3 ALASAN KITA TETAP MENERIMA KESUKAAN BESAR DI TENGAH PERSOALAN (LUKAS 2:10)

3 ALASAN KITA TETAP MENERIMA KESUKAAN BESAR DI TENGAH PERSOALAN (LUKAS 2:10)
Pendahuluan

Natal tidak bisa dipisahkan dari kesukaan yang besar. Ketika gembala-gembala sedang mengalami ketakutan, malaikat mendatangi mereka dan berkata:”Jangan takut, sebab hari ini aku memberitahukan kepadamu kesukaan besar bagi seluruh bumi. Sebab hari ini telah lahir bagimu Juruselamat di kota Daud.”(Lukas 2:10).

Pelajarilah cerita tentang orang majus, maka kita kita baca disana, mereka bingung kemana mereka harus berjalan. Mereka mendatangi istana Herodes, dan mereka bertanya: ” Dimanakah raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangnya di timur. Lalu dipanggilnya ahli-ahli Taurat. imam-imam kepala, dan mereka membuka kitab Mikha 5:1”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”

Lalu Alkitab berkata kemudian orang majus berjalan sesuai dengan petunjuk Tuhan itu dan Alkitab berkata:” Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.”

Berarti kesimpulannya : Natal tidak bisa dipisahkan dari kesukaan yang besar. Kedatangan-Nya membawa kesukaan yang besar.” Mengapa? Karena dengan Yesus tinggalkan sorga buat kita, maka kita menerima pengharapan yang pasti, bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi orang yang percaya kepada Allah.

Tetapi seringkali yang menjadi persoalan adalah: natal demi natal berlalu. Perayaan demi perayaan berlalu, tetapi yang ada tetap dalam hidup kita persoalan demi persoalan tetap ada. Mungkin ada yang berpikiran, bagaimana saya dapat bersukacita, sementara kontrakan rumah belum terbayarkan. Bagaimana saya dapat bersukacita kalau kondisi ekonomi seperti ini. Bagaimana saya dapat bersukacita kalau bisnis saya sedang lesu seperti ini? Bagaimana saya dapat bersukacita kalau sakit tidak kunjung sembuh?

Kesukaan yang besar bukan karena kita tidak pernah mengalami masalah. Bukan karena kita tidak memiliki persoalan. Tetapi kesukaan yang besar yang Allah janjikan adalah: Ditengah masalah dan persoalan, kemenangan tetap Tuhan sediakan. Barangkali ada yang berpikir hal ini adalah sesuatu yang kontradiksi dan bertentangan.

Bagaimana dapat kita merasakan kesukaan yang besar ditengah-tengah masalah yang menindih kehidupan kita? Bagaimana orang bisa merasakan kesukaan di tengah masalah dan persoalan?

Seringkali kita sudah terindoktrinasi dengan dunia ini, bahwa saya akan mengalami kesukaan kalau saya tidak punya masalah. Saya akan merasakan kesukaan yang besar kalau saya memiliki segalanya. Ajaran Kekristenan jutru sebaliknya, bahwa di tengah masalah dan persoalan kita tahu ada Tuhan yang menjamin dan memberikan kemenangan yang besar buat kita.

Bagaiamana mengalami kesukaan di tengah masalah?

Lalu bagaimana kita akan dapat mengalami kesukaan yang besar di tengah masalah yang sedang kita hadapi? Ada 3 (tiga) alasan, mengapa kita tetap dapat menerima kesukaan yang besar walaupun di tengah tantangan, masalah dan persoalan.

Pertama : Karena kuasa-Nya tidak terbatas (Lukas 1:26-28)

Lukas 1:26-28:”Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Banyak hal-hal yang mustahil dan tidak masuk akal terjadi dalam natal. Natal bercerita kepada kita bahwa kuasa Tuhan tidak terbatas. Kuasa Tuhan juga tidak bisa dibatasi. Masuk akal atau tidak masuk akal, itu bukan persoalan Tuhan. Jangan batasi kuasa Allah, karena kuasa-Nya tidak terbatas dalam hidup kita. Jika kuasa Tuhan terbatas, maka tatkala menghadpi persoalan, maka kita wajar menangis, wajar kita putus asa.

Tapi karena kuasa-Nya tidak terbatas, maka tidak ada alasan buat kita untuk lari dari Tuhan. Sebaliknya ditengah segala masalah dan tantangan, kita akan tetap bergantung kepada Tuhan.Jangan batasi kuasa Tuhan. Sejauh kita percaya, sejauh itu Allah kan bertindak dan menolong kita.

Dalam Alkitab, kita membaca tentang orang kusta yang datang pada Yesus. Orang itu datang dan menceritakan kepada Yesus, bahwa Dia percaya kuasa Yesus tidak pernah terbatas. Dia berkata kepada Tuhan Yesus: Tuan, jika Tuan mau, maka Tuan dapat mentahirkan aku.” Dia mau datang sama Yesus dan berkata” Tuan kuasa-Mu tidak terbatas. Apapun yang Kau mau, Engkau bisa lakukan. Dan Alkitab menulis: Saat itu juga Yesus mengulurkan tangan, menjamah orang itu dan berkata;”Aku mau jadilah engkau tahir.”

