14 PERISTIWA PENTING DI MASA DEPAN YANG DIRAMALKAN ALKITAB

Pdt.Samuel T.Gunawan, M.Th.
14 PERISTIWA PENTING DI MASA DEPAN YANG DIRAMALKAN ALKITAB
Berbagai peristiwa dalam sejarah di masa depan berpusat pada Kristus dan kedatanganNya kembali. Kedatangan Kristus kembali adalah kunci dalam mempelajari ramalan-ramalan Alkitab tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. Perlu diketahui bahwa pengajaran mengenai kedatangan Kristus kembali disinggung sekitar 318 kali dalam 216 pasal di Perjanjian Baru. 

Namun justru karena banyaknya ayat dalam Alkitab mengenai kedatangan Kristus kembali tersebut, banyak pembaca Alkitab mengalami kesulitan untuk memahaminya. Kesulitan ini terjadi karena ada ayat-ayat Alkitab tentang kedatangan Kristus kembali yang bersifat paradoks. 

Solusi bagi kesulitan ini adalah dengan melihat kedatangan Kristus yang kedua kali terjadi dalam dua tahap, yaitu : (1) KedatanganNya di angkasa yang diikuti beberapa peristiwa penting, termasuk pngangkatan gereja; (2) KedatanganNya di bumi yang diikuti beberapa peristiwa penting di bumi, termasuk pendirian kerajaan seribu Tahun di bumi. Kedua tahap dari kedatangan kembali Kristus ini dipisahkan oleh peristiwa kesusahan besar (tribulation) di bumi ini selama periode 7 tahun.

Mengikuti para pakar teologi dan Alkitab seperti Charles C. Ryrie, John F. Valvoord, J. Dwigth Pantecost, Henry C. Thiessen, Paul Enns, Ed Hindson, John MacArthur, Tim Lahaye, Thomas Ice, Charles R. Swinddoll, Norman L. Geisler, Michael J. Vlach, Grant R. Jefrrey, Roy B. Zuck, dan lainnya yang meneropong berbagai peristiwa akhir zaman melalui pendekatan teologis dan hermeneutis premilenialisme, maka berdasarkan interpretasi literal atau gramatikal-historis terhadap ayat-ayat profetik (ramalan) Alkitab berikut ini ringkasan berbagai peristiwa penting yang akan terjadi di masa depan (future).

1. Kedatangan Kristus Bagi GerejaNya (Yohanes 14:1-3). 

Peristiwa kedatangan Kristus ini didahului oleh suatu seruan seorang malaikat dan tiupan sangkakala / nafiri (1 Tesalonika 4:16; 1 Korintus 15:52). Kristus sendiri akan turun dari surga dan datang menjemput gerejaNya diawan-awan diiringi oleh para malaikatNya (Matius 16:27; Lukas 9:26). Dalam peristiwa kedatangan yang satu ini Kristus tidak akan sampai ke bumi tetapi di udara. Kedatangan Kristus ini adalah tahap pertama dari kedatanganNya kembali, disebut sebagai hari yang penuh bahagia (Titus 2:13). 

KedatanganNya terjadi secara rahasia seperti pencuri tetapi umat yang berjaga-jaga dan siap sedia mengetahui hal ini (1 Tesalonika 5:2-10). Kedatangan Kristus pada tahap ini terjadi pada saat genapnya jumlah orang-orang pilihan, dan terjadi sebelum masa kesusahan besar (tribulasi) yang menimpa dunia dimana Antikristus memerintah. Zaman Antikristus adalah zaman dimana murka Allah dicurahkan, sedangkan Allah tidak menetapkan gerejaNya untuk ditimpa murka (1 Tesalonika 5:9).

