YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI JALAN KE EMAUS (LUKAS 24:13-35)

Pdt. Budi Asali, M. Div.
YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI JALAN KE EMAUS (LUKAS 24:13-35). Lukas 24:13-35 - “(13) Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, (14) dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. (15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. (16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. (17) Yesus berkata kepada mereka: ‘Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka muram. (18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawabNya: ‘Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?’ (19) KataNya kepada mereka: ‘Apakah itu?’ Jawab mereka: ‘Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkanNya. (21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. (22) Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, (23) dan tidak menemukan mayatNya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. (24) Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.’ (25) Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! (26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?’ (27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (28) Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya. (29) Tetapi mereka sangat mendesakNya, katanya: ‘Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.’ Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. (30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. (31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. (32) Kata mereka seorang kepada yang lain: ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ (33) Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. (34) Kata mereka itu: ‘Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.’ (35) Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”.
YESUS MENAMPAKKAN DIRI  DI JALAN KE EMAUS (LUKAS 24:13-35)
I) Perjalanan 2 murid ke Emaus.

Lukas 24: 13: “Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,”.

1) Ini terjadi pada hari Paskah / hari Kebangkitan Yesus. Ini terlihat dari kata-kata ‘pada hari itu juga’ (Lukas 24: 13), yang jelas menunjuk pada hari dimana peristiwa kebangkitan dalam ay 1-12 terjadi.

2) Mereka pergi berdua (Lukas 24: 13).

Matthew Henry mengatakan bahwa teman yang baik dan pembicaraan yang baik merupakan obat yang hebat terhadap kesedihan yang berlarut-larut. Murid-murid Kristus pergi berdua-dua, karena dua lebih baik dari pada satu, khususnya pada saat sedih.

Pkh 4:9-12 - “(9) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. (10) Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (11) Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? (12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”.

3) Tujuan perjalanan mereka adalah Emaus, sebuah kampung yang terletak 7 mil jauhnya dari Yerusalem (Lukas 24: 13).

Calvin berkata bahwa tempat itu disebutkan namanya oleh Lukas, bukan karena tempat itu terkenal, tetapi untuk menambahkan kepastian pada cerita tersebut.

4) Dalam perjalanan itu mereka bercakap-cakap ‘tentang segala sesuatu yang telah terjadi’ (Lukas 24: 14).

Lukas 24: 14: “dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.”.

Ini mungkin menunjukkan bahwa mereka membicarakan tentang penderitaan dan kematian Yesus, dan juga tentang berita dari perempuan-perempuan yang menyatakan bahwa kubur Yesus itu kosong. Jelas ini adalah suatu pembicaraan / diskusi yang bersifat rohani.

Dalam bersekutu dengan saudara-saudara seiman, seringlah melakukan pembicaraan yang bersifat rohani. Juga dalam keluarga, kita diperintahkan oleh Tuhan untuk melakukan hal ini.

Ulangan 6:7 - “haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”.

Ulangan 11:19 - “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;”.

Berapa sering saudara melakukan hal ini? Hal ini memang tak mungkin terjadi kalau keluarga saudara tidak kristen. Karena itu berusahalah membawa seluruh keluarga saudara kepada Kristus, dan kalau saudara belum menikah, maka janganlah saudara menikah dengan orang yang bukan kristen, atau yang hanya sekedar kristen KTP.

Dan mengetest ia itu Kristen KTP atau sungguh-sungguh bisa dengan melakukan pembicaraan rohani. Kristen sejati akan senang dengan pembicaraan seperti itu, Kristen KTP biasanya tidak senang.

5) Yesus datang dan menampakkan diri kepada mereka dan berjalan bersama mereka, tetapi mereka tidak mengenalNya (Lukas 24: 15,16).

Lukas 24: 15-16: “(15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. (16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.”.

Setelah kebangkitanNya Yesus memang sering tak dikenali. Misalnya:

a) Dalam Matius 28:17 beberapa orang ragu-ragu menyembah Yesus, mungkin karena mereka tidak yakin apakah itu Yesus atau bukan.

Mat 28:17 - “Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.”.

b) Dalam Yohanes 20:14 dan Yoh 21:4, Maria dan murid-murid tidak mengenali Yesus.

Yohanes 20:14 - “Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.”.

Yoh 21:4 - “Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.”.

NIV: ‘Early in the morning’ [= Sangat awal pada pagi itu].

