2 TAWARIKH 21:1-20 (YOSAFAT, YORAM DAN SIKAP TUHAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
2 TAWARIKH 21:1-20 (YOSAFAT, YORAM DAN SIKAP TUHAN). 2 TAWARIKH 21:1-20“(1) Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (2) Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel. (3) Ayahnya memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda. Tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya. (4) Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. (5) Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (6) Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. (7) Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikatNya dengan Daud, sesuai dengan yang dijanjikanNya, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya. (8) Pada zamannya memberontaklah Edom terhadap kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. (9) Maka majulah Yoram dengan panglima-panglimanya serta seluruh keretanya; pada waktu malam bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia. (10) Demikianlah Edom memberontak kekuasaan Yehuda dan terlepas sampai sekarang ini. Lalu Libnapun memberontak terhadap kekuasaannya pada masa itu juga. Itu disebabkan karena ia telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyangnya. (11) Lagipula ia membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Ia membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda. (12) Lalu sampailah kepadanya sebuah surat dari nabi Elia yang bunyinya: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Karena engkau tidak hidup mengikuti jejak Yosafat, ayahmu, dan Asa, raja Yehuda, (13) melainkan hidup menurut kelakuan raja-raja Israel dan membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab, dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu, (14) maka TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu, isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu. (15) Dan engkau sendiri akan menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu.’ (16) Lalu TUHAN menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram. (17) Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu. (18) Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh. (19) Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. (20) Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.”.
2 TAWARIKH 21:1-20 (YOSAFAT, YORAM DAN SIKAP TUHAN)
Keuangan
I) Yosafat digantikan oleh Yoram ( 2 Tawarikh 21:1-3).

2 Tawarikh 21: 1-3: “(1) Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (2) Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel. (3) Ayahnya memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda. Tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya.”.

1) Yosafat raja Israel atau Yehuda?

Seharusnya jelas bahwa Yosafat adalah raja Yehuda, tetapi pada akhir dari 2 Tawarikh 21: 2 dikatakan ‘Yosafat, raja Israel’. Mengapa demikian? Ada beberapa penafsiran tentang hal ini:

a) Ini adalah suatu kesalahan penyalinan.

Adam Clarke (hal 673) mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan pengcopyan di sini, karena Yosafat adalah raja Yehuda, bukan raja Israel. Versi Syria, Arab, Septuaginta (Yunani) dan Vulgate (Latin) semuanya berbunyi: ‘Yehuda’.

Keberatan: dalam 2Tawarikh 20:34 juga dikatakan bahwa riwayat Yosafat dicatat dalam kitab raja-raja Israel (bandingkan dengan ayat paralelnya dalam 1Raja 22:46 yang mengatakan ‘Yehuda’). Masakan salah 2 x? Bdk. juga dengan 2Taw 28:27 dan 2Taw 35:25. Juga bandingkan dengan ay 4c - ‘pembesar Israel’. Apakah ini salah lagi?

2Tawawarikh 20:34 - “Selebihnya dari riwayat Yosafat, dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis di dalam riwayat Yehu bin Hanani, yang tercantum di dalam kitab raja-raja Israel.”.

1Raja-Raja 22:46 - “Selebihnya dari riwayat Yosafat dan kepahlawanan yang dilakukannya dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?”.

2Tawarikh 28:27 - “Kemudian Ahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan dikuburkan di dalam kota, di Yerusalem; tetapi ia tidak dibawa ke pekuburan raja-raja Israel. Maka Hizkia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.”.

2Tawarikh 35:25 - “Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.”.

b) Rupanya kata ‘Israel’ kadang-kadang tetap digunakan secara umum untuk menunjuk kepada Kerajaan Utara (Israel) maupun Selatan (Yehuda).

