PENGAJARAN KRISTEN (55): PERSEKUTUAN ORANG KUDUS

PENGAJARAN KRISTEN (55): PERSEKUTUAN ORANG KUDUS
gadget, bisnis, keuangan
Pertanyaan. Apa arti persekutuan orang kudus menurut Saudara?
Jawaban. Pertama, bahwa semua orang beriman dan tiap-tiap orang beriman secara perseorangan, sebagai anggota Tuhan Kristus, mendapat bagian dalam Dia dan dalam semua harta-Nya serta semua karunia-Nya (a). Kedua, bahwa tiap-tiap orang percaya harus menyadari kewajibannya untuk dengan sukarela dan gembira mempergunakan segala karunia yang didapatnya demi kebaikan dan keselamatan anggota lain (b).

(a) 1Korintus 12:12, 14. (b) 1Petrus 4:10.

‘Persekutuan orang kudus’.

1) Arti dari kata ‘kudus’ ialah:

a) ‘Berbeda dengan’ atau ‘terpisah dari’.

Contoh:

· Hari Sabat disebut hari yang kudus (Kejadian 2:3). Jadi dulunya semua hari sama saja, tetapi lalu hari ke 7 / hari Sabat itu dijadikan hari yang ‘berbeda dengan yang lain’ atau ‘terpisah dari yang lain’.

· Bangsa Israel disebut bangsa yang kudus (Imamat 20:24,26). Dulunya semua bangsa sama saja, tetapi lalu bangsa Israel dijadikan bangsa yang berbeda dengan yang lain / terpisah dari yang lain.

· Orang Kristen disebut orang kudus (Efesus 1:1 1Petrus 2:9). Dulunya orang kristen sama seperti yang lain, yaitu orang berdosa, tetapi lalu dipisahkan dari yang lain / dijadikan berbeda dengan yang lain.

Kita disebut kudus. Itu tidak berarti kita harus hidup terpisah dari dunia (Yohanes 17:15 1Korintus 5:9-10), tetapi itu berarti bahwa kita harus hidup berbeda dengan dunia (Roma 12:2). Perbedaan hidup dengan dunia ini tidak boleh diartikan seakan-akan kita harus hidup secara exentrik, tetapi harus diartikan bahwa kita harus berbeda dengan dunia dalam hal-hal yang berdosa. Misalnya:

* dunia berdusta, kita harus jujur.

* dunia berselingkuh / berjinah, kita setia pada pasangan hidup.

* dunia bekerja pada hari Sabat, kita memelihara hari Sabat dengan istirahat dan berbakti.

* dunia ngerpek / menyontek dalam ulangan / ujian, kita jujur.

* dunia tidak peduli Tuhan, kita mengasihi dan hidup bagi Tuhan.

* dunia mementingkan hal-hal duniawi, kita mementingkan hal-hal rohani / surgawi.

b) Diperuntukkan bagi Allah.

Contoh:

· Sabat digunakan untuk berbakti kepada Allah.

· Bangsa Israel menjadi milik Allah (Imamat 20:26).

· Orang Kristen adalah milik Allah (1 Petrus 2:9 Yohanes 17:9-10).

Karena kita adalah milik Allah, maka kita harus hidup bagi Allah.

c) Suci.

Orang Kristen disebut kudus / suci bukan karena hidupnya suci, tetapi karena dalam Kristus kita suci (1Yohanes 1:7 Titus 1:15). Tetapi bagaimanapun juga, sebutan ini juga menyebabkan kita harus berusaha hidup suci (Efesus 4:1).

2) Persekutuan.

Orang-orang Kristen adalah anggota-anggota tubuh Kristus (1Korintus 12:27). Karena itu kita tidak boleh mempunyai grup-grup yang saling tidak senang atau bahkan bermusuhan satu sama lain (1Korintus 3:4), tetapi sebaliknya kita harus bersatu, bersekutu dan saling mengasihi (Yohanes 17:20-21 Ibrani 10:24-25 Yohanes 13:34-35)

BACA JUGA: 6 DESKRIPSI KEKUDUSAN MENURUT 1 PETRUS 1:13-25

Rangkuman

Ada tiga arti “persekutuan orang-orang kudus”:

Makna yang pertama, orang-orang yang sudah dikuduskan di dalam Kristus Yesus. 

Di dalam 1Korintus 1:2 Paulus menuliskan: “kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus…” Kata “dikuduskan” yang dipakai di sana berbentuk lampau: “sudah dikuduskan” di dalam Kristus Yesus. Alkitab di bagian yang lain juga memberi kesaksian bahwa kita sudah dikuduskan atau sudah disempurnakan di dalam Kristus. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, Dia membayar lunas semua hutang dosa kita. Dia membayarnya lunas. Hal ini berarti bahwa dosa kita di masa lalu, di masa kini dan pada masa yang akan datang, semua sudah lunas dibayar. Itu sebabnya kita disebut “sudah dikuduskan”. Itu sebabnya kita adalah persekutuan orang-orang kudus.

Makna yang kedua, orang-orang yang terus menerus dikuduskan di dalam Kristus Yesus. 

Poin yang pertama tadi berbicara tentang posisi, bahwa secara posisi pada saat kita percaya kepada Yesus, kita sudah dikuduskan. Poin yang kedua ini berbicara tentang progres, bahwa kita setelah dikuduskan secara posisi di dalam Kristus, maka kita akan terus menerus dikuduskan. Fakta bahwa kita terus menerus dikuduskan merupakan wujud atau bukti bahwa kita telah dikuduskan. 


Rasul Paulus mengatakan di dalam Kolose 3:10 bahwa kita semua yang ada di dalam Kristus kita “telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”. Di dalam 2 Korintus 3:18 Paulus juga berbicara bagaimana kita dari hari ke hari dibawa pada kesempurnaan, pada kemuliaan yang lebih besar. Dengan kata lain, kita terus menerus dikuduskan.

Makna yang ketiga, orang-orang yang kelak akan dikuduskan selama-lamanya dan dikuduskan secara total. 

Inilah yang disebut “final sanctification”, pengudusan yang bersifat final. Jadi ada pengudusan yang bersifat posisi atau orang biasa menyebutnya “initial sanctification”, itu poin yang pertama. Poin yang kedua adalah “progressive sanctification” atau pengudusan yang terus menerus. Tetapi juga kelak kita semua akan mengalami apa yang disebut “final sanctification” atau pengudusan yang final. Di dalam 1Tesalonika 5:23 Paulus berdoa supaya jemaat di Tesalonika disempurnakan seutuhnya, baik tubuh, jiwa dan roh, dalam arti seluruh keberadaan mereka dikuduskan seutuhnya.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post