Mengapa di sini kedua murid itu tak mengenali Yesus?

1. Lukas 24: 16: ada sesuatu yang menghalangi mata mereka.

2. Markus 16:12 - Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain.

Mark 16:12 - “Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.”.

Catatan: perlu diingat bahwa Markus 16:9-20 diperdebatkan keasliannya!

Nanti dalam Lukas 24: 31 dikatakan bahwa ‘terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia’. Dari sini jelaslah bahwa seseorang mengenal atau tidak mengenal Yesus, bukan tergantung dirinya sendiri, tetapi tergantung Allah.

Calvin menerapkan hal ini bukan hanya dalam pengenalan terhadap Yesus, tetapi juga dalam pengenalan terhadap kebenaran.

Calvin: “hence we learn how great is the weakness of all our senses, since neither eyes nor ears discharge their office, unless so far as power is incessantly communicated to them from heaven.” [= karena itu kita belajar betapa besar kelemahan dari pancaindera kita, karena baik mata maupun telinga tidak melaksanakan fungsi mereka, kecuali kuasa diberikan terus menerus kepada mereka dari surga.] - hal 355.

Calvin: “The proper discrimination between truth and falsehood therefore, does not arise from the sagacity of our own mind, but comes to us from the Spirit of wisdom.” [= Jadi, pembedaan yang benar antara kebenaran dan kepalsuan tidak timbul karena kecerdasan pikiran kita sendiri, tetapi datang kepada kita dari Roh hikmat.] - hal 356.

Karena itu kalau saudara adalah orang yang sudah mengenal Yesus / kebenaran firman Tuhan, janganlah sombong! Sadarilah bahwa semua itu dianugerahkan Tuhan kepada saudara.

Matius 16:17 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”.

1Korintus 12:3 - “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus.”.


6) Yesus bertanya (Lukas 24: 17-19a).

Lukas 24: 17-19a: “(17) Yesus berkata kepada mereka: ‘Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka muram. (18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawabNya: ‘Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?’ (19a) KataNya kepada mereka: ‘Apakah itu?’ Jawab mereka: ‘Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret.”.

Yesus bertanya seakan-akan Ia membutuhkan informasi, padahal tujuanNya adalah untuk mengajar / menjelaskan (Lukas 24: 25-27).

Lukas 24: 25-27: “(25) Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! (26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?’ (27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”.

Ini seperti percakapan dengan perempuan Samaria dalam Yoh 4, dimana Yesus minta minum (Yoh 4:7), padahal sebetulnya Ia mau memberikan air hidup (Yoh 4:10,13,14).

Yohanes 4:7,10,13-14: “(7) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: ‘Berilah Aku minum.’ ... (10) Jawab Yesus kepadanya: ‘Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.’ ... (13) Jawab Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.’”.

7) Kleopas menjawab (Lukas 24: 19b-24).

Lukas 24: 19b-24: “(19b) Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkanNya. (21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. (22) Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, (23) dan tidak menemukan mayatNya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. (24) Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.’”.

Apa saja yang dijelaskan oleh Kleopas?

a) Yesus adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan.

Lukas 24: 19: “KataNya kepada mereka: ‘Apakah itu?’ Jawab mereka: ‘Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.”.

1. Perhatikan bahwa sekarang mereka hanya mengakui Yesus sebagai nabi, tidak lagi sebagai Mesias. Kelihatannya kematian Yesus menghancurkan kepercayaan mereka bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi saya yakin bahwa sebetulnya kepercayaan itu hanya goncang tetapi sebetulnya masih ada dalam diri mereka.

Bdk. Lukas 24: 21: “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.”.

Ada 2 hal yang perlu disoroti:

a. Kata yang diterjemahkan ‘Padahal’ di awal Lukas 24: 21, diterjemahkan dari kata Yunani DE, yang artinya adalah ‘But’ [= Tetapi].

KJV/RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV: ‘But’ [= Tetapi].

b. Kata-kata ‘kami dahulu mengharapkan’ diterjemahkan dari kata Yunani ELPIZOMEN, yang bukan berada dalam bentuk lampau tetapi dalam bentuk imperfect, yang menunjukkan suatu tindakan dari dulu sampai sekarang. A. T. Robertson menterjemahkan ‘we were hoping’.