Alkitab juga mencatat kisah tentang seorang perwira di Kapernaum, yang berkata: bahwa seorang hambanya sedang mengalami sakit dan sangat menderita. Yesus berkata: Aku akan datang kerumahmu. Orang itu berkata: Tuan , aku tidak layak untuk menerima tuan di rumahku. Cukup katakan sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Betapa luar biasa iman dari perwira Kapernaum ini. Yesus berkata: “Besar imanmu.”. Orang yang disebut besar imannya adalah orang-orang yang tidak membatasi kuasa Allah, dan orang-orang yang berkata:” Tuhan aku percaya, bahwa bagi-Mu tidak ada perkara yang mustahil. Kita bisa menerima kesukaan yang besar, bukan karena karena kita tidak mengalami masalah, tapi karena di tengah masalah, Allah tetap mempedulikan kita.

Kedua : Karena rencana-Nya tidak pernah gagal.

Natal bercerita tentang rencana Allah yang sempurna. Ribuan tahun sebelum Yesus lahir, Yesaya sudah bernubuat, bahwa ada seorang putra diberikan untuk kita. Yesaya 9:5,” Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.

”KelahiranNya sudah dinubuatkan Tuhan ribuan tahun sebelumnya. Mikha pun sudah bernubuat bahwa Mesias akan lahir di Betlehem. Semuanya ini membuktikan bahwa rencana Allah adalah rencana yang luar biasa. Allah kita tidak pernah bekerja mendadak.

Allah bekerja dengan rencana-Nya yang luar biasa. Dan rencana Allah tidak pernah gagal. Alkitab berkata, kalau Tuhan sudah membuka pintu, maka tidak ada yang bisa menutupnya. Dan jika Tuhan sudah tutup pintu, tidak ada satu orang pun yang dapat membukanya. Semua ini membuat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa rencana Tuhan tidak pernah gagal.

Mengapa kita kecewa,kuatir, takut? Kalau kita mau jujur, semua itu karena sering rencana kita gagal. Karena cita-cita gagal. Apa yang kita harapkan tidak terjadi. Rencana kita bisa gagal. Tapi kalau rencana kita gagal, itu bukan berarti hidup kita juga gagal. Karena Allah akan membela kita dan menyatakan rencana-Nya yang lebih baik bagi kita.

Orang-orang yang mengandalkan Tuhan, kadang-kadang seolah-olah terlihat mengalami kegagalan. Yusuf misalnya. Suatu kali Yusuf bermimpi, dan dalam mimpinya itu dia melihat semua saudara-saudaranya akan sujud menyembah dia. Karena hal ini kakak-kakaknya menjadi marah, diambilnya Yusuf. Dibuangnya ke sumur tua. Tetapi salah seorang kakaknya berkata:” sayang kalau dibuang ke sumur tua. Diangkatnya Yusuf dari sumur tua, dan Yusuf di jual untuk menjadi budak di Mesir.

BACA JUGA: BETLEHEM: KOTA KELAHIRAN YESUS SANG JURUSELAMAT (LUKAS 2:1-20)

Bagi banyak orang, peristiwa Yusuf di buang ke sumur tua, di jual menjadi budak di Mesir, itu adalah bukti kalau rencana-rencana nya gagal.Apa yang dicita-citakan Yusuf sepertinya gagal. Tapi rencana Allah dalam hidupnya tidak pernah gagal. Rencana Allah mulai terjadi dalam hidup Yusuf. Dia diangkat terus sampai menjadi orang keduanya Potifar. Kelihatannya mulai ada harapan. Tetapi apa yang terjadi? Istrinya Potifar tiba-tiba memfitnah dia, dan Yusuf di buang ke dalam penjara. Tapi apakah orang bisa mengagalkan rencana Allah? Tidak.

Ditengah kegagalan rencana kita, justru kita dapat melihat rencana Allah dalam hidup kita.

Petrus pernah mengalami kegagalan. Ketika ia sedang menangkap ikan, semalammalaman ia menjala ikan, tetapi tidak satu ekor ikanpun dia dapatkan. Itu artinya semua rencananya gagal. Tetapi kemudian ia menemui Yesus dan kemudian Yesus menolongnya.

Ketiga :
Karena demi kasih-Nya, Ia rela melakukan apa saja bagi kita.

Yesus tinggalkan sorga buat kita. Dia tinggalkan sorga dan datang ke dalam dunia bukan karena kita baik, tapi karena Tuhan tahu bahwa kalau Dia tidak datang ke dunia, kita akan binasa. Dia menyelamatkan kita bukan karena kita baik. Dia selamatkan kita karena Tuhan tahu kita sedang hancur menuju neraka. Demi kasih-Nya dia rela melakukan apa saja.

Penutup

Kedatangan-Nya membawa kesukaan besar. Mengapa? Karena kuasa-Nya tidak terbatas, karena rencana-Nya tidak pernah gagal, karena demi kasih-Nya ia rela melakukan apa saja bagi kita. Biarlah di natal ini kita akan terus bersukacita, walaupun mungkin hari-hari ini kita sedang menghadapi persoalan yang mungkin sukar untuk kita tetap bersukacita. Natal ini mengingatkan kita, bahwa bai orang-orang percaya, tidak ada alasan untuk kita tidak bersukacita. Selamat Natal. Imanuel, Tuhan Menyertai kita. ========== AMIN ==============

3 ALASAN KITA TETAP MENERIMA KESUKAAN BESAR DI TENGAH PERSOALAN (LUKAS 2:10)
Next Post Previous Post