MATIUS 4:1-11 (PENCOBAAN DI PADANG GURUN)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Matius 4:1-11 – (Matius 4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
bisnis, otomotif, gadget |
Pendahuluan:
1) Letak konteks:
· setelah baptisan dan pernyataan Allah Bapa (Matius 3:17).
· pada saat Ia mau terjun ke dalam pelayanan.
Ini menunjukkan bahwa setelah kita menerima suatu pernyataan dari Tuhan, atau kalau kita mau menyenangkan Tuhan, melalui pelayanan kepada Tuhan, belajar Firman Tuhan, lebih banyak berdoa, dsb, setan pasti menyerang.
2) Roh Kudus dan setan sama-sama bekerja sehingga pencobaan terjadi.
a) Yesus penuh dengan Roh Kudus (Lukas 4:1).
Jadi, orang yang penuh dengan Roh Kudus / dekat dengan Tuhan justru akan diserang setan. Ini bertentangan dengan ajaran populer saat ini, yang mengatakan bahwa kalau kita beriman dan taat, maka segala problem akan beres, semua penyakit akan sembuh, yang miskin akan menjadi kaya, dan sebagainya.
b) Roh Kudus memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai Iblis (ay 1).
Ini seperti seorang pelatih tinju yang memberikan sparring partner kepada petinjunya. Tetapi pada saat yang sama Roh Kudus memenuhi Yesus untuk menjagaNya agar tidak jatuh dalam menghadapi pencobaan tersebut. Tujuan Roh Kudus adalah supaya Yesus menang!
Karena itu kalau saudara mengikuti pimpinan Roh Kudus dan ternyata saudara mendapatkan serangan / pencobaan dari setan, jangan terlalu heran / kecewa. Kalau Ia memimpin saudara ke sana, Ia juga akan memperlengkapi saudara. Jadi, bersandarlah kepadaNya, dan lawanlah serangan / pencobaan setan tersebut.
3) Yesus berpuasa 40 hari 40 malam.
Dalam Kitab Suci orang lain yang pernah melakukan hal itu adalah Musa dan Elia. Dalam puasa ini, saya tidak setuju dengan pandangan Calvin yang mengatakan bahwa ini adalah puasa total. Saya berpendapat, seperti kebanyakan penafsir, bahwa Yesus hanya berpuasa terhadap makanan, bukan terhadap air / minuman. Ini bisa dilihat dari:
· Matius 4: 2 mengatakan ‘lapar’, bukan ‘haus’.
· Matius 4: 3 mengatakan bahwa Iblis mencobai dengan roti, bukan dengan air. Kalau Yesus juga berpuasa terhadap air, pasti setan akan mencobai dengan air, bukan dengan roti.
· Lukas 4:2 mengatakan bahwa Yesus ‘tidak makan apa-apa’.
Bahwa Yesus berpuasa 40 hari 40 malam, tidak berarti bahwa kita juga harus berpuasa seperti itu! Ini sama seperti kalau Yesus berjalan di atas air, tentu juga tidak berarti bahwa kita juga harus berjalan di atas air. Ingat bahwa bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive (= menggambarkan), bukanlah rumus / norma / hukum dalam kehidupan kita.
Calvin bahkan beranggapan bahwa kalau pada jaman sekarang ada orang yang melakukan hal itu, itu merupakan suatu ketololan. Tetapi saya sendiri tidak berani mengatakan kata-kata seperti itu, karena bisa saja untuk tujuan tertentu Tuhan menyuruh seseorang untuk melakukan puasa seperti itu.
I) Pencobaan I (ay 3).
A) Hal-hal yang bisa kita pelajari dari pencobaan I ini:
1) Ada yang mengatakan bahwa pencobaan ini diberikan Iblis untuk meragukan keilahian Yesus (‘Jika Engkau Anak Allah ...’). Tetapi ada banyak yang mengatakan bahwa pencobaan I ini tidak dilakukan untuk meragukan keilahian Yesus. Alasannya: kata bahasa Yunani EI, sekalipun memang bisa diterjemahkan ‘jika’, bisa juga diterjemahkan ‘karena’. Kalau diterjemahkan ‘karena’, jelaslah bahwa pencobaan pertama ini tidak meragukan keilahian Yesus, tetapi mungkin bisa dikatakan sebagai ‘mbombongi’. Bdk. Mat 27:40b,42-43 Lukas 23:35.