2. Arti dari kata-kata ‘berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan’ adalah: Ia bisa melakukan mujijat, dan khotbahnya berkuasa dan tak bisa dibantah.

Tetapi Calvin mengartikan: Yesus hebat / suci dalam kehidupanNya, dan hebat dalam mengajar.

Kata-kata ‘di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami’ pada akhir Lukas 24: 19, menyebabkan saya lebih condong pada pandangan Calvin.

Lukas 24: 19: “KataNya kepada mereka: ‘Apakah itu?’ Jawab mereka: ‘Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.”.

3. Bahwa mereka berani mengakui Yesus seperti ini kepada ‘seorang asing’ (ingat bahwa mereka tak mengenali Yesus), menunjukkan keberanian mereka!

b) Imam-imam dan pemimpin-pemimpin Yahudi menyerahkan Dia untuk dihukum mati dengan salib (Lukas 24: 20).

Lukas 24: 20: “Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkanNya.”.

1. Memang tokoh-tokoh Yahudi inilah yang paling bertanggung jawab tentang pembunuhan terhadap Yesus. Sekalipun Pontius Pilatuslah yang menyetujui penyaliban dan tentara Romawilah yang memakukan Yesus pada salib, tetapi Yesus berkata bahwa orang yang menyerahkan Dia lebih besar dosanya.

Yoh 19:11b - “Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.’”.

2. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa bukan hanya tokoh-tokoh Yahudi itu saja yang telah membunuh Yesus. Ingat bahwa Yesus mati karena dosa kita, dan karena itu, semua orang berdosa, untuk siapa Kristus sudah mati, adalah pembunuh Yesus!

Kalau saudara sudah menyadari diri saudara sebagai pembunuh Yesus, maka ingat juga bahwa Yesus bukan hanya mati oleh saudara, tetapi juga untuk saudara! Percayakah saudara akan hal ini?

c) Berita kebangkitan Yesus telah sampai kepada mereka, tetapi tidak mereka percayai (ay 22-24 bdk. ay 1-12 Yohanes 20:1-10).

Ay 22-24: “(22) Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, (23) dan tidak menemukan mayatNya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. (24) Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.’”.

Padahal, dari ay 21b, dimana mereka berkata ‘Tetapi sementara itu telah lewat 3 hari, sejak semuanya terjadi’, terlihat bahwa mereka ingat nubuat Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ke 3 (Lukas 18:31-33).

Dari jawaban Kleopas ini terlihat akan banyaknya pengertian dan kepercayaan yang salah dalam diri mereka. Tidak heran mereka dikatakan muram mukanya (Lukas 24: 17b)!

Lukas 24: 17b: “Maka berhentilah mereka dengan muka muram.”.

II) Apa yang Yesus lakukan bagi mereka.

1) Menegur mereka (Lukas 24: 25).

Lukas 24: 25: “Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!”.

a) Kata ‘bodoh’ yang digunakan Yesus.

Barnes’ Notes: “It was not an expression of ‘contempt;’ it was an expression denoting merely that they were ‘thoughtless,’ and that they did not properly ‘attend to’ the evidence that he must die and rise again.” [= Itu bukan suatu ungkapan penghinaan; itu merupakan ungkapan yang menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai pertimbangan / pengertian, dan bahwa mereka tidak secara benar memperhatikan bukti bahwa Ia harus mati dan bangkit kembali.].

b) Teguran ini keras, tetapi dilakukan dengan kasih.

Teguran keras ini patut mereka dapatkan, karena:

1. Ia sudah sering mengajar bahwa Ia harus menderita dan mati sesuai dengan Kitab Suci / Perjanjian Lama (Mat 26:24,54). Karena itu, penderitaan dan kematianNya tidak seharusnya menggoncangkan iman mereka.

2. Ketidakpercayaan mereka.

Yesus sudah berkali-kali menubuatkan bahwa Ia akan mati, tetapi akan bangkit pada hari yang ke 3 (Matius 16:21 17:22-23 20:17-19 26:1-2), tetapi mereka tidak percaya. Mereka juga sudah mendengar kabar tentang kebangkitan Yesus tetapi mereka tidak percaya. Ketidak-percayaan memang merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan Tuhan (Ibrani 11:6a Matius 6:25-34 8:26 16:8b).