Pulpit Commentary: “Jehoshaphat is styled King of Israel, probably merely generically.” [= Yosafat disebut Raja Israel, mungkin hanya secara umum.] - hal 253.

c) Matthew Poole memberikan beberapa kemungkinan lain:

1. Karena pada jamannya Israel di bawah Ahab begitu bejat, sehingga banyak orang Israel yang masih mencintai Tuhan lari dari negaranya dan hidup di Yehuda (bandingkan dengan penafsiran ay 4c di bawah). Ini menyebabkan Yosafat disebut ‘raja Israel’.

2. Karena Yosafat melakukan aliansi / persekutuan yang begitu erat dengan raja-raja Israel, sehingga mau membela kepentingan Israel secara mati-matian. Saya menganggap yang ini tidak masuk akal.

Saya paling condong pada pandangan b).

2) Yosafat mati, dan anaknya yang bernama Yoram menjadi raja ( 2 Tawarikh 21: 1).

a) Pada waktu masih hidup Yosafat memberikan banyak pemberian kepada anak-anaknya yang lain, dan bahkan memberikan kota-kota berkubu ( 2 Tawarikh 21: 3). Tetapi jabatan raja diberikan kepada Yoram, karena Yoram adalah anak sulung ( 2 Tawarikh 21: 3b).

b) Dari 2Raja 8:16 terlihat bahwa Yoram sudah menjadi raja pada waktu Yosafat masih menjadi raja.

2Raja 8:16 - “Dalam tahun kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel - pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda - Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja.”.

Mungkin perang dalam 1Raja 22 melawan Aram menyebabkan Yosafat mengangkat Yoram menjadi raja, karena ia sendiri memimpin peperangan tersebut. Sekarang setelah Yosafat mati, Yoram menjadi raja sendirian.

Barnes’ Notes: “His eight years (v. 5) must be counted from the time of his association, in his father’s 23rd year.” [= Delapan tahun pemerintahannya (ay 5) harus dihitung sejak ia memerintah bersama ayahnya, pada tahun ke 23 dari pemerintahan ayahnya.] - hal 400.

II) Kejahatan Yoram ( 2 Tawarikh 21: 4-6).

2 Tawarikh 21: 4-6: “(4) Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. (5) Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (6) Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.”.

1) Ia membunuhi semua saudara-saudaranya dan ‘beberapa pembesar Israel’ ( 2 Tawarikh 21: 4).

a) Mengapa Yoram membunuhi semua saudara-saudaranya?

Ada beberapa macam penafsiran tentang hal ini:

1. 2 Tawarikh 21: 4: “Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat.”.

Ada penafsir yang mengatakan bahwa ini menunjukkan adanya pergolakan. Jadi rupanya saudara-saudaranya yang tinggal di kota-kota yang berkubu di Yehuda (ay 3) tidak mau menerima dia sebagai penguasa tunggal. Padahal mereka sudah diberi banyak oleh Yosafat ( 2 Tawarikh 21: 3). Inilah yang menyebabkan mereka dibunuh oleh Yoram.

Keberatan: kalau memang demikian, maka Yoram tidak terlalu bisa disalahkan dalam membunuhi semua saudaranya. Sebaliknya semua saudaranya yang salah karena melakukan pemberontakan. Tetapi ini bertentangan dengan 2 Tawarikh 21: 13b dimana dikatakan bahwa saudara-saudaranya itu lebih baik dari Yoram.

2 Tawarikh 21: 13b: “dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu,”.

2. Ada juga yang mengatakan bahwa 2 Tawarikh 21: 3 yang menunjukkan bahwa saudara-saudara Yoram diberi emas, perak, barang-barang berharga dan kota-kota berkubu inilah yang menyebabkan Yoram, yang tamak, membunuhi saudara-saudaranya, untuk mendapatkan semuanya itu bagi dirinya sendiri.

3. Keil & Delitzsch mengatakan bahwa dari 2 Tawarikh 21: 13b, yang mengatakan bahwa saudara-saudara Yoram lebih baik dari Yoram, bisa disimpulkan bahwa mungkin mereka dibunuh karena mereka menentang kehidupan yang jahat / penyembahan berhala dari Yoram.

