PAULUS DIFITNAH DAN MEMBELA DIRI (KISAH PARA RASUL 21:27-22:23)
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
PAULUS DIFITNAH DAN MEMBELA DIRI (KISAH PARA RASUL 21:27-22:23). Kisah Para Rasul 21:27-40 - “(27) Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, (28) sambil berteriak: ‘Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!’ (29) Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. (30) Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. (31) Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar. (32) Kepala pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus. (33) Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya. (34) Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas. (35) Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak, (36) yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: ‘Enyahkanlah dia!’ (37) Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas, ia berkata kepada kepala pasukan itu: ‘Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?’ Jawabnya: ‘Tahukah engkau bahasa Yunani? (38) Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?’ (39) Paulus menjawab: ‘Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu.’ (40) Sesudah Paulus diperbolehkan oleh kepala pasukan, pergilah ia berdiri di tangga dan memberi isyarat dengan tangannya kepada rakyat itu; ketika suasana sudah tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani, katanya:”.
gadget, otomotif, bisnis |
Kisah Para Rasul 22:1-23 - “(1) ‘Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.’ (2) Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata: (3) ‘Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. (4) Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. (5) Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. (6) Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. (7) Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? (8) Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? KataNya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. (9) Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. (10) Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. (11) Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. (12) Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. (13) Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. (14) Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya. (15) Sebab engkau harus menjadi saksiNya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. (16) Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan! (17) Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi. (18) Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. (19) Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepadaMu ke dalam penjara dan menyesah mereka. (20) Dan ketika darah Stefanus, saksiMu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. (21) Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.’ (22) Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: ‘Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!’ (23) Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara.”.
Bacaan hari ini menunjukkan kefanatikan yang salah dari orang-orang Yahudi non Kristen pada saat itu.
Dalam Kisah Para Rasul 21:17-26 sudah kita pelajari bahwa pada saat itu terjadi ketegangan antara orang-orang Yahudi Kristen dan Paulus. Yakobus dan tua-tua gereja Yerusalem lalu mengusulkan supaya Paulus berkompromi dengan mereka, dan Paulus menuruti usul itu.
Tetapi sekarang setan bekerja di dalam orang-orang Yahudi yang non Kristen, dan menggunakan kefanatikan mereka untuk menghancurkan Paulus.
I) Paulus difitnah oleh orang Yahudi non Kristen .
1) Mereka memfitnah Paulus dan menghasut orang banyak untuk melawan / membunuh Paulus (21:27-28,38).
Kis 21:27-28,38 - “(27) Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, (28) sambil berteriak: ‘Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!’ ... (38) Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?’”.
a) Dalam 21:28 dikatakan bahwa mereka memfitnah Paulus dengan tuduhan-tuduhan sebagai berikut:
1. Menentang bangsa Yahudi.
2. Menentang hukum Taurat.
3. Menentang tempat ini, yaitu Bait Allah.
4. Menajiskan Bait Allah dengan membawa orang Yunani ke sana.
Tuduhan ini terjadi hanya karena mereka terlalu cepat menyimpulkan! Mereka hanya melihat Paulus ada di Yerusalem bersama-sama dengan Trofimus yang adalah seorang Yunani, dan mereka lalu menyimpulkan bahwa Paulus membawa Trofimus ke dalam Bait Allah (21:28b-29).
Kis 21:28b-29 - “(28b) Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!’ (29) Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah.”.
Penerapan: hati-hatilah dalam menyimpulkan sesuatu! Misalnya: begitu saudara melihat seorang laki-laki pergi bersama dengan seorang perempuan, saudara lalu menyimpulkan bahwa mereka berpacaran, ‘main gila’, berzinah dsb. Ini jelas menyimpulkan terlalu cepat dan terlalu jauh!
b) Kis 21:38 menunjukkan bahwa saat itu ada gossip / fitnah tentang Paulus, yang sebetulnya sama sekali tidak pernah ada! Ini adalah cerita yang dikarang / diciptakan oleh orang-orang yang kurang ajar!
Kis 21:38 - “Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?’”.