Matthew Henry mengatakan bahwa kecaman Yesus ini bertentangan dengan kecaman dari para atheis dan orang-orang kafir, yang sering mengecam orang-orang percaya sebagai orang-orang bodoh. Kristus justru mengecam kedua murid ini sebagai bodoh, karena mereka lamban percaya.

Dari sini juga terlihat bahwa ketidak-percayaan merupakan dosa yang serius. Boleh jadi saudara menganggap dosa berzinah, membunuh dsb sebagai dosa serius dan saudara berusaha membuangnya dari hidup saudara. Tetapi bagaimana dengan dosa ketidak-percayaan?

c) Perhatikan kata-kata ‘tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!’ (Lukas 24: 25).

Mengapa Yesus mengatakan hal ini? Karena mereka percaya pada Perjanjian Lama tentang kemuliaan / kemenangan Mesias, tetapi mereka tidak percaya Perjanjian Lama tentang penderitaan Mesias (Kej 3:15 Maz 22 Yes 53).

William Hendriksen (tentang Lukas 24: 17, 25): “These men missed the joy of salvation because they failed to pay enough attention to, and to believe, the word of prophecy in its entirety. Those who neglect the study of God’s Word do not realize how much they miss.” [= Orang-orang ini kehilangan sukacita keselamatan karena mereka tidak memberi perhatian penuh, dan tidak percaya pada kata-kata nubuat secara keseluruhan. Mereka yang mengabaikan pelajaran Firman Tuhan tidak menyadari betapa banyaknya kehilangan yang mereka alami.].

Penerapan: maukah saudara belajar seluruh Firman Tuhan, memperhatikan seluruh Firman Tuhan, dan mempercayai seluruh Firman Tuhan?

2) Menjelaskan bahwa Mesias harus menderita dahulu, dan baru sesudah itu masuk ke dalam kemuliaan (Lukas 24: 26 bdk. Filipi 2:5-11).

Lukas 24: 26: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?’”.

a) Jadi, penderitaan dan kematian Yesus justru membuktikan bahwa Ia adalah Mesias.

Matthew Henry: “the Messiah ought to suffer these things; and therefore his sufferings were not only no objection against his being the Messiah, but really a proof of it, ... He could not have been a Saviour, if he had not been a sufferer.” [= Mesias harus menderita hal-hal ini; dan karena itu penderitaanNya bukan hanya tidak merupakan keberatan terhadap keberadaanNya sebagai Mesias, tetapi sungguh-sungguh suatu bukti dari / tentangnya, ... Ia tidak bisa menjadi seorang Juruselamat, seandainya Ia tidak menjadi seorang penderita.].

b) Sama seperti Kristus, maka pengikut Kristus, juga harus menderita lebih dulu, dan baru mengalami kemuliaan.

Kis 14:22 - “Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.”.

Matthew Henry: “we are directed to expect the crown of thorns and then that of glory.” [= kita diarahkan untuk mengharapkan mahkota duri dan lalu mahkota kemuliaan.].

Karena itu, kalau saat ini saudara mengalami banyak penderitaan / problem di dalam mengikut Yesus, maka bersukacitalah karena kalau saat ini ada salib, itu berarti nanti akan ada mahkota bagi saudara! Sebaliknya, kalau saat ini tidak ada salib, nanti juga tidak akan ada mahkota bagi saudara!

3) Menjelaskan Perjanjian Lama.

Lukas 24: 27: “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”.

a) Ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama menunjuk kepada Yesus, atau bersifat Kristo-centris / berpusatkan Kristus.

Bdk. Yoh 5:39 - “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehNya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, ... ”.
Matthew Henry (tentang Luk 24:27): “Note, First, There are things dispersed throughout all the scriptures concerning Christ, which it is of great advantage to have collected and put together. You cannot go far in any part of scripture but you meet with something that has reference to Christ, some prophecy, some promise, some prayer, some type or other; for he is the true treasure his (hid?) in the field of the Old Testament.” [= Perhatikan, pertama-tama, Ada hal-hal yang tersebar di seluruh Kitab Suci mengenai Kristus, yang merupakan keuntungan yang besar untuk dikumpulkan dan dipersatukan. Engkau tidak bisa pergi jauh dalam bagian manapun dari Kitab Suci dan engkau akan bertemu dengan sesuatu yang mempunyai hubungan dengan Kristus, suatu nubuat, janji, doa, TYPE / bayangan atau sesuatu yang lain; karena Ia adalah harta yang sejati yang terpendam dalam ladang Perjanjian Lama.].