4. Ada lagi yang mengatakan bahwa hanya sekedar karena saudara-saudaranya baik dan dia sendiri jahat, maka ia membunuh saudara-saudaranya. Bdk. Yoh 3:20 - orang jahat membenci terang.

Yohanes 3:20 - “Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;”.

Saya setuju dengan penafsiran yang ke 3.

b) Yoram juga membunuhi ‘beberapa pembesar Israel’.

Bagaimana mungkin Yoram yang adalah raja Yehuda membunuhi beberapa pembesar Israel? Ada yang mengatakan bahwa ini adalah suatu kesalahan, Seharusnya bukan ‘Israel’ tetapi ‘Yehuda’. Atau, mungkin lagi-lagi kata ‘Israel’ digunakan secara umum untuk menunjuk kepada ‘Yehuda’.

Tetapi Matthew Poole mengatakan bahwa ‘beberapa pembesar Israel’ ini betul-betul adalah ‘pembesar Israel’, karena mereka ini adalah: “the chief of those Israelites who out of love to God and to the true religion, had forsaken their estates and worldly advantages in the kingdom of Israel, and were now incorporated with the kingdom of Judah.” [= pemimpin orang-orang Israel, yang karena cintanya kepada Allah dan agama yang benar, telah meninggalkan tanah dan keuntungan duniawi mereka di kerajaan Israel, dan sekarang tergabung dengan kerajaan Yehuda.] - hal 843.

Orang-orang ini, atau sudah menentang, atau hanya dicurigai bakal menentang penyembahan berhala yang dilakukan Yoram, sehingga lalu dibunuh oleh Yoram.

2) Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, seperti yang dilakukan Ahab ( 2 Tawarikh 21: 6).

a) Yang dimaksud dengan ‘hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, seperti yang dilakukan Ahab’ ( 2 Tawarikh 21: 6) jelas adalah penyembahan berhala.

Ini terlihat dalam 2 Tawarikh 21: 11,13 - “(11) Lagipula ia membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Ia membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda. ... (13) melainkan hidup menurut kelakuan raja-raja Israel dan membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab, dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu,”.

Catatan: ‘berzinah’ dalam 2 Tawarikh 21: 11,13 pasti menunjuk pada perzinahan secara rohani, yaitu melakukan penyembahan berhala.

Penyembahan berhala ini bukannya ia lakukan sendirian, tetapi ia membujuk seluruh Yehuda untuk ikut dalam penyembahan berhala itu ( 2 Tawarikh 21: 11b).

b) Yoram hidup brengsek padahal ia mempunyai ayah yang saleh yaitu Yosafat.

Pulpit Commentary: “Piety is not hereditary.” [= Kesalehan bukanlah sesuatu yang bersifat menurun.] - hal 258.

Karena itu, saudara harus berjuang keras untuk membawa anak saudara kepada Tuhan. Beritakanlah Injil kepadanya, dorong ia untuk aktif ke gereja yang benar, dorong untuk berdoa dan membaca Kitab Suci, doakan dia, dsb.

c) Bejatnya hidup Yoram disebabkan karena pernikahannya dengan anak Ahab, yang adalah seorang penyembah berhala ( 2 Tawarikh 21: 6).

Adam Clarke: “This was Athaliah, daughter of Ahab and Jezebel, who was famous for her impieties and cruelty, as was her most profligate mother. It is likely, that she was the principal cause of Jehoram’s cruelty and profaneness.” [= Ini adalah Atalya, anak perempuan dari Ahab dan Izebel, yang termasyhur karena kejahatan dan kekejamannya, seperti ibunya yang jahat / tak bermoral. Adalah mungkin bahwa ia merupakan penyebab utama dari kekejaman dan keduniawian Yoram.] - hal 674.

Catatan: bahwa nama istri Yoram adalah Atalya bisa terlihat dari 2Raja 8:26 / 2Taw 22:2.

