PENJALA IKAN MENJADI PENJALA MANUSIA LUKAS 5:1-11

Pdt. Budi Asali.
PENJALA IKAN MENJADI PENJALA MANUSIA LUKAS 5:1-11
PENJALA IKAN MENJADI PENJALA MANUSIA LUKAS 5:1-11. Lukas 5:1-11 - “(Lukas 5:1) Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. (2) Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. (3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. (4) Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ‘Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.’ (5) Simon menjawab: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.’ (6) Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. (7) Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. (8) Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’ (9) Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; (10) demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ‘Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.’ (11) Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus..

I) Yesus mengajar.

Ada kontras antara pengajaran / pemberitaan Injil yang Yesus lakukan dalam Lukas 4 dengan pengajaran / pemberitaan Injil dalam Lukas 5. Kontrasnya yaitu: dalam Lukas 4, Yesus mengajar / memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat (Lukas 4:15,16,33,44), sedangkan dalam Lukas 5 Yesus mengajar di luar rumah ibadat:

1) Lukas 5:1 ® di danau

2) Lukas 5:12 ® di sebuah kota. Di sana ada orang kusta, dan ini menunjukkan bahwa itu tak mungkin terjadi di rumah ibadat, karena orang kusta pasti dilarang masuk rumah ibadat.

3) Lukas 5:19 ® di sebuah rumah.

4) Lukas 5:27 ® di luar, di mana ia bertemu Matius / Lewi si pemungut cukai.

Lukas 5:1,12,19,27 - “(Lukas 5:1) Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. ... (12) Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: ‘Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.’ ... (19) Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. ... (27) Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: ‘Ikutlah Aku!’”.

Semua ini mengajar apa? Ini mengajar bahwa sekalipun gereja seharusnya dipenuhi dengan Pengajaran Firman dan khususnya Pemberitaan Injil, tetapi hal-hal itu tidak boleh hanya dilakukan di dalam gereja! Tentu saja baik kalau saudara bisa mengajak orang datang ke gereja untuk mendengar Firman / Injil, tetapi ada banyak orang tidak mau diajak untuk pergi ke gereja. Karena itu, kita yang harus keluar untuk menginjili mereka di tempat dimana mereka berada.

Banyak orang kristen yang sudah memberitakan Injil, tetapi lalu kehabisan ladang, karena semua orang yang dekat sudah diinjili. Maka ia harus mencari ladang baru yang bisa diinjili! Lihatlah betapa bervariasinya tempat-tempat dan orang-orang yang diinjili oleh Yesus dalam Lukas 5 ini!

II) Mujijat penangkapan ikan.

1) Mujijat penangkapan ikan di sini jelas tidak sama dengan yang terjadi dalam Yohanes 21:1-14, karena Yohanes 21:1-14 itu terjadi setelah kebangkitan Yesus.

2) Terjadinya mujijat penangkapan ikan di sini.

Dalam Lukas 5: 4 kita melihat bahwa selesai mengajar, Yesus menyuruh Petrus untuk pergi ke tempat yang dalam dan menjala ikan di sana. Sebetulnya Petrus mempunyai alasan-alasan rasionil untuk mengabaikan perintah Yesus itu, misalnya:

a) Yesus adalah tukang kayu, bukan nelayan. Bagaimana mereka sebagai nelayan harus menuruti nasihat dari tukang kayu dalam hal menangkap ikan?

b) Sepanjang malam itu mereka tidak mendapat ikan (Lukas 5: 5), padahal malam adalah waktu yang terbaik untuk menangkap ikan. Tetapi sekarang Yesus menyuruh mereka menjala ikan pada pagi / siang hari.

c) Tempat yang dalam bukanlah tempat yang baik untuk menjala ikan, kecuali mereka mempunyai jala yang sangat besar / lebar, yang jelas tidak dipunyai oleh nelayan pada jaman itu.

Tetapi, hal yang luar biasa adalah: sekalipun ia mempunyai alasan-alasan rasionil tersebut, ia tetap mentaati perintah itu!

