DOA YANG MENGUBAH NASIB (PRAY OF YABES): 1 TAWARIKH 4:9-10
Pdt.Samuel T. Gunawan,M.Th.
DOA YANG MENGUBAH NASIB (PRAY OF YABES): 1 Tawarikh 4:9-10 “Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan”. Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya : “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.” 1 Tawarikh 4:9-10
PROLOG:
Dua ayat yang telah dibaca tadi adalah kisah sangat pendek tentang kehidupan Yabes. Yabes adalah seorang kepala keluarga dari suku Yehuda yang tidak terkenal di dalam Perjanjian Lama, sehingga hanya ada dua ayat dalam 1 Tawarikh 4:9-10 saja yang menyingkapkan tentang dirinya. Tidak banyak yang dapat kita ketahui tentang dia. Bahkan nama ayah dan ibunya pun tidak disebutkan. Karena itu, apapun yang kita bisa bicarakan tentang Yabes, kita hanya bisa menafsirkan berdasarkan dua ayat ini saja.
Nama Yabes sendiri terselip di antara ratusan nama pada daftar silsilah yang pajang dalam Kitab satu Tawarikh. Walaupun demikian, penulis Kitab Tawarikh yaitu Ezra menulis bahwa kehormatan atau kemuliaan yang dimiliki oleh Yabes dalam 1 Tawarikh 4: 9 sangat berkaitan dengan isi doanya yang dikabulkan oleh Allah dalam 1 Tawarikh 4: 10.
Nama Yabes dalam bahasa Ibrani adalah YA’BETS. Bunyi kata ini diartikan sebagai dukacita, penderitaan, atau tekanan batin. Nama Yabes diberikan oleh ibunya, karena pada waktu ibunya bersalin (atau akan melahirkan Yabes) ia mengalami kontraksi yang panjang, melelahkan dan kesakitan yang mengakibatkan tekanan batin (stress).
Masa lalu Yabes yang demikian itu tidak membuat ia lemah tetapi justru membuat ia memiliki keyakinan bahwa hidupnya tidak bergantung pada nasib tetapi pada Allah. Ia memiliki keberanian untuk mengalahkan masa lalunya yang suram dan memohon kepada Allah yang mampu mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Dan kita ketahui pada akhirnya Alkitab mengatakan bahwa “Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya”. Terjemahan lain menuliskan “Yabes lebih dihormati dari pada saudara-saudaranya”. Hal ini akibat dari doanya yang dikabulkan oleh Allah.
ISI DOA YABES
Dua pertanyaan penting muncul secara konstan berkaitan dengan Yabes ini adalah : Apa isi doa yabes dan mengapa doanya dikabulkan Allah ? Perlu kiranya untuk kita ketahui bahwa di luar kitab Mazmur ada sekitar 650 doa yang tercatat dalam Alkitab, dan dari 650 doa tersebut tercatat kurang lebih 400 jawaban doa, termasuk doa Yabes.
Apakah isi doa Yabes ? Mari kita melihat apa isi doa Yabes dan mengapa doanya dikabulkan? Isi doa Yabes menurut versi AITB demikian, “Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya : “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Sedangkan Alkitab versi FAYH menerjemahkan ayat ini demikian, “Yabes berdoa kepada Allah Israel : “kiranya Engkau melimpahkan berkatMu kepada hamba serta menolong hamba memperluas daerah hamba. Sertailah hamba dalam segala perbuatan hamba, dan lindungilah hamba dari segala kejahatan dan kesengsaraan sehingga tidak mengalami kesakitan”. Allah mengabulkan permohonannya.”
Dari ayat ini kita kita mendapati empat hal doa Yabes, yaitu :
(1) Yabes berdoa agar Allah memberkati dengan berlimpah-limpah;
(2) Yabes berdoa agar Allah memperluas wilayah atau daerahnya (secara geografis);
(3) Yabes berdoa agar tangan Allah menyertainya;
(4) Yabes berdoa agar Allah melindungi dia dari kejahatan dan kesengsaraan sehingga kesakitan tidak menimpa dia. Ke empat doa Yabes ini dikabulkan sebab Alkitab mengatakan “Dan Allah mengabulkan permintaannya itu”
MENGAPA DOA YABES DIKABULKAN ?
Saya berusaha memahami doa Yabes ini dan menemukan 5 (lima) alasan berikut ini mengapa doa Yabes dikabulkan.
1. Yabes mengetahui kepada siapa dia berdoa. Yabes berdoa kepada Allah Israel, Allah Pencipta langit dan bumi, Allah Abraham Ishak dan Yakub, Allah Yang Maha Kuasa, Allah yang kuasaNya Tak Terbatas, Allah yang saat ini kita panggil Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Yabes mengenal Allah yang hebat seperti itu. Adalah hal yang penting untuk mengenal Allah yang kepadaNya doa kita tujukan.
2. Yabes beriman kepada Allah Israel. Mengetahui dan percaya adalah dua hal yang berbeda. Sekedar mengetahui tentang Allah tidak membuat kita berubah. Seharusnya, pengetahuan tentang Allah membawa kepada kayakinan yang kokoh kepadaNya. Yabes memiliki keyakinan bahwa Allah yang kepadaNya ia dapat mengantungkan hidupnya dan bukan kepada nasib. Allah yang dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.