Penerapan: Tuhan tidak menghendaki orang kristen menikah dengan orang yang tidak seiman, karena hal itu biasanya merusak iman orang kristennya (2Korintus 6:14 bdk. Ulangan 7:3-4).

Dalam 2 Tawarikh 21: 13b dikatakan bahwa saudara-saudara Yoram lebih baik dari Yoram. Ini mungkin sekali menunjukkan bahwa mereka tidak menyembah berhala (Ingat bahwa mereka adalah anak dari raja Yosafat yang saleh). Jadi hanya Yoram, karena pernikahannya dengan anak Ahab, lalu menjadi penyembah berhala.

Atalya ini bukan hanya membuat suaminya bejat, tetapi juga anaknya, yaitu Yoahas / Ahazia (2Taw 21:17b 2Taw 22:1-4; perhatikan khususnya ay 3nya).

2Tawarikh 22:1-4 - “(1) Lalu penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab. Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. (2) Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri. (3) Iapun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat. (4) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.”.

Pernikahan Yoram dan Atalya ini juga merupakan kesalahan dan kebodohan dari Yosafat, ayah Yoram.

Pulpit Commentary: “Jehoshaphat made one of his serious mistakes ... when he married his son to Ahab’s daughter (ch. 18:1; ver. 6). He could not conceivably have taken a more dangerous step; it was the very last thing a faithful servant of Jehovah should have done. ... Thus Jehoram’s father, with a fatuity at which we can but wonder, introduced a blighting influence into the home and so into the heart of his son.” [= Yosafat telah membuat salah satu dari kesalahan-kesalahannya yang serius ... pada waktu ia mengawinkan anak laki-lakinya dengan anak perempuan Ahab (pasal 18:1; ay 6). Ia tidak bisa melakukan langkah yang lebih berbahaya; itu adalah hal terakhir yang harus dilakukan oleh seorang pelayan yang setia dari Yehovah. ... Demikianlah ayah Yoram, dengan suatu kebodohan terhadap mana kita hanya bisa merasa heran, memasukkan pengaruh yang merusak / membinasakan ke dalam rumah, dan demikian juga ke dalam hati dari anak laki-lakinya.] - hal 257.

III) Sikap Tuhan ( 2 Tawarikh 21: 7-20).

1) Tuhan tidak mau memusnahkan keluarga Daud ( 2 Tawarikh 21: 7).

2 Tawarikh 21: 7: “Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikatNya dengan Daud, sesuai dengan yang dijanjikanNya, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.”.

Mengapa? Karena Ia telah berjanji akan memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya ( 2 Tawarikh 21: 7b).

2 Tawarikh 21: 7b: ‘memberikan keturunan kepadanya’. Ini bukan terjemahan tetapi penafsiran.

KJV: ‘a light’ [= cahaya / terang].

RSV/NIV/NASB: ‘a lamp’ [= sebuah lampu].

Dari sini kita bisa melihat kesetiaan Tuhan pada janjiNya!

2) Tuhan mengatur sehingga Edom dan Libna memberontak terhadap Yehuda ( 2 Tawarikh 21: 8-10).

2 Tawarikh 21: 8-10: “(8) Pada zamannya memberontaklah Edom terhadap kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. (9) Maka majulah Yoram dengan panglima-panglimanya serta seluruh keretanya; pada waktu malam bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia. (10) Demikianlah Edom memberontak kekuasaan Yehuda dan terlepas sampai sekarang ini. Lalu Libnapun memberontak terhadap kekuasaannya pada masa itu juga. Itu disebabkan karena ia telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyangnya.”.

Memang tidak semua problem yang muncul merupakan akibat / hukuman terhadap dosa orang itu, tetapi dalam kasus ini, hal itu dinyatakan secara explicit dalam Alkitab (ay 10b).

3) Ada surat dari nabi Elia yang menyatakan dosa-dosa Yoram ( 2 Tawarikh 21: 12-13) dan menubuatkan hukumannya ( 2 Tawarikh 21: 14-15).

