IBADAH KELUARGA KRISTEN KEPADA TUHAN (YOSUA 24:14-15)

Pdt. Samuel T. Gunawan,M.Th.
IBADAH KELUARGA KRISTEN KEPADA TUHAN (YOSUA 24:14-15)
IBADAH KELUARGA KRISTEN KEPADA TUHAN (YOSUA 24:14-15). “sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulusikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telahberibadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamuanggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepadasiapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah diseberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini.Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:14-15).

PENDAHULUAN

Kata ibadah kepada TUHAN disini saya terjemahkan sebagai “melayani, berbakti,dan mengabdi kepada Tuhan”. Ibadah dalam konsep Perjanjian Lama maupun PerjanjianBaru mempunyai arti “pelayanan”. Kata Ibrani untuk ibadah adalah “avoda” sedangkan kata Yunani yang dipakai adalah “latreia”. Kata “avoda” dan “latreia” pada mulanya menyatakan pekerjaan budak atau hamba upahan. Dan dalam rangka mempersembahkan “ibadat” ini kepadaAllah, maka para hamba-Nya harus meniarap (Ibrani “hisytakhawa”, atau Yunani “proskuneo”) dan dengan demikian mengungkapkan rasa takut penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban penuhpuja.

Konteks Yosua pasal 24 ini adalah pidato perpisahan Yosua kepada orang Israel sebelum ia purna tugas sebagai pemimpin Israel. Yosua memberikan nasihat-nasihat dan peringatan kepada orang Israel agar setia kepada Tuhan, tidak berpaling kepada berhala atau ilahlainnya. Nasihat-nasihatini penting mengingat orang Israel yang telah berhasil memasuki tanah Kanaan pernah melupakan Tuhan yang telah memberi keberhasilan kepada mereka. 

Dalam prakteknya, Israel terjatuh dalam godaan untuk menyembah kepada “allah orang Mesir” yang pernah disembah nenek moyang mereka atau kepada “allahorang Amori” yang disembah oleh masyarakat lokal. Dalam persimpangan iman itulah Yosua mengingatkan mereka untuk kembali beribadah kepada TUHAN.

Yosua juga memberikan tantangan agar orang Israel mengambil keputusan tegas (komitmen) untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Ini bukan sekedar tantangan kepada orang Israel, tetapi juga kepada dirinya sendiri dan keluarganya. Yosua memberi teladan dan memutuskan bahwa ia dan seisi rumahnya telah membuat keputusan untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan Allah Israel. Itu berarti istri, anak-anaknya, bahkan semua kaum keluarganya beribadah hanya kepada Tuhan.

EMPAT POINT PENTING DALAM IBADAH KELUARGA KRISTEN

Berdasarkan dua ayat dalam Yosua 24:14,15,saya akan membagi empat hal kebenaran penting tentang ibadah bagi orang percaya, khususnya arti pentingnya bagi keluarga Kristen saat ini.

Pertama, Ibadah Harus Didasarkan Pada Takut Akan Tuhan.

Kebenarannya : Orang yang beribadah belum tentu takut akanTuhan, tetapi orang yang takut akan Tuhan pasti beribadah, bagaimanapun situasi dan kondisinya. Contoh : Daniel, sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah orang yang takut akan Tuhan dan tetap ibadah kepada Tuhan walaupun bahaya menantidan rintangan menghadang mereka.

Takut akan Tuhan ini selalu ditempatkan padaurutan pertama dalam Alkitab. Sebetulnya, ada lebih dari 300 contoh penggunaankata takut akan Tuhan ini dalam Alkitab. Berikut ini dua diantaranya : 1 Samuel 12:14; Mazmur 34:10. Takut akan Tuhan ini berasal dari kataIbrani Yira dan Pakhat; serta kata Yunani fabosmengandung pengertian yaitu : hormat,gentar, kagum pada Allah, dan kasih yang dalam pada Allah yang membawa padaketaatan dan pengabdian kepadaNya. 

Dalam Mazmur pasal 112 dan 128 kitamenemukan kata ”berbahagialah” yangdalam bahasa asli Alkitab dan bahasa Inggris adalah ”diberkatilah”. Di dalam kedua pasal tersebut ada berkat yang luarbiasa bagi seorang yang takut akan Tuhan, dan berkat itu akan diwariskan juga kepada anak dan cucu mereka. 

Di dalam bukunya You and  Your Family, Dr. Tim La Haye memberikan diagram silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang pertama adalah Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan Edwards, seorang penginjil yang saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan Edwards ini menikah dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat hidup yang baik. 

Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max Jukes terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara,190 orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat 729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika. Dari diagram tersebut kita bisa melihat bahwa kebiasaan, keputusan dan nilai-nilai dari orang tua di atas kita sangat mempengaruhi kehidupan kita. Demikian juga dengan apa yang kita berikan kepada anak-anak kita bukan saja mempengaruhi mereka tetapi juga mempengaruhi generasi di bawah kita selanjutnya.

Kedua, Ibadah Kepada Allah / Tuhan Harus Berasal Dari Hati Yang Tulus Ikhlas.

Kata tulus ikhlas dapat diartikan sebagai : rela, sungguh-sungguh, dan penuh penyerahan. Ketulusan kita berbakti kepada Tuhan terlihat dari sikap dan tindakan-tindakan kita. Contoh : Ketika saya meminta putra saya mengambilkan secangkir air minum atau mengambil sesuatu untuk saya, maka saya akan tahu dengan segera apakah ia melakukannya dengan tulus atau tidak, reaksinya terlihat atau tergambar dari raut mukanya dan tindakannya.

Ketiga, Ibadah Kepada Tuhan Harus Dilakukan Dengan Setia.

Saya mengartikan ibadah dengan setia inidalam tiga pengertian, yaitu : Ibadah dengan komitmen, ibadah dengan tekun atauterus menerus, dan ibadah yang menjadi gaya hidup kita. Kesetiaan diawali dari sebuah komitmen(keputusan) yang kuat. Komitmen adalah sebuah penyerahan yang total. Komitmen yang setengah-setengah tidak dapatdisebut komitmen. (contoh rajaSaul). 

Komitmen dimulai dari sikap hati. Selanjutnya komitmen itu harus dilakukan, sebab sebuah komitmen tidak dapat disebut komitmen jika tidak dilakukan. Danibadah ini akhirnya harus menjadi gaya hidup yang dilaksanakan tanpa paksaan tetapi dengan sukacita dan karena kasih kepada Tuhan.

Keempat,Peranan Seorang Ayah (Pria) Untuk Membawa Seluruh Keluarga Beribadah Kepada TuhanTidak Dapat Ditawar-Tawar.

Inilah yang dilakukan Yosua terhadap keluarganya.Ia mendemonstrasikan peran ini. Peranan orang tua terutama, seorang ayah (pria)untuk membawa seluruh keluarga beribadah kepada Tuhan berlaku dalam PerjanjianLama dan tidak dibatalkan dalam Perjanjian Baru. 

Dari sekian banyak peranan ayah dalam Alkitab, saya membagikan dua hal kepada kita, yaitu : 

(1) Peranan ayah sebagai kepala rumah tangga, (Efesus 5:22-29). Yaitu:Pemimpin keluarga danpengambil keputusan;Pengayom bagi semua anggota keluarga;Pelindung yang melindungi dan bertanggung jawab;Mendidik, menegor danmenasihati (Efesus 6:4);Memberi contoh danteladan yang baik bagi keluarga. Ada yang mengatakan “anak adalah blue print dari orang tua”. 

(2) Peranan ayah sebagai imam, yaitu: Sebagai imam Ia harus memimpindan mengatur ibadah dalam keluarga;Berdoa setiap waktukepada Allah bagi seluruh anggota keluarganya dan juga bagi dirinya sendiri.

IBADAH KELUARGA KRISTEN

Perhatikan ketegasan Yosua dalam kalimat terakhir di ayat 15, ia berkata “ Tetapi aku dan seisirumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:14-15). Pernyataan tersebut diucapkan Yosua didepan seluruh orang Israel, sebagai tekad dan kemantapan imannya yang tidak bisa ditawar-tawar. Yosua, sebagai seorang kepala keluarga mengetahui dengan jelas tanggung jawabnya untuk memimpin seisi keluarganya untuk setia beribadah kepada Tuhan yang hidup, yang sudah menyelamatkan, memelihara, dan memberkati hidupnya.

Ketegasan dan komitmen Yosua seharusnya menjadi teladanbagi orang tua Kristen, khusus setiap kepala keluarga untuk memimpin seisikeluarganya mengenal Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Hal ini pentingsebab keselamatan dan kehidupan kekal hanya ada dalam Kristus. Selain itu,kepala keluarga juga perlu atas semua kebutuhan seluruh isi keluarganya termasuk kebutuhan rohani. Ia perlu memimpin seisi keluarganya bertumbuh dewasa dalam iman, kebenaran, kasih, dan pelayanan yang setia. Salah satu cara untukmencapai pertumbuhan dan kedewasaan rohani adalah melalui ibadah keluarga yangdisebut dengan istilah “mezbah keluarga”atau “family altar”. 

