MATIUS 19:13-26 (MEMBAWA ANAK KECIL KEPADA YESUS)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Matius 19:13-15.
Matius 19: 13:
1) Orang-orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus. Ini adalah tindakan yang sangat penting! Ada banyak orang tua yang melalaikan hal ini dan membiarkan anak-anak mereka bertumbuh menjadi dewasa tanpa pengenalan yang benar dan cukup tentang Kristus. Kalau anak-anak mereka sudah besar / dewasa dan anak-anak itu hidup brengsek, baru mereka bingung dan berdoa kepada Tuhan. Seharusnya semua orang tua berusaha membawa anak-anak mereka sedini mungkin kepada Kristus (bdk. Amsal 22:6).
gadget, keuangan, teknologi |
2) Murid-murid Yesus memarahi orang-orang yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus dan dengan ini murid-murid itu menghalangi anak-anak untuk datang kepada Yesus.
a) Mungkin sekali motivasi murid-murid itu baik.
Mereka begitu mencintai Yesus dan mereka tak mau Yesus terlalu lelah. Tetapi bagaimanapun juga, tindakan mereka tetap salah! Dan karena itu maka Yesus menjadi marah kepada mereka (Markus 10:14).
Jelas bahwa tindakan yang salah, sekalipun motivasinya benar, tetap tidak bisa diterima!
b) Meremehkan anak / pelayanan terhadap anak, jelas merupakan tindakan / sikap yang keliru!
Contoh:
· gereja yang tidak mempunyai sekolah minggu, atau yang meremehkan pelayanan sekolah minggu.
· orang tua yang malas untuk mengantar anaknya ke sekolah minggu.
· orang kristen yang hanya memberitakan Injil kepada orang dewasa saja, tidak kepada anak.
c) Menghalangi anak datang kepada Yesus, lebih-lebih merupakan tindakan yang salah!
Contoh: orang tua yang melarang anak ke gereja / sekolah minggu dengan alasan:
· takut pelajaran sekolahnya mundur.
· belum tahu jodohnya agama apa.
Matius 19: 14-15:
1) Yesus mau menerima anak kecil / bayi [dalam Lukas 18:15, NIV/NASB menterjemahkan ‘babies’ (= bayi-bayi), sedangkan KJV/RSV menterjemahkan ‘infants’ (= bayi-bayi)].
Sekalipun saat itu tidak terjadi baptisan (karena saat itu baptisan Kristen belum ada!), tetapi di sini Yesus mau menerima anak kecil / bayi yang belum mengerti tentang Dia / belum beriman kepadaNya, dan ini merupakan salah satu dasar dari baptisan bayi!
2) ‘Orang-orang seperti itu’ (Matius 19: 14) adalah orang yang seperti anak kecil, dalam:
· kerendahan hati.
· ketulusan.
· ketidak-bersandaran pada diri sendiri.
Sifat-sifat seperti ini penting untuk bisa percaya kepada Kristus, dan karena itu Yesus berkata bahwa orang-orang yang seperti anak kecil itulah yang empunya Kerajaan Allah (bdk. Markus 10:15).
Matius 19:16-26
Matius 19: 16:
1) Seorang datang kepada Yesus. Ia kaya dan Lukas 18:18 menyebutkan bahwa ia adalah seorang pemimpin. Tetapi orang itu mau datang kepada Yesus dengan bertelut (Markus 10:17) dan mau bertanya kepada Yesus. Ini menunjukkan kerendahan hatinya. Ia tidak seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang sombong dan selalu menyerang Yesus.
2) Orang ini kaya dan punya jabatan. Tetapi ia memikirkan hal-hal rohani, yaitu hidup yang kekal. Ini sesuatu yang bagus! Banyak orang hanya memikirkan hal-hal duniawi / jasmani saja.
3) Tetapi, orang ini percaya pada doktrin sesat ‘salvation by works’ (kesela- matan melalui ketaatan / perbuatan baik). Doktrin sesat ini bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci seperti: Gal 2:16,21 Efesus 2:8-9 Filipi 3:8-9.
Ingat bahwa kita adalah manusia berdosa yang tidak bisa berbuat baik. Kalaupun kita bisa berbuat baik, perbuatan baik kita tidak bisa menghapus dosa-dosa kita. Karena itu janganlah sekali-kali percaya bahwa saudara bisa selamat / masuk surga dengan usaha saudara berbuat baik. Kita hanya bisa diselamatkan kalau kita percaya / beriman kepada Yesus yang sudah mati untuk menebus dosa-dosa kita.
