BAGAIMANA PENGERTIAN PEMBENARAN ?
James Buchanan, D.D.
Pembenaran dapat dimengerti sebagai dua hal: yaitu sebagai sesuatu yang Allah lakukan; dan sebagai sesuatu yang diterima orang berdosa. Dalam keduanya tercakup: pengampunan penuh dari dosa; perkenan Allah; dan hak untuk memperoleh hidup yang kekal.
1. Pembenaran adalah sesuatu yang Allah lakukan.
"Allah yang membenarkan" (Roma 8:33). Karena itu kita mengerti bahwa pembenarna adalah sesuatu yang terjadi diluar kita. Tujuan Allah bagi keselamatan telah ada sebelum dunia dijadikan, sehingga sama sekali terlepas dari pengaruh kita.
Juga, pembenaran adalah sebuah tindakan yang terjadi seketika -tidak ada yang namanya pembenaran progresif; pembenaran adalah sebuah tindakan bagi nilai yang kekal. Orang berdosa yang telah mengalami pembenaran dipersatukan dengan Kristus selamanya (Yohanes 5:24).
Akan tetapi pembenaran ini bukan semata-mata sesuatu yang Allah lakukan dalam kekekalan dimana yang lalu yang kini dinyatakan, melainkan sebuah tindakan dari Allah di dalam diri orang tertentu yang terjadi pada suatu saat dalam hidupnya. Sebelum orang berdosa menjadi percaya, mereka tetap berada dibawah murka Allah. Ketika oleh anugerah Allah mereka diselamatkan dan diampuni, hubungan mereka dengan Allah diubahkan sejak saat itu. dengan kata lain, mereka dibenarkan!
2. Pembenaran adalah sesuatu yang diterima oleh orang berdosa.
Di dalamnya tercakup pengampunan, perkenan Allah, dan hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Namun ada orang termasuk orang katolik Roma dan Protestan juga -yang menyangkal bahwa pembenaran mencakup pengampunan penuh dari dosa. Ada yang berpendapat bahwa pengampunan hanya dalam hal dosa warisan; yang lain berpendapat bahwa pengampunan itu adalah atas dosa-dosa yang dilakukan sebelum menjadi percaya; dan yang lain lagi berpendapat bahwa pengampunan itu mencakup kekuasaan dosa atas orang percaya.
Dikatakan bahwa orang percaya dengan usahanya sendiri masih harus berupaya untuk mendapat remisi dari hukuman atas dosa dosa yang mereka lakukan. Semua kesalah pengertian ini berasal dari ketidakacuhan dan ketidak percayaan atas natur sejati dari dosa dan murka Allah atasnya.
Pengampunan tidak akan dipahami sepenuhnya sampai disadari bahwa dosa menghasilakan kebersalahan dan kebersalahan tetap untuk selamanya. Pertobatan, bahkan regenerasi tidak dapat mengubah kenyataan atas kesalahan di masa lalu. Hanya pengampunan yang dapat menyingkirkan kebersalahan dimasa yang lalu.
Karena itu, berpendapat bahwa pembenaran berarti pengampunan hanya untuk sebagaian aspek dari dosa, tidak mungkin dapat diterima. Pengampunan menyingkirkan semua kebersalahan, dan hanya itulah satu-satunya yang dapat melakukannya. Apabila kebersalahan tetap ada, berarti pengampunan yang sesungguhnya belum dialami.
Juga tidak benar untuk berpendapat bahwa pembenaran berarti semata-mata pengampunan atas dosa di masa lalu, seolah-olah kita masih harus mengupanyakan perkenan Allah sesudahnya. Pengampunan atas dosa memulihkan orang berdosa ke keadaan tidak berdosa. Akan tetapi, kita bukan saja harus tidak bersalah dihadapan Allah, melainkan juga benar secara positif, dan Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah memperhitungkan (mengimputasikan) kebenaran semacam itu (Roma 4:6).
Berkat positif Kristus yang kita terima melalui iman merupakan bagian dari pembenaran kita, sebagaimana hal itu juga merupakan bagian dari pengampunan kita.
Hak hak istimewa yang diterima orang Kristen sebagai orang percaya yang dibenarkan meningkat dalam skala kemuliaan yang terus menerus semakin bertambah. Ada pengampunan yang dimahkotai kebenaran; ada kebenaran yang dimahkotai perkenan Allah; perkenan Allah yang dimahkotai adopsi sebagai anak dan pewaris Allah!
3. Pembenaran dan pengudusan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan namun berbeda satu dengan yang lain.
dalam pembenaran, Allah memperhitungkan (mengimputasikan) kebenaran Kristus kepada orang percaya; dalam pengudusan, Roh kudus memberikan (mengimpartasikan) anugerah kekudusan dan memberikan kekuatan untuk hidip benar. Dalam pembenaran, dosa diampuni; dalam pengudusan, dosa ditaklukkkan.
Pembenaran membebaskan semua orang percaya dari murka Allah secara sama rata; namun pengudusan tidak pernah sama rata di dalam setiap orang percaya, melainkan bervariasi sesuai dengan pertumbuhan orang percaya itu didalam anugerah.
Pengudusan tidak pernah sempurna didalam diri siapa pun di kehidupan ini, tetapi orang percaya tidak mungkin lebih dibenarkan daripada sekarang! Pembenaran mereka sudah mencakup perkenan Allah sepenuhnya dan hak untuk kehidupan yang kekal. BAGAIMANA PENGERTIAN PEMBENARAN ?