2 Tawarikh 21: 12-15: “(12) Lalu sampailah kepadanya sebuah surat dari nabi Elia yang bunyinya: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Karena engkau tidak hidup mengikuti jejak Yosafat, ayahmu, dan Asa, raja Yehuda, (13) melainkan hidup menurut kelakuan raja-raja Israel dan membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab, dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu, (14) maka TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu, isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu. (15) Dan engkau sendiri akan menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu.’”.

a) Bagaimana Elia, yang sudah naik ke surga dalam 2Raja 2, bisa menulis surat kepada Yoram?

1. Ada yang menggunakan bagian ini untuk mengatakan bahwa Elia memang tidak diangkat ke surga.

Dalam tafsirannya tentang 2Raja 2 (kenaikan Elia ke surga), Keil & Delitzsch menceritakan tentang orang yang bernama J. D. Michaelis yang berkata bahwa: “Elijah did not go to heaven, but was simply carried away from Palestine, and lived at least twelve years more, that he might be able to write a letter to king Joram (2Chron. 21:12), for ‘men do not receive letters from people in heaven.’” [= Elia tidak naik ke surga, tetapi hanya dibawa dari Palestina, dan hidup sedikitnya 12 tahun lagi, sehingga ia bisa menulis surat kepada raja Yoram (2Taw 21:12), karena ‘manusia tidak menerima surat dari orang-orang di surga’.] - hal 296, Footnote.

Keil & Delitzsch lalu menambahkan: “This incident has been frequently adduced since then as a disproof of the ascension of Elijah.” [= Peristiwa ini sering dikemukakan sejak saat itu sebagai sanggahan / bantahan terhadap kenaikan Elia ke surga.] - hal 296, Footnote.

Dengan adanya cerita pencarian Elia oleh 50 orang selama 3 hari dalam 2Raja 2:16-18, betul-betul luar biasa bodohnya untuk bisa mengeluarkan tafsiran seperti ini!

2. Ini terjadi sebelum Elia naik ke surga.

Keil & Delitzsch (tentang 2Raja 2): “Bertheu admits that, according to the chronological data of the Old Testament, Elijah might have been still living in the reign of Joram of Judah; and it is a priori probable that he both spoke of Joram’s sin and threatened him with punishment. It is impossible to fix the year of Elijah’s ascension.” [= Bertheu mengakui bahwa menurut data chronologis dari Perjanjian Lama, Elia mungkin masih hidup pada masa pemerintahan Yoram dari Yehuda; dan secara teoritis adalah memungkinkan bahwa ia berbicara tentang dosa Yoram dan mengancamnya dengan hukuman. Adalah mustahil untuk memastikan tahun kenaikan Elia ke surga.] - hal 296, Footnote.

Tentang 2Raja 2 (kenaikan Elia ke surga), Barnes’ Notes berkata: “The events of this chapter are related out of their chronological order. Elijah’s translation did not take place till after the accession of Jehoram in Judah (2Chr. 21:12), which was not till the fifth year of Jehoram of Israel (8:16).” [= Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini diceritakan tidak sesuai dengan urut-urutan waktu. Pengangkatan Elia ke surga tidak terjadi sampai setelah naiknya Yoram dari Yehuda ke atas takhta (2Taw 21:12), yang tidak terjadi sampai tahun kelima dari Yoram dari Israel (8:16).] - hal 228.

3. Peristiwa ini memang terjadi setelah Elia naik ke surga. Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi? Ada bermacam-macam teori tentang hal ini.

