EKSPOSISI KITAB KEJADIAN PASAL 29-33

 Pdt.Budi Asali, M.Div.

EKSPOSISI KITAB KEJADIAN PASAL 29-33

KEJADIAN 29:1-30

I) Pertemuan Yakub dengan keluarga Ribka (Kejadian 29: 1-14).


Mula-mula Yakub bertemu dengan gembala-gembala dari Haran (ay 4), lalu dengan Rahel (ay 9-12), lalu dengan Laban (ay 13-14).

Yakub bisa berkomunikasi dengan mereka, mungkin karena ia mempelajari bahasa mereka dari Ribka.


II) Perjanjian Yakub dengan Laban (ay 14b-19).


1) Mula-mula Yakub bekerja tanpa upah selama 1 bulan (ay 14b-15).

Ini menunjukkan bahwa Yakub adalah orang yang tahu diri / mempunyai rasa sungkan. Ia tidak mau hanya makan dan tidur di rumah Laban, sekalipun Laban adalah saudara ibunya.

Penerapan: Orang kristen harus tahu diri / mempunyai rasa sungkan. Tetapi juga perlu diingat bahwa ada rasa sungkan yang benar dan ada juga rasa sungkan yang salah. Rasa sungkan yang salah, misalnya:

  • sungkan menerima pertolongan orang, padahal saudara memang membutuhkannya dan orang itu dengan rela menolong saudara.

  • sungkan karena harus dijemput oleh teman kalau pergi ke gereja, sehingga akhirnya tidak ke gereja.

Karena itu, sekalipun orang kristen harus tahu diri / mempunyai rasa sungkan, pastikanlah bahwa saudara mempunyai rasa sungkan yang benar, bukan rasa sungkan yang salah.


2) Melihat Yakub bekerja padanya tanpa upah, Laban juga menjadi sungkan sehingga ia menanyai Yakub tentang apa yang patut menjadi upahnya (ay 15).

Dari sini terlihat bahwa mula-mula Laban memang mempunyai maksud yang baik, yaitu ia ingin bersikap fair / adil terhadap Yakub. Tetapi nanti kita lihat bahwa akhirnya ia bersikap sama sekali tidak adil, bahkan ia menipu Yakub habis-habisan.

Ada 2 buah ayat Kitab Suci yang berhubungan dengan peristiwa ini:


a) 1Tim 6:10 yang mengatakan: ‘cinta uang adalah akar segala kejahatan’.

Ketamakan / kecintaan Laban terhadap uang menyebabkan ia akhirnya jatuh ke dalam sikap yang tidak adil, curang, menipu dsb.

Penerapan: coba renungkan sikap saudara sendiri terhadap uang! Apakah saudara sangat ingin mendapatkan / mempertahankan uang? Apakah uang merupakan hal yang terpenting bagi saudara? Ingat bahwa cinta uang itu sendiri sudah merupakan dosa, dan hal itu menyebabkan:

  • saudara tidak bisa mencintai Tuhan (Mat 6:24).

  • saudara akan jatuh ke dalam dosa-dosa yang lain (1Tim 6:9-10).

Karena itu, kalau saudara memang adalah orang yang cinta uang, mintalah ampun kepada Tuhan atas hal itu, dan berdoalah dengan tekun supaya Tuhan menolong saudara mengatasi hal itu.


b) Mat 26:41 yang mengatakan: ‘roh memang penurut tetapi daging lemah’.

Kata-kata itu terbukti kebenarannya dalam peristiwa ini, karena mula-mula Laban memang mempunyai maksud yang baik, tetapi akhirnya ia tidak mempunyai kekuatan untuk melaksanakan maksud baik itu.

Penerapan: sadarilah bahwa ayat itu bukan hanya berlaku bagi Laban, tetapi juga bagi setiap orang, termasuk diri saudara sendiri! Karena itu, setiap kali saudara mempunyai rencana / maksud yang baik, berdoalah kepada Tuhan supaya Tuhan memberikan kemam-puan / kekuatan untuk melaksanakan rencana / maksud baik tersebut!


3) Mendengar kata-kata Laban dalam ay 15 itu, Yakub lalu mengajukan usul (ay 16-18).


a) Laban mempunyai 2 anak perempuan (ay 16) yang digambarkan se-bagai berikut:


  • ‘Lea tidak berseri matanya’ (ay 17).

NIV: Leah had weak eyes (= Lea mempunyai mata yang lemah).

Tetapi footnote NIV menterjemahkan kata weak (= lemah) dengan delicate (= lembut).

