ORANG BIJAK, BINTANG DAN JURUSELAMAT
Inkarnasi Anak Allah adalah satu peristiwa terbesar dalam sejarah alam semesta. Namun, kejadiannya tidak diketahui oleh semua umat manusia, tetapi secara khusus diungkapkan kepada para gembala di Betlehem dan orang-orang majus (orang-orang bijak) dari Timur.
Para gembala, orang-orang yang buta huruf dan kurang terpelajar, mereka melihat para malaikat menyanyi seperti paduan suara yang memberitakan kelahiran seorang Juruselamat, Kristus Tuhan, dan mereka bergegas ke Betlehem untuk melihat peristiwa yang luar biasa itu; sementara para ahli Taurat dan para imam tidak tahu apa-apa tentang kelahiran Mesias yang dijanjikan sejak lama.
Tidak ada musik dari para malaikat yang memasuki sidang Sanhedrin tempat para imam kepala, orang-orang Farisi, dan para pemimpin agama --kaum elit itu-- mengadakan rapat, untuk memberitakan bahwa Kristus dilahirkan. Mereka mengumpulkan kitab taurat untuk mencari di mana Kristus akan dilahirkan. Meskipun mereka mungkin telah mengetahui waktunya sudah dekat bahwa Mesias akan datang --sebagaimana dibicarakan oleh para nabi-- mereka tetap tidak tahu Dia benar-benar telah datang. Sangat misterius pemberitahuan tentang waktu dan kelahiran Sang Juruselamat.
Kelahiran Sang Penebus diungkapkan kepada para gembala yang menjaga domba-domba mereka pada malam hari, tetapi tidak diungkapkan kepada para ahli taurat dan para imam yang adalah “gembala spiritual” yang palsu, yang membiarkan domba-dombanya tersesat.
Sebenarnya, kedaulatan Allah itu terbungkus dengan jubah belas kasihan, kepada siapa Dia akan memberikannya. Itu adalah belas kasihan yang besar yang tidak menganggap rendah para gembala, sama dengan belas kasihan-Nya yang luar biasa kepada sekelompok manusia yang berada dalam kegelapan tetapi diberi anugerah untuk melihat kuasa Allah dan Sang Juruselamat. Belas kasihan Allah itu seperti perhiasan yang gemerlap hadir dalam kedaulatan Ilahi di tempat yang paling rendah, di kota Betlehem.
Bukankah itu adalah fakta Orang yang menyenangkan, bahwa di sekitar tempat Juruselamat lahir, Tahta Surgawi tertinggi dan manusia yang rendah ada di sana; kedua atribut ini bertemu. Dia membuat diri-Nya dikenal, dan di sini Dia menunjukkan bahwa Dia akan berbelas-kasihan kepada siapapun yang Dia pilih untuk memberikan anugerah-Nya.
Kita sekarang akan belajar dari kisah orang bijak yang datang dari Timur untuk menyembah Kristus. Kita dapat melakukannya, jika Allah Roh Kudus mengajar kita, memberikan hikmat seperti itu, yang dapat menuntun kita untuk memuliakan Sang Juruselamat, dan menjadi orangorang percaya yang penuh dengan sukacita di dalam Dia.
Orang-orang bijak ini berjalan mencari Raja yang akan lahir, mereka melihat bintang itu. Perhatikan, pertama, ‘pertanyaan orang bijak itu’. Mungkin banyak dari kita menjadi orang-orang yang bertanya tentang hal yang sama --"Di manakah Dia Raja orang Yahudi yang telah lahir?" Kedua, perhatikan ‘semangat mereka’ --"Kami melihat bintang-Nya di timur." Karena mereka telah melihat bintang-Nya, mereka cukup berani untuk bertanya "di mana Dia?" Dan ketiga, ‘teladan mereka’ --"Kami datang untuk menyembah Dia”. Pertanyaan orang bijak, "Di manakah Dia?"
Banyak hal yang jelas dalam pertanyaan ini; ketika orang bijak ini bertanya, tiba-tiba mereka seperti "terbangun", bahwa Raja orang Yahudi telah lahir. Tetapi Herodes tidak bertanya.
"Di manakah Dia?" Herodes cemburu, dengan bersemangat ia menanyakan pertanyaan itu juga, “di manakah Dia”, tetapi dengan hati yang jahat. Kristus dilahirkan di Betlehem, dekat Yerusalem; namun di sepanjang jalan kota suci itu tidak ada orang yang bertanya.
"Di manakah Dia?" Ia akan menjadi kemuliaan Israel, namun di Israel hanya ada beberapa orang yang bertanya seperti orang bijak ini, "Di manakah Dia?"
