sia! Atau Firman Tuhan itu mempertobatkan saudara, atau Firman Tuhan itu akan menghukum saudara dengan lebih berat pada hari penghakiman. Karena itu, kalau saudara banyak belajar dan mengerti Firman Tuhan, tetapi saudara belum sungguh-sungguh bertobat, saudara ada dalam bahaya yang sangat besar! Cepatlah bertobat!
Matthew Henry (tentang Matius 10:15): “There is a day of judgment coming, when all those that refused the gospel will certainly be called to account for it; however they now make a jest of it. They that would not hear the doctrine that would save them, shall be made to hear the sentence that will ruin them. Their judgment is respited till that day.” [= Ada suatu hari penghakiman yang mendatang, pada saat semua mereka yang menolak Injil pasti akan dipanggil untuk mempertanggung-jawabkannya; bagaimanapun mereka sekarang membuatnya sebagai lelucon. Mereka yang tidak mau mendengar doktrin / ajaran yang akan menyelamatkan mereka, akan dipaksa untuk mendengar hukuman yang akan menghancurkan mereka. Penghakiman / penghukuman mereka ditunda sampai hari itu.].
Adam Clarke: “The more God has done to draw men unto himself, the less excusable are they if they continue in iniquity.” [= Makin banyak Allah telah lakukan untuk menarik orang-orang kepada diriNya sendiri, makin tak termaafkan / terampuni mereka jika mereka terus dalam kejahatan.].
Adam Clarke: “In Jude, Jude 7, we are told that these persons are suffering the vengeance of eternal fire. The destruction of Sodom and Gomorrah happened A.M. 2107, which was 1897 years before the incarnation. What a terrible thought is this! It will be more tolerable for certain sinners, who have already been damned nearly four thousand years, than for those who live and die infidels under the Gospel! There are various degrees of punishments in hell, answerable to various degrees of guilt, and the contempt manifested to, and the abuse made of, the preaching of the Gospel, will rank semi-infidel Christians in the highest list of transgressors, and purchase them the hottest place in hell!” [= Dalam surat Yudas, Yudas 7, kita diberitahu bahwa orang-orang ini sedang menderita pembalasan api kekal. Penghancuran Sodom dan Gomora terjadi pada tahun 2107 S. M., yang adalah 1897 tahun sebelum inkarnasi. Alangkah mengerikannya pemikiran ini! Akan lebih bisa ditoleransi bagi orang-orang berdosa tertentu, yang telah dihukum selama hampir 4000 tahun, dari pada bagi mereka yang hidup dan mati sebagai orang-orang kafir di bawah Injil! Ada macam-macam tingkat hukuman di neraka, sesuai dengan macam-macam tingkat kesalahan, dan kejijikan yang dinyatakan kepada, dan penyalah-gunaan yang dibuat tentang, pemberitaan Injil, akan menempatkan orang-orang Kristen semi-kafir pada daftar teratas dari pelanggar-pelanggar, dan mendapatkan bagi mereka tempat terpanas dalam neraka!].
Yudas 7 - “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”.
Catatan: Kata ‘menanggung’ diterjemahkan dari kata Yunani ὑπέχουσαι (HUPEKHOUSAI), yang merupakan suatu participle bentuk present.
Vincent: “The participle is present, indicating that they are suffering to this day the punishment which came upon them in Lot’s time.” [= Participlenya adalah present, yang menunjukkan bahwa mereka sedang menderita sampai hari ini hukuman yang datang kepada mereka pada jaman Lot.].
Nasib orang-orang Sodom dan Gomora ini mengerikan, tetapi nasib dari orang-orang Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum yang menolak Yesus / Injil, lebih mengerikan lagi, dan demikian juga dengan nasibmu, kalau kamu menolak Kristus / Injil sampai mati!!
MENGAPA PENDETA MASUK KE NERAKA PALING PANAS?
-AMIN-