RSV / NASB: Leah’s eyes were weak (= mata Lea lemah).

KJV: Leah was tender eyed (= Lea bermata lembut).

NKJV: Leah’s eyes were delicate (= mata Lea lembut).

Dari semua ini terlihat bahwa ada yang menganggap mata Lea jelek, ada yang menganggap mata Lea justru bagus. Saya lebih condong untuk berpendapat bahwa mata Lea jelek, karena ay 17 ini merupakan alasan mengapa Yakub cinta kepada Rahel dan bukan kepada Lea. Jadi lebih cocok kalau ay 17 ini menunjukkan kejelekan Lea dan keindahan Rahel.


  • ‘Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya’ (ay 17).

NIV: lovely in form and beautiful (= indah bentuknya dan cantik).

NASB: beautiful of form and face (= cantik dalam bentuk dan rupa / wajah).

NKJV: beautiful of form and appearance (= cantik dalam rupa dan penampilan).

Dari terjemahan-terjemahan ini terlihat bahwa Rahel mempunyai bentuk badan yang bagus, dan juga wajah yang cantik.


b) Yakub cinta kepada Rahel dan karena itu ia mengusulkan untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel (ay 18).

Penerapan: tidak salah untuk mencari pasangan yang cantik / gan-teng, tetapi kalau dalam mencari pasangan saudara hanya memperhatikan bentuk lahiriah, maka perhatikan Amsal 31:30!


4) Laban menyetujui usul Yakub tsb (ay 19).

Pada saat itu kalau seseorang mau menikahi seorang gadis, maka ia me-mang harus membayar mas kawin (bdk. Kej 34:11-12  1Sam 18:17-27). Tetapi sekalipun persetujuan Laban ini sesuai dengan tradisi saat itu, kalau kita melihat seluruh cerita ini, haruslah disimpulkan bahwa motivasi Laban saat itu adalah ‘menjual anak demi keuntungan’ (bdk. 31:15 - ‘menjual kami’)! Ia sudah melihat cara Yakub bekerja dalam 1 bulan itu, dan ia membayangkan keuntungan yang akan ia terima kalau Yakub bekerja 7 tahun padanya!

Di sini kita melihat jahatnya ketamakan / cinta uang itu, sampai-sampai ia rela menjual anaknya demi keuntungan!


III) Sikap terhadap perjanjian (ay 20-30).


1) Yakub menghormati dan mentaati perjanjian, dan ia bekerja 7 tahun pada Laban untuk mendapatkan Rahel (ay 20).


a) Yakub bekerja dengan giat selama 7 tahun itu.

Tadinya, selama 1 bulan, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban pasti tidak akan menyetujui usulnya untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel.

Sekarang, selama 7 tahun, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban tentu tidak akan begitu menginginkan Yakub sebagai peker-janya, sehingga menukar Rahel dengan Lea.

Penerapan: bagaimana cara saudara bekerja? Giat atau malas? Apakah saudara memuaskan atau menjengkelkan boss saudara? Apakah saudara memuliakan atau memalukan nama Tuhan melalui cara saudara bekerja? Bacalah dan renungkanlah Kol 3:23!


b) Ay 20 ini menunjukkan hebatnya kekuatan cinta, karena Yakub bukan hanya rela bekerja selama 7 tahun demi Rahel, tetapi 7 tahun itu terasa hanya beberapa hari bagi Yakub, karena cintanya kepada Rahel!

Penerapan: kalau saudara bekerja bagi Tuhan / melayani Tuhan, apakah saudara melakukannya dengan jiwa / sikap seperti Yakub bekerja untuk mendapatkan Rahel? Jiwa / sikap saudara dalam mela-yani Tuhan menunjukkan berapa besar cinta saudara kepada Tuhan!


2) Laban mengingkari perjanjian (ay 21-26).


a) Setelah bekerja selama 7 tahun, maka Yakub menagih janji kepada Laban (ay 21).

Bahwa Laban harus ditagih, sudah menunjukkan sesuatu yang tidak baik dalam diri Laban. Seharusnya tanpa ditagih, ia harus memberi-kan Rahel. Tetapi rupa-rupanya ia pura-pura tidak tahu kalau Yakub sudah menyelesaikan kerjanya selama 7 tahun itu, sehingga Yakub harus menagih janji kepadanya.

