MATIUS 7:7-11 (AJARAN TENTANG DOA)

Michael Djawa Ma’o.
PENDAHULUAN

MATIUS 7:7-11 (AJARAN TENTANG DOA). Ada yang berkata bahwa “doa adalah nafas hidup orang Kristen, dengan kata lain orang Kristen yang tidak berdoa adalah orang Kristen yang mati secara rohani”, dan pada dasarnya Setiap orang yang berdoa tentunya SANGAT BERHARAP agar doanya dikabulkan oleh TUHAN.
MATIUS 7:7-11 (AJARAN TENTANG DOA)
gadget, bisnis, otomotif
Dari kebenaran firman Tuhan Matius 7:7-11 ini, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari berkaitan dengan ajaran tentang doa, yaitu:

1. PENJELASAN KONTEKS

Pertama-tama hal yang perlu kita ketahui adalah teks kita hari ini (Matius 7:7-11) termasuk dalam materi khotbah di Bukit. yang menjadi pertanyaannya adalah khotbah di bukit itu ditujukan kepada siapa? Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan ayat berikut ini:

Matius 4: 23-25 – (23) Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu, (24) Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. (25) Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang sungai Yordan.

Dari ayat ini kita bisa melihat dengan JELAS bahwa ada orang banyak berbondong-bondong mengikti Yesus, mereka mengikuti Yesus lantaran mereka TELAH melihat Yesus membuat mujizat yang luar biasa.

Matius 5:1-2 – (1) Ketika Yesus melihat orang banyak itu,naiklah Ia ke atas bukit dan setelah duduk, datanglah murid-murid kepada-Nya.(2) Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka........”

Ketika Yesus melihat orang banyak yang sedang mengikuti Dia maka ia menggunakan kesempatan itu untuk mengajar orang-orang tersebut ( termasuk murid-murid-Nya), ini berarti Yesus tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ketika kita mempelajari khotbah di bukti ini dengan baik maka kita bisa melihat pengajaran Yesus Kadang mendombrak/menabrak konsep (kebiasaan) yang salah yang selama ini berkembang di kalangan orang-orang Yahudi. Bagi saya Yesus TELAH meninggalkan teladan yang luar biasa dalam hal berkhotbah, oleh karena itu kita WAJIB mengikuti TELADAN Yesus ini.

Tetapi sayang hal ini jarang kita temukan. Yang paling banyak kita temukan adalah khotbah yang mampu mempermainkan emosi atau perasaan kita. Perhatikan pernyataan dibawah ini:

Anonim – “Khotbah yang baik adalah khotbah yang mampu melepaskan orang dari konsep pemahaman yang keliru,bukan khotbah yang mampu mempermainkan emosi atau perasaan orang”. Saya secara pribadi tidak menyukai khotbah yang hanya mempermaikan emosi atau perasaan, karena bagi sayak hotbah bukan menyakut fasih bicara, khotbah bukan menyangkut semangat atau suara yang lantang dalam berkhotbah, memang ini penting tetapi yang lebih penting adalah “APA YANG IA AJARKAN”. 

Karena sesuatu yang didasarkan pada emosi/perasaan sifatnya DANGKAL .Bagimana dengan kita selamaini, apakah kita lebih suka mendengar bahkan menyampaikan khotbah yang hanya mempermainkan emosi atau perasaan tanpa memperhatikan apa yang diajarkan? Jawab itu di dalam hati kita masing-masing.

2. AJARAN TENTANG DOA

Matius 7:7-8 – (7) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamuakan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintunya dibukakan.

·Sangat menarik, coba kita perhatikan kata kerja dalam kedua ayat ini yaitu: “Mintalah, Carilah dan Ketoklah”. Ini adalah bentuk kata perintah yang bernada halus. Meskipun bernada halus tetapi sifatnya MUTLAK (HARUS), mengapa saya katakan sifatnya MUTLAK (HARUS)?, jawabannya karena ini adalah sebuah PERINTAH, Yang namanya perintah sudah tentu wajib dilaksanakan. Perhatikan komentar Budi Asali berikut ini

Budi Asali – Ini adalah suatu perintah untuk berdoa. Doa bukan sekedar sesuatu yang diijinkan tetapi merupakan sesuatu yang diperintahkan. Karena itu, ‘tidak berdoa’ merupakan suatu dosa(Eksposisi Injil Matius 7:7-14)

Dengan demikian setiap orangyang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya HARUS “Meminta, mencari dan mengetok”, dengan kata lain bagi orang percaya doa harus merupaka life style (gaya hidup) mereka. Perlu dikatahui dalam bahasa Yunani kata perintah ini berbetuk present imperatif. Ini adalah perintah yang harus dilakukan terus menerus.

