Sukacita yang Terpelihara oleh Iman

Sukacita yang Terpelihara oleh Iman
“Dan murid-murid (di Antiokhia) penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus” Kisah Para Rasul 13:52 

Hiduplah dengan iman. Bergembiralah di dalam Allah melalui iman. Melalaikan latihan seperti ini mengakibatkan munculnya keputusasaan, dan setan akan mengganggu kebahagiaan dan keceriaan rohani anda. Anda akan terlempar ke dalam tempat sampah dan ke dalam suasana kedukaan (berkabung). Apa manfaatnya iman jika tidak digunakan? 

Hal ini bagaikan pedang/senjata seorang tentara yang tidak dipakai saat bertempur. Apabila tawar hati/keputus-asaan menguasai anda, tidak sanggupkah iman anda berkata, ‘mengapa engkau tertekan?’ Sang Tuan sanggup menghardik angin dan topan ini dan membuatnya segera berhenti.  

Bukankah kebanyakan orang mempunyai senjata sementara/ cadangan yang dapat digunakan? Misalnya: kecapi Daud, beberapa orang mencari penyegaran bersama rekan sejawat, atau bersama anggur, atau tembakau. Mereka tidak akan pergi cukup jauh tanpa membawa barang-barang ini. Tidakkah iman jauh lebih baik lagi untuk dibawa serta ke manapun? Bukankah orang percaya yang bijaksana membawa masuk/menghirup udara segar yang berasal dari janji-janji Allah yang berharga? Jagalah iman anda dan ia (iman) akan menjaga kesukacitaan anda. Iman bahkan akan menjaga anda secara stabil tanpa pasang surut, terus mengayun/berputar pada poros kesukaan surgawi.  

Betapa tidak eloknya orang yang keluyuran dengan kepala yang terkulai! Tidak pantaskah orang benar bersukacita? Bukankah seorang percaya adalah seorang yang penuh sukacita? Bukankah kerajaan surga berisikan sukacita? Bukankah beban berat menjauhkan manusia sedangkan sukacita menarik orang dan kemenangan mendekat? 

Manusia heran melihat orang kaya dengan segala keinginan hatinya yang ternyata menjadi beban berat baginya, sebaliknya betapa terlebih mengherankan lagi jika orang dapat memahami bahwa segala hal mendatangkan kebaikan baginya, jika Kristus adalah Sahabatnya, dan Allah adalah Gembalanya. Melihat Nabal mati kaku seperti sebuah batu tidaklah mengejutkan, sebaliknya melihat perubahan wajah Nehemia, tentulah menakjubkan karena pasti ada penyebab yang luar biasa. 

Dapatkah anda menjadi bersedih apabila anda memiliki semua kekayaan di gudang surgawi? Kekayaan kita tidaklah mungkin dapat disentuh/dirampas oleh si jahat sampai selama-lamanya. Oh manusia yang fana! Tunjukkanlah iman anda melalui kesukacitaan anda. Gunakan iman anda, dan milikilah sukacita; tambahkan iman anda maka akan semakin bertambah pula kesukacitaan anda. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan karya Samuel Ward (1572-1643), ‘Sermons’, pp.25-27 . https://teologiareformed.blogspot.com/

Next Post Previous Post