2. Kebangkitan Orang Mati dalam Kristus (Lukas 14:13,14; 1 Tesalonika 4:16: 1 Korintus 15:52). 

Bersamaan dengan kedatangan Kristus dan peniupan sangakala oleh penghulu malaikat terjadilah kebangkitan orang-orang mati yang ada dalam Kristus dan pengubahan tubuh orang-orang percaya yang masih hidup. Pada peristiwa ini hanya orang-orang mati dalam Kristus yang dibangkitkan (Lukas 14:13,14; 1 Tesalonika 4:16: 1 Korintus 15:52). Keadaan tubuh orang-orang percaya yang telah dibangkitkan tidak lagi dalam wujud yang dapat binasa, tetapi dengan tubuh yang indah, mulia dan tubuh seperti dimiliki oleh Tuhan Yesus. 

Peristiwa kebangkitan ini disebut “kebangkitan pertama”. Alkitab mengindikasikan bebeberapa urut-urutan kebangkitan-kebangkitan dalam Alkitab sebagai berikut : (1) Kebangkitan Kristus (Roma 6:9; Wahyu 1:18; Kolose 1:18); (2) Kebangkitan orang percaya dalam Kristus pada saat kedatangan Kristus bagi gerejaNya (1 Tesalonika 4:16); (3) Kebangkitan orang orang kudus Perjanjian Lama (Daniel 12:2) dan orang-orang percaya yang mati pasca tribulasi (Wahyu 20:4); Urutan kebangkitan nomor 2 dan 3 di sebut kebangkitan pertama (Wahyu 20:6) untuk memperoleh kehidupan (Yohanes 5:29), atau kebangkitan orang-orang benar (Lukas 14:14). Sedangkan (4) kebangkitan orang-orang fasik/tidak percaya/menolak Kristus terjadi pada akhir kerajaan Milenium. Mereka dibangkitkan untuk menerima hukuman kekal. Ini disebut kebangkitan kedua (Wahyu 20:11-14).

3. Pengangkatan Gereja (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-55). 

Sementara Kristus berada diawan-awan atau di angkasa maka kita di angkat menyongsong Dia disana (1 Tesalonika 4:17). Peristiwa ini disebut dengan istilah “the rapture (pengangkatan)”. Suatu reuni (pertemuan) akan terjadi di angkasa dimana kita akan bertemu dengan Kristus dan dengan orang-orang yang kita kasihi. Kata pengangkatan berasal dari kata Latin “rapturo” dan merupakan terjemahan kata Yunani “harpazo” yang berarti “mengambil atau diangkat”. Kata ini muncul dalam 1 Tesalonika 4:17. Pada waktu pengangkatan Gereja ini terjadi segala sesuatu di bumi masih berlangsung seperti biasa, dan orang-orang masih bekerja seperti kebiasaan sehari-hari (Matius 24:40,41).

4. Hari Pemahkotaan di Tahta Pengadilan Kristus (2 Korintus 5:10; Wahyu 22:12). 

Tahta Pengadilan Kristus (Judgment seat of Christ) adalah peristiwa besar yang terjadi di surga setelah gereja diangkat. Di tahta pengadilan, semua orang percaya dari zaman gereja (masa hari pentakosta sampai dengan pengangkatan gereja) akan muncul secara individu untuk menerima upah atau kehilangan upah berdasarkan kehidupan, pekerjaan dan pelayanan mereka bagi Tuhan. Tujuan penghakiman di tahta pengadilan Kristus bukanlah untuk menentukan apakah orang-orang percaya akan masuk surga atau neraka atau menimbang hukuman atas dosa. Karena hal ini telah diputuskan ketika orang percaya menaruh iman pada Juruselamat yaitu Kristus (Yohanes 5:24: Roma 8:1). 

Tujuan penghakiman di tahta pengadilan Kristus ada dua yaitu : 

(1) Meninjau atau mengevaluasi kehidupan orang percaya. Evaluasi ini meliputi tingkah laku sejak mereka percaya kepada Kristus (Roma 14:10-12; 2 Korintus 5:10); pelayanan orang percaya bagiNya (1 Korintus 3:13); ucapan-ucapan orang percaya (Matius 12:36); pikiran-pikiran dan motivasi kita (Matius 6:1-2; 1 Korintus 4:5; Ibrani 4:12-13). Di tahta pengadilan Kristus semua perbuatan, pelayanan, ucapan, pikiran dan motivasi kita akan dibalik dari dalam keluar dan akan terlihat dalam keadaan yang sebenarnya. 