Istilah ibadahkeluarga yang disebut dengan “mezbahkeluarga” hendaknya tidak disamakan dengan istilah ibadah keluarga dalam pengertian “kebaktian keluarga”. Ibadah keluarga dalam pengertian kebaktian keluarga adalah ibadah yang dilakukan di dalam keluarga oleh gereja (jemaat) tertentu kepada keluarga Kristen. 

Secara teknis, pelaksanaan kebaktian keluarga diatur oleh gereja (jemaat) secara bergilir di rumah keluarga Kristen, khususnya anggota jemaat. Sedangkan yang dimaksud dengan mezbah keluarga adalah ibadah khusus secara rutin yang yang dilaksanakan oleh suatu keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarga. 

Secara teknis,mezbah keluarga diatur oleh kepala keluarga. Melalui mezbah keluarga, sebuahkeluarga menyediakan waktu khusus secara rutin untuk bersama dalam keluarga dengan membaca Alkitab, renungan singkat, memuji Tuhan, berdoa, dan belajar membangun relasi yang akrab secara vertikal dan horizontal.

Dalam memulai suatumezbah keluarga, berikut ini beberapa petunjuk yang disarankan untuk dilaksanakan, yaitu: 

(1) Sediakan waktu khusus setiap hari dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul bersama. Idealnya di pagi atau malam hari. 

(2)Sebaiknya menggunakan waktu yang tidak terlalu lama disesuaikan dengan situasidan kondisi. Dianjurkan mulailah dengan waktu 10 – 15 menit. 

(3) Gunakan buku renungan harian dalam setahun sebagai penuntun. Gunakan lebih dari satu buku renungan sehingga bisa diselang-seling sesuai kebutuhan. 

(4) Membaca Alkitab sebaiknya bergantian setiap harinya sehingga semua anggota keluarga terlibat;sedangkan renungan bisa dibacakan oleh ayah atau ibu atau yang ditunjuk olehayah. 

(5) Untuk doa bersama, boleh dipimpin oleh ayah, ibu, atau bergiliran.Porlu ada pokok-pokok doa yang tetap, tetapi juga perlu mendoakan pokok-pokokdoa yang khusus diusulkan oleh anggota keluarga untuk didoakan. Perlu juga mencatatdaftar pokok doa untuk mengetahui bila yang didoakan sudah terlaksana atauterjawab. 

(6) Yang memimpin mezbah keluarga adalah ayah, dan diganti oleh ibubila ayah tidak ada. Karena itu, ayah atau ibu perlu bertanya kepada anak-anak atau anggota keluarga lainnya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti. Jika mengalami kesulitan, dapat bertanya kepada pendeta atau gembala, atau hambaTuhan yang dapat memberi penjelasan dan bimbingan.

Waktu untuk mezbah keluarga sangat penting dan indah. Karena pada saat itu semua anggota keluarga berkumpul bersama. Hal ini merupakan sarana untuk membangun iman, kerohanian,pengetahuan dan pengenalan akan Tuhan dan firmanNya, mengembangkan kasih dan komunikasi dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga. Karena Tuhan dan keluarga kita penting, mengapa kita tidak memulai mezbah keluarga didalam keluarga kitasegera mungkin? Jadi, bertekad dan komitmenlah seperti Yosus yang berkata, “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15b).

PENUTUP

Tidak sedikit orang tua yang merasa malu memulai ibadah keluarga bersama anaknya. Rasa malu ini dapat menjadi penghalang bagi berka tAllah untuk keluarganya. Padahal, Tuhan memberi perintah dalam Mazmur 78:5, “Telahditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenekmoyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka”. Tuhan memerintahkan agar para orangtua memperkenalkan kisah perbuatan-Nyayang ajaib dalam sejarah Israel dan hukum-hukum-Nya kepada anak-anak mereka.Hal ini bertujuan agar anak-anak hidup taat akan Tuhan dan menaruh harapankepada-Nya.

Menurut penulis-penulis Yahudi yang hidup se zamandengan Yesus, orang tua Yahudi mendidik anak-anak mereka dalam hukum Taurat, Seorang penulis yang tidak dikenal pada abad pertama menuliskan “Ajarkanlah huruf-huruf kepada anak-anakmu juga, supaya mereka memiliki pemahaman sepanjang hidup mereka padasaat mereka membaca Taurat Allah tanpa henti” (Perjanjian Imamat 13:12).