Penerapan: Kalau saudara mendapat perintah Tuhan, dan saudara mempunyai alasan yang rasionil untuk tidak mentaati perintah Tuhan itu, apakah saudara tunduk pada Firman Tuhan ataukah pada alasan rasionil saudara? Bdk. Amsal 3:5-6 - “(5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (6) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”.

Contoh:

1. Tuhan menyuruh saudara untuk jujur. Tetapi, dalam hal-hal tertentu, seperti dalam bisnis / pekerjaan, kejujuran bisa merugikan kita / mengurangi keuntungan kita. Akankah saudara tetap jujur?

2. Tuhan menyuruh saudara untuk mengasihi musuh, bahkan untuk membalas kejahatan dengan kasih. Tetapi kalau hal itu saudara lakukan, maka para musuh itu pasti akan makin menjadi-jadi dalam menjahati saudara. Apakah hal itu saudara jadikan alasan untuk tidak mentaati Firman Tuhan?

3. Tuhan menyuruh saudara untuk memberi persembahan persepuluhan. tetapi ternyata penghasilan saudara tidak mencukupi kebutuhan hidup saudara! Lalu, bagaimana? Apakah saudara tetap taat pada perintah Tuhan?

4. Tuhan menyuruh saudara untuk melayani Dia, padahal saudara sudah sangat sibuk. Maukah saudara mentaati perintah Tuhan itu?


Ketaatan Petrus ini menyebabkan terjadinya suatu mujijat, yaitu mereka menangkap begitu banyak ikan, sehingga jala mulai koyak dan perahu hampir tenggelam karena dipenuhi ikan. Mujijat ini mengalahkan Petrus di daerahnya sendiri (di daerah dimana ia adalah seorang ahli), dan ini menyebabkan ia dan nelayan-nelayan lain menjadi takjub (Lukas 5: 9).

III) Akibat mujijat itu pada diri Petrus.

1) Petrus takjub (Lukas 5: 9).

Lukas 5: 9: Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;.

2) Petrus menyadari keillahian Yesus.

Ini terlihat dari perubahan sebutan yang dipakai oleh Petrus terhadap Yesus.

Lukas 5: 5,8: “(5) Simon menjawab: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.’ ... (8) Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’”.

Dalam Lukas 5: 5, sebelum mujijat itu terjadi, ia menyebut Yesus dengan sebutan Guru, bahasa Inggrisnya Master, bahasa Yunaninya EPISTATA. Kata ini:

a) Hanya dipakai sebanyak 6 x dalam Perjanjian Baru.

b) Hanya dipakai oleh Lukas.

c) Selalu menunjuk kepada Yesus.

(bdk. Lukas 8:24,45 9:33,49 17:13).

Arti sebenarnya dari EPISTATA adalah superintendent, overseer (= atasan, pengawas).

Tetapi, dalam Lukas 5: 8, setelah terjadinya mujijat itu, ia menyebut Yesus dengan sebutan Tuhan, bahasa Inggrisnya Lord, bahasa Yunaninya KURIOS. Kata bahasa Yunani KURIOS ini menterjemahkan / menggantikan kata bahasa Ibrani YAHWEH / YEHOVAH, yang dalam Perjanjian Lama selalu menunjuk kepada Allah.

Perubahan sebutan itu menunjukkan bahwa mujijat yang dilakukan oleh Yesus itu menyadarkan Petrus bahwa Yesus adalah Allah.

Penerapan: Percayakah saudara bahwa Yesus adalah Allah? Atau hanya sekedar nabi, orang baik, guru? Kalau saudara percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka jangan biarkan hal itu menjadi suatu kepercayaan yang kosong / tidak berarti. Iman saudara itu harus diwujudkan dengan maunya saudara berusaha untuk mengenal Dia lebih baik, menyembah Dia, memuliakan Dia, mengasihi Dia, mentaati Dia, dan melayani Dia. Kalau tidak, maka iman saudara itu hanyalah iman di mulut / di otak belaka dan iman seperti itu tidak menyelamatkan saudara!

3) Petrus menyadari kesucian Yesus / Allah dan sekaligus keberdosaannya.