Matius 19: 17:
1) Matius 19: 17a. (bdk. Markus 10:18).
a) Bagian ini sering dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah. Tetapi penafsiran seperti ini jelas salah karena bertentangan dengan banyak ayat-ayat Kitab Suci yang jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah (Yohanes 1:1 Roma 9:5 Titus 2:13 Ibrani 1:8 1Yohanes 5:20).
b) Penjelasan Matius 19: 17a: Tadi, pemuda itu menyebut Yesus dengan sebutan ‘guru yang baik’ (Markus 10:17). Ini berarti bahwa sekalipun ia menganggap Yesus itu baik, tetapi Yesus tetap dianggapnya sebagai manusia biasa. Yesus mengucapkan Matius 19: 17a / Markus 10:18, karena Yesus ingin pemuda itu percaya bahwa Ia baik dan sekaligus adalah Allah.
2) Matius 19: 17b (bdk. Imamat 18:15 Roma 2:13 Roma 10:5).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Kitab Suci memang mengajarkan bahwa kalau seseorang mentaati Firman Tuhan, maka ia akan hidup. Tetapi ketaatan itu haruslah merupakan ketaatan yang sempurna! (Perhatikan kata ‘segala’ dalam Matius 19: 17b). Jelas bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa taat secara sempurna, dan karena itulah maka tidak ada seorangpun bisa dibenarkan oleh Allah karena ketaatan / perbuatan baiknya sendiri. Jadi, tujuan Yesus mengucapkan Matius 19: 17b, bukanlah untuk mengajarkan keselamatan / pembenaran melalui ketaatan / perbuatan baik! Tujuan Yesus justru adalah untuk menyadarkan pemuda itu bahwa ia tidak mungkin mendapatkan hidup yang kekal dengan usahanya sendiri.
Matius 19: 18-20:
1) Ternyata usaha Yesus untuk menyadarkan pemuda itu bahwa ia tidak mungkin bisa masuk surga dengan usahanya sendiri, belum berhasil. Mengapa? Karena pemuda itu adalah orang yang merasa dirinya benar (self righteous person). Ini terlihat dari Matius 19: 20. Bdk. Matius 5:3.
2) Matius 19: 20 menunjukkan bahwa pemuda itu mengira bahwa ia sudah taat. Ia merasa dirinya baik. Semua ini terjadi karena ia buta terhadap dosa-dosanya.
Ketidakmauannya untuk menjual hartanya dan membagikannya kepada orang miskin (Matius 19: 21-22), membuktikan bahwa sebetulnya ia tidak mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri (Matius 19: 19).
Matius 19: 21-22:
1) Perintah Yesus dalam Matius 19: 21 ini tidak berlaku umum, tetapi hanya untuk pemuda ini. Tetapi, andaikata Tuhan memerintahkan hal ini kepada saudara, maukah saudara taat? Atau saudara akan meniru pemuda itu?
2) Tujuan perintah Yesus dalam Matius 19: 21: menunjukkan dosa pemuda itu, yaitu adanya ‘allah lain’ dalam diri pemuda itu, yaitu uang / harta, yang ia cintai lebih dari Allah / sesama manusia, bahkan lebih dari hidup yang kekal!
Penerapan:
Apakah uang, pekerjaan, study, suami / istri / keluarga, hobby merupakan allah lain dalam hidup saudara?
Bandingkan dengan Abraham yang mau mempersembahkan Ishak kepada Allah (Kej 22).
3) Matius 19: 22: pemuda itu menolak untuk mentaati Yesus, dan ia pergi meninggalkan Yesus dengan sedih.
· Setiap orang yang mau percaya dan taat kepada Yesus akan menerima damai dan sukacita, tetapi orang yang menolak Yesus tidak akan pernah mendapat damai dan sukacita yang sejati.
· Ia pergi dengan sedih, bukan dengan marah. Ini menunjukkan bahwa ia sadar bahwa Yesus memang benar, tetapi bagaimanapun ia tidak mau menurut. Hartanya menjadi penghalang bagi dia untuk datang kepada Tuhan / mendapatkan hidup kekal.