Penerapan: Khotbah yang benar, harus Kristo-centris. Tetapi anehnya, jaman sekarang jauh lebih banyak khotbah, yang bukan hanya tidak Kristo-centris, tetapi bahkan yang tidak mengandung Yesus. Bagaimanapun bagusnya ajaran moral dan etika yang terkandung di dalam khotbah seperti ini, sadarilah bahwa sebetulnya ini bukanlah Firman Tuhan, tetapi ajaran sesat!

b) Ayat-ayat Perjanjian Lama yang mungkin dijelaskan:

1. Kej 3:15 - di sini sudah dikatakan bahwa keturunan perempuan (yang jelas menunjuk kepada Yesus) itu akan hancur tumitnya (jelas menunjukkan penderitaan).

2. Kej 49:10 yang menunjukkan bahwa kerajaan itu akan kekal pada suku Yehuda.

3. Kel 12 - anak domba Paskah merupakan TYPE dari Yesus (bdk. 1Kor 5:7).

4. Imamat 16:1-34 - binatang yang dijadikan korban penghapus dosa juga merupakan TYPE dari Yesus (Yohanes 1:29 1Petrus 1:18-19).

5. Bil 21:4-9 - ular tembaga juga merupakan TYPE dari Yesus (Yohanes 3:14-15).

6. Maz 22 - ini adalah mazmur tentang salib yang menubuatkan penderitaan dan kematian Yesus.

7. Yes 53 - ini menubuatkan penolakan terhadap Yesus, penderitaan yang dialami oleh Yesus, dan bahkan kematian dan penguburan Yesus.

8. Dsb.

Banyak ayat Perjanjian Lama yang berkenaan dengan Mesias, tetapi mungkin Yesus memilih ayat-ayat Perjanian Lama yang memang menunjukkan bahwa Mesias harus menderita dan mati, sehingga kematian Yesus tidak membuktikan bahwa Ia bukan Mesias!

Barnes’ Notes: “Probably He showed them that their notions of the Messiah were not according to the Scriptures. ‘They’ expected a temporal prince; they were perplexed because Jesus had not assumed the regal power, but had been put to death. He showed them that according to the prophecies he ought to suffer, and that his ‘death,’ therefore, was no argument that he was not the Messiah.” [= Mungkin Ia menunjukkan mereka bahwa gagasan mereka tentang Mesias tidak sesuai dengan Kitab Suci. Mereka mengharapkan pangeran yang sementara; mereka bingung karena Yesus tidak memangku kuasa raja, tetapi telah dibunuh. Ia menunjukkan kepada mereka bahwa sesuai dengan nubuat-nubuat Ia harus menderita, dan bahwa karena itu, kematianNya bukan argumentasi bahwa Ia bukan Mesias.].

c) ‘Mulai dari kitab-kitab Musa’.

Ini jelas menunjukkan bahwa Musa adalah penulis Pentateuch / 5 kitab yang pertama dari Perjanjian Lama! Ini bertentangan dengan ajaran orang Liberal yang tidak mengakui Musa sebagai penulis, tetapi mengatakan bahwa ada 4 sumber (JEDP) di belakang Pentateuch.

d) Karena mereka merindukan kebenaran (ini terlihat dari ay 14 dimana mereka mendiskusikan Yesus), maka Yesus muncul dan memberikan penjelasan kepada mereka.

Tuhan pasti mau memberi pengertian kepada orang yang betul-betul mencari kebenaran.

Bdk. Amsal 2:1-6 - “(1) Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, (2) sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, (3) ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, (4) jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, (5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. (6) Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.”.

Tetapi persoalannya: apakah saudara betul-betul mencari firman Tuhan seperti mencari harta terpendam?

Lalu mengapa ada banyak orang yang tersesat dalam pengertian mereka? Karena mereka memang tidak dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mencari kebenaran. Kadang-kadang kelihatannya mereka memang mencari, tetapi sebetulnya tidak sungguh-sungguh demikian.

e) Penjelasan Yesus tentang Firman Tuhan / Kitab Suci ini membuat hati mereka berkobar-kobar (ay 32).

Lukas 24: 32: “Kata mereka seorang kepada yang lain: ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’”.