Penerapan:
1. Seringkah saudara mengarang / menciptakan cerita untuk memfitnah orang? Kalau ya, bertobatlah!
2. Karena adanya banyak orang yang suka mengarang / menciptakan gossip, kita tidak boleh sembarangan percaya pada cerita / kata orang!
c) Berdusta, memfitnah dan menghasut.
Berdusta sudah merupakan dosa. Memfitnah lebih jahat dari berdusta, karena fitnah menyebabkan orang yang mendengarnya merendahkan orang yang difitnah. Tetapi menghasut lebih jahat lagi dari memfitnah, karena hasutan menyebabkan orang yang mendengarnya membenci atau bahkan menyerang orang yang diceritakan itu!
Tetapi anehnya, sekalipun orang-orang Yahudi ini adalah orang yang sangat menekankan agama (religious), mereka tidak segan-segan berdusta, memfitnah dan menghasut! Mengapa? Karena adanya kefanatikan yang salah dalam diri mereka!
2) Mereka beramai-ramai menangkap Paulus dan mau membunuhnya (21:30-31a).
Kis 21:30-31a - “(30) Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. (31a) Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, ...”.
a) Orang banyak yang beramai-ramai itu sebagian besar hanya ikut-ikutan saja tanpa mengerti persoalan yang sebenarnya (21:34 bdk. 19:32).
Kisah Para Rasul 21:33-34 - “(33) Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya. (34) Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas.”.
Penerapan: jangan sembarangan ikut-ikutan orang banyak, apalagi tanpa mengetahui duduk perkaranya yang sebenarnya! Misalnya: ikut-ikutan membenci / mengecam seseorang yang dikecam / dibenci oleh orang banyak.
b) Paulus diseret keluar Bait Allah, dan pintu-pintu Bait Allah lalu ditutup (21:30). Mereka takut darah Paulus akan menajiskan Bait Allah!
Mereka tidak mau darah Paulus menajiskan Bait Allah, tetapi mereka berani berdusta, memfitnah, menghasut, memukuli dan membunuh! Dari sini kita bisa melihat salah satu ciri khas dari orang yang fanatik secara salah, yaitu bahwa mereka sering hanya menekankan hukum-hukum tertentu (bahkan yang kecil), tetapi mengabaikan hukum-hukum yang lain (bahkan yang besar). Bandingkan dengan kata-kata Yesus dalam Matius 23:23-24!
Mat 23:23-24 - “(23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.”.
Penerapan: kita harus menekankan seluruh Kitab Suci / Firman Tuhan! Ini adalah fanatisme yang benar!
Contoh: Kitab Suci memang mengajar kita untuk aktif di gereja (berbakti, belajar firman Tuhan, berdoa, mengabarkan Injil, melayani, bersekutu dsb). Tetapi Kitab Suci juga mengajar kita menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita (2Tesalonika 3:10 1Tim 3:4-5,11-12 1Timotius 5:8). Kalau ada orang yang begitu aktif di gereja, sehingga tidak mempedulikan keluarganya, maka jelas orang itu melakukan fanatisme yang salah! Tetapi demikian juga dengan orang yang hanya mengurusi keluarganya, tetapi tidak mau aktif di gereja! Kita harus bisa membagi waktu, tenaga dan pikiran kita untuk bisa melakukan kedua-duanya!
Mendengar keributan itu, tentara Romawi turun tangan (21:31-36):
1. Kisah Para Rasul 21:32 menunjukkan bahwa orang Yahudi yang berani membunuh tanpa takut kepada Allah ini, ternyata takut kepada manusia / tentara Roma!
Kis 21:32 - “Kepala pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus.”.
Memang orang yang takut kepada manusia tidak akan takut kepada Allah, dan sebaliknya, orang yang takut kepada Allah tidak akan takut kepada manusia. Renungkan: siapa yang saudara takuti?
Bdk. Matius 10:28 - “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”.
2. Kis 21:33 merupakan penggenapan dari nubuat nabi Agabus (21:11).
Kis 21:33 - “Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.”.