Dalam Lukas 5:8 Petrus berkata: Pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa. Kesadarannya bahwa Yesus adalah Allah, secara otomatis diikuti dengan kesadaran akan kesucian Yesus, karena Allah pasti suci. Ini menyebabkan ia merasa kotor / berdosa / tidak layak berada bersama dengan Yesus.

Banyak orang cuma menekankan bahwa Allah adalah kasih. Ini adalah sesuatu yang salah / tidak seimbang. Allah memang kasih tetapi Ia juga suci!

Kesucian Allah terlihat dari:

a) Hukum-hukum Tuhan yang begitu tinggi tuntutannya (Misalnya: Matius 5:28,44 dsb).

b) Adanya Imam-imam (pengantara antara Allah dan manusia dalam Perjanjian Lama).

c) Adanya tabir Bait Allah yang menjadi pemisah antara manusia berdosa dengan Allah yang maha suci dalam Perjanjian Lama.

d) Banyaknya hal-hal yang membuat seseorang najis dalam Perjanjian Lama (Misalnya: Im 11-15).

e) Kata kudus, kudus, kudus yang ditujukan kepada Tuhan dalam Yesaya 6:3 dan Wahyu 4:8. Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah: sekalipun Allah itu kasih, dan kasihNya sangat ditekankan, tetapi tidak pernah ada sebutan kasih, kasih, kasih yang ditujukan kepada Allah.

f) Dibutuhkannya penebusan Yesus Kristus supaya manusia bisa mencapai Allah.

Penerapan:

1. Apakah saudara menyadari kesucian Allah yang begitu tinggi, dan apakah saudara menyadari bahwa hal itu menyebabkan saudara sama sekali tak layak menghadap Allah, apalagi masuk surga dan tinggal di sana bersama Allah, selain oleh penebusan Yesus Kristus?

2. Kesucian Allah ini menyebabkan di awal kebaktian selalu ada doa pengakuan dosa. Ini juga perlu saudara lakukan setiap kali menghadap Tuhan, seperti berdoa, bersaat teduh dsb.

4) Petrus mengusir Tuhan Yesus (Lukas 5: 8).

Kesadaran bahwa Yesus adalah Allah yang maha suci, dan kesadarannya bahwa ia adalah manusia yang penuh dengan dosa menyebabkan Petrus merasa takut (bdk. Lukas 5: 10), dan merasa tidak layak bersama Yesus.

Lukas 5: 10: demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ‘Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.’”.

Itulah sebabnya ia mengusir Yesus! Ada 2 hal yang perlu dicamkan di sini:

a) Sekalipun tindakan pengusiran itu, kalau ditinjau secara lahiriah, adalah sesuatu yang salah, tetapi pengusiran itu didorong oleh sesuatu yang benar di dalam diri Petrus.

b) Petrus tidak sungguh-sungguh ingin terpisah dari Yesus, tetapi ia merasa layak terpisah dari Yesus.

Ada pengusiran yang lebih jelek yang merupakan pengusiran yang sungguh-sungguh / serius:

1. Orang-orang Farisi, imam-imam, ahli-ahli Taurat membenci / mengusir Yesus karena iri hati.

2. Yoh 3:19-20: orang jahat benci kepada terang.

Yohanes 3:19-20 - “(19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. (20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;.

3. Lukas 8:37 - orang-orang itu mengusir Yesus karena Yesus merugikan mereka.

Lukas 8:37 - Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali..

Penerapan: Apakah saudara sering mengusir Yesus dengan cara menolak Firman Tuhan yang menegur saudara, atau dengan cara marah kepada pendeta yang menegur dosa saudara?

Apakah saudara ingin berhenti menjadi orang kristen karena merasa bahwa ketaatan kepada Yesus adalah sesuatu yang merugikan saudara?

IV) Sikap / tindakan Yesus.

1) Ia tidak menuruti permintaan Petrus, tetapi sebaliknya Ia memanggil dan mau memakai Petrus.

Lukas 5: 10b: Kata Yesus kepada Simon: Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia..