(2) Memberi upah kepada orang-orang percaya. Setelah ditinjau dan evaluasi Kristus akan memberikan upah kepada masing-masing sesuai dengan hasil evaluasiNya. Walaupun terdapat banyak area pekerjaan, perbuatan, dan pelayanan yang akan membawa upah, Perjanjian Baru memfokuskan pada lima upah “mahkota” spesifik yang akan diterima orang-orang yang setia. 

Mahkota-mahkota ini merupakan perwakilan dari jenis-jenis perbuatan dan pelayanan yang akan diupahi Tuhan, yaitu : mahkota yang abadi (1 Korintus 9:21-27) adalah upah bagi mereka yang secara konsisten mempraktikan disiplin diri dan penguasaan diri; mahkota kebenaran (2 Timotius 4:8) adalah upah bagi mereka yang menanti-nantikan kedatangan Tuhan dan hidup benar karena fakta ini; mahkota kehidupan (Yakobus 1:12; Wahyu 2:10) adalah upah bagi mereka yang setia dan tekun menanggung pencobaan-pencobaan dan ujian-ujian kehidupan; mahkota kemegahan ( 1 Tesalonika 2:19) adalah upah bagi mereka yang memenangkan orang-orang bagi Kristus; mahkota kemuliaan (1 Petrus 5:1-4) adalah upah bagi gembala, penatua, pemimpin gereja yang dengan penuh kasih dan rahmat menggembalakan dan menjaga umat Tuhan, Setelah menerima upah-upah ini orang-orang percaya akan tersungkur dihadapan tahta Anak Domba dan menyembah Tuhan karena Ia yang layak menerima pujian dan hormat (Wahyu 4:10-11).

5. Pesta Perjamuan Anak Domba di Surga (Wahyu 19:7-9). 

Sesudah penghakiman dan pemberian pahala pada hari pemahkotaan di tahta pengadilan Kristus kepada orang-orang percaya maka dilaksanakanlah pesta perkawinan Anak Domba Allah (Wahyu 19:7-9). Perjamuan kawin yang dipersiapkan oleh Allah Bapa adalah suatu puncak pesta yang paling meriah dan sukacita bagi AnakNya yang telah menyelesaikan pekerjaan penebusan dengan sempurna. Pada saat itu jemaat dihadapkan kepada Allah Bapa oleh Yesus Kristus dalam segala kemuliaan surgawi. 

Pengantin Kristus tersebut tentu saja telah memenuhi kriteria dengan melewati beberapa persiapan sebagai persyaratan, yaitu : (1) Dibenarkan. Pengantin itu telah menerima Kristus dan diberi jubah kebenaran (2 Korintus 5:21; Filipi 3:9); (2) Dikuduskan. Pengantin itu telah bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus dan menjadi serupa denganNya (2 Korintus 3:18; Efesus 5:25-27; 2 Petrus 3:18); (3) Dimuliakan. Pengantin itu telah diubah dalam tubuh kemuliaan yaitu pada saat kebangkitan dan pengubahan di hari pengangkatan gereja (1 Yohanes 3:2).

6. Masa Kesusahan Besar di Bumi (Daniel 9:27; Matius 24:21; Wahyu 11:2-6). 

Sementara di surga ada sukacita dan kemeriahan pesta, maka dibumi terjadi masa kesusahan besar (the great tribulation) selama 7 tahun, dimana Antikristus memerintah dan kejahatan semakin meningkat, akibatnya murka Allah dicurahkan ke bumi seperti yang ditulis didalam kitab wahyu pasal 6-19. Bahwa diantara tahap kedatangan Kristus bagi gerejaNya dan tahap kedatanganNya sebagai Raja di bumi, maka di bumi ini pemerintahan pada masa tribulasi dilaksanakan oleh Antikristus sehingga akibatnya terjadi penghukuman murka Allah atas mereka yang tidak ikut dalam pengangkatan. 