Penerapan:
Setan juga sering menyerang kita dengan cara membohongi. Misalnya dengan mengatakan:
· kalau kamu memang jantan, maka pukullah orang yang menghina kamu itu.
· kalau kamu bukan pengecut, ngebutlah dengan kecepatan setinggi mungkin.
· kalau kamu memang jantan, buktikanlah dengan berzinah.
· kalau kamu bukan pemuda / remaja yang ketinggalan jaman, gunakanlah ecstasy / pil koplo dan anutlah free sex.
· kalau kamu memang kaya, buktikanlah itu dengan membeli barang mewah sebanyak mungkin.
2) Pencobaan ini bertujuan untuk mengalihkan Yesus dari hal rohani (puasa) kepada hal jasmani (makanan / roti).
Penerapan:
· Setan juga sering mengalihkan perhatian kita dari hal rohani (doa, Firman Tuhan, saat teduh, kebaktian, pelayanan) kepada hal jasmani (bisnis, piknik, TV, pesta, arisan, dsb)! Kalau Pemahaman Alkitab yang datang sedikit, kalau pesta yang datang banyak!
· Setan juga mengalihkan gereja / kekristenan masa kini dari hal rohani kepada hal jasmani. Ini terbukti dengan begitu banyaknya penekanan hal jasmani dalam gereja / keristenan masa kini, seperti Theologia Kemakmuran yang menekankan kekayaan duniawi, penekanan kesembuhan jasmani / mujijat, Social Gospel (= penginjilan yang hanya memberikan bantuan sosial), dsb.
· Setan juga sering mengalihkan pikiran kita dari Tuhan / Firman Tuhan pada saat kebaktian, sehingga kita memikirkan pekerjaan / keuangan.
Amos 8:4-6 - “Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini dan berpikir: ‘Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu, supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?’”.
Dan memang jaman sekarang makin lama makin banyak orang yang pergi ke gereja pada hari Minggu dengan tujuan bisnis!
3) Pencobaan ini bertujuan supaya Yesus tidak mempercayakan diri kepada BapaNya, tetapi menangani sendiri persoalan lapar itu dengan cara yang tidak halal yaitu dengan menggunakan keilahianNya. Perlu diketahui bahwa dalam kehidupanNya sebagai manusia, Yesus tidak pernah menggunakan kuasa / keilahianNya bagi diriNya sendiri.
Penerapan:
Setan juga selalu menyerang kita supaya kita tidak mempercayakan diri kita kepada Allah, tetapi menanganinya sendiri dengan menggunakan cara yang tidak halal, seperti mencuri, korupsi, nyogok, berdusta, menggunakan kuasa gelap / dukun, dsb.
4) Seperti Adam, Yesus dicobai dengan menggunakan makanan. Tetapi kalau Adam I kalah, maka Adam ke II (Kristus) menang! Padahal Adam I tidak puasa, bisa makan buah-buahan yang lain yang ada di taman Eden. Jadi pencobaan bagi Kristus jauh lebih berat.
5) Setan menyerang titik lemah (lapar), dan ia menyerang pada saat yang tepat.
Seorang yang bernama Arthur Wallis, dalam bukunya yang berjudul ‘God’s Chosen Fast’ (= Puasa Pilihan Allah) hal 77-78, menjelaskan adanya 3 tahap yang dialami seseorang kalau melakukan puasa jangka panjang (tanpa makanan sama sekali, tetapi minum air putih):
· tahap I yang biasanya berlangsung sekitar 2-3 hari (lamanya tahap-tahap ini bisa berbeda untuk tiap orang), dimana orangnya merasa sangat lapar.