BACA JUGA: 4 KHOTBAH KONSEP IBADAH KRISTEN
4) Pemuda itu hormat kepada Yesus, mau datang dan bertanya kepada Yesus. Ia mencari hidup kekal, ia orang beragama dan berusaha taat. Tetapi ia meninggalkan Yesus! Ia terhilang! Banyak orang seperti dia, mula-mula kelihatan bagus (pergi ke gereja, belajar Kitab Suci, ikut katekisasi, dibaptis dsb), tetapi akhirnya meninggalkan Yesus. Orang-orang seperti ini akan terhilang! Jangan saudara menjadi orang seperti itu!
Matius 19: 23-26:
1) Orang kaya masuk surga digambarkan seperti unta masuk lubang jarum.
Ada yang menganggap penggambaran ini tidak masuk akal karena ‘unta’ tak ada hubungannya dengan ‘lubang jarum’. Akhirnya muncul tafsiran-tafsiran seperti ini:
a) Pada tembok kota ada 2 buah pintu, pintu utama dan pintu sempit. Pada malam hari, pintu utama ditutup dan dikunci. Orang yang mau keluar / masuk, harus melalui pintu sempit. Pintu ini begitu kecil / sempit sehingga seorang manusia sukar masuk dengan berjalan tegak. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa pintu ini disebut ‘lubang jarum’.
b) Kata bahasa Yunani untuk ‘unta’ adalah KAMELOS, sedang kata bahasa Yunani untuk kabel / tali / tampar adalah KAMILOS. Jadi, mungkin yang Yesus maksudkan bukan ‘unta’ tetapi ‘tali / tampar’.
Tetapi, sebetulnya kita tak perlu melakukan penafsiran seperti ini. Sekalipun ‘unta’ tidak ada hubungannya dengan ‘lubang jarum’, itu bukanlah hal yang aneh. Bandingkan dengan Matius 23:24!
Jadi, penggambaran ini tidak perlu diubah! Dan artinya adalah: orang kaya sukar sekali, bahkan mustahil, masuk ke surga.
2) Markus 10:24 (KJV): ‘Children, how hard it is for them that trust in riches to enter into the kingdom of God’ (= Anak-anak, alangkah sukarnya bagi mereka yang mempercayai kekayaan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah).
Ini karena KJV menterjemahkan dari manuscript yang berbeda. Manuscript yang dipakai oleh KJV ini tidak terlalu dipercaya, sehingga bagaimanapun terjemahan yang lain (seperti Kitab Suci Indonesia) lebih diterima. Tetapi, bagaimanapun juga, kontex dan seluruh Kitab Suci membenarkan penafsiran seperti itu. Jadi, yang dimaksud dengan orang kaya dalam bagian ini, bukanlah seadanya orang kaya, tetapi orang kaya yang mengandalkan / percaya / bergantung / mencintai kekayaannya.
3) Mengapa kekayaan adalah sesuatu yang berbahaya?
a) Kekayaan menyebabkan rasa cukup sehingga orang yang mempunyainya sering merasa tidak membutuhkan apa-apa, termasuk tidak membutuhkan Tuhan (bdk. Wahyu 3:14 Lukas 12:16-21).
b) Bdk. Matius 6:21 dimana dikatakan bahwa dimana harta kita berada, di situ hati kita berada.
c) Kekayaan sering menguasai pemiliknya.
· selalu ingin lebih kaya.
Seseorang mengatakan:
“Enough is always a little more than a man has” (= Cukup itu selalu sedikit lebih banyak dari yang dipunyai seseorang).
· mendewakan uang.
d) Kekayaan memberi lebih banyak pencobaan / kesempatan untuk jatuh ke dalam dosa, misalnya piknik pada hari minggu sehingga tidak pergi ke kebaktian, nonton bioskop sehingga tidak ke Pemahaman Alkitab, pergi ke pelacuran, punya istri lebih dari satu, dsb.
4) Sekalipun bagian ini berkata bahwa orang kaya sukar masuk surga, kita tidak boleh menarik kesimpulan bahwa orang miskin akan masuk surga secara otomatis. Kalau saudara tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, maka saudara akan masuk neraka, baik saudara kaya maupun saudara miskin!
5) Matius 19: 25: Ajaran Yesus membuat gempar!
Ajaran yang bikin gempar tidak mesti salah! Bandingkan dengan ajaran Reformed tentang Providence of God yang saya ajarkan.
6) Matius 19: 26: ini menekankan bahwa persoalan keselamatan sepenuhnya tergantung kepada Tuhan! Ini cocok dengan ajaran Calvinisme / Reformed!
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-