Masa kesusahan ini dideskripsikan oleh Alkitab dengan sebutan-sebutan antara lain : masa kesusahan Yakub (Yeremia 30:7); hari bencana bangsa Israel (Obaja 12-14); bencana besar (Yesaya 28:15,18); hari pembalasan (Yesaya 34:8; 35:4); masa kesusahan (Daniel 12:1; Zefanya 1:15); hari murka, kesusahan, kesulitan, kemusnahan, kegelapan, kesuraman, kegelapan, peniupan sangkakala (Zefanya 1:15); hari Tuhan (1 Tesalonika 5:2); murka Allah (wahyu 14:10,19; 15:1,7; 16:1); hari murka Anak Domba (Wahyu 8:16-17); murka yang akan datang (1 Tesalonika 1:10); murka (1 Tesalonika 5:9; Wahyu 11:18); masa kesusahan besar (Matius 24:21; Wahyu 2:22; 7:14); masa kesusahan (Matius 24:29); hari Penghakiman (Wahyu 14:7).

7. Kedatangan Kristus di Bumi Sebagai Raja (Matius 24:27-30; 26:64; Kisah Para Rasul 1:9-11; Zakharia 14:4). 

Dua peristiwa puncak diakhir masa tribulasi adalah kedatangan Kristus kembali sebagi Raja dan peperangan harmagedon. Kristus akan datang kembali sebagai Raja di atas segala raja dan Tuhan atas segala Tuhan (Wahyu 15:3). 

Frase kedatangan kedua kali Kristus (second coming of Christ) adalah frase yang tidak terdapat dalam Alkitab. Biasanya ungkapan yang digunakan adalah kedatanganNya atau waktu kedatanganNya. Tetapi dalam ajaran Kristen ungkapan kedatangan kedua kali digunakan dengan maksud membedakan dari kedatanganNya yang pertama. Tidak ada yang dinyatakan lebih jelas dalam ramalan Alkitab daripada fakta bahwa Yesus Kristus akan datang kembali. 

Kedatangan Kristus kembali ke bumi ini, yaitu kedatanganNya yang terlihat secara harafiah, fisik, mulia, dan dilihat semua orang, secara eksplisit dirujuk sekitar 1.845 kali dalam Alkitab. Hal ini disebutkan dalam 23 dari 27 Kitab Perjanjian Baru. Kedatangan Kristus kembali disinggung sekitar 318 kali dalam 216 pasal di Perjanjian Baru. 

Beberapa kata Yunani dalam Perjanjian Baru menyatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali yaitu : Paraousia yang berarti kehadiran atau kedatangan dengan didahului sesuatu (Filipi 1:26); Epiphaneia yang berarti penampakan di depan umum (2 Timotius 4:1); Apocalypsis yang berarti penyataan (2 Tesalonika 1:7). Kedatangan Kristus kedua kali merupakan puncak dari sejarah manusia. Bukit Zaitun adalah tempat ke datangan Kristus ke bumi sebagaimana dari sana Ia terangkat ke surga (Kisah Para Rasul 1:9-11; Zakharia 14:4). 

Tujuan dari kedatangan Kristus kedua kali ini adalah : (1) Untuk mengalahkan antikristus (Wahyu 19:19-21); (2) Untuk mengumpulkan dan memulihkan kembali bangsa Israel (Yesaya 43:5-6; Yeremia 30:10; 33:6-9; Yehezkiel 36:24-38; 37:1-28; Matius 24:30-31); (3) untuk menghakimi semua bangsa dan orang Israel (Matius 25:31-46; Yehezkiel 20:33-38); (4) untuk membangkitkan orang-orang kudus yang mati pada periode Perjanjian Lama dan orang-orang yang mati sebagai martir pada masa tribulasi (Wahyu 19:11-21; 20:4-6; Daniel 12:1-4); (5) untuk mengikat Iblis dan setan selama seribu tahun (Wahyu 20:1-3); (6) Menetapkan diriNya sebagai Raja dan mengokohkan kerajaanNya selama seribu tahun (Wahyu 19:6; Daniel 2:44; Matius 19:28; Lukas 1:32-33).