· tahap II yang biasanya juga berlangsung sekitar 2-3 hari, dimana orangnya tidak lagi merasa terlalu lapar, tetapi merasa badannya lemas, kepalanya pusing dan ia malas untuk bergerak. Ini dikatakannya sebagai bagian yang terberat dalam melakukan puasa jangka panjang.
· tahap III.
Pada tahap III ini orang yang tadinya lemas itu mulai pulih kekuatannya, dan ia tidak lapar lagi. Pada tahap ini orangnya merasa bahwa ia bisa puasa terus tanpa problem. Tetapi kalau puasa ini diteruskan, maka pada saat tertentu, rasa lapar tahu-tahu muncul lagi dengan sangat hebatnya. Ini menunjukkan bahwa lemak tubuh sudah habis, dan kalau puasa itu tetap diteruskan, ini menjurus pada starvation (= mati kelaparan), dan ini sama dengan bunuh diri. Beberapa waktu yang lalu diceritakan di TV tentang orang-orang yang melakukan mogok makan. Mereka tidak apa-apa sampai pada titik ini. Tetapi pada titik ini, kalau mereka tetap mogok makan, mereka akan mati dalam waktu kira-kira 1 minggu.
Lamanya tahap III ini tentu saja sangat berbeda untuk setiap orang, karena sangat tergantung pada gemuk / kurusnya orang yang berpuasa. Orang gemuk, karena cadangan lemak yang banyak, bisa bertahan lebih dari 40 hari, sedangkan orang kurus mungkin hanya bertahan 20 hari.
Dari pengertian tentang ketiga tahap puasa ini, tidak aneh / tidak salah kalau dikatakan bahwa ‘setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus’ (ay 2). Ini menunjukkan bahwa Yesus sudah sampai pada akhir dari tahap III.
Setan tentu juga tahu akan hal ini, dan ia tahu bahwa pada saat itu Yesus sangat lapar, dan Ia harus makan kecuali Ia mau bunuh diri. Pada saat itulah setan menyerang menggunakan roti!
Penerapan:
Setan tahu titik lemah kita dan setan juga menyerang titik lemah kita pada saat yang tepat. Misalnya:
¨ saudara lemah dalam persoalan sex. Maka setan bukan hanya akan menyerang titik lemah itu, tetapi juga menyerangnya pada saat yang tepat, misalnya pada waktu saudara sedang bertengkar dengan istri saudara.
¨ saudara adalah seorang yang tamak. Maka setan terus akan memanfaatkan titik lemah itu, dan ia mungkin sekali bahkan akan memberikan saudara kesempatan bisnis yang saatnya bertepatan dengan kebaktian / Pemahaman Alkitab. Ini sekaligus akan memberikan serangan dobel kepada saudara.
¨ saudara adalah seorang pemarah. Maka setan akan memberikan banyak orang / hal yang menjengkelkan saudara, dan itu mungkin sekali diberikannya pada saat yang tepat, yaitu pada saat saudara memang sudah sumpek. Ini membuat saudara meledak dalam kemarahan!
¨ anak saudara sedang sakit berat dan hampir mati, dan lalu ada orang yang cerita tentang dukun yang hebat.
¨ saudara sedang malas untuk kebaktian, ada teman datang dan mengajak piknik.
¨ saudara sedang sangat butuh uang, lalu ada kesempatan untuk korupsi / mencuri.
B) Jawaban Yesus terhadap pencobaan I (Matius 4: 4).
1) Yesus menangkis serangan setan dengan menggunakan Firman Tuhan yang Ia kutip dari Ulangan 8:3. Di sini kita lihat pentingnya pengertian dan ingatan terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah senjata / pedang Roh (Efesus 6:17) yang harus kita gunakan pada saat setan menyerang. Karena itu, jangan mengabaikan Pemahaman Alkitab / Saat Teduh, dan banyaklah membaca buku-buku rohani yang baik!