Para pembaca yang terkasih, kita percaya bahwa dalam setiap kebaktian ada yang Tuhan ingin berkati. Dan itu akan menjadi pengharapan, karena dengan tiba-tiba Anda terbangun, di pikiran Anda tidak lagi tentang pekerjaan dan diri sendiri tetapi menjelma menjadi kerinduan mencari Tuhan. Anda ingin tahu tentang Dia! Ketika pendeta atau penginjil mengkhotbahkan dan menceritakan tentang kesengsaraan-Nya, bahwa bayi yang baru lahir itu akan menderita dan mati karena siksaan untuk dosa manusia, kita dipaksa untuk meratapi peristiwa yang sangat pahit, yaitu tentang kesalahan dan dosa umat manusia. Dan dengan meratap kita harus bertanya:
"Tidak berartikah bagimu, hai kamu semua yang hadir dan lewat? Apakah tidak ada artinya bagi kamu bahwa Yesus harus mati?"
Dia dihina dan ditolak oleh manusia. Dia tidak memiliki keindahan atau keagungan untuk menarik kita kepada-Nya; tidak ada apapun dalam penampilan-Nya yang membuat kita mengagumi Dia. Tetapi, beberapa orang pilihan yang terus bertanya dengan tekun, mereka datang untuk menerima Dia; mereka yang percaya akan nama-Nya, Dia berikan hak untuk menjadi anak-anak Allah. Ini adalah peristiwa bahagia. Tetapi kerinduan untuk mengenal Kristus lebih dalam lagi tidak selalu ditunjukkan oleh kita, bahkan oleh mereka yang secara teratur hadir di gereja. Menjadi satu kebiasaan rutin belaka untuk hadir dalam ibadah. Kita menjadi terbiasa untuk duduk mengikuti berbagai liturgi kebaktian.
Kita berdiri, menyanyi, mendengarkan pengkhotbah dengan perhatian yang baik, tetapi kita tidak benar-benar tertarik untuk mengetahui semua ‘tentang Kristus’, dan terutama untuk mengetahui apakah kita memiliki bagian di dalamnya, apakah Yesus yang datang dari surga telah menyelamatkan kita, apakah Ia dilahirkan dari seorang perawan untuk kita. Sungguhkah kita selalu mempunyai pertanyaan seperti itu dengan kecemasan hati yang dalam? Kita harus berdoa kepada Tuhan, agar semua yang memiliki telinga untuk mendengar, akan mendengar kebenaran Firman Tuhan. Kapan pun Firman didengar dengan penuh perhatian, itu adalah tanda yang sangat menggembirakan. Dikatakan sejak dulu, “Mereka akan menanyakan jalan ke Sion dan mengarahkan wajah mereka ke arah itu”.
Ada harapan besar bagi orang yang mendengarkan Firman Tuhan dengan serius, dan mencari buku-buku tentang Allah serta mau memahami Injil. Ketika kita merasa ada sesuatu yang penting yang patut diketahui dalam Injil Yesus, maka kita harus mendorong diri untuk mengetahui kebenaran tentang DIA.
Tetapi dalam diri orang-orang bijak dari Timur, yang kita lihat bukan hanya keinginan tahu melainkan "percaya yang tulus". Mereka berkata, "Di manakah bayi yang telah lahir sebagai Raja orang Yahudi?" Mereka sepenuhnya yakin, bahwa Dia adalah Raja orang Yahudi, dan baru saja lahir.
Sebagai seorang Kristen, kita harus berbelas-kasihan yang besar kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi tentang Allah, tetapi sesungguhnya mereka tidak mencari Allah. Kita berdoa kepada Tuhan, agar kita mempunyai misi yang lebih besar kepada mereka yang tidak memiliki iman dan pengetahuan tentang Kristus; dan mengharapkan akan datangnya hari ketikaYesus Kristus akan dikenal di seluruh bumi.
Tetapi di sini, di rumah Anda, kita memiliki sesuatu untuk dimulai. Kita percaya sedikit tentang Yesus dari Nazaret, yang dilahirkan sebagai Raja orang Yahudi. Anggap saja itu berkat yang sudah Anda yakini benar. Kita menganggapnya sebagai keuntungan besar bagi seorang pemuda, yang percaya Alkitab itu benar. Ada beberapa orang yang berjuang keras untuk mencapai sejauh itu, karena dunia yang berdosa telah membelokkan pikiran mereka.