8. Klimaks Konflik dan Peperangan Armagedon di Bumi (Wahyu 16:12-16; 19:19-21). 

Setelah pesta perkawinan Anak Domba di surga dan ketika masa tribulasi akan berakhir maka Antikristus akan mengumpulkan raja-raja diseluruh dunia untuk berperang ditempat yang bernama “Harmagedon” di Falestina. Mereka datang dari sebelah Timur dan Utara dengan maksud untuk menguasai Yerusalem dan membinasakan bangsa Israel (Wahyu 16:12-16). 

Ditengah-tengah pertempuran tersebut, Kristus akan datang bersama orang-orang kudusnya untuk mengalahkan Antikristus dan pengikut-pengikutnya (Wahyu 19:11-21). Antikristus, yaitu binatang dan nabi palsu itu dihukum dan dilemparkan ke dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang (Wahyu 19:17-21). Kemudian Iblis akan diikat selama seribu tahun dan dilemparkan ke dalam jurang maut (Wahyu 20:1-3). Dan Kristus mendirikan kerajaanNya selama seribu tahun dibumi ini.

9. Kerajaan Damai Seribu Tahun (milenium) Pemerintahan Kristus di Bumi (Wahyu 20:1-6;). 

Kerajaan seribu tahun disebut juga “kerajaan millenium (Millenium Kingdom)”. Kata “Millenium” berasal dari bahasa Latin “mille” dan “annus” yang berarti “seribu tahun”, yang diterjemahkan dari kata Yunani “Chilia”. Di dalam wahyu pasal 20 kerajaan seribu tahun disebut sebanyak enam kali. Kristus sendirilah yang akan menjadi Raja yang memerintah dikerajaan seribu tahun tersebut (Lukas 1:32-34). Yesaya telah meramalkan hal ini sebelumnya (Yesaya 9:5,6). 

Meskipun Kristus sekarang ini adalah Raja, karena Ia adalah Raja segala zaman (1 Timotius 1:16,17), tetapi Ia tidak pernah ditetapkan sebagai raja Gereja, sebab itu kerajaan seribu tahun nanti merupakan realisasi bagi pemerintahan Kristus sebagai Raja segala raja (Wahyu 15:3). Bentuk pemerintahan di dalam kerajaan seribu tahun adalah teokrasi, yaitu bentuk pemerintahan Allah yang berdaulat sama seperti yang digunakan untuk bangsa Israel dalam masa-masa Perjanjian Lama, hanya saja dalam kerajaan tersebut Kristus secara pribadi dan langsung melaksanakan pemerintahan. Kerajaan seribu tahun merupakan pemerintahan yang meliputi seluruh bumi dimana Kristus secara nyata akan memerintah dan bersinggasana di atas tahta Daud di Yerusalem (Mazmur 72:6,7; Yesaya 2:2-4: 11:1-5: Yeremia 23:5; Zakharia 14:9). 

Karena kerajaan ini melingkupi seluruh bumi maka akan ada raja-raja yang di angkat atas bangsa-bangsa oleh Kristus. Karena “Gereja” dan “Israel” merupakan dua entitas dan program Allah yang berbeda, maka tujuan umum kerajaan seribu tahun terutama berhubungan dengan keduanya. 

Berkaitan dengan bangsa Israel dan untuk merealisasikan perjanjian kekal dengan Daud (2 Samuel 7:11-16), yang dimeteraikan dengan sumpah (Mazmur 89:4,5, 21-38), maka harus didirikan kembali suatu kerajaan di atas bumi. Kemudian Israel akan bertobat dan mereka akan dibaharui (Yesaya 66:8; Yeremia 31:31-37; Zakharia 12:10-13; Roma 11:25,26). Sedangkan tujuan yang berkaitan dengan Gereja dimana Kristus telah berjanji bahwa Gereja atau orang-orang percaya akan memerintah bersama-sama dengan Dia (Matius 19:28; 1 Korintus 6:2; 2 Timotius 2:12; Wahyu 2:27; 5:9,10). 