Calvin: “Those who voluntarily throw away that armour, and do not laboriously exercise themselves in the school of God, deserve to be strangled, at every instant, by Satan, into whose hands they give themselves up unarmed” (= Mereka yang secara sukarela membuang senjata itu, dan tidak melatih diri mereka sendiri dengan susah payah dalam sekolah Allah, layak dijerat, pada setiap saat, oleh Iblis, kedalam tangan siapa mereka menyerahkan diri mereka sendiri tanpa senjata).
2) Ada 2 penafsiran tentang arti dari kata-kata ‘setiap firman yang keluar dari mulut Allah’:
a) Ini menunjuk pada Firman Allah atau pengajaran Kitab Suci.
Kalau diambil arti ini, maka seluruh jawaban Yesus itu maksudnya adalah: karena manusia terdiri dari tubuh dan jiwa / roh, maka manusia hidup bukan dari roti saja (makanan jasmani), tetapi juga dari Firman Allah / pengajaran Kitab Suci (makanan rohani).
Tetapi penafsiran ini rasanya tidak cocok dengan:
· konteks Matius 4:3-4 / Lukas 4:3-4.
Setan menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti, dan Yesus menjawab: manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari pengajaran Kitab Suci. Ini rasanya aneh / tidak cocok!
· Ulangan 8:3 (dari mana Yesus mengutip kata-kata itu), yang berbunyi: “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN”.
Kalau kata-kata ‘segala yang diucapkan TUHAN’ itu diartikan pengajaran Kitab Suci, maka Ulangan 8:3 itu juga menjadi kacau artinya.
b) Ini menunjuk pada kehendak Allah (Calvin).
Jadi maksud Yesus adalah: sekalipun tidak ada roti, kalau Allah menghendaki Ia hidup, Ia akan hidup. Penafsiran ini lebih cocok dengan konteks Matius 4:3-4 / Lukas 4:3-4 maupun Ulangan 8:3!
Calvin: “In like manner, the Apostle says, that he ‘upholdeth all things by his powerful word’ (Heb i. 3); that is, the whole world is preserved, and every part of it keeps its place, by the will and decree of Him, whose power, above and below, is everywhere diffused” [= Dengan cara yang sama, sang rasul berkata bahwa Ia ‘menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan’ (Ibrani 1:3); artinya, seluruh dunia / alam semesta dipelihara, dan setiap bagiannya dijaga pada tempatnya, oleh kehendak dan ketetapanNya, yang kuasaNya, di atas dan di bawah, tersebar dimana-mana].
Maksud Calvin adalah: kalau kata ‘firman’ dalam Ibrani 1:3 itu bisa diartikan ‘kehendak Allah’, maka tentu dalam Matius 4:4 ini juga bisa.
Penerapan:
Dalam keadaan terjepit / krisis yang bagaimanapun hebatnya, yang mengancam nyawa sekalipun, ingatlah bahwa hidup / mati tergantung kehendak Tuhan!
3) Jawaban Yesus ini mengarah kepada hal rohani (kehendak Allah). Setan mengarahkanNya pada hal jasmani, tetapi Yesus tetap mengarah pada hal rohani.
Ini harus kita turuti / teladani. Ingat kata-kata Yesus dalam Matius 16:26 - “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.
4) Jawaban ini menunjukkan kepercayaan Yesus kepada BapaNya. Ia tidak mau menggunakan keilahianNya dan Ia percaya BapaNya akan memeliharaNya.
II) Pencobaan II (Matius 4: 5-6).
A) Hal-hal yang bisa kita pelajari dari pencobaan II ini:
1) Urut-urutan pencobaan / letak pencobaan II ini.
Pencobaan ke II dalam Matius ditempatkan dalam urutan ke III dalam Lukas 4. Yang benar adalah urut-urutan dalam Matius, karena setelah pencobaan ke III dalam Matius, Iblis diusir. Ini bukan suatu kontradiksi, dan Lukas bukannya salah, hanya saja ia tidak menulis berdasarkan urut-urutan waktu (tidak chronologis).