Adam Clarke: “From 2Kings 2:11, it is evident that Elijah had been translated in the reign of Jehoshaphat, the father of Jehoram. How then could he send a letter to the son? Some say he sent it from heaven by an angel; others, that by the spirit of prophecy he foresaw this defection of Jehoram, and left the letter with Elisha, to be sent to him when this defection should take place; others say that Elijah is put here for Elisha; and others, that this Elijah was not the same that was translated, but another prophet of the same name.” [= Dari 2Raja 2:11, adalah jelas bahwa Elia telah diangkat ke surga pada masa pemerintahan Yosafat, ayah dari Yoram. Lalu bagaimana ia bisa mengirimkan sebuah surat kepada anak Yosafat? Beberapa orang mengatakan bahwa ia mengirimkan surat itu dari surga melalui seorang malaikat; yang lain mengatakan bahwa oleh roh nubuatan ia melihat lebih dulu cacat / penyimpangan Yoram ini, dan meninggalkan surat itu pada Elisa, untuk dikirimkan kepadanya pada saat penyimpangan ini terjadi; yang lain lagi mengatakan bahwa Elia di sini seharusnya adalah Elisa; dan yang lain lagi mengatakan bahwa Elia ini tidak sama dengan Elia yang diangkat ke surga, tetapi seorang nabi yang lain dengan nama yang sama.] - hal 674.


a. Pandangan yang mengatakan bahwa Elia memang sudah di surga dan mengirimkan surat melalui seorang malaikat, menurut saya terlalu tidak alkitabiah. Orang yang sudah mati / meninggalkan dunia, menunjukkan bahwa Tuhan menganggap bahwa pelayanannya / tugasnya di dunia ini sudah selesai (bdk. 2Tim 4:6-7). Karena itu tidak mungkin ia melakukan pelayanan lagi di dunia ini.

2Timotius 4:6-7 - “(6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”.

b. Pandangan yang mengatakan bahwa kata ‘Elia’ seharusnya adalah ‘Elisa’, sama sekali tidak didukung oleh manuscript / versi manapun.

Adam Clarke: “All the versions have Elijah, and all the MSS. the same reading. ... I should adopt the conjecture relative to Elisha, were not every Hebrew MS., and all the Oriental versions, against it;” [= Semua versi menuliskan Elia, dan semua manuscript / naskah mempunyai pembacaan yang sama. ... Saya akan mengambil dugaan yang berhubungan dengan Elisa, seandainya tidak setiap manuscript / naskah Ibrani, dan semua versi Timur, menentang hal itu;] - hal 674.

c. Pandangan yang mengatakan bahwa ini adalah Elia yang berbeda dengan Elia yang naik ke surga dalam 2Raja 2, memang memungkinkan (Catatan: perlu juga diketahui bahwa dalam Ezra 10:21 ada lagi ‘Elia’ yang lain), tetapi rasanya kemungkinannya sangat kecil.

Ezra 10:21 - “dari bani Harim: Maaseya, Elia, Semaya, Yehiel dan Uzia;”.

Catatan: ‘Elia’ yang ini bahkan bukan nabi. Ini hanya menunjukkan bahwa nama Elia bukan suatu nama yang tidak umum.

d. Dari semua pandangan ini saya paling condong dengan pandangan yang mengatakan bahwa surat itu ditulis oleh nabi Elia sebelum ia naik ke surga, dan baru dikirimkan kepada Yoram pada saat ini. Jadi pada waktu surat ini dituliskan, dosa-dosa Yoram belum terjadi, dan surat ini boleh dikatakan merupakan nubuat akan terjadinya dosa-dosa itu, dan sekaligus hukumannya.

Adam Clarke: “It is certainly a possible case that this writing might have been a prediction of Jehoram’s impiety and miserable death, delivered in the time of the prophet, and which was now laid before this wicked king for the first time: and by it the prophet, though not among mortals, still continued to speak. I can see no solid reason against this opinion.” [= Jelas merupakan sesuatu kasus yang memungkinkan bahwa tulisan ini merupakan ramalan terhadap kejahatan dan kematian yang sengsara / menyedihkan dari Yoram, diberikan pada jaman sang nabi, dan yang sekarang terletak di depan raja yang jahat ini untuk pertama kalinya: dan dengan itu sang nabi, sekalipun tidak lagi berada di antara manusia yang bisa mati, tetap berbicara terus. Saya tidak bisa melihat alasan yang kuat yang menentang pandangan ini.] - hal 674.