Tentu saja ini bukan suatu keuntungan yang akan menyelamatkan Anda, karena banyak orang yang masuk neraka pun percaya Kitab Suci adalah benar, dan justru dengan demikian mereka mengakumulasikan kebersalahan diri mereka sendiri atas fakta itu. Keuntungan yang dimaksud adalah bahwa Anda memiliki Firman Tuhan di hadapan Anda, dan tidak perlu lagi kuatir dengan pertanyaan tentang kebenarannya, dan Anda dapat pergi dari titik iman kepada iman, menjadi orang percaya yang sejati dan berbakti kepada Yesus.
Orang-orang bijak ini adalah orang-orang yang terus maju, untuk terus beriman, karena mereka percaya bahwa Kristus dilahirkan sebagai Raja. Begitu banyak orang yang belum diselamatkan meskipun mereka tahu Yesus adalah Anak Allah. Kita pernah berdiri pada posisi orang-orang seperti itu. Kita percaya, manusia menerima karunia yang diberikan kepadanya, untuk mempunyai posisi yang menguntungkan, bahwa Allah telah menempatkan kita sebagai anak-anak Allah. Hadiah ini sudah kita terima ketika kita buta, dengan mata tertutup kegelapan.
Kita menerima operasi dari “Ahli Bedah Mata” itu, dan dengan demikian dapat melihat sedikit cahaya. Kita bersyukur dan berharap bahwa ada lagi operasi lainnya yang memungkinkan seluruh cahaya mengalir penuh pada bola mata yang gelap. Jadi, betapa kita bersyukur untuk semua cahaya yang dari Kristus. Jiwa kita begitu cepat masuk ke dunia dan begitu pasti akan terhilang, kecuali jika kita memiliki cahaya Ilahi. Pasti manusia berdosa dilemparkan ke kegelapan neraka, di mana ada tangisan dan ratapan dan kertakan gigi, karena itu bersyukurlah untuk percikan cahaya surgawi sebagai anugerah yang sangat berharga.
Charles Spurgeon dalam satu khotbahnya berkata:
“Apakah bagi Anda saat ini saya berbicara secara khusus kepadamu? Tahukah engkau, beberapa tahun yang lalu ada seorang pemuda yang pada hari seperti ini --dingin, bersalju, dan gelap—memasuki gereja, sama seperti yang Anda lakukan hari ini. Dan kejadian hari itu selalu menghibur saya, mengingatkan saya untuk berpikir bahwa pagi itu, ketika jemaat sangat sedikit karena hari begitu dingin cuaca buruk, aku ada di tengah-tengah jemaat itu, dan Tuhan memberkati jiwaku dengan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan.
Maka ketika saya datang ke sini pagi ini, pagi yang sama seperti hari itu --karena hari ini pun gelap dan salju begitu tebal—saya berkata pada diri sendiri: “Pagi ini saya tidak mengharapkan jumlah jemaat yang sangat sedikit, tetapi, mungkin di antara mereka ada seseorang yang seperti saya di pagi itu. Jadi, mengapa saya tidak pergi dengan riang ke dalam tugas saya dan berkhotbah, walaupun hanya ada selusin jemaat di sana? Yesus mungkin bermaksud untuk menyatakan diri-Nya kepada seseorang pada hari ini, seperti yang Dia lakukan kepada saya --seseorang yang dimenangkan jiwanya-- dan seperti juga kejadian pada ribuan tahun yang lalu”.
Saya bertanya-tanya, apakah itu akan terjadi pada pria muda yang duduk di sana, karena dia memiliki hati mencari, sebagaimana orang bijak menaruh pertanyaan di bibirnya. Saya percaya, mungkin pemuda itu sedang memadamkan keinginan dunia yang membakar dirinya dan ada percikan lain yang berkobar menjadi api Ilahi, mungkin hari ini dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Apakah Tuhan memandang wanita muda itu, atau pada anak yang dikasihinya itu, atau pada pria tua itu di sana? Saya tidak tahu siapa itu, tetapi saya benar-benar minta Tuhan memberkati pagi ini, saya berharap begitu banyak bibir pagi ini berseru, "Tuhan, apa yang harus saya lakukan untuk selamat? Di manakah DIA yang lahir sebagai Raja orang Yahudi?” Orang Bijak Mempunyai Semangat dan Kesempatan Itu
‘Semangat itu’ mendorong orang-orang bijak ini untuk mencari Yesus, semangat karena "kami melihat bintang-Nya”. Sekarang ini sebagian besar dari kita yang mencari Kristus, memiliki dorongan besar karena kita telah mendengar Injil-Nya. Kita tinggal di negeri yang dengan mudah kita memiliki Kitab Suci, bahkan Baptisan dan perayaan Perjamuan Tuhan bisa didapatkan dengan gratis. Ini adalah seperti ‘bintang’ Kristus menuntun Anda kepada-Nya. Perhatikan di sini, untuk dapat mengikuti bintang-Nya, itu adalah "kesempatan besar”. Tidak kepada semua penduduk di timur atau barat diberikan kesempatan untuk melihat bintang-Nya.