2) Kalau pencobaan I mencobai Yesus supaya tidak percaya kepada BapaNya, maka pencobaan II mencobai Yesus untuk terlalu ‘percaya’ kepada BapaNya, sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan Bait Allah. Memang setan sering menyerang kita, atau dengan extrim kiri, atau dengan extrim kanan.
Penerapan:
Setan juga sering mencobai kita untuk menjadi terlalu ‘percaya’ kepada Allah. Misalnya:
· sengaja berbuat dosa, karena percaya keselamatan tidak bisa hilang.
· sengaja berurusan dengan kuasa gelap, karena ‘percaya’ Allah bisa melindungi.
3) Pencobaan I ditolak oleh Yesus dengan menggunakan Firman Tuhan, maka sekarang setan juga menggunakan Firman Tuhan (Mazmur 91:11-12) yang disalah-tafsirkan. Karena itu kita perlu waspada; tidak setiap orang yang menggunakan Kitab Suci memberikan pengajaran yang benar. Semua orang sesat bisa mencari-cari dasar Kitab Suci untuk mendukung pandangan mereka. Contoh:
· orang-orang Saksi Yehovah menggunakan Yohanes 14:28 untuk mengatakan bahwa Yesus lebih rendah dari pada Bapa, padahal ayat itu jelas menyoroti Yesus sebagai manusia. Dalam Yohanes 10:30, yang menyoroti Yesus sebagai Allah, dikatakan bahwa Yesus dan Bapa adalah satu.
· Theologia Kemakmuran menggunakan 2Korintus 8:9 untuk menekankan bahwa orang kristen harus kaya, padahal kalau kita membaca kontext dari ayat tersebut, jelas bahwa yang dimaksudkan adalah kaya rohani, bukan kaya jasmani.
Satu hal yang harus ditekankan di sini adalah bahwa setan juga tahu dan hafal Kitab Suci. Karena itu kalau kita tidak mau belajar dan menghafal Kitab Suci, kita akan dengan mudah ditipunya!
B) Jawaban Yesus terhadap pencobaan II (Matius 4: 7).
1) Ay 7 ini dikutip oleh Yesus dari Ulangan 6:16 yang jelas berhubungan dengan ajaran setan yang menyalah tafsirkan Mazmur 91:11-12 itu. Di sini kita lihat lagi pentingnya mempelajari Firman Tuhan dan menghafalkannya. Kita membutuhkannya pada waktu kita mendengar pemberitaan Firman Tuhan dari siapa saja. Kita harus mengecek setiap khotbah dengan Firman Tuhan apakah khotbah itu bertentangan dengan bagian lain dari Kitab Suci atau tidak.
Bdk. Kis 17:11 - “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian”.
Perhatikan bahwa dalam ayat ini orang Yahudi di Berea dipuji karena mengecheck khotbah Paulus, yang adalah seorang rasul, dengan menggunakan Kitab Suci! Karena itu kalau saudara adalah orang yang mengaminkan segala kata-kata pendeta tanpa mengechecknya dengan Kitab Suci, itu jelas merupakan sikap yang salah dan bahkan berbahaya!
2) Arti ‘mencobai Allah’ dalam Matius 4:7.
Calvin: “In this passage, the word ‘tempt’ denotes the neglect of those means which he puts into our hands, ... In short, whoever desires to make an experiment of the divine power, when there is no necessity for it, tempts God by subjecting his promises to an unfair trial” (= Dalam bagian ini, kata ‘mencobai’ menunjukkan pengabaian sarana yang Ia letakkan dalam tangan kita, ... Singkatnya, siapapun yang ingin membuat percobaan dengan kuasa ilahi, pada saat tidak ada keperluan untuk itu, mencobai Allah dengan meletakkan janjiNya pada ujian yang tidak fair).
Contoh:
· Banyak orang kristen tidak mau membeli obat atau pergi ke dokter pada waktu sakit, padahal mereka bisa melakukan hal itu. Dan mereka menganggap bahwa dengan tidak pergi ke dokter dan tidak membeli obat, tetapi hanya berdoa saja, mereka beriman kepada Allah. Ini bukan beriman kepada Allah, tetapi mencobai Allah!