Ini sikap hati orang kristen pada waktu mendengar Firman Tuhan! Apakah saudara juga sering mengalami hal seperti ini?

Kalau pada waktu mendengar / belajar Kitab Suci / Firman Tuhan hati pikiran saudara sama saja seperti kalau saudara belajar ilmu pengetahuan / sesuatu yang bersifat jasmani / duniawi, maka ini menunjukkan ada sesuatu yang sangat tidak beres dengan kerohanian saudara.

Hati berkobar-kobar di sini juga sangat berbeda dengan orang yang tertawa terbahak-bahak pada waktu mendengar khotbah yang hanya dipenuhi dengan lelucon, karena ini sebetulnya bukan firman Tuhan!

Ini juga mengajar kita untuk tetap mau membaca / mendengar / belajar Firman Tuhan, pada waktu mengalami kesedihan, kebingungan, ketakutan, maupun keputus-asaan. Tuhan bisa menggunakan firman Tuhan itu untuk membuat hati saudara penuh damai, sukacita, dan semangat kembali!

f) Mengapa penjelasan Yesus ini tidak dicatat dalam Kitab Suci? Bukankah ini pasti merupakan penafsiran yang infallible / inerrant (tak mungkin salah)?

Jawab:

1. Mungkin penjelasan Yesus itu masuk dalam Kitab Suci, tetapi tidak di sini melainkan dalam surat Petrus / Yohanes dsb. Misalnya: 1Petrus 1:19 1Petrus 2:6-7,22-25 dimana Petrus menjelaskan tentang Perjanjian Lama dan menghubungkannya dengan Yesus. Mungkin sekali Petrus mendapatkan hal itu dari kedua murid dari Emaus itu dan ia lalu menuliskannya dalam suratnya.

2. Kalau toh memang tak dimasukkan, maka kita harus percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik.

4) Mau tinggal dengan mereka (Lukas 24: 28-29).

a) Ay 28: “Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya.”.

Apakah Lukas 24: 28 menunjukkan bahwa Yesus berpura-pura / berdusta dengan perbuatan? Tidak!

1. Ia melakukan ini supaya mereka meminta kepadaNya untuk tinggal. Tuhan ingin kita minta! Doa kita bukanlah sesuatu yang merepotkan Dia!

2. Calvin mengatakan bahwa Anak Allah tidak wajib memberitahukan semua rencanaNya kepada kita!

3. Pulpit Commentary: “The Lord would have left them then to themselves had they not prayed him with real earnestness to abide with them.” [= Tuhan akan meninggalkan mereka sendirian di sana seandainya mereka tidak memintaNya dengan sungguh-sungguh untuk tinggal dengan mereka.].

Jadi jelas bahwa Yesus bukan berpura-pura. Andaikata mereka tidak memintaNya untuk tinggal, maka Ia betul-betul meninggalkan mereka. Tetapi Ia juga tahu bahwa mereka akan minta dan Ia akan tinggal.

b) Lukas 24: 29 menunjukkan bahwa mereka bukan hanya meminta, tetapi bahkan mendesakNya untuk tinggal bersama mereka.

Lukas 24: 29: “Tetapi mereka sangat mendesakNya, katanya: ‘Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.’ Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.”.

Adam Clarke: “Reader! it is probably the eve of thy life, whether thou be old or young: thy day may have already declined, and there is, possibly, but a step between thee and the eternal world! Hath the Lord Jesus taught thee by his word and Spirit to believe in him, that thou mightest be saved? Is he come into thy heart? Hast thou the witness of his Spirit that thy sin is blotted out through his blood? Rom. 8:16; Gal. 4:6; 1 John 5:10-12. If thou have not, get thee to God right humbly. - Jesus is about to pass by, perhaps forever! O, constrain him, by earnest faith and prayer, to enter into thy soul, and lodge with thee!” [= Pembaca! ini mungkin sudah menjelang malam dalam kehidupanmu, apakah engkau tua atau muda: harimu sudah menurun dan mungkin hanya ada satu langkah antara engkau dan dunia yang kekal! Apakah Tuhan Yesus mengajarmu oleh firman dan Roh untuk percaya kepadaNya, supaya engkau bisa diselamatkan? Sudahkan Ia datang dalam hatimu? Apakah engkau mempunyai kesaksian Roh bahwa dosamu dihapuskan melalui darahNya? Roma 8:16; Galatia 4:6; 1Yohanes 5:10-12. Jika belum, pergilah kepada Allah dengan rendah hati. - Yesus sedang akan berlalu, mungkin untuk selama-lamanya! Desaklah Dia, dengan iman dan doa yang sungguh-sungguh, untuk masuk ke dalam jiwamu, dan tinggal denganmu!].

