YAKUB DIBERKATI ISHAK SEBAGAI ANAK SULUNG

Pdt. Budi Asali, m.dIV.
YAKUB DIBERKATI ISHAK SEBAGAI ANAK SULUNG.Kejadian 26:34-35 - “(34) Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya. (35) Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.”.
YAKUB DIBERKATI ISHAK SEBAGAI ANAK SULUNG
gadget, otomotif, bisnis
Kejadian 27:1-30 - “(1) Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: ‘Anakku.’ Sahut Esau: ‘Ya, bapa.’ (2) Berkatalah Ishak: ‘Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku. (3) Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang; (4) olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati.’ (5) Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya, (6) berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: ‘Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu: (7) Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati. (8) Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu. (9) Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. (10) Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati.’ (11) Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: ‘Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin. (12) Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat.’ (13) Tetapi ibunya berkata kepadanya: ‘Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu.’ (14) Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya. (15) Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya. (16) Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu. (17) Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya. (18) Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: ‘Bapa!’ Sahut ayahnya: ‘Ya, anakku; siapakah engkau?’ (19) Kata Yakub kepada ayahnya: ‘Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku.’ (20) Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: ‘Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!’ Jawabnya: ‘Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku.’ (21) Lalu kata Ishak kepada Yakub: ‘Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan.’ (22) Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: ‘Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau.’ (23) Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia, (24) tetapi ia masih bertanya: ‘Benarkah engkau ini anakku Esau?’ Jawabnya: ‘Ya!’ (25) Lalu berkatalah Ishak: ‘Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau.’ Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum. (26) Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: ‘Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku.’ (27) Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: ‘Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. (28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. (29) Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.’ (30) Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.”.

I) Ishak mau memberkati Esau (Kejadian 27:1-4).

1) Pada saat itu Ishak sudah tua (27:1).

Kejadian 27:1 - “Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: ‘Anakku.’ Sahut Esau: ‘Ya, bapa.’”.

Usia Ishak pada saat itu bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:

a) Yusuf menghadap Firaun pada usia 30 tahun (Kejadian 41:46).

b) Yakub pindah ke Mesir pada saat masa 7 tahun kelimpahan sudah lewat (Kejadian 41:53) dan masa kelaparan baru berlangsung 2 tahun (Kejadian 45:6). Itu berarti Yusuf saat itu berusia 39 tahun. Pada saat itu Yakub berusia 130 tahun (Kejadian 47:9). Jadi, Yusuf lahir pada saat Yakub berusia 91 tahun.

c) Dari Kejadian 30:25 dan Kejadian 29:18,21,27-28 bisa kita ketahui bahwa Yakub memperanakkan Yusuf pada saat Yakub sudah ada di Mesopota­mia selama 14 tahun. Jadi, pada saat Yakub berangkat ke Mesopotamia (Kejadian 28:5) ia berusia 77 tahun.

d) Yakub lahir pada saat Ishak berusia 60 tahun (25:26).

Jadi, saat ini Ishak berusia 137 tahun.

Kita tahu bahwa Ismael mati pada usia 137 tahun (Kejadian 25:17). Mungkin karena itu, maka pada saat Ishak berusia 137 tahun, ia berpikir bahwa iapun tidak akan hidup terlalu lama lagi, dan karena itu mau memberkati Esau sebelum ia mati (27:1-4).

2) Pada saat itu mata Ishak sudah buta (Kejadian 27:1).

Orang beriman dan salehpun bisa buta! Yakub juga buta pada waktu sudah tua (48:10), dan demikian juga dengan Eli (1Samuel 3:2).

Ishak mati pada usia 180 tahun (35:28-29), dan ini menunjukkan bahwa ia buta untuk sedikitnya 43 tahun!

Tetapi Tuhan mempunyai rencana di dalam terjadinya hal ini, karena Ia memakai kebutaan Ishak ini sehingga akhirnya Yakublah yang menerima berkat, sesuai dengan Rencana Allah / Firman Tuhan dalam 25:23. 

3) Ishak mau memberkati Esau (27:1b-4).