3. Yabes memiliki pengharapan. Pengharapan adalah sesuatu di masa depan yang belum terwujud, tetapi mungkin untuk diwujudkan, dengan suatu keyakinan yang kuat (Ibrani 11:1). Harapan memberikan energi yang luar biasa atas hidup seseorang. Hal yang paling mematikan bagi kehidupan adalah ketiadaan harapan.
Sebaliknya, kehidupan akan berespon terhadap harapan, karena sebuah harapanlah kita akan tetap eksis dan kuat. Penting diketahui, ada sebuah hubungan langsung antara iman dan pengharapan. Kita tidak dapat memiliki iman tanpa pengharapan, demikian juga sebaliknya. Iman memberi sesuatu kepada hal-hal yang kita harapakan.
Jika pengharapan dihilangkan, maka iman tidak ada sasaran untuk dicapai. Meskipun iman adalah kekuatan yang mengalahkan dunia (1 Yohanes 5:5), pengharapan adalah kemenangan yang menyebabkan iman kita bergerak untuk mencapainya. Jika pengharapan dilenyapkan, maka iman tidak akan pernah diaktifkan. Iman harus memiliki sebuah sasaran, dan pengharapan adalah sasaran dari iman.
4. Yabes berdoa dengan sungguh-sungguh bukan setengah-setengah.
Yabes mungungkapkan keinginannya kepada Allah dengan suatu doa yang sungguh-sungguh. Kesungguhan Yabes diungkapkan dengan kalimat “Yabes berseru kepada Allah”. Ingatkah kita akan Nabi Elia ? Elia juga pernah berdoa dengan sungguh-sungguh dan Allah mengabulkan doanya. Alkitab mengatakan “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan” (Yakobus 5:17) Siapakah Elia ? siapakah Yabes ? Sehingga doa mereka di dengar oleh Allah ! Mereka adalah manusia biasa sama seperti kita, bedanya adalah bahwa mereka telah berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah”.
BACA JUGA: ROH KUDUS, DOA DAN KEBANGUNAN
5. Permohonan doa Yabes sesuai dengan kehendak Allah. Isi doa yang sesuai dengan kehendak Allah pasti dikabulkan. Isi doa Yabes ini juga terkandung dalam doa yang pernah diajarkan Yesus kepada para muridNya. Doa yang diajarkan Yesus ini terkenal dengan sebutan “Doa Bapa Kami” seperti yang tertulis dalam Matius 6:9-12.
PENUTUP :
Setelah berdoa apa yang Yabes lakukan? Yabes mulai bertindak, ia tidak berdiam diri. Banyak orang telah berdoa kepada Allah, tetapi mereka berhenti dan tidak bertindak seperti yang mereka doakan. Artinya setelah berdoa, Yabes mulai bangkit, bekerja dan berkarya, dengan suatu keyakinan Allah menolong dan menyertainya.
Kemampuan atau kekuatan ini diberikan oleh Allah yang ia percayai, sebab sebelumnya kepada umat Israel Allah berfirman melalui Musa “ .. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, AllahMu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang “ (ulangan 8:18).
Alkitab mengajarkan kita untuk bekerja dengan rajin sehingga mendapatkan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga. Alkitab menganjurkan kita untuk tidak menjadi orang yang malas. Bekerja dengan rajin, kreatif, inovatif dan bekerja dengan cerdas (Bandingkan Amsal 6:6-11; 10:4; 13:4; 22:29; Ulangan 28:8). Ada banyak orang sebenarnya berkecukupan jika mereka tidak membiarkan sifat malas menguasai mereka.
Saat ini, seandainya Saudara meminta kepada Tuhan satu permohonan dalam hidup Saudara, dan mengetahui bahwa Ia akan mengabulkan permintaan Saudara, apakah yang akan Saudara minta kepadaNya : Memulihkan perkawinan Saudara yang retak atau diambang kehancuran ? Mengubah sesuatu dalam pekerjaan Saudara ? Membawa kembali anak-anak Saudara yang terpengaruh oleh pergaulan bebas atau obat-obatan terlarang ? Menyembuhkan tubuh Saudara yang sakit ? Memulihkan keadaan ekonomi Saudara ? Membenahi keuangan Saudara ? Mengantar seorang kekasih kepada Kristus ?
Apapun permintaan Saudara kepada Allah, doakanlah secara teratur dan dengan keyakinan bahwa Ia campur tangan dalam situasi Saudara dan kuasaNya tak terbatas untuk menolong kita. Melalui renungan ini, saya mengingatkan saudara: “Jangan pernah menyerah kepada nasib karena hidup kita tidak bergantung pada nasib tetapi pada Allah.
Alkitab mengatakan di dalam Allahlah kita hidup, bernafas dan bergerak. Bangkitkan kembali semangatmu dalam Tuhan. Berdoa dengan sungguh-sungguh memohon berkat Allah atas hidupmu, atas pekerjaanmu, atas studimu, atas ekonomi. Ingatlah, teruslah berdoa dan jangan berhenti. Anda akan melihat sesuatu akan terjadi atas hidupmu, karena Allah kita adalah yang tak terbatas kuasaNya”.
-AMIN-