Flavious Josephus, seorang ahli sejarah Yahudi abad pertama mengatakan “diatas semuanya kami membanggakan diri kami sendiri dalam bidang pendidikan kepada anak-anak kami dan memandang pengamalanhukum Taurat dan paktik kesalehan yang dibangun darinya, yang kami warisi,sebagai tugas penting dalam kehidupan” (AgainstApion 1:60). Selanjutnya Yosephus juga mengatakan “(Hukum Taurat) memerintahkan agar (anak-anak) diajar membaca supaya dapat belajar hukum Taurat maupun perbuatan nenek moyang mereka” (Against Apion 2:204).

Jadi, orangtua adalah penanggungjawab utama pendidikan rohani bagi anak-anaknya. Tanggung jawab ini tidak dapat dialihkan kepada para guru disekolah maupun guru sekolah minggu karena waktu yang mereka miliki untuk bergaul dengan anak-anak di sekolah aupun di gerejajauh lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang dimiliki oleh orangtua. Itu sebabnya, penting bagi setiap keluarga untuk membangun ibadah keluarga setiaphari. Waktu sekitar 15 menit yang disisihkan untuk hal pujian, doa, dan membaca firman Tuhan dalam mezbah keluarga merupakan hal yang sangat berharga. Jika hal ini dilakukan, keluarga itu tidak hanya akan bertambah kokoh, berkat Allah punakan turun semakin melimpah.

REFERENSI: IBADAH KELUARGA KRISTEN KEPADA TUHAN (YOSUA 24:14-15)
Douglas, J.D., ed, 1988. The New Bible Dictionary. Universities and Colleges Christian Fellowship,Leicester, England. Edisi Indonesia dengan judul Ensiklopedia Alkitab Masa Kini,2 Jilid, diterjemahkan (1993), Yayasan Komunikasi Bina Kasih : Jakarta.
Drewes, B.F, Wilfrid Haubech and Heinrich Vin Siebenthal., 2008. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Jilid 1 & 2. Penerbit BPK Gunung Mulia : Jakarta.
Ferguson, B. Sinclair,David F. Wright, J.I. Packer., 1988. NewDictionary Of Theology. Inter-Varsity Press, Leicester. Edisi Indonesia,jilid 1, diterjemahkan (2008), Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Gutrie, Donald., ed, 1976. The NewBible Commentary. Intervarsity Press, Leicester, England. Edisi Indonesia denganjudul Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jilid 3, diterjemahkan (1981),Yayasan KomunikasiBina Kasih :Jakarta.
Gutrie, Donald., 1981 New Tastament Theology, . Intervarsity Press,Leicester, England. EdisiIndonesia dengan judul TeologiPerjanjian Baru,3 Jilid, diterjemahkan (1991), BPK Gunung Mulia :Jakarta.
Homrighausen, E.G dan Enklaar, PendidikanAgama Kristen, Cetakan ke IV,Penerbit BPK Gunung Mulia, Jakarta 2001.
Kristianto, Paulus L, Prinsipdan Praktik Pendidikan Agama Kristen, Andi Offset, Yokyakarta, 2006.
Ladd, George Eldon., 1974. ATheology of the New Tastament, Grand Rapids. Edisi Indonesia denganJudul Teologi Perjanjian Baru. 2 Jilid, diterjemahkan (1999), PenerbitKalam Hidup : Bandung.
Lewis, C.S., 2006. Mere Christianity. Terjemahan,Penerbit Pionir Jaya : Bandung
Morris, Leon., 2006. NewTestamant Theology. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.
Pfeiffer, Charles F& Eferett F. Herrison., ed, 1962. TheWycliffe Bible Commentary. Edisi Indonesia dengan judul Tafsiran Alkitab Wycliffe Perjanjian Baru, volume 3, diterjemahkan(2004), Penerbit Gandum Mas : Malang.
Piper, John & Justin Taylor, ed., 2005. Kingdom Sex andthe Supremacy of Christ. Edisi Indonesia dengan judul Seks dan Supremasi Kristus, Terjemahan (2011), Penerbit Momentum : Jakarta.
Prokopchak, Stave and Mary., 2009. Called Together. Destiny image, USA,. Terjemahan Indonesia (2011), Penerbit ANDI : Yogyakarta.
Sijabat, B. Samuel, Membesarkan Anak DenganKreatif, Penerbit Yayasan ANDI,Yogyakarta, 2008.
Stamps, Donald C., ed, 1995. Alkitab PenuntunHidup Berkelimpahan. Terj, Penerbit Gandum Mas :Malang.
Susanto, Hasan., 2003.PerjanjianBaru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru, jilid 1dan 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.
Tong. Stephen., 1991. KeluargaBahagia. Cetakan kesebelas (2010), Penerbit Momentum : Jakarta.IBADAH KELUARGA KRISTEN KEPADA TUHAN (YOSUA 24:14-15). AMIN_
https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post