Catatan: sebetulnya saya tidak menyetujui penafsiran yang bersifat perohanian seperti ini (khususnya pada bagian awal dari kutipan ini), tetapi karena kata-katanya bagus, saya tetap memberikannya di sini.

5) Membuat mereka mengenal Dia (Lukas 24: 30-31).

Lukas 24: 30: “Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.”.

a) Jangan lupa bahwa tubuh kebangkitan Yesus sebetulnya tak butuh makanan. Kalau setelah kebangkitan Ia makan, itu Ia lakukan hanya demi murid-muridNya!

b) Ini Perjamuan Kudus atau bukan?

Roma Katolik menafsirkan ini sebagai Perjamuan Kudus, dan ini dijadikan dasar mengapa anggur tak dibagikan dalam Perjamuan Kudus mereka. Tetapi ini tidak mungkin merupakan Perjamuan Kudus! Dasarnya: dari Mat 26:29 jelas terlihat bahwa Perjamuan Kudus yang pertama itu juga merupakan Perjamuan Kudus yang terakhir yang dilakukan oleh Yesus dalam dunia ini!

Matius 26:29 - “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan BapaKu.’”.

Ingat hal yang Yesus lakukan dalam ay 30 itu juga Ia lakukan kalau Ia makan roti biasa (Matius 14:19 Matius 15:36), dan karena itu ay 30 ini harus diartikan sebagai makan biasa.

Matius 14:19 - “Lalu disuruhNya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilNya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya membagi-bagikannya kepada orang banyak.”.

c) Mata mereka terbuka sehingga mereka mengenal Dia.

Lukas 24: 31: “Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.”.

Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa tadi mereka tidak mengenal Dia, bukan karena Dia berubah rupa dsb, tetapi karena ada sesuatu pada mata mereka (Lukas 24: 16).

d) Setelah mata mereka terbuka dan mengenali Dia, Yesus lenyap dari pandangan mereka (Lukas 24: 31b).

Calvin: “Nor ought we to wonder that Christ, as soon as he was recognised, immediately disappeared; for it was not advantageous that they should any longer behold him, lest, as they were naturally too much addicted to the earth, they might desire again to bring him back to an earthly life. So far, then, as it was necessary to assure them of his resurrection, he made himself visible to them; but by sudden departure, he taught them that they must seek him elsewhere than in the world, because the completion of the new life was his ascension to heaven.” [= Kita tidak perlu heran bahwa Kristus, begitu Ia dikenali, langsung hilang; karena tidak ada manfaatnya bahwa mereka harus memandang Dia lebih lama lagi, supaya jangan, karena mereka secara alamiah terlalu kecanduan terhadap bumi, mereka menginginkan lagi untuk membawaNya kembali pada kehidupan duniawi. Maka, Ia membuat diriNya sendiri bisa terlihat bagi / kepada mereka hanya sejauh yang diperlukan untuk meyakinkan mereka tentang kebangkitanNya; tetapi oleh tindakan meninggalkan yang tiba-tiba, Ia mengajar mereka bahwa mereka harus mencari Dia di tempat lain dari pada dalam dunia ini, karena penyempurnaan dari kehidupan yang baru adalah kenaikanNya ke surga.] - hal 364.

III) Keadaan mereka setelah itu.

1) Mereka bangun dan langsung kembali ke Yerusalem malam itu juga (Lukas 24: 33) untuk memberitakan kabar baik itu kepada murid-murid yang lain.

Lukas 24: 33: “Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.”.

Ada kekurangan dalam terjemahan LAI.

NASB: ‘And they arose that very hour’ [= dan mereka bangun pada jam / saat itu juga].

Padahal saat itu sudah malam (bdk. Lukas 24: 29), dan mereka baru berjalan 7 mil dari Yerusalem ke Emaus (Lukas 24: 13). Sekarang mereka berjalan sejauh 7 mil lagi untuk kembali ke Yerusalem!