Bdk. Matius 4:19 - “Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’”.

a) Seharusnya Yesus yang maha suci itu mempunyai hak untuk mengusir manusia yang berdosa. Tetapi Ia tidak melakukan hal itu. Bahkan, pada saat terjadi hal yang sebaliknya, Yesus ternyata bukan saja tidak mau pergi meninggalkan manusia yang berdosa itu, tetapi sebaliknya Ia memanggil manusia yang berdosa itu. Apakah hal ini tidak menunjukkan kasih Yesus yang begitu luar biasa kepada orang-orang berdosa, termasuk saudara dan saya?

b) Yesus memanggil dan mau memakai nelayan, yang adalah orang bodoh / tak terpelajar sebagai alatNya.

Calvin: When our Lord chose persons of this description it was not because he preferred ignorance to learning: as some fanatics do, who are delighted with their ignorance, and fancy that, in proportion as they hate litelature, they approach the nearer to the apostles (= Pada waktu Tuhan kita memilih orang-orang seperti ini itu bukanlah karena Ia lebih senang orang bodoh dari pada yang terpelajar, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang fanatik, yang senang dengan kebodohan mereka, dan berkhayal bahwa makin mereka membenci literatur makin mereka mirip dengan rasul-rasul).

Dalam persoalan pemanggilan orang bodoh / tak terpelajar ini, ada 2 hal yang perlu diingat:

1. Selain memanggil orang bodoh / tak terpelajar, Yesus juga memanggil orang pandai / berpendidikan, seperti Paulus.

2. Yesus memanggil orang bodoh / tak berpendidikan tetapi bukannya lalu membiarkan mereka bodoh / tak berpendidikan terus. Sebaliknya Yesus mengajar mereka sehingga menjadi pandai (dalam hal rohani).

Perlu diingat bahwa syarat penatua adalah cakap mengajar. Bagaimana orang bisa mengajar kalau ia bodoh terus? Jadi, bodoh / tak berpendidikan bukan halangan untuk melayani Tuhan, tetapi ia harus mau belajar!

2) Panggilan Yesus adalah: menjadi penjala manusia (Lukas 5: 10).

a) Sekalipun panggilan ini ditujukan kepada Petrus, tetapi yang menanggapi adalah mereka.

Lukas 5: 11: “Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.”.

Karena itu jelas terlihat bahwa panggilan Yesus ini berlaku untuk semua orang, termasuk saudara.

b) Penjala ikan menjadi penjala manusia.

1. Ada penafsir yang beranggapan bahwa mujijat penangkapan ikan di sini merupakan suatu perumpamaan tentang menjala manusia. Saya tidak tahu apakah itu bisa dibenarkan atau tidak, tetapi jelas bahwa memang ada beberapa kemiripan antara 2 hal ini, yaitu:

a. Harus ada keberanian. Orang yang menjala ikan pasti ada resiko terkena badai, dsb, dan demikian juga orang yang menjala manusia juga ada resikonya. Karena itu keduanya membutuhkan keberanian.

b. Harus ada kerja sama, bukan persaingan (Lukas 5: 7).

Lukas 5: 7: “Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.”.

Betul-betul hebat bahwa teman-teman diperahu yang lain itu tidak menganggap Petrus sebagai saingan, tetapi sebaliknya mau membantu dan bekerja sama dengan Petrus untuk menangkapi ikan yang terjala. Dalam menjala manusia, gereja, hamba Tuhan, dan semua orang kristen juga harus meniru sikap ini.

c. Harus ada ketaatan kepada Tuhan (Lukas 5: 4-5).

Lukas 5: 4-5: “(4) Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. (5) Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”.

d. Harus ada kerajinan dan ketekunan (Lukas 5: 4-5 bdk. Pkh 11:4,6 1Korintus 15:58).

Pengkhotbah 11:4,6 - “(4) Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. ... (6) Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.”.

1Kor 15:58 - “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”.

Tetapi juga ada perbedaan antara dua hal ini, yaitu: ikan ditangkap untuk dibunuh, tetapi manusia tidak. Karena itu terjemahan hurufiah dari kata-kata menjala manusia dalam Lukas 5:10 itu sebetulnya berbunyi catching men alive (= menangkap manusia hidup-hidup) - Bible Works 7.
PENJALA IKAN MENJADI PENJALA MANUSIA LUKAS 5:1-11
2. Mungkin hubungan antara 2 hal ini menyebabkan ikan menjadi simbol orang kristen abad pertama. Perlu diketahui bahwa kata ikan dalam bahasa Yunani adalah ICHTHUS, dan ini dijadikan singkatan dari IESOUS CHRISTOS THEOU HUIOS SOTER, yang berarti Yesus Kristus Anak Allah Juruselamat.

