3 MAKNA PERSEKUTUAN ORANG KUDUS

Pdt. Yakub Tri Handoko.
3 MAKNA PERSEKUTUAN ORANG KUDUS
otomotif, bisnis
Di dalam Pengakuan Iman Rasuli kita mengaku percaya “gereja yang kudus dan Am, persekutuan orang-orang kudus. Kita sudah belajar apa artinya “Am”. Sekarang kita akan belajar tentang “persekutuan orang-orang kudus”. Sekilas ungkapan ini dapat membingungkan kita. Apakah kita benar-benar kumpulan orang-orang kudus? Karena kita tahu bersama bahwa kita adalah orang berdosa, saya dan saudara. Tidak ada satu gereja pun yang sempurna.

Jika saudara menemukan satu gereja yang sempurna maka -pada saat saudara menemukannya- gereja itu menjadi tidak sempurna, karena saudara adalah orang yang tidak sempurna. Tidak ada satu pun di antara kita yang sempurna dan tanpa dosa.

Bahkan para rasul pun mengaku demikian. Rasul Paulus juga mengaku bahwa di antara semua orang yang berdosa, dialah yang paling berdosa (1Timotius 1:15). Tetapi gereja selama berabad-abad mengumandangkan pengakuan bahwa gereja adalah persekutuan orang kudus. Apakah artinya gereja sebagai persekutuan orang-orang kudus? Jelas artinya bukan kumpulan orang-orang yang tanpa dosa. Lalu apa artinya? Ada 3 (tiga) makna “persekutuan orang-orang kudus”:

1. Makna yang pertama, orang-orang yang sudah dikuduskan di dalam Kristus Yesus.


Di dalam 1Korintus 1:2 Paulus menuliskan: “kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus…” Kata “dikuduskan” yang dipakai di sana berbentuk lampau: “sudah dikuduskan” di dalam Kristus Yesus. Alkitab di bagian yang lain juga memberi kesaksian bahwa kita sudah dikuduskan atau sudah disempurnakan di dalam Kristus. 

Melalui kematian-Nya di atas kayu salib, Dia membayar lunas semua hutang dosa kita. Dia membayarnya lunas. Hal ini berarti bahwa dosa kita di masa lalu, di masa kini dan pada masa yang akan datang, semua sudah lunas dibayar. Itu sebabnya kita disebut “sudah dikuduskan”. Itu sebabnya kita adalah persekutuan orang-orang kudus.

2. Makna yang kedua, orang-orang yang terus menerus dikuduskan di dalam Kristus Yesus.

Poin yang pertama tadi berbicara tentang posisi, bahwa secara posisi pada saat kita percaya kepada Yesus, kita sudah dikuduskan. Poin yang kedua ini berbicara tentang progres, bahwa kita setelah dikuduskan secara posisi di dalam Kristus, maka kita akan terus menerus dikuduskan. Fakta bahwa kita terus menerus dikuduskan merupakan wujud atau bukti bahwa kita telah dikuduskan.

Rasul Paulus mengatakan di dalam Kolose 3:10 bahwa kita semua yang ada di dalam Kristus kita “telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”. Di dalam 2Korintus 3:18 Paulus juga berbicara bagaimana kita dari hari ke hari dibawa pada kesempurnaan, pada kemuliaan yang lebih besar. Dengan kata lain, kita terus menerus dikuduskan.

3. Makna yang ketiga, orang-orang yang kelak akan dikuduskan selama-lamanya dan dikuduskan secara total.

Inilah yang disebut “final sanctification”, pengudusan yang bersifat final. Jadi ada pengudusan yang bersifat posisi atau orang biasa menyebutnya “initial sanctification”, itu poin yang pertama. Poin yang kedua adalah “progressive sanctification” atau pengudusan yang terus menerus. Tetapi juga kelak kita semua akan mengalami apa yang disebut “final sanctification” atau pengudusan yang final. Di dalam 1Tesalonika 5:23 Paulus berdoa supaya jemaat di Tesalonika disempurnakan seutuhnya, baik tubuh, jiwa dan roh, dalam arti seluruh keberadaan mereka dikuduskan seutuhnya.

Di dalam Wahyu 21 kita dapat melihat bahwa di langit dan bumi yang baru tidak ada lagi dosa. Bukan karena kita tidak punya kehendak bebas nantinya, tapi karena kehendak kita sudah disucikan dan kita sudah melihat menikmati keindahan Allah Tritunggal. Itulah yang membuat kita selalu memilih yang baik. Bukan karena kita tidak punya pilihan, tapi karena kita berhasil dengan anugerah Tuhan. Kita menunjukkan kehendak kita terus menaati Dia di surga di langit dan bumi yang baru. Tidak akan ada lagi dosa. Tidak akan ada lagi kejahatan. Kita semua akan dikuduskan.

Itulah makna dari persekutuan orang-orang kudus” setiap kali kita mengikrarkan pengakuan ini, maka kita harus ingat, bahwa dulu kita sudah dikuduskan di dalam Kristus. Murni anugerah Tuhan. Kita tidak melakukan apa pun, Kristus yang membayar lunas bagi kita. Tetapi kita juga harus ingat, bahwa kita masih di dalam proses yang terus menerus dikuduskan. Kita harus mengerjakan keselamatan kita bukan karena kita belum mendapatkannya.

Baca Juga: Arti AM Dalam Pengakuan Iman Rasuli

Kita mengerjakan dalam arti “work-out”, bukan “work-for” (band. Filipi 2:12-13). Maka kita juga menunjukkan bahwa dulu kita sudah dikuduskan, sekarang kita mewujudkannya dalam bentuk pengudusan yang terus menerus dan oleh anugerah Tuhan pula, nanti pada akhirnya, kita akan mendapatkan pengudusan seutuhnya. Kiranya kita semua hidup sebagaimana identitas kita “orang-orang kudus di dalam Kristus”. Tuhan memberkati.
Next Post Previous Post