Penerapan: apakah saudara sering pura-pura lupa pada janji sehingga orang perlu menagih saudara? Ingatlah bahwa biasanya orang tidak senang menagih kewajiban saudara itu, dan karena itu, lakukanlah kewajiban saudara sehingga orang itu tidak perlu menagih saudara. Ini jelas memberikan kesaksian hidup yang lebih baik!


b) Setelah ditagih oleh Yakub, maka Laban lalu mengadakan pesta per-nikahan dengan mengundang semua orang (ay 22).

Bagaimana orang yang cinta uang ini mau mengundang semua orang, yang tentunya menghabiskan biaya yang lebih banyak? Calvin meng-anggap bahwa Laban mengundang semua orang sebagai suatu taktik, karena dengan adanya begitu banyak orang sebagai saksi dalam per-nikahan itu, maka Yakub tidak akan berani membatalkan pernikah-annya, sekalipun Laban menukar Rahel dengan Lea!


c) Dalam pernikahan itu, ternyata Laban memberikan Lea, bukan Rahel, kepada Yakub (ay 23).


  • Pada jaman itu, pesta pernikahan berlangsung selama 7 hari (bdk. ay 27-28  bdk. Hakim-hakim 14:10-18). Rupanya dalam masa 7 hari itupun pengantinnya sudah boleh melakukan hubungan sex sehingga Yakub bisa tidur dengan istrinya (ay 23b). Mungkin peng-gunaan cadar oleh mempelai perempuan, dan suasana gelap dalam kamar, menyebabkan Yakub tidak menyadari bahwa pe-ngantin perempuan bukannya Rahel, tetapi Lea. Ia baru menyadari hal itu pada keesokan harinya (ay 25).


  • Bahwa Lea mau disuruh oleh Laban untuk menggantikan Rahel, jelas menunjukkan bahwa:

  • ia jatuh cinta kepada Yakub.

  • ia juga berdosa. Ia seharusnya menolak perintah ayahnya untuk menipu Yakub. Dosanya menyebabkan ia menderita karena nanti Yakub mengasihi Rahel lebih dari dirinya (ay 30-31).

Penerapan: kalau saudara jatuh cinta kepada seseorang yang tidak mencintai saudara, janganlah mengatur taktik / siasat sehingga akhirnya orang itu menikahi saudara. Dalam pernikahan nanti, saudaralah yang akan tidak berbahagia karena orang itu tidak mengasihi saudara!


  • Mengapa Tuhan membiarkan Yakub tertipu?


  • Supaya Yakub merasakan betapa tidak enaknya ditipu orang.

Dalam Kej 27 ia menipu Ishak, ayahnya sendiri. Sekarang ia ditipu oleh Laban dengan cara yang hampir sama dengan cara yang ia gunakan untuk menipu Ishak (ia menipu Ishak dengan menyamar sebagai Esau; Lea menipunya dengan menyamar sebagai Rahel).

Kekristenan memang tidak mempercayai hukum karma. Jadi, orang yang menipu, tidak mesti akan tertipu. Tetapi bagaimana-pun juga, sekalipun tidak selalu, tetapi Tuhan memang sering membuat orang yang melakukan suatu kejahatan merasakan kejahatan yang sama (bdk. 2Sam 12:10-12  16:20-22).

Ini suatu pelajaran bagi kita untuk tidak melakukan kejahatan atau hal-hal yang tidak menyenangkan kepada orang lain.


  • Supaya Rencana Allah terlaksana.

Andaikata Yakub hanya menikah dengan Rahel, maka tidak akan ada 12 suku Israel, dan juga tidak akan ada Mesias yang mereka turunkan. Ingat bahwa Mesias dilahirkan dari keturun-an Yehuda (49:8-10  Mat 1:2-3  Luk 3:33), yang justru adalah anak dari Lea (ay 35).

Jadi, sekalipun Yakub merasa rugi karena penipuan terhadap dirinya itu, tetapi hal ini akhirnya menghasilkan sesuatu yang membawa kebaikan bagi seluruh dunia, termasuk bagi Yakub sendiri (bdk. Ro 8:28).

Penerapan: apapun penderitaan / hal yang menyakitkan yang saudara alami, bahkan kalau saudara mengalami penipuan seperti Yakub, percayalah bahwa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi untuk kebaikan saudara!


d) Pada waktu Yakub menegurnya, Laban memberikan alasan (ay 26).

Sekalipun tradisi yang dikatakan oleh Laban itu memang benar, tetap saja alasan Laban ini adalah alasan yang kurang ajar, karena ia seharusnya memberitahu Yakub tentang hal itu, pada saat mereka membuat perjanjian! Di sini lagi-lagi kita melihat akibat dari ketamakan / cinta uang. Laban tidak malu-malu untuk melakukan hal yang begitu curang dan kurang ajar!