Orang-orang ini sangat di-istimewakan. Tidak kepada semua umat manusia diberikan kesempatan untuk mendengar Injil Yesus Kristus. Hal itu bahkan tidak dikhotbahkan di semua gereja; kadang salib-Nya tidak terangkat tinggi pada setiap tempat untuk memuliakan-Nya. Wahai sahabat, jika kita telah melihat bintang, Injil yang menunjuk pada Yesus, bersyukurlah dan ikutilah.
Bintang tersebut melibatkan orang-orang bijak ini dalam "tanggung jawab besar”. Karena, seandainya mereka telah melihat bintang-Nya tetapi tidak bermaksud menyembah-Nya, maka mereka jauh lebih berdosa daripada yang lain, yang tidak menerima petunjuk semacam itu dari surga. Sekarang pikirkan tanggung jawab kita, yang sejak kecil kita mendengar tentang seorang Juruselamat. Anda tahu kebenarannya, setidaknya dalam pengetahuan, tapi tahukah engkau bahwa kita memiliki tanggung jawab karena telah melihat bintang-Nya?
Orang-orang bijak tidak hanya “mengagumi” bintang yang mereka lihat. Mereka tidak berkata, "Kami telah melihat bintang-Nya dan itu sudah cukup", seperti orang Kristen berkata, "Yah, kami menghadiri tempat ibadah secara teratur, bukankah itu cukup?" Ada orang-orang yang berkata, "Kami dibaptis, saya diselamatkan oleh baptisan; kami datang ke Perjamuan Tuhan, dan tidakkah saya sudah mendapatkan kasih karunia melalui itu?" Itu gambaran jiwa yang miskin! Mereka salah mengartikan bintang yang menuntun orang-orang bijaksana kepada Kristus, banyak orang yang kemudian menyembah bintang bukan menyembah Tuhan.
Betapa bodohnya ketika kita percaya bahwa Baptisan atau Perjamuan Tuhan telah menyelamatkan kita! Tuhan mengatakan, jika kita bergantung pada Baptisan atau Perjamuan Tuhan atau pergi ke gereja, "Berhentilah membawa persembahan yang tidak berarti! Dupamu menjijikkan bagi-Ku”.
Ketika Anda datang untuk beribadah di hadapan Dia dan hati Anda seperti itu, maka sebenarnya Anda sedang tidak beribadah. Apakah Tuhan peduli pada upacara lahiriah? Bukankah ibadahmu harus seperti orang bijak, yang mencari dengan iman, percaya dengan iman, menyembah dan memuliakan DIA, karena DIA adalah Raja dari segala Raja? Teladan Orang Bijak
Mereka datang kepada Yesus dan melakukan tiga hal: mereka melihat, mereka menyembah, mereka memberi. Itu adalah tiga hal yang setiap orang percaya harus lakukan ketika ia dituntun oleh ‘bintang’ itu.
Pertama, mereka melihat bayi kecil itu.
Mereka tidak hanya berkata "itu Dia”, lalu selesai, tetapi mereka berdiri, diam, dan melihat. Mungkin untuk beberapa waktu mereka tidak berbicara. Kita membayangkan bahwa di sekitar bayi Yesus ada cahaya supranatural. Ada keindahan bagi mata semua orang yang melihat-Nya karena Dia Sang Juruselamat, Tuhan yang berinkarnasi! Mereka semua menatap dengan matanya. Mereka melihat, dan melihat, dan melihat lagi. Mereka melirik ibu-Nya, tetapi mereka memusatkan perhatian pada-Nya. Mereka melihat Anak Allah.
Demikian juga, marilah kita memikirkan Yesus dengan pikiran yang terus menerus tanpa henti. Dia adalah Tuhan dan Dia adalah manusia, Dia adalah pengganti hukuman atas orangorang berdosa. Dia bersedia memberikan pengampunan kepada orang yang percaya kepada-Nya.