Kejadian 27:1-4 - “(1) Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: ‘Anakku.’ Sahut Esau: ‘Ya, bapa.’ (2) Berkatalah Ishak: ‘Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku. (3) Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang; (4) olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati.’”.

a) Berkat di sini bukanlah sekedar suatu doa / keinginan, tetapi betul-betul dari Tuhan dan pasti akan terjadi. Karena itu, ini adalah sesuatu yang sangat penting!

b) Dengan tetap mau memberkati Esau, Ishak menentang Rencana / Firman Tuhan dalam Kej 25:23! Perhatikan berkat dalam 27:29, yang diberikan oleh Ishak kepada orang yang ia kira adalah Esau, yang secara terang-terangan bertentangan dengan Kejadian 25:23!

Kejadian 27:29 - “Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.’”.

Kejadian 25:23 - “Firman TUHAN kepadanya: ‘Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.’”.

Ishak tetap ingin memberkati Esau karena ia mengasihi Esau (25:28). Ini mengajar kita untuk hati-hati dengan kasih / cinta, karena ini bisa membawa kita kepada dosa!

Contoh:

1. Kasih kepada anak bisa menyebabkan orang tua menuruti keinginan anak untuk piknik pada hari minggu sehingga harus membolos dari kebaktian.

2. Kalau anak sakit (sekalipun tidak parah), orang tua bisa begitu berat meninggalkan anak, sehingga akhirnya membuang Kebaktian, Pemahaman Alkitab, pelayanan, bahkan saat teduh / doa.

Kejadian 26:34-35 menunjukkan bahwa Esau menikah dengan 2 perempuan Het.

Kejadian 26:34-35 - “(34) Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya. (35) Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.”.

Sedangkan orang Het termasuk orang Kanaan (15:18-21) yang sudah ditentukan oleh Allah untuk dihancurkan (15:16)! Ini makin menekankan kebodohan Ishak karena ia tetap mau memberkati anaknya yang kawin campur dengan orang-orang yang dikutuk oleh Allah!

c) Esau mau saja menerima berkat ini.

Tidak jelas apakah berkat di sini sama dengan hak kesulungan yang telah dijual oleh Esau dalam Kejadian 25:33 atau tidak. Kalau 2 hal itu sama, maka jelas Esau adalah orang yang kurang ajar, karena ia tetap mau saja menerima berkat yang sudah ia jual kepada Yakub. Tetapi kalau dilihat kata-kata Esau dalam Kejadian 27:36, kelihatannya 2 hal itu berbeda.

Kejadian 27:36 - “Kata Esau: ‘Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku.’ Lalu katanya: ‘Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?’”.

II) Berkat Esau jatuh kepada Yakub (Kejadian 27:5-29).

1) Ribka mendengar pembicaraan Ishak dengan Esau, dan ia lalu menyu­ruh Yakub untuk menyamar sebagai Esau, supaya Yakublah yang menerima berkat itu (27:5-10).

Kejadian 27:5-10 - “(5) Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya, (6) berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: ‘Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu: (7) Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati. (8) Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu. (9) Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. (10) Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati.’”.

Penerapan: jangan sekali-kali saudara meniru apa yang dilakukan Ribka di sini! Jangan pernah menyuruh anak saudara berdusta kepada suami / istri saudara, atau kepada orang tua saudara, atau kepada siapapun juga! Kalau saudara mengajari anak saudara berdusta, jangan heran / kaget kalau suatu hari anak itu mendustai saudara!

2) Mula-mula Yakub takut untuk melakukan hal itu, tetapi ia bukannya takut kepada Allah melainkan kepada Ishak (27:11-12).

Kejadian 27:11-12 - “(11) Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: ‘Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin. (12) Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat.’”.

Ini bukan pertahanan yang kuat terhadap dosa! Bandingkan dengan Yusuf yang tidak mau berzinah dengan istri Potifar, karena ia takut kepada Allah (39:9)!

Kejadian 39:9 - “bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?’”.

Penerapan:

a) Kalau saudara mentaati peraturan lalu lintas, apa alasan saudara? Karena takut kepada polisi yang akan menilang saudara? Atau kepada Allah yang mengharuskan kita taat kepada pemerintah (Roma 13:1)?

Roma 13:1 - “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.”.

Kalau saudara taat hanya karena takut kepada polisi, maka pada saat polisi tidak ada, saudara akan melanggar seadanya peraturan!

b) Kalau saudara bekerja dengan baik, apa alasan saudara? Karena saudara takut kepada boss saudara, atau karena takut kepada Allah yang menyuruh kita untuk bekerja dengan sungguh-sungguh (bdk. Kol 3:23)?

Kolose 3:23 - “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”.