· Ada gempa bumi tetapi tidak mau keluar rumah, karena percaya Allah bisa melindungi.
· Ada ujian tetapi tidak mau belajar karena percaya Allah bisa memberkati.
· Sudah tahu banyak rampok, sengaja keluar malam-malam ke daerah yang rawan.
III) Pencobaan III (Matius 4: 8-9).
A) Hal-hal yang bisa kita pelajari dari pencobaan III ini:
1) Bagaimana terjadinya pencobaan-pencobaan (1-3) ini?
a) William Barclay berkata bahwa pencobaan-pencobaan ini terjadi dalam pikiran Yesus. Tetapi ini jelas salah, karena kalau Yesus berpikir seperti itu, Ia sudah berdosa!
b) Hal ini sungguh-sungguh terjadi.
Jadi Yesus betul-betul dibawa oleh Iblis ke bubungan Bait Allah (pencobaan 2), dan lalu ke puncak gunung (pencobaan 3). Pandangan ini juga rasanya tidak benar karena:
· sukar terbayangkan Yesus betul-betul pergi bersama-sama / jalan-jalan dengan setan.
· Matius 4: 8 (bdk. Lukas 4:5) mengatakan bahwa dalam sekejap mata setan memperlihatkan semua kerajaan dunia kepada Yesus. Ini tidak mungkin bisa terjadi! Di gunung yang mana saudara bisa melihat semua kerajaan dunia?
c) Calvin menganggap terjadinya adalah melalui vision / penglihatan.
Bandingkan dengan Yeh 40:1b-2, yang berbunyi: “... pada hari itu juga kekuasaan TUHAN meliputi aku dan dibawaNya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali”.
Bandingkan juga dengan Wahyu 21:10 yang berbunyi: “di dalam roh ia membawa aku ke gunung yang tinggi”.
2) Apakah kata-kata setan dalam Matius 4: 9 (bdk Lukas 4:6-7) itu benar?
a) Ada yang berkata ‘ya’ dengan alasan:
· Efesus 2:2 Efesus 6:12 1Yohanes 5:19.
· Yesus sendiri menyebut Iblis sebagai ‘penguasa dunia’ (Yohanes 12:31 14:30 16:11).
· Yesus tidak membantah claim dari setan itu.
b) Jawaban yang benar adalah ‘tidak’ karena:
· Efesus 2:2 Efesus 6:12 1Yohanes 5:19 hanya menunjukkan bahwa setan punya kuasa / pengaruh yang besar di dunia, khususnya di antara orang yang tidak percaya.
· Dalam Yohanes 12:31 14:30 16:11 Yesus memang menyebut Iblis sebagai ‘penguasa dunia’, tetapi ini tidak dalam arti mutlak.
· Maz 2 menunjukkan bahwa Allah / Yesus yang berkuasa.
· Yesus berkali-kali mengusir setan.
· Setan adalah pendusta (Yohanes 8:44).
Jadi, penguasa / pemilik alam semesta adalah Allah (Mazmur 24:1-2), bukan setan! Allah tidak pernah kehilangan kontrol atas seluruh alam semesta!
Bdk. Mazmur 103:19 - “TUHAN sudah menegakkan takhtaNya di sorga dan kerajaanNya berkuasa atas segala sesuatu”.
Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa dalam menggoda, setan sering berdusta (bdk. Kejadian 3:4-5). Karena itu, hati-hati dengan dusta setan yang menawarkan hal-hal yang indah kepada saudara!
3) Tujuan pencobaan III ini adalah:
a) Supaya Yesus mendapatkan mahkota tanpa salib.
Kalau Yesus menggunakan cara yang seharusnya, maka Ia harus menderita dan mati disalib, baru bisa mengumpulkan orang-orang untuk datang kepadaNya. Tetapi dengan cara setan ini, Ia hanya perlu tunduk kepada setan, dan seluruh dunia akan diberikan kepadaNya.