Masa Kerajaan seribu tahun ini disebut oleh Kristus sebagai “zaman baru” (Matius 24:8). Kata “zaman baru (new age)” ini jangan dikacaukan dengan istilah “Gerakan Zaman Baru (New Age Movement)” yang dipakai oleh Iblis untuk merusak konsep zaman baru (kerajaan seribu tahun) menurut Alkitab. Kerajaan Seribu Tahun menurut Alkitab mempunyai ciri-ciri seperti : Keadilan dan kebenaran memenuhi seluruh bumi (Mazmur 11:4,5; Yesaya 2:4; Yeremia 23:5,6), sebagai akibat dari keadilan dan kebenaran maka kerajaan seribu tahun merupakan suatu masa kedamaian (Yesaya 2:4; Zakharia 8:4,5), kemakmuran ekonomi menghiasi kerajaan ini (Yesaya 35:1-7) dan pengenalan akan Tuhan meliputi seluruh bumi (Yesaya 2:23).

10. Pemberontakan dan kekalahan terakhir Iblis (Wahyu 20:7-11). 

Kerajaan seribu tahun bukanlah keadaan yang terakhir, karena pada akhir kerajaan seribu tahun itu ada beberapa peristiwa yang akan terjadi sebelum lenyapnya langit dan bumi ini. Alkitab mengajarkan bahwa pada akhir kerajaan seribu tahun Iblis akan dilepaskan untuk sementara waktu (Wahyu 20:3,7-10), dan kesempatan itu akan digunakan oleh Iblis untuk mengumpulkan bangsa-bangsa sebagai pasukan yang jumlahnya seperti pasir di laut untuk berperang melawan Kristus dan orang-orang kudusNya di tempat yang bernama Gog dan Magog. 

Namun peperangan itu akan berlangsung secara singkat sekali kerena secara supranatural api turun dari langit dan menghanguskan semua pasukan itu (Yehezkiel 38,39). Setelah itu Iblis akan dihakimi dan dicampakkan ke dalam lautan api dan belerang untuk selama-lamanya (Wahyu 20:10). Pada saat itu juga malaikat-malaikat yang ikut memberontak bersama-sama Iblis juga akan dihakimi (2 Petrus 2:4; Yudas 1:6). Api dan hukuman kekal itu memang telah disediakan untuk Iblis dan pengikut-pengikutnya (Matius 25:41).

11. Penghakiman Terakhir di Tahta Putih (Wahyu 20:11-15). 

Bersamaan dengan munculnya Tahta Putih yang besar, lenyaplah langit dan bumi ini, lalu terjadilah “kebangkitan kedua”, yaitu kebangkitan yang terjadi atas orang-orang yang tidak diselamatkan dari seluruh periode sejarah umat manusia. Mereka bangkit dan menghadap Pengadilan Tahta Putih (Wahyu 20:11-15). 

Penghakiman ini merupakan penghakiman untuk memberikan hukuman kekal sesuai dengan perbuatan yang tertulis di dalam kitab-kitab itu, diantara banyak kitab itu ada satu kitab yaitu “Kitab kehidupan” yang bilamana nama seseorang tidak ditemukan di dalamnya akan mendapat hukuman kekal. Setelah semua orang yang namanya tidak ditemukan dalam kitab kehidupan itu dilemparkan ke dalam lautan api untuk selama-lamanya, maka maut dan hades (kerajaan maut) juga akan dicampakkan ketempat hukuman kekal itu, sehingga tidak akan ada lagi kematian.