Kalau yang terakhir ini memang merupakan pandangan yang benar, ini menunjukkan betapa pentingnya pelayanan dalam bentuk tulisan (makalah, buku, internet), karena sekalipun orangnya telah meninggalkan dunia ini, tulisannya bisa tetap berbicara. Karena itu marilah kita banyak berdoa supaya Tuhan memberi lebih banyak lagi hamba Tuhan, khususnya di Indonesia, yang mempunyai karunia dalam menulis buku rohani. Juga marilah kita berdoa supaya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang kristen untuk melayaniNya dalam penterjemahan buku-buku kristen yang berbahasa Inggris supaya bisa dibaca oleh orang kristen Indonesia yang tidak bisa berbahasa Inggris. Juga mari kita banyak berdoa untuk orang-orang itu supaya bisa melakukan pelayanannya dengan tekun dan benar.

b) Nubuat Elia tentang hukuman dari Tuhan ini ( 2 Tawarikh 21: 14-15) digenapi dalam 2 Tawarikh 21: 16-19a.

2 Tawarikh 21: 16-19a: “(16) Lalu TUHAN menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram. (17) Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu. (18) Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh. (19a) Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat.”.

1. Tuhan menggerakkan hati orang Filistin dan Arab untuk melawan Yoram ( 2 Tawarikh 21: 16). Mereka ini mengalahkan Yehuda, memasukinya dan menjarah segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja, dan juga anak-anak dan istri-istri Yoram, kecuali anaknya yang bungsu.

a. Dalam 2 Tawarikh 21: 17b dikatakan bahwa nama anak bungsu ini adalah Yoahas. Tetapi dalam 2Taw 22:1 / 2Raja 8:24 namanya disebutkan Ahazia. Dan dalam 2Taw 22:6 disebutkan Azarya.

2Tawarikh 22:1 - “Lalu penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab. Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja.”.

2Tawarikh 22:6 - “Kemudian pulanglah ia ke Yizreel untuk diobati oleh karena luka-luka yang didapatnya di Rama pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Dan Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel, karena dia sakit.”.

KJV: ‘Azariah’ [= Azarya].

RSV/NIV/NASB: ‘Ahaziah’ [= Ahazia].

Catatan: dalam 2Taw 22:6 Kitab Suci Indonesia tetap menyebutkan ‘Ahazia’ [= RSV/NIV/NASB], tetapi KJV: ‘Azariah’ (Azarya). Sekalipun NIV menuliskan ‘Ahaziah’, tetapi catatan kakinya mengatakan bahwa yang menuliskan ‘Ahaziah’ hanyalah beberapa manuscript Ibrani, Septuaginta, Vulgate dan Syria. Sedangkan kebanyakan manuscript Ibrani menuliskan ‘Azariah’.

Adam Clarke: “This person had at least three names, Jehoahaz, Ahaziah, (chap. 22:1,) and Azariah, (ver. 6.)” [= Orang ini sedikitnya mempunyai 3 nama, Yoahas, Ahazia (pasal 22:1), dan Azarya ( 2 Tawarikh 21: 6).] - hal 675.

Pulpit Commentary: “This person is called Ahaziah in ch. 22:1 (the syllables of the name being reversed) and Azariah in ch. 22:6, which cannot be explained, but must be supposed an error.” [= Orang ini dipanggil Ahazia dalam pasal 22:1 (suku kata dari nama itu dibalik) dan Azarya dalam pasal 22:6, yang tidak bisa dijelaskan, tetapi harus dianggap suatu kesalahan.] - hal 255.

b. Tuhan membiarkan anak yang bungsu ini, karena janjinya kepada Daud (bdk. ay 7), dan juga karena anak ini, sekalipun bejat (bdk. 2Tawarikh 22:2-4), tetapi adalah nenek moyang dari Yesus.

