PENGAJARAN KRISTEN (3): DOSA, KESENGSARAAN DAN HUKUM TAURAT

PENGAJARAN KRISTEN (3): KESENGSARAAN DAN HUKUM TAURAT
gadget, bisnis, keuangan
Pertanyaan Dari mana Saudara mengetahui dosa dan sengsara Saudara?
Jawaban Dari hukum Taurat Allah (a).

(a) Roma 3:20, Roma 7:7-25.

APA ITU DOSA DAN SENGSARA MANUSIA

Dosa adalah segala bentuk perlawanan atau pemberontakan kepada Allah, baik dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang disadari atau tidak disadari, yang disengaja atau tidak disengaja.

Sengsara adalah Penghukuman yang diberikan oleh Allah kepada manusia atas dosanya.

Ada 2 jenis kesengsaraan yaitu kesengsaraan rohani dan kesengsaraan jasmani. 

a.Kesengsaraan rohani meliputi kekerasan hati sehingga manusia membenci Allah, kegelapan pikiran sehingga manusia menjadi bebal dan tidak dapat mengenal Allah, dan perhambaan pada kejahatan sehingga manusia cenderung melakukan yang jahat.

b.Kesengsaraan jasmani meliputi sakit penyakit hingga kematian.

APA ITU HUKUM TAURAT

Hukum Taurat adalah semua tuntutan Allah yang telah ditetapkan dalam firmanNya yang terangkum dalam Sepuluh perintah Allah (Keluaran 20:1-17, dan Matius 22:37-40). Dalam Perjanjian Lama ada 3 jenis hukum yaitu:

a. Hukum sipil yaitu hukum yang Tuhan berikan kepada umat Israel untuk mengatur kehidupan bermasyarakat karena pemerintahan Israel dalam PL adalah pemerintahan Teokrasi dimana Allah yang menjadi menjadi pemimpin mereka. Hukum-hukum ini tidak bisa kita terapkan secara langsung pada masa kini karena gereja dan pemerintahan sipil terpisah.

b.Hukum serimonial/keagamaan yaitu hukum yang mengatur tentang tentang hal-hal ibadah. Hukum ini tidak dipakai lagi karena tujuan Allah memberikan hukum ini kepada bangsa Israel adalah untuk mengarahkan mereka kepada Mesias atau Kristus. Dan Mesias atau Kristus sudah datang dan menggenapi semua hukum ini. hukum-hukum ini juga tidak bisa kita terapkan secara langsung di dalam gereja namun perlu kita mempelajarinya untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang siapa Kristus dan apa yang telah dilakukanNya bagi kita.

c. Hukum Moral/Perjanjian yaitu hukum yang mengatur tentang kehidupan moral umat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Perjanjian. Hukum perjanjian ini terangkum dalam 10 peritah Allah (Keluaran 20:1-17) dan ini tetap berlaku sampai selama-lamanya.

Jadi jawaban dari Katekismus Heidelberg pertayaan ketiga yaitu dari hukum taurat Allah yang dimaksudkan adalah jenis ketiga dari hukum dalam PL yaitu hukum MORAL/ perjanjian.

TUJUAN ALLAH MEMBERIKAN HUKUM TURAT

Tujuan Allah memberikan hukum taurat bukan untuk membebani manusia dengan segala tuntutanNya tetapi untuk memberikan kebahagiaan atau penghiburan kepada manusia. Mengapa? Karena manusia sudah berdosa dan sudah mati secara rohani sehingga tidak mungkin bisa mengenal Tuhan dan mengenal dirinya yang berdosa.Melalui hukum taurat kita melihat apa yang menjadi kehendak Tuhan dan melihat seperti apa dan siapa kita sebenranya di hadapan Tuhan.

Ketika kita bercermin diri pada hukum taurat baru kita bisa mengetahui bahwa keadaan diri kita bukanlah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Karena itu Roma 3:20 tegas menyatakan bahwa oleh hukum taurat manusia dapat mengenal atau mengetahui bahwa dia berdosa, dan setelah mengetahui bahwa dia berdosa maka manusia akan mengetahui mengapa dia sengsara atau menderita, dan setelah dia mengetahui bahwa dia sengsara dan menderita maka dia membutuhkan penghiburan dari Tuhan yaitu pengampunan dosa dan penebusan dari Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus.

Jadi, tujuan Allah memberikan hukum taurat bukan untuk menambah beban dan kesengsaraan manusia tetapi untuk memberikan pengetahuan kepada manusia untuk mengenal Allah dan mengenal diri dan akan kembali kepada Allah agar memperoleh kembali kebahagiaan.

Catatan: Luther menemukan ada 2 fungsi dari Hukum Taurat.

Pertama Hukum Taurat membuat kita sadar kita tidak sanggup. Lalu kalau kita sudah sadar tidak sanggup, baru kita sadar kita perlu Kristus untuk menjadi Juru Selamat kita.

Kedua, yaitu Taurat juga membuat manusia takut berbuat dosa. Kalau dia sudah baca Taurat “yang mencuri harus dihukum” dia takut mencuri. Waktu Taurat mengatakan “yang berzinah dihukum” dia takut berzinah (ini sebagai fungsi penghakiman, maksudnya adalah ketika orang itu dihakimi oleh Tuhan, Tuhan akan paparkan TauratNya lalu Dia akan bandingkan dengan hidup orang itu. Ini lah cara Tuhan menghakimi. Jadi orang yang mencuri nanti Tuhan akan taruh hukum “jangan mencuri” lalu paparkan dengan hidup orang itu, orang itu sudah salah maka akan dihukum )

Calvin mengatakan fungsi Taurat adalah untuk orang yang sudah dibebaskan/ditebus bukan untuk yang belum. Jadi fungsi taurat adalah pembimbing. Selanjutnya Calvin mengatakan dulu ketika orang belum sungguh-sungguh mengerti Kristus, dia tidak mungkin dididik oleh Taurat. Setelah dia hidup dalam Kristus, baru dia bisa dididik oleh Taurat

Tetapi apakah dengan mengetahui atau menghafal seluruh hukum taurat maka kita sudah mengetahui dosa dan sengsara kita? Tidak. Mengapa? Karena kita sudah mati rohani sehingga harus dilahirkan kembali oleh Allah melalui pembaharuan oleh Roh Kudus agar kita dapat mengetahui dosa dan sengsara kita dan dengan tulus iklhas mengakui segala dosa kita kepadaTuhan. Roh Kuduslah yang akan menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8).
Next Post Previous Post