PENERAPAN: Bagaimana dengan kita, apakah doa sudah menjadi life style kita ataukah belum? Jika belum maka mulai dari sekaran rajinlah berdoa, jika sudah pertahankan itu, bahkan tingkatkan itu.

Coba perhatikan ayat di bawah ini

Matius 7:7-8 – (7) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintunya dibukakan.

Dari ayat ini jelas mengatakan bahwa “setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintunya dibukakan”.Dengan kata lain, JANGAN bermimpi untuk mendapatkan sesuatu jika kita tidak pernah berdoa.

Ilustrasi: Alkisah ada seorang hamba Tuhan yang sedang melalukan perjalanan jauh dari satu daerah ke daerah lain, karena jarak tempuh yang cukup jauh membuat ia kelelahan dan merasa lapar, rasa lelah dan lapar ini mengharuskan ia untuk mencari rumah makan karena pikirnya di rumah makan ia bisa sambil makan sambil melepas lelah sejanak.

Dalam pencarian itu dia tiba-tiba melihat satu rumah makan yang bertuliskan “Rumah makan El-Saday”. Puji Tuhan, pasti ini rumah makan orang Kristen katanya dalam hati. Akhirnya ia pun menghampiri rumah makan tersebut, alangkah senangnya ketika ia melihat di dalam rumah makan tersebut bertuliskan “HAMBA TUHAN FREE” (jika hamba Tuhan yang makan maka bebas dari biaya), tanpa berpikir panjang ia pun memesan berbagai macam menu makanan dan minuman , akhirnya pesanannya pun datang dan tanpa banyak tanya ia pun mengabiskan setiap pesanannya, setelah selesai. 

Ia pun meninggalkan rumah makan tersebut, sesampainya di depat pintu ia pun kaget karena ia ditahan oleh satpan. Kata pak satpan, habis makan bayar dulu jangan main lari pa, dengan tersenyum ia berkata “baca tulisan itu: HAMBA TUHAN FREE”, saya hamba Tuhan katanya kepata Satpam tersebut, dengan senyum satpam itu menjawab. Tetapi kami melihat kalau pa bukan hamba Tuhan, masa hamba Tuhan TIDAK BERDOA sebelum makan, akhirnya hamba tersebut pun diam seribu bahasa (malu).

Cerita ini fiktif belaka tetapi minimal ada hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yaitu “JANGAN LUPA BERDOA”.

Mari kita perhatikan tekskita kembali, khususnya ayat 7-8

Matius 7:7-8 – (7) Mintalah,maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintunya dibukakan.


Dari teks ini memberikan kita pelajaran berharga bahwa “Allah di Sorga siap memberi” kepada mereka yang berdoa dengan tekun. Dengan kata lain SETIAP ORANG YANG BERDOA dengan tekun PASTI MENDAPATKAN JAWABAN (TIDAK BISA TIDAK). Penekanan seperti ini bisa kita lihat pada Lukas 18:1-8

Lukas 18:1-8 – (1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu, (2) Katanya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. (3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belahlah hakku terhadap lawanku. (4) beberapa lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, (5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerangaku.” (6) Kata Tuhan: “camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! (7)Tidaklah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya? Dan adakah ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah ia mendapatkan iman di bumi?”

Doa adalah bukti penyerahan kita kepada Tuhan oleh karena itu “jangan berhenti berdoa”, apa pun keadaan kita berdoa harus dijadikan life style kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika memberi peringatan kepada jemaat di tesalonika untuk tetap berdoa.

1 Tesalonika 5:17 – Tetaplah berdoa (Never Stop Praying)

PENERAPAN: Apakah kita selalu berdoa dalam segala keadaan ataukah kita hanya berdoa pada saat ada masalah (pergumulan) berat saja? INGAT baik atau tidak baik keadaan kita doa adalah harga mati, karena doa adalah nafas hidup orang Kristen dan dengan berdoa kita akan melihat jawaban Tuhan dalam setiap pergumulan kita.

3. SIKAP DALAM MERESPON JAWABAN DOA

Matius 7:9-11 – (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,(10) atau memberi ular jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apa lagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Sangat menarik kalimat akhir dari prikop ini “Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya” Dengan kata lain Allah tahu apa yang baik untuk diberikan kepada mereka yang meminta kepada-Nya (tentu ini hanya berlaku bagi anak-anak-Nya)

Dari awal sudah saya katakan bahwa “pada dasarnya Setiap orang yang berdoa tentunya SANGAT BERHARAP agar doanya dikabulkan oleh TUHAN” dan memang setiap orang yang berdoa PASTI akan kabulkan oleh Tuhan, hal ini jelas didukung oleh ayat sebelumnya (ayat 7-8)

Matius 7:7-8 – (7) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintunya dibukakan.