Penerapan:
· Bandingkan ini dengan ajaran Theologia Kemakmuran, atau banyak ajaran lain dalam kalangan Kharismatik yang mengatakan bahwa kalau ikut Yesus semua problem bakal beres. Ini menjanjikan mahkota tanpa salib!
· Semua ajaran yang mengijinkan kompromi supaya terhindar dari kesukaran / penderitaan, sejalan dengan godaan setan ini. Misalnya: seorang sekretaris boleh menuruti perintah bossnya untuk berdusta, misalnya dengan mengatakan bossnya tidak ada padahal ada. Ini lagi-lagi merupakan ajaran yang menghendaki mahkota tanpa salib.
· Nyogok, ngerpek / nyontek, dan korupsi termasuk tindakan yang menginginkan hasil cepat tanpa salib.
b) Supaya Yesus mendapat hasil yang banyak dan cepat tetapi:
· tunduk kepada setan.
· bekerja sama dengan setan.
· menggunakan cara yang tidak halal.
Setan juga mencobai manusia dengan cara ini, misalnya:
¨ pergi ke dukun untuk dapatkan ‘pesogen’ (jimat untuk menjadikan kaya), atau menggunakan kuasa gelap / jimat supaya usahanya sukses.
Kalau saudara adalah orang yang senang menggunakan kuasa gelap untuk mendapatkan keinginan saudara, perhatikan kata-kata dalam Yesaya 47:9b - “Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu”.
¨ korupsi, mencuri, nyogok, ngerpek.
¨ bekerja pada hari Sabat.
¨ melakukan pelayanan gereja dengan menggunakan kuasa gelap (seperti nggeblak, dan mungkin juga kesembuhan)!
¨ menggodai hamba Tuhan supaya memberitakan khotbah yang enak di telinga.
Pokoknya setan berusaha supaya manusia mau mencapai ambisinya dengan menggunakan cara yang tidak halal, atau bahkan dengan menggunakan kuasa setan.
B) Jawaban Yesus terhadap pencobaan III (Matius 4: 10):
1) Yesus mengusir setan. Ini menunjukkan Yesus lebih besar / berkuasa dari setan.
2) Yesus mengutip Ul 6:13.
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:
a) Lagi-lagi Ia menggunakan Firman Tuhan! Jadi, Yesus tidak pernah mengganti senjataNya! Tiga kali Ia diserang, dan tiga kali Ia menggunakan Firman Tuhan untuk menangkis serangan setan!
b) Ada perbedaan antara Ulangan 6:13 dengan Matius 4:10.
Ulangan 6:13 - “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi namaNya haruslah engkau bersumpah”.
Tetapi dalam terjemahan NIV ada kata ‘only’ (= hanya).
NIV: ‘Fear the LORD your God, serve him only and take your oaths in his name’ (= Takutlah kepada TUHAN, Allahmu, beribadahlah hanya kepada Dia dan bersumpahlah dalam namaNya).
Terjemahan NIV ini salah, karena sebetulnya kata ‘only’ (= hanya) itu tidak ada.
Memang secara implicit, kalau kita harus beribadah kepada Yahweh, maka jelas kita hanya boleh beribadah kepada Dia. Tetapi secara explicit, tidak ada kata ‘hanya’. Tetapi pada waktu Yesus mengutip Ulangan 6:13 ini dalam Mat 4:10, Ia menjadikan kata ‘hanya’ itu menjadi explicit.
BACA JUGA: PENCOBAAN DI PADANG GURUN (MATIUS 4:1-12)
Mat 4:10 - “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’”.
3) Matius 4: 10 - “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’”.
Ayat ini menunjukkan bahwa hanya Allahlah yang boleh disembah!
Kita tidak boleh menyembah apapun / siapapun selain Allah, seperti:
· setan. Misalnya: gereja setan.
· malaikat (Wahyu 19:10 Wahyu 22:8-9).