3) Ribka mau menanggung kutuk (27:13) sehingga Yakub lalu mau menya­mar sebagai Esau.

Kejadian 27:13 - “Tetapi ibunya berkata kepadanya: ‘Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu.’”.

Penerapan: jangan mau berbuat dosa sekalipun ada orang yang mau menanggung hukuman saudara! Mengapa? Karena hal itu tidak mungkin! Kecuali Yesus, tidak ada orang yang bisa menanggung hukuman dosa orang lain!

4) Penyamaran Yakub (27:14-17).

Kejadian 27:14-17 - “(14) Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya. (15) Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya. (16) Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu. (17) Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.”.

a) Pasti Esau adalah orang yang bulunya bukan main banyaknya (bdk. 25:25), sehingga Yakub harus menyamar dengan menggunakan kulit kambing (27:16,23).

Kejadian 27:23a - “Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya.”.

b) Di sini Yakub mendustai Ishak dengan menggunakan kambing; nanti kita akan melihat Yakub didustai anak-anaknya dengan menggunakan kambing (37:31-33).

Kejadian 37:31-33 - “(31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. (32) Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: ‘Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?’ (33) Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: ‘Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam.’”.

Hal seperti ini memang tidak selalu terjadi, dan karena itu ini tidak berarti bahwa hukum Karma itu benar. Tetapi bagaimanapun juga hal ini bisa terjadi, mungkin karena Allah mau menunjukkan bagaimana tidak enaknya didustai oleh anaknya sendiri.

5) Yakub melakukan serentetan dusta.

Kejadian 27:19 - “Kata Yakub kepada ayahnya: ‘Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku.’”.

Dalam 27:19 sudah terlihat beberapa dusta:

a) Akulah Esau (seharusnya: Akulah Yakub).

b) Anak sulungmu (seharusnya: anak bungsumu).

c) Telah kulakukan seperti yang bapa katakan kepadaku (seharusnya: telah kulakukan seperti yang ibu katakan kepadaku).

d) Daging buruan (seharusnya: daging kambing).

e) Masakanku (seharusnya: masakan ibu).

Demikian juga 27:20b dan 27:24b juga adalah dusta!

Kejadian 27:20,24 - “(20) Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: ‘Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!’ Jawabnya: ‘Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku.’ ... (24) tetapi ia masih bertanya: ‘Benarkah engkau ini anakku Esau?’ Jawabnya: ‘Ya!’”.

6) Akhirnya Ishak tertipu dan ia memberkati Yakub (27:27-29).

Kejadian 27:27-29 - “(27) Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: ‘Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. (28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. (29) Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.’”.

a) Berkatnya:

1. Kej 27:27b-28 - berkat dari tanah.

2. Kej 27:29a - berkat untuk menguasai bangsa-bangsa lain.

3. Kej 27:29b - ini seperti berkat Tuhan kepada Abraham (12:3).

b) Apakah di sini tidak ada berkat rohani? Ada 2 pandangan tentang hal ini:

1. Memang tidak ada berkat rohani, karena Ishak tidak berani memberikan Messian­ic blessing (= berkat yang berhubungan dengan Mesias) kepada Esau karena ia tidak berani menentang 25:23 (ingat bahwa ia mengira orang yang sedang ia berkati ini adalah Esau).

Nanti ia memberikan berkat itu kepada Yakub (Kejadian 28:3-4), atau ada juga yang mengatakan bahwa ia membiarkan Allah sendiri yang memberikan berkat itu (Kejadian 28:14-15).

2. Calvin menganggap bahwa di sini bukannya tidak ada berkat rohani! Calvin beranggapan bahwa:

a. ‘tanah’ (27:28) menunjuk pada Kanaan. Dan ini merupakan simbol / wakil dari semua berkat rohani.

b. Penguasaan atas bangsa-bangsa lain (Kejadian 27:29) menunjukkan bahwa bangsa keturunan Yakub adalah bangsa pilihan, dan ini jelas merupakan berkat rohani.

Saya lebih condong pada pandangan Calvin ini.

III) Alasan keberhasilan Ribka dan Yakub.

1) Dusta mereka sering dianggap sebagai faktor yang menyebabkan keberhasilan mereka.

Tetapi ini tidak benar! Calvin mengatakan bahwa kalau Allah bisa menguasai lidah dari Bileam sehingga ia terpaksa mengucapkan berkat kepada Israel pada saat ia mau mengutuki mereka (Bil 22-24), maka jelas di sini Allah juga bisa menguasai lidah dari Ishak sehingga ia bukannya memberkati Esau tetapi Yakub.