Tetapi Agabus menubuatkan bahwa Paulus akan diikat oleh orang-orang Yahudi dan diserahkan ke tangan bangsa lain, sedangkan dalam 21:33 Paulus langsung diikat oleh tentara Romawi.
Pengharmonisan: mungkin sekali pada waktu orang-orang Yahudi memukuli Paulus, mereka sudah mengikat Paulus. Lalu setelah tentara Romawi datang, mereka menyerahkan Paulus yang sudah terikat itu kepada tentara Romawi, dan tentara Romawi lalu mengganti ikatan itu dengan rantai / borgol. Jadi ini sesuai dengan nubuat Agabus.
II) Paulus membela diri.
Ada 2 hal yang perlu kita pelajari tentang pembelaan Paulus ini:
1) Paulus tidak berdiam diri seperti Yesus (Mat 26:62-63 27:12-14 Lukas 23:9).
Matius 26:62-63 - “(62) Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepadaNya: ‘Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?’ (63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepadaNya: ‘Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.’”.
Memang sikap Yesus yang berdiam diri pada waktu difitnah / dituduh / diadili itu bukanlah rumus yang harus kita tiru secara mutlak! Ada saat di mana kita harus diam seperti Yesus dalam menghadapi tuduhan / fitnah. Tetapi ada saat, di mana tuduhan / fitnahan itu merugikan seluruh gereja / Kerajaan Allah, bahkan merendahkan nama Allah sendiri; maka pada saat itu kita harus membela diri seperti Paulus di sini!
2) Kata ‘pembelaan diri’ dalam 22:1, dalam bahasa Yunaninya adalah APOLOGIAS.
Kisah Para Rasul 22:1 - “‘Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.’”.
Kata ‘Apologetics’ diturunkan dari kata Yunani ini.
Catatan: WEBSTER’S NEW WORLD DICTIONARY mengatakan bahwa ‘Apologetics’ berarti ‘the branch of theology having to do with the defense and proof of Christianity’ [= cabang / bagian dari Theologia yang berhubungan dengan pembelaan dan pembuktian kekristenan].
Setiap orang kristen harus bisa berapologetics (bdk. 1Pet 3:15 yang menggunakan kata Yunani yang sama).
1Petrus 3:15 - “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”.
Karena itu belajarlah Firman Tuhan sedemikian rupa (gunakan makalah!) sehingga saudara bisa mem¬pertahankan kekristenan dan memberikan bukti-bukti kekristenan. Ini akan sangat berguna baik dalam menghadapi serangan dari orang non kristen, maupun dalam Penginjilan!
Apa yang dikatakan oleh Paulus sebagai pembelaan?
a) Mula-mula ia menceritakan tentang dirinya sebelum ia bertobat / menjadi kristen (22:3-5).
Kis 22:3-5 - “(3) ‘Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. (4) Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. (5) Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.”.
1. Aku adalah orang Yahudi.
Aku sebangsa dengan kamu; aku bukan orang Mesir (bdk. 21:38).
2. Aku lahir di Tarsus.
Ini sudah ia katakan kepada kepala pasukan (21:39). Sekarang ia ulangi kepada orang-orang Yahudi. Mengapa? Karena Tarsus adalah kota yang terkenal karena pendidikannya. Kota ini pernah bersaing dengan 2 kota yang top dalam hal pendidikan, yaitu Alexandria dan Athena.
3. Aku dibesarkan di Yerusalem.
Jadi, kalau tadi ia menunjukkan bahwa ia lahir di kota yang top, maka sekarang ia menunjukkan bahwa ia dibesarkan di kota yang merupakan pusat dari agama Yahudi!
4. Aku dididik di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita. Ini menunjukkan bahwa dalam hal agama ia mempunyai guru yang top, yang mendidiknya dalam hukum Taurat!
Paulus mengucapkan semua ini bukan untuk menyombongkan diri, tetapi supaya orang-orang Yahudi itu mau mendengar!
5. Aku giat bekerja bagi Allah, seperti kamu semua sekarang ini.
Bandingkan dengan Ro 10:2 dan Amsal 19:2.
Roma 10:2 - “Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguhgiat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.”.