Catatan: perlu diketahui bahwa:

a. Huruf CH di awal kata CHRISTOS, dalam abjad Yunani adalah satu huruf, yaitu huruf CHI.

b. Huruf TH di awal kata THEOU, dalam abjad Yunani adalah satu huruf, yaitu huruf THETA.

c. Kata HUIOS dalam bahasa Yunani dimulai dengan huruf U (UPSILON).

V) Tanggapan Petrus.

1) Ia mengikut Yesus (Lukas 5: 11).

Lukas 5:11: “Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.”.

Yesus selalu memanggil dengan berkata: Ikutlah Aku!

Karena itu, kita harus memastikan bahwa di dalam kita menjadi orang kristen, kita betul-betul mengikut Dia! Ada banyak orang kelihatannya mengikut Yesus, tetapi sebetulnya tidak! Contoh:

a) Orang kristen yang begitu fanatik pada gerejanya sendiri. Kalau ia pergi ke luar kota, ia tidak mau pergi ke gereja, karena di sana tidak ada gereja dengan merk yang sama. Ini bukan pengikut Yesus, tetapi pengikut gereja!

b) Orang kristen yang fanatik kepada pendeta tertentu. Memang kita harus memilih pendeta, supaya jangan kita mendengar ajaran yang sesat dari para nabi palsu. Tetapi, ada orang kristen yang menjadi begitu fanatik kepada pendeta tertentu, sehingga kalau pendeta itu tidak berkhotbah, ia tidak mau ke gereja. Ini bukan pengikut Yesus, tetapi pengikut pendeta!


c) Orang kristen yang menjadi kristen hanya karena orang tuanya / keluarganya / pacarnya adalah orang kristen. Mereka bukanlah pengikut Yesus, tetapi mereka adalah pengikut orang tua / keluarga / pacar!

Renungkan! Apakah saudara betul-betul mengikuti Yesus?

2) Ia segera mengikut Yesus (Lukas 5: 11).

Jangan menunda dalam mengikut Yesus! Mengapa? Karena:

a) Tak selalu Tuhan mau menerima.

Yesaya 55:6 - Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!.

b) Kita tidak tahu kapan kita akan mati. Bagaimana kalau saudara mati dengan mendadak sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat?

Amsal 27:1 - “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.”.

Yakobus 4:14 - “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”.

c) Kalau akhir jaman tiba, Yesus akan datang keduakalinya. Itu akan terjadi pada saat yang tidak saudara duga (Matius 24:44).

Matius 24:44 - Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.’”.

Dan kalau hal itu terjadi, maka kesempatan untuk bertobat akan hilang! Kalau selama ini Yesus sabar saja melihat saudara mengusir Dia, maka pada saat itu, Ialah yang akan mengusir saudara!

Matius 7:23 - “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

Matius 25:41 - “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.

3) Ia meninggalkan segala sesuatu, termasuk bisnis ikannya yang baru saja sukses luar biasa.

a) Di sini kita melihat sesuatu yang luar biasa. Yesus memberi Petrus sukses secara jasmani, tetapi ini menyebabkan ia melihat kebesaran Tuhan sehingga ia justru tidak menghargai sukses jasmani itu, tetapi sebaliknya meninggalkannya dan mengikut Tuhan dan melayaniNya.

Kebanyakan orang pada waktu diberi sukses jasmani, lalu justru mendewakan kesuksesan tersebut dan terikat pada kesuksesan tersebut sehingga meninggalkan Tuhan / tidak mengikut Tuhan.

Saudara lebih mirip yang mana?

b) Memang tidak semua orang dipanggil untuk meninggalkan segala sesuatu dan menjadi hamba Tuhan yang full timer. Tetapi semua orang kristen harus rela melakukan hal itu kalau Tuhan memang menghendaki. Relakah saudara?

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post