· manusia (Kis 10:25-26 Kis 14:14-18). Ini termasuk sungkem dan paikwi kepada orang tua / kakek / nenek. Memang dalam Perjanjian Lama ada banyak penyembahan yang dilakukan terhadap manusia seperti raja, nabi dan sebagainya. Tetapi ingat bahwa pada jaman Perjanjian Lama kata-kata Yesus dalam Mat 4:10 ini belum diucapkan. Ulangan 6:13 memang sudah ada, tetapi ingat bahwa dalam Ul 6:13 kata ‘hanya’ itu tidak ada. Baru pada waktu Yesus mengutipnya dalam Matius 4:10 kata ‘hanya’ itu ditambahkan. Jadi sejak Mat 4:10 itu diucapkan, tidak boleh lagi ada penyembahan terhadap manusia, sekalipun motivasi / tujuannya hanya untuk penghormatan. Ini terlihat dengan jelas misalnya dalam Kis 10:25-26 dimana Petrus menolak penyembahan dari Kornelius, sekalipun jelas bahwa Kornelius bukan menyembahnya sebagai Allah, tetapi hanya sekedar sebagai penghormatan saja.
· orang mati, baik itu orang tua, nenek moyang atau Maria / ‘orang suci’.
· berhala (Keluaran 20:4-6).
Tetapi Yesus mengijinkan orang menyembah diriNya sendiri (Matius 14:33 Mat 28:9,17 Yohanes 9:38 Yohanes 20:28), karena Ia memang adalah Allah sendiri.
Penutup.
bisnis, otomotif, gadget |
1) Iblis pergi dan menunggu saat yang baik.
Lukas 4:13 - “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik”.
Sekalipun di sini ia sudah dikalahkan, dan ia tidak berhasil menjatuhkan Yesus ke dalam dosa, tetapi ia bukannya lalu pergi selama-lamanya. Ia memang pergi, tetapi ia menunggu saat yang baik untuk menyerang / mencobai lagi. Ada 2 hal yang bisa kita dapatkan dari sini:
a) Setan mempunyai ketekunan yang luar biasa dalam mencobai, baik dalam mencobai Yesus maupun dalam mencobai kita.
Apakah saudara tekun dalam:
· belajar Firman Tuhan?
· berdoa?
· berjuang melawan pencobaan / dosa? Bdk. Ibrani 12:1-4.
Kalau setannya tekun dalam mencobai, sedangkan kita tidak tekun dalam belajar Firman Tuhan, berdoa dan berjuang melawan pencobaan, maka bagaimana kita bisa menang?
b) Kalau saudara berhasil mengatasi serangan / pencobaan setan, jangan lalu ‘mabuk / lupa daratan’ oleh kemenangan itu. Ingat bahwa ia menunggu saat yang baik untuk menyerang saudara lagi! Jadi tetaplah waspada dan berjaga-jaga.
2) Malaikat-malaikat melayani Yesus (Matius 4: 11 Markus 1:13b).
Ini pasti termasuk memberi Yesus makan. Yesus tidak mau menggunakan cara yang tidak halal untuk mendapatkan makanan, dan sekarang Ia mendapatkan makanan dari malaikat!
Penerapan:
Kalau saudara mempunyai kebutuhan yang hebat, misalnya kesembuhan atau uang atau pasangan hidup, dan setan menawarkan kepada saudara untuk bisa mendapatkan hal-hal itu secara salah, misalnya dengan mendapatkan kesembuhan melalui dukun, mendapatkan uang dengan korupsi, mendapatkan pasangan hidup yang tidak seiman, dsb, maka jangan turuti tawaran setan itu. Sekalipun tawaran setan itu kelihatannya adalah satu-satunya jalan keluar, saudara tetap harus menolaknya! Kalau saudara menolak tawaran setan itu, dan Tuhan menganggap bahwa apa yang saudara inginkan itu memang merupakan kebutuhan saudara, maka Tuhan sendiri akan menyediakan kebutuhan saudara itu pada saatNya dan dengan caraNya sendiri!
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-