Mat 1:8 (silsilah Yesus) mengatakan bahwa ‘Yoram memperanakkan Uzia’, tetapi ini meloncati 3 orang, karena kalau dilihat dalam 2Raja-Raja maka urut-urutannya adalah sebagai berikut:

Yoram - Ahazia (2Raja 8:24-25) - Yoas (2Raja 11:2) - Amazia (2Raja 14:1) - Azarya (2Raja 15:1).

Keterangan: Uzia (bahasa Yunani) = Azarya (bahasa Ibrani).

2. Tuhan menulahi Yoram dengan penyakit usus yang tidak bisa sembuh, sampai ia mati dengan penderitaan yang hebat ( 2 Tawarikh 21: 18-19a).

Saking brengseknya Yoram, sampai pada waktu matinyapun ia tidak dihormati orang ( 2 Tawarikh 21: 19b-20).

2 Tawarikh 21: 19b-20: “(19b) Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. (20) Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.”.

Perhatikan bagian-bagian ini:

a. 2 Tawarikh 21: 19b: ‘tidak menyalakan api baginya’. Bdk. 2Taw 16:14 - ada penyalaan api yang sangat besar untuk menghormati Asa (kakek dari Yoram atau ayah dari Yosafat) ketika ia mati.

Bdk. Yer 34:5 - “Engkau akan mati dengan damai. Dan sebagaimana dinyalakan api untuk menghormati bapa-bapa leluhurmu, raja-raja dahulu, yang hidup sebelum engkau, demikianlah orang akan menyalakan api untuk menghormati engkau, dan akan meratapi engkau dengan berkata: Aduhai, tuan! Sungguh, Akulah yang mengucapkan firman ini, demikianlah firman TUHAN.’”.

Api di sini tidak menunjuk pada pembakaran mayat, seperti dalam 1Sam 31:12 (pembakaran mayat Saul dan anak-anaknya oleh orang Yabesy-Gilead).

b. 2 Tawarikh 21: 20b: ‘ia meninggal dengan tidak dicintai orang’.

NIV: ‘He passed away, to no one’s regret’ [= Ia meninggal tanpa disesali siapapun].

KJV: ‘and departed without being desired’ [= dan pergi / meninggal tanpa diinginkan].

c. Berbeda dengan Asa dan Yosafat, yang riwayatnya dicatat dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda / Israel (2Taw 16:11 2Taw 20:34), maka di sini tidak dikatakan ada pencatatan seperti itu.

Adam Clarke: “He was hated while he lived, and neglected when he died; visibly cursed of God, and necessarily execrated by the people whom he had lived only to corrupt and oppress. No annalist is mentioned as having taken the pains to write any account of his vile life.” [= Ia dibenci ketika ia hidup, dan diabaikan ketika ia mati; kelihatan dikutuk oleh Allah, dan pasti dikutuk / dibenci oleh rakyat yang dalam hidupnya hanya dirusak dan ditindas. Tidak ada sejarawan yang disebutkan yang mau berjerih payah untuk menuliskan cerita apapun tentang hidupnya yang keji / buruk / hina.] - hal 675.

d. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak dalam pekuburan raja-raja.

Kesimpulan / penutup: 

Mengapa bisa terjadi kehidupan yang jahat dan menyedihkan, dengan akhir yang begitu menderita dan mengenaskan ini? Semua ini disebabkan pernikahannya dengan Atalya, yang adalah seorang penyembah berhala / kafir. Maukah saudara mengalami kehidupan mengenaskan seperti Yoram ini? Kalau ya, maka kawinlah dengan orang kafir! Maukah saudara supaya anak saudara mengalami kehidupan mengenaskan seperti Yoram ini? Kalau ya, maka kawinkanlah anak saudara dengan orang kafir! Biarlah semua ini saudara renungkan pada saat mencari jodoh atau menantu!

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post