Amsal 19:2 - “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.”.
Memang tidak adanya pengetahuan yang benar menyebabkan seseorang mengira bahwa ia giat untuk Allah, padahal ia giat untuk setan! Orang tolol yang rajin / bersemangat pasti menimbulkan problem!
Karena itu rajinlah dan tekunlah dalam belajar dan membaca Firman Tuhan supaya saudara mendapatkan pengetahuan yang benar!
Tetapi ada banyak orang Kristen berkebalikan dengan orang-orang Yahudi saat itu. Mereka mempunyai banyak pengertian Firman Tuhan, tetapi mereka sama sekali tidak mempunyai semangat untuk giat bekerja bagi Tuhan. Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, bertobatlah!
6. Kegiatanku adalah menganiaya dan membunuhi orang-orang Kristen (22:4-5).
Tentang hal ini Imam Besar dan Majelis tua-tua bisa menjadi saksi (22:5a).
b) Lalu Paulus menceritakan tentang pertobatannya (22:6-16).
Kalau tadi dalam 22:3-5 Paulus menceritakan tentang dirinya sebelum bertobat, yang menunjukkan persamaannya dengan orang-orang Yahudi itu, maka sekarang ia menceritakan tentang pertobatannya, yang menunjukkan perbedaannya dengan orang-orang Yahudi itu!
Ada beberapa hal yang ditekankan di dalam cerita ini:
1. Menganiaya orang kristen sama dengan menganiaya Tuhan sendiri (22:7-8).
Kisah Para Rasul 22:7-8 - “(7) Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? (8) Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? KataNya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kau aniaya itu.”.
Ini merupakan peringatan bagi orang-orang Yahudi yang menganiaya dan mau membunuh Paulus.
2. Pertobatannya terjadi melalui serangkaian Mujizat:
a. Adanya penglihatan dan pendengaran yang merebahkannya dan membutakannya (22:6-9,11).
b. Ananias datang kepadanya tanpa ia panggil dan Ananias menyembuhkannya (22:13).
Kis 22:12-13 - “(12) Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. (13) Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.”.
Ini menunjukkan bahwa pertobatannya itu adalah pekerjaan Allah!
3. Ananias yang adalah orang Kristen itu ia gambarkan sebagai orang yang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ (22:12).
Kisah Para Rasul 22:12 - “Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.”.
Ini menunjukkan bahwa orang Kristen / kekristenan tidak menentang orang Yahudi maupun hukum Taurat. Ayat ini perlu diperhatikan oleh orang-orang Kristen yang menganggap hukum Taurat sudah dihapuskan secara total!!!
4. Allah ia sebut dengan sebutan ‘Allah nenek moyang kita’ (22:14) dan ini berarti bahwa Allah orang kristen sama dengan Allah orang Yahudi / Israel yaitu Allah Abraham, Ishak dan Yakub.
Kis 22:14 - “Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya.”.
c) Paulus menceritakan panggilan pelayanannya (22:14-15,17-21).
1. Kis 22:14-15 - “(14) Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya. (15) Sebab engkau harus menjadi saksiNya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.”.
a. Kisah Para Rasul 22: 14 menunjukkan adanya Predestinasi! Perhatikan kata ‘menetapkan’ di sana! RSV/NASB: ‘appointed’ [= menetapkan / menentukan]; KJV/NIV: ‘chosen’ [= memilih].
b. Kisah Para Rasul 22: 15 menunjukkan bahwa orang yang ditetapkan untuk mengetahui / mengenal kebenaran harus memberitakan kebenaran itu (memberitakan Injil) kepada semua orang! Ini merupakan panggilan bagi Paulus saat itu, tetapi ini juga merupakan panggilan bagi saudara saat ini! Maukah saudara memberitakan Injil?