Dia menyelamatkan setiap dari kita yang menaruh iman dan percaya kepada-Nya. Pikirkan tentang Dia. Jika kita berada di rumah siang ini, habiskan waktu dengan memikirkan-Nya. Bawalah Dia di depan mata batin Anda, pertimbangkan dan kagumi Dia. Untuk penebusan kita, Firman telah menjadi manusia. Kebenaran ini akan menumbuhkan harapan paling penting dalam jiwa Anda.
Jika Anda mengikuti kehidupan menakjubkan dari Bayi itu sampai berakhirnya di kayu salib, saya percaya kita bisa memberikan pandangan yang sama seperti orang bijak memandang kepada-Nya, bahwa seperti ketika Musa mengangkat ular di padang gurun dan mereka yang melihat disembuhkan, demikian juga kita dapat disembuhkan dari semua penyakit spiritual kita .
Meskipun sudah bertahun-tahun sejak pertama kali kita melihat Dia, kita ingin terus melihat dan bersama Yesus, Tuhan yang berinkarnasi! Seketika mata kita akan berlinang dengan air mata, dan berpikir bahwa Dia seharusnya telah menghancurkan saya ke neraka selamanya, tetapi menjadi bayi kecil demi saya! Kita semua, lihatlah Dia, dan carilah, kemudian beribadah dan sembahlah DIA!!
Apa yang orang bijak lakukan selanjutnya? Mereka menyembah Dia.
Kita tidak dapat dengan benar menyembah Kristus yang tidak kita ketahui. Menyembah "kepada Tuhan yang tidak diketahui", itu adalah ibadah yang salah. Tetapi, ketika kita memikirkan Yesus Kristus, yang asal-usulnya dari zaman dahulu, dari zaman kuno, Putra Bapa yang kekal, dan kemudian melihat Dia datang ke dunia dengan inkarnasi dalam rahim seorang wanita, dan kita beriman serta mengerti mengapa Dia datang dan apa yang Dia lakukan di dunia, maka kita dengan sungguh akan jatuh berlutut dan menyembah-Nya. “Anak Allah, kepada-Mu kami membungkuk, Engkau adalah Tuhan, dan hanya Engkau, Engkau benih yang dijanjikan, Engkau menebus orang-orang berdosa dengan darah-Mu”.
BACA JUGA: ORANG MAJUS DAN BINTANG BETLEHEM
Mari menyembah Yesus. Iman kita melihat Dia pergi dari palungan ke kayu salib, dan dari salib naik ke tahta surgawi tempat Allah Bapa berdiam. Di tengah-tengah kemuliaan yang dahsyat hadir manusia Ilahi, bayi yang tidur di palungan di kota Betlehem; di sana Dia memerintah sebagai Tuan di atas segala tuan. Jiwa kita menyembah-Nya lagi. “Engkaulah Nabi kami, setiap Firman yang Engkau katakan kami ikuti. Yesus, Engkaulah Imam kami, pengorbanan diri-Mu telah membuat kami bersih, kami dicuci oleh darah-Mu. Engkau adalah Raja kami, kami menyembah-Mu”. Kita harus menghabiskan seluruh waktu kita untuk menyembah Kristus.
Setelah memuliakan Dia, orang bijak mempersembahkan "hadiah mereka”. Seorang membuka kotak emasnya, dan meletakkannya di kaki Raja yang baru lahir. Yang lain memberikan kemenyan sebagai salah satu harta berharga dari negeri mereka datang. Dan yang lain lagi meletakkan mur di kaki Sang Penebus. Semua ini mereka berikan untuk membuktikan hati yang sungguh-sungguh beribadah. Mereka memberi persembahan yang luar biasa. Sekarang, setelah Anda menyembah Kristus dan melihat Dia dengan mata iman, berikanlah kepada-Nya, berikanlah hatimu kepada-Nya, berikan kepada-Nya apa yang kamu miliki.
"Kasih Kristus memaksa kita”. Jika ada orang yang mencintai Kristus, dia akan segera menemukan cara untuk membuktikan cintanya dengan pengorbanannya. Jika Anda memiliki emas, maka berikanlah; jika Anda memiliki kemenyan, berikanlah; jika Anda memiliki mur, berikanlah kepada Yesus. Berikan kepada Dia kasihmu, semua kasihmu. Berikan kepada Dia lidahmu, berbicaralah tentang Dia. Berikan kepada Dia tanganmu, bekerjalah untuk Dia. Berikan Dia seluruh diri Anda.
Saya tahu Anda akan melakukannya, karena DIA mengasihi Anda, dan memberikan diri-Nya untuk Anda. Tuhan memberkati Anda. ORANG BIJAK, BINTANG DAN JURUSELAMAT. SELAMAT NATAL