Semua ini menunjukkan bahwa semangat mereka betul-betul dibangunkan iman / kerohaniannya oleh Kristus!

Catatan: ‘the eleven’ [= kesebelas murid] merupakan sebutan tekhnis dari murid-murid Yesus / rasul-rasul. Ini tak berarti kesebelas rasul itu hadir semua. Dari Yoh 20:24 terlihat bahwa saat ini Tomas tidak hadir pada saat itu.

2) Lukas 24: 34: “Kata mereka itu: ‘Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.’”.

Ada 2 penafsiran tentang siapa yang dimaksud dengan ‘mereka’, atau siapa yang berbicara, dalam ayat ini:

a) Yang berbicara dalam Lukas 24: 34 adalah 2 murid dari Emaus ini. Jadi, Simon (Petrus) adalah salah satu dari 2 murid ini.

Kalau ditafsirkan seperti ini, maka bagian ini tidak menunjukkan bahwa murid-murid di Yerusalem itu sudah percaya pada kebangkitan Yesus. Dengan demikian bagian ini cocok dengan Mark 16:13b yang menunjukkan bahwa orang-orang di Yerusalem tidak percaya pada cerita mereka.

Markus 16:13 - “Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya.”.

Tetapi ada keberatan terhadap pandangan ini, yaitu: mengapa dikatakan ‘menampakkan diri kepada Simon’, bukan ‘kepada kami’?

b) Yang berbicara dalam ay 34 ini adalah murid-murid di Yerusalem (Catatan: penampakan Yesus kepada Simon tidak diceritakan dalam Kitab Suci, sekalipun disebutkan oleh Paulus dalam 1Kor 15:5).


Tetapi ini menjadi bertentangan dengan Mark 16:13b yang menunjukkan bahwa murid-murid di Yerusalem tak percaya cerita kedua murid dari Emaus itu.

Cara mengatasi 2 bagian yang kelihatannya kontradiksi ini adalah:

1. Dengan menganggap Mark 16:9-20 sebagai suatu penambahan, dan bukan bagian asli dari Kitab Suci.

2. Calvin memberikan 2 hal untuk menjelaskan 2 bagian yang kelihatannya kontradiksi ini:

a. Kata-kata dalam ay 34 itu mengandung suatu synecdoche (gaya bahasa dimana dituliskan seluruhnya tetapi yang dimaksudkan hanya sebagian), karena sebagian dari ke 11 murid itu lebih sukar mempercayai hal itu dari yang lain. Misalnya Tomas, yang baru mau percaya kalau sudah melihat dan mencucukkan jari / tangannya (Yohanes 20:25).

Catatan: penafsiran ini bisa diterima, kecuali dalam persoalan Tomas, karena Yohanes 20:24 mengatakan bahwa pada saat itu Tomas tidak hadir. Jadi kata-kata ‘kesebelas murid’ dalam Lukas 24: 33 hanya merupakan sebutan tekhnis untuk para murid Yesus tersebut.

b. Mereka yang sudah percaya, bisa saja jatuh lagi ke dalam keragu-raguan tentang kebangkitan Kristus tersebut. Ini terlihat dengan jelas dari Lukas 24:37 dimana mereka menjadi takut pada saat Yesus menampakkan diri, dan mereka menyangka Dia sebagai hantu / roh. Juga dari Lukas 24:41 yang mengatakan bahwa ‘mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran’.

3) Lalu kedua murid dari Emaus itupun menceritakan pengalaman mereka pada saat bertemu dengan Yesus.

Lukas 24: 35: “Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”.

Kesimpulan.

Segala kesedihan, kebingungan dan keputus-asaan hilang dari diri mereka. Penjelasan Yesus, dan penampakan Yesus setelah bangkit dari antara orang mati, menyebabkan murid-murid Yesus yang sudah goncang / berantakan imannya itu kembali pada pengertian dan kepercayaan yang benar tentang Yesus, dan itu membuat sukacita dan damai mereka dipulihkan!

Bahwa Yesus mau melakukan ini semua menunjukkan bahwa Ia memang adalah seorang Gembala yang baik, yang tidak akan membiarkan seekorpun dari dombaNya tersesat dan terhilang (Yoh 10:27-29 Yoh 17:12).

Yohanes 10:27-29 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”.

Yohanes 17:12 - “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”.

-AMIN-
Next Post Previous Post