Untuk menafsirkan ayat 7-8 kita harus berhati-hati jika tidak maka kita akan melakukan kesalahan yang fatal, untuk menghindari kesalahan tersebut maka kita tidak bisa pisahkan ayat7-8 dan ayat 9-11. Memang Tuhan akan mengabulkan doa kita dan PASTI apa yang dia kabulkan atau yang Dia beri itu adalah sesuatu yang baik. Hal ini nyata pada kalimat terakhir pada Matius 7: 11 “Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya”.

Perkhatikan komentar Budi Asali berikut ini

Budi Asali - Ada banyak orang yang menafsirkan ayat 7-8 terlepas dari ayat 9-11 sehingga mereka menyimpulkan bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita minta. Ini salah! Karena jelas sekali ayat 11 mengatakan bahwa Allah hanya memberi yang baik kepada kita. Yang dimaksudkan dengan ‘yang baik’ itu jelas yang baik dari sudut pndang Allah. Bukan sudut pandang kita (Eksposisi Injil Matius 7:7-14)

Ilustrasi: Kalau orang tua menuruti SEGALA permintaan anak, itu mencelakakan/membunuh anak itu!

Dr. Barclay mengibaratkan pengabulan doa dari Tuhan, seperti seorang anak yang merengek-rengek minta korek api dari sang ayah. Tetapi sang ayah tidak mengabulkannya. Si anak merasa kecewa atau sedih, karena si ayah tidak menuruti keinginannya. Tetapi setelah si anak dewasa barulah ia memahami mengapa sang ayah tidak memenuhi keinginannya? Sebab ayahnya takut ia terbakar bila bermain dengan api akan berbahaya bagi dirinya. Artinya Tuhan menjawab doa kita hanya sesuai cara Tuhan, tentu PASTI untuk kebaikan kita.

Mungkin ada di antara kita berkata, “saya sudah berdoa tetapi tidak dikabulkan” mengapa? Ada banyak alasan, salah satunya, karena salah berdoa, karena apa yang diminta adalah sesuatu yang jelak dan buruk, yang ingin dihabiskan untuk pemuasan kedagingan(hawa hafsu), kalau Tuhan memberikan hal itu kepadamu Tuhan akan mencelakakan engkau. Ingat TUHAN tahu apa yang BAIK baik kita lebih dari apa yang kita tahu.


Pada prinsipnya tidak ada doa yang tidak dijawab oleh Tuhan, semua doa pasti Tuhan jawab. Ketika merenungkan firman Tuhan ini, saya kemudian menulis di status Facebook saya demikian:

Michael Djawa Ma’o - Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Matius 7:11). IA AKAN MEMBERI YANG BAIK: Tidak bisa tidak bahwa apa yang Tuhan beri itu baik adanya, meskipun TIDAK merupakan jawaban sebuah doa. Selalu bersyukur.

Yang saya mau tegaskan disini adalah “TIDAK” sesungguhnya merupakan jawaban doa, dan PASTI itu yang baik bagi kita, meskipun dalam pandangan kita itu tidak baik.

Mungkin yang kita minta adalah batu dan ular yang tampak seperti roti dan ikan, jika permintaan kita seperti itu maka jawaban Allah pasti TIDAK dan itu untuk kebaikan kita. Mungkin juga kita mendapatkan jawaban yang kelihatan seperti batu atau ular oleh kita tetapi dalam pandangan Tuhan itu sesungguhnya roti dan ikan dan itu untuk kebaikan kita. Sekali lagi apa yang Tuhan buat itu baik adanya. Pada prinsipnya jawaban doa ada tiga kategori yaitu YA, TUNGGU atau TIDAK, intinya apa pun jawaban doa tersebut sesungguhnya baik adanya karena Tuhan tahu memberi yang baik kepada anak-anak-Nya, tugas anak-anaknya TETAPLAH BERDOA.

Untuk menutup renungan ini saya ingin mengutip apa yang dikatakan oleh Budi Asali:

Budi Asali – Supaya doa kita tidak sia-sia, maka kita harus meminta apa yang baik. Supaya kita tahu apa yang baik, kita harus belajar firman Tuhan! Jadi doa tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan. Orang yang tidak mengerti firman Tuhan tidak akan bisa berdoa dengan baik/benar (Eksposisi Injil Matius 7:7-14)
Soli Deo Gloria.
Next Post Previous Post