2. Kisah Para Rasul 22:17-21 - “(17) Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi. (18) Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. (19) Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepadaMu ke dalam penjara dan menyesah mereka. (20) Dan ketika darah Stefanus, saksiMu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. (21) Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.’”.
a. Ay 17-18 menunjukkan bahwa Paulus mempunyai beban untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem tetapi Tuhan mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu tidak akan mau mendengar kesaksiannya dan menyuruhnya meninggalkan Yerusalem.
b. Kisah Para Rasul 22: 19-20 menunjukkan bahwa Paulus ‘berargumentasi’ dengan Tuhan. Maksud argumentasi itu adalah: aku sudah sangat berubah (dulu membunuhi orang kristen, sekarang menjadi kristen dan memberitakan Injil). Bagaimana mungkin mereka tidak mau mendengar kesaksianku?
c. Kisah Para Rasul 22: 21 menunjukkan bahwa Tuhan, tanpa memberikan alasan, tetap berkeras bahwa Paulus harus meninggalkan Yerusalem untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non Yahudi.
Semua ini menunjukkan bahwa:
(1) Beban pelayanan yang ada / muncul dalam hati kita belum tentu merupakan beban dari Tuhan!
Ini sama seperti cerita dalam 2Samuel 7:1-17 di mana Daud mempunyai beban untuk mendirikan Bait Allah, tetapi Tuhan mengatakan bahwa Salomolah yang harus membangun Bait Allah itu.
Karena itu kalau saudara mempunyai beban dalam hati saudara jangan terlalu cepat beranggapan bahwa itu adalah kehendak Tuhan. Banyaklah berdoa supaya Tuhan menunjukkan apakah itu memang dari Tuhan atau tidak!
(2) Paulus tidak anti Yahudi. Ini ditunjukkan dari keinginannya untuk melayani bangsanya itu. Tetapi Tuhan yang melarangnya.
III) Paulus membela diri dan Reaksi orang-orang Yahudi.
Khotbah / pembelaan diri Paulus dipotong oleh kemarahan orang-orang Yahudi itu (22:22).
1) Pada waktu Paulus membela diri, ia pasti dipimpin oleh Roh Kudus sesuai dengan janji Tuhan dalam Matius 10:17-20.
Mat 10:17-20 - “(17) Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. (18) Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. (19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. (20) Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.”.
Tetapi toh ia gagal mempertobatkan orang-orang Yahudi itu. Karena itu kalau saudara melihat seseorang gagal mempertobatkan pendengarnya dalam suatu pemberitaan Injil / KKR, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa orang itu tidak diurapi oleh Tuhan.
2) Orang-orang Yahudi itu menjadi marah karena kata-kata Paulus secara implicit menunjukkan bahwa ‘Allah berpaling dari orang-orang Yahudi kepada orang-orang non Yahudi’ atau setidaknya bahwa ‘Allah mau menerima orang-orang non Yahudi sama seperti orang-orang Yahudi’.
Kefanatikan mereka pada fakta bahwa mereka adalah bangsa pilihan menyebabkan mereka menjadi marah ketika mendengar kata-kata Paulus itu.
Ini mengakibatkan kebinasaan mereka sendiri!
Penutup.
Fanatisme yang salah bisa terjadi dalam berbagai macam bentuk, dan bisa terjadi di dalam diri orang kristen sekalipun.
Misalnya:
• fanatisme pada gereja / pendeta tertentu.
• fanatisme pada aliran / ajaran tertentu.
• fanatisme pada praktek / tradisi tertentu dsb.
Bahwa kita harus menghindari fanatisme yang salah ini, tak berarti bahwa kita boleh ikut Tuhan dengan setengah hati! (bdk. Matius 22:37).
Tuhan tidak senang dengan orang Kristen yang suam-suam kuku dan kalau saudara tidak bertobat dari kesuaman saudara, Ia akan memuntahkan saudara dari mulut-Nya (Wahyu 3:15-16).
BACA JUGA: PENGHAKIMAN AKHIR ZAMAN
Wahyu 3:15-16 - “(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.”.
Karena itu, ikutlah Tuhan dengan fanatisme yang benar, yaitu dengan menekankan seluruh Kitab Suci / Firman Tuhan secara seimbang! Maukah saudara?
PAULUS DIFITNAH DAN MEMBELA DIRI (KISAH PARA RASUL 21:27-22:23)
-AMIN-