Jadi sebetulnya bukan karena Yakub dan Ribka berdusta sehingga Yakub menerima berkat! Tanpa dusta itupun berkat pasti akan sampai kepada Yakub.

Tetapi karena mereka berdusta maka mereka harus menanggung akibat dosa, yaitu Yakub harus lari ke Mesopotamia sehingga berpisah dengan Ribka dan tidak pernah bertemu lagi.


2) Kebutaan Ishak sering dianggap sebagai faktor keberhasilan mereka.

Tetapi perhatikan hal-hal ini:

a) Calvin berkata bahwa Tuhan bisa tetap menguasai orang buta sehingga memberikan berkat dengan benar. Ini terjadi pada waktu Yakub yang sudah buta memberkati anak-anak Yusuf, yaitu Manasye dan Efraim (48:8-20).

Kejadian 48:8-20 - “(8) Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: ‘Siapakah ini?’ (9) Jawab Yusuf kepada ayahnya: ‘Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.’ Maka kata Yakub: ‘Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.’ (10) Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya. (11) Lalu berkatalah Israel kepada Yusuf: ‘Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu.’ (12) Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah. (13) Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya. (14) Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye - jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung. (15) Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: ‘Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, (16) dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.’ (17) Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim, hal itu dipandangnya tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala Efraim ke atas kepala Manasye. (18) Katanya kepada ayahnya: ‘Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya.’ (19) Tetapi ayahnya menolak, katanya: ‘Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa.’ (20) Lalu diberkatinyalah mereka pada waktu itu, katanya: ‘Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye.’ Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye.”.


Lalu mengapa di sini Allah tidak menolong Ishak untuk memberikan berkat kepada Esau? Jelas karena Allah memang tidak menghendaki berkat itu jatuh kepada Esau.

b) Sekalipun Ishak sudah tua dan buta, tetapi ia tidak tuli ataupun pikun!

Ia curiga pada suara Yakub (27:18,22) sehingga ia menjadi sangat berhati-hati (27:20a,21,23b-24).

Kejadian 27:18,20-24 - “(18) Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: ‘Bapa!’ Sahut ayahnya: ‘Ya, anakku; siapakah engkau?’ ... (20) Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: ‘Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!’ Jawabnya: ‘Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku.’ (21) Lalu kata Ishak kepada Yakub: ‘Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan.’ (22) Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: ‘Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau.’ (23) Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia, (24) tetapi ia masih bertanya: ‘Benarkah engkau ini anakku Esau?’ Jawabnya: ‘Ya!’”.

Ini seharusnya sudah tidak memungkinkan ia tertipu. Tetapi ia toh tertipu, dan ini menunjukkan bahwa adalah sia-sia baginya untuk menentang Rencana Allah!

c) Esau pulang persis terlambat (27:30).

Kejadian 27:30 - “Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.”.

Andaikata ia pulang 5 menit lebih awal, maka Yakub dan Ribka pasti gagal. Saya per­caya bahwa di sinipun ada pengaturan Tuhan (Providence of God) yang menyebabkan ia baru bisa pulang setelah Yakub menerima berkat Tuhan.

Kesimpulan / penutup:

Sekalipun Tuhan memang menggunakan dusta Ribka / Yakub dan kebutaan Ishak untuk melaksanakan RencanaNya dalam Kejadian 25:23, tetapi sebe­tulnya dusta dan kebutaan itu sendiri bukanlah alasan mengapa Yakub akhirnya berhasil mendapatkan berkat! Alasan sebenarnya adalah: Tuhan memang menghendaki supaya Yakub menerima berkat! Rencana Allah dan Providence of God (= pengaturan Allah untuk melaksanakan RencanaNya) menye­babkan akhirnya Yakublah yang menerima berkat!

Karena itu:

1) Jangan berbuat seperti Yakub dan Riba yang mau ‘membantu Tuhan’ untuk melaksanakan RencanaNya dengan cara-cara yang berdosa!

2) Jangan juga seperti Ishak yang mau menentang rencana Allah, karena saudara pasti akan gagal!

3) Berserahlah kepada kehendak / Rencana Allah, dan percayalah bahwa itu pasti merupakan hal yang terbaik bagi saudara!

Next Post Previous Post