12. Kremasi Langit dan Bumi Lama (Wahyu 20:11; Matius 24:35; 2 Petrus 3:10-12). 

Alkitab meramalkan bahwa langit dan bumi dimana kita tinggal saat ini akan musnahkan (Mazmur 102:25-26; Yesaya 34:4; 51:6; Matius 24:35; 2 Petrus 3:10-12; 1 Yohnes 2:17). Menurut Wahyu 20:11, peristiwa kremasi (kiamat) dunia ini terjadi setelah penghakiman terakhir oleh Allah di Tahta Putih. Pada waktu itulah Kristus akan menyerahkan kerajaan kepada Allah Bapa (1 Korintus 15:24-26). Lalu dimulailah keadaan kekal dimana ada langit baru, bumi baru dan Yerusalem baru (Wahyu 21; 22:1-5).

13. Penciptaan Langit dan Bumi Baru, dan Yerusalem Baru (Wahyu 21:1-8; Yesaya 65:17; 2 Petrus 3:13). 

Alkitab menunjukkan adanya langit dan bumi yang baru. Ini akan menjadi tempat tinggal yang kekal bagi orang tebusan. Dari sini semua aktivitas kekekalan di jalankan. Yerusalem Baru akan menjadi ibu kota baru dari alam semesta dan di mana orang-orang tebusan berkumpul bersama untuk menyembah dan melayani (Wahyu 21 dan 22; Yesaya 65:17; 2 Petrus 3:13). 

Alkitab memberikan beberapa deskripsi dari langit, bumi dan Yerusalem baru ini yang olehnya kita mendapat gambaran terbaik untuk tempat tinggal kita di masa yang akan datang di surga, sebagai berikut : akan ada langit baru, bumi baru dan Yerusalem baru (Kejadian 1:1; Wahyu 21:1,2); Di tempat tersebut tidak ada laut. 

Dimana kita mengetahui bahwa laut memisahkan daratan (Wahyu 21;1) Kota ini akan menjadi Tabernakel Allah (Wahyu 21:3) ; Tidak akan ada air mata, tangisan, kesusahan dam kesakitan (Wahyu 21:4); Tidak akan ada kematian (Wahyu 21:4); Tidak ada orang yang tidak benar di sana (Wahyu 21:27; 22:15); Penuh dengan hadirat dan kemuliaan Allah (Wahyu 21:10-21); Penyembahan akan berpusat pada Allah dan Anak Domba Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus (Wahyu 21:22); Sungai kehidupan akan mengalir dari Tahta Allah (Wahyu 22:1,7); Semua orang tebusan akan melihat Dia muka dengan muka (Kejadian3:22-24; Wahyu 22:42 Korintus 3:10-18); Semua orang tebusan akan menyembah dan melayani Allah dan Anak Domba (Wahyu 1:6; 5:9,10; 22:5) Segala sesuatu akan transparan dan terlihat dengan jelas (Wahyu 21:21); Pohon kehidupan akan direstorasikan kepada manusia (Wahyu 22:2,14: Kejadian 2:17).

14. Masa Kekekalan (Wahyu 21:9-27; 22:1-5). 

Setelah semua peristiwa itu maka dimulainya keadaan kekekalan. Ada dua macam kekekalan yaitu surga atau neraka. Demikian pula ada dua pribadi yang disembah oleh manusia yaitu Yesus Kristus atau Iblis. Tidak ada alternatif atau tempat yang netral. Setiap orang harus memilih salah satu, Kristus atau iblis, surga atau neraka. Jikalau seseorang memilih Kristus maka pasti ia akan masuk surga, Karena Yesus berkata : “Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup, tidak seorangpun sampai kepada Bapa jikalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6-7). 

Jika seseorang memilih Iblis maka pasti ia akan masuk neraka. Setiap orang yang menolak Tuhan Yesus Kristus, bukanlah orang pilihan Allah, dan berarti mereka memilih Iblis, entah disadarinya atau tidak. Tidak diragukan bahwa Allah memiliki rencana yang besar dalam kekekalan untuk orang-orang tebusanNya di sepanjang Zaman. Paulus mengungkapkan sebagai berikut “supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karuniaNya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikanNya terhadap kita dalam Kristus Yesus” (Efesus 2:7).14 PERISTIWA PENTING DI MASA DEPAN YANG DIRAMALKAN ALKITAB
Next Post Previous Post