4 ARTI KEBANGKITAN YESUS

Pdt.Budi Asali, M.Div.
4 ARTI KEBANGKITAN YESUS

1) Musuh (Iblis dan maut) sudah dikalahkan (Kejadian 3:15).

Kejadian 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.

KJV: ‘it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel’ (= itu akan mememarkan kepalamu, dan engkau akan mememarkan tumitnya).

Tentang kata-kata ‘it shall bruise thy head’, Adam Clarke, dan juga banyak penafsir lain, mengatakan bahwa terjemahan yang benar bukanlah ‘it’ tetapi ‘he’. Jadi, terjemahan KJV ini salah; kata ‘it’ seharusnya adalah ‘he’, seperti dalam terjemahan RSV di bawah ini.

RSV: ‘he shall bruise your head, and you shall bruise his heel’ (= ia akan mememarkan kepalamu, dan engkau akan mememarkan tumitnya).

Dan Clarke menganggap bahwa kata ‘he’ [= dia (laki-laki)] ini menunjuk kepada Yesus Kristus. Ini juga merupakan pandangan dari mayoritas penafsir, dan menurut saya memang harus diterima.

Ini merupakan suatu nubuat. Pada waktu Yesus menderita dan mati di kayu salib, maka Iblis meremukkan tumitNya. Sedangkan pada saat Ia bangkit dari antara orang mati, maka Ia meremukkan kepala Iblis.

1. Baik Iblis maupun maut sebetulnya sudah dikalahkan pada waktu Yesus bangkit dari antara orang mati. Tetapi seka­rang Iblis dan maut masih diberi kesempatan untuk mena­kut-nakuti / menggoda manusia. Pada kedatangan Kristus yang kedua nanti, barulah maut dihancurkan selama-lamanya (1Kor 15:53-55 Wah 21:4) dan Iblis dibuang ke dalam neraka (Wah 20:10), sehingga tidak lagi bisa menggoda kita. Ini adalah sesuatu yang sudah pasti akan terjadi, dan hal ini bahkan diketahui dan diakui oleh setan sen­diri (Mat 8:29).

1Korintus 15:53-55 - “(53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. (54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’”.

Wahyu 21:4 - “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’”.

Wahyu 20:10 - “dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.”.

Matius 8:29 - “Dan mereka itupun berteriak, katanya: ‘Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’”.

2. Karena itu orang kristen tidak boleh takut kepada setan maupun kepada kematian. Orang kristen memang tetap akan mengalami kematian jasmani, tetapi bagi orang kristen kematian itu bukan lagi merupakan hukuman dosa, tetapi merupakan pintu gerbang menuju surga.

2) Hutang dosa telah dibayar lunas dan pembayarannya telah diterima oleh Allah.

1. Yesus membayar hutang dosa kepada Allah, bukan kepada setan!

Ini perlu ditekankan karena adanya ajaran yang mengatakan bahwa pada waktu manusia jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi milik setan. Karena itu Yesus mati untuk membayar kepada setan supaya bisa mendapatkan manusia kembali. Ini adalah ajaran yang salah / sesat, karena pada waktu manusia berbuat dosa, manusia berbuat dosa kepada Allah, bukan kepada setan. Karena itu pembayaran hutang dosa jelas harus ditujukan kepada Allah. Setan sama sekali tidak berhak menerima pembayaran hutang dosa itu!

2. Kalau pembayaran itu tidak diterima oleh Allah, atau kalau hutang dosa itu belum lunas, maka Yesus harus tetap ada di dalam kematian yang merupakan upah dosa (Roma 6:23). Bahwa Ia bisa bangkit, menunjukkan bahwa pembayaran hutang itu telah diterima oleh Allah, dan hutang dosa manusia sudah betul-betul lunas. Karena itu, fakta bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, menjamin keselamatan kita!

3) Menunjukkan apa yang akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan pola yang akan diikuti oleh orang yang percaya kepadaNya.

Roma 6:4,5,8 - “(4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya. ... (8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.”.

Catatan: text ini sama sekali tidak berbicara tentang cara baptisan, tetapi hanya menunjukkan bahwa baptisan mempersatukan kita dengan Kristus.

Charles Hodge: “‘Therefore we are buried with him by baptism into death.’ ... The reference is not to the mode of baptism, but to its effect. Our baptism unites us to Christ, so that we died with him, and rose with him” (= ‘Karena itu kita dikuburkan dengan Dia oleh baptisan ke dalam kematian’. ... Referensi ini bukan menunjuk pada cara baptisan, tetapi pada akibat / hasilnya. Baptisan kita mempersatukan kita dengan Kristus, sehingga kita mati dengan Dia, dan bangkit dengan Dia) - ‘Romans’, hal 300.

1 Korintus 6:14 - “Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.”.

1 Korintus 15:20-23 - “(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya.”.

2 Korintus 4:14 - “Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diriNya.”.

Filipi 3:21 - “yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diriNya.”.

Kolose 2:12 - “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”.

1Tesalonika 4:14 - “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”.

4) Menunjukkan bahwa Yesus adalah:

1. Anak Allah.

Roma 1:1-4 - “(1) Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. (2) Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci, (3) tentang AnakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, (4) dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita”.

2. Tuhan.

Kis 2:23,24,32,36 - “(23) Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. (24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. ... (32) Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. ... (36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.’”.

Roma 14:9 - “Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.”.

Jadi, kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Anak Allah dan Tuhan! Ingat bahwa istilah ‘Anak Allah’ harus ditafsirkan menurut pengertian jaman itu, dan itu berarti ‘kesetaraan dengan Allah’.

Yohanes 5:18 - “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya (menyetarakan diriNya) dengan Allah”.


Next Post Previous Post