3) Laban bukan hanya mengingkari perjanjiannya dengan Yakub, tetapi ia juga memaksakan suatu perjanjian yang baru kepada Yakub (ay 27).

Dengan cara ini ia berhasil menjual baik Rahel maupun Lea dengan harga yang sama, yaitu masing-masing seharga 7 tahun kerja Yakub, tanpa mempedulikan bahwa ia memaksa Yakub menjadi seorang polygamist (= orang yang beristri banyak), dan bahwa ia menjadikan anak-anaknya menderita, karena mereka pasti akan bersaingan dalam rumah tangga Yakub. Ini lagi-lagi menunjukkan jahatnya ketamakan / cinta uang!


4) Sikap Yakub (ay 28-30).


a) Ia menerima usul / perjanjian yang baru yang ditawarkan oleh Laban (ay 28).

Ini merupakan tindakan yang salah dari Yakub. Seharusnya ia tidak mempedulikan banyaknya orang yang menjadi saksi, dan ia seharus-nya menceraikan Lea. Kalaupun hal itu menyebabkan ia tidak bisa mendapatkan Rahel, seharusnya ia lebih rela tidak mendapatkan Rahel, dari pada menjadi seorang polygamist! Tetapi rupa-rupanya cintanya kepada Rahel, menyebabkan ia rela berbuat apa saja, yang berdosa sekalipun, asal bisa mendapatkan Rahel!

Penerapan: hati-hati dengan saat dimana saudara mabuk oleh cinta! Jangan lalu melakukan apa saja demi cinta!


b) Ia mentaati perjanjian yang baru itu (ay 30b)!

  • Yakub tidak balas menipu Laban, sekalipun Laban baru saja meni-punya. Ingat bahwa dalam perjanjian yang kedua ini, Laban melakukan kewajibannya lebih dulu. Jadi setelah 7 hari pernikahan dengan Lea, maka Rahelpun langsung diberikan menjadi istri Yakub, barulah Yakub bekerja 7 tahun lagi. Jadi, sebetulnya Yakub bisa saja membalas menipu Laban dengan memperistri Rahel, lalu menolak bekerja 7 tahun lagi. Tetapi ia tidak melakukan hal itu!

Penerapan: apakah saudara sering membalas dusta / tipu / fitnah dengan hal yang sama?


  • Ia bukan hanya mau bekerja 7 tahun lagi, tetapi dalam 7 tahun yang kedua itupun ia tetap bekerja keras. Ini terlihat dari kata-kata Yakub dalam 30:26b,29.

Kesimpulannya: Yakub betul-betul mentaati perjanjian yang baru itu!


Penutup:


Baik pada masa lalu, maupun pada masa yang akan datang, saudara pasti terlibat dalam perjanjian dengan banyak orang. Bagaimana sikap saudara terhadap perjanjian itu? Seperti Laban? Atau seperti Yakub?

Pikirkan janji apa yang saudara buat tetapi saudara abaikan selama ini.

  • janji terhadap Tuhan (untuk melayani, berdoa, belajar Firman Tuhan dsb).

  • janji untuk mengasihi dan setia kepada istri.

  • janji untuk setia dan tunduk kepada suami.

  • janji dalam bisnis.

  • janji kepada anak.

  • janji kepada pegawai / bawahan.

Maukah saudara berusaha untuk menepati janji-janji itu? Maukah saudara menjadi seperti orang dalam Maz 15:4b yang ‘berpegang pada sumpah (atau janji) walaupun rugi’?


KEJADIAN 29:31-30:24

I) Anak Yakub dari Lea (29:31-35).


1) Dalam 29:31 dikatakan bahwa ‘Lea tidak dicintai’ (idem 29:33).

KJV/RSV/ASV memberikan terjemahan hurufiah: ‘Leah was hated’ (= Lea dibenci).

Ini tentu tidak berarti bahwa Lea betul-betul dibenci oleh Yakub. Buktinya: mereka bisa punya anak.

Adam Clarke mengatakan bahwa “Hate is a less degree of love” (= benci adalah kasih yang tingkatannya lebih rendah).

Contoh lain dalam Kitab Suci: Ul 21:15  Mat 6:24  Luk 14:26  Yoh 12:25.

Jadi, arti bagian ini adalah: Yakub lebih mengasihi Rahel dari pada Lea (bdk. 29:30).


Pulpit Commentary:

“As no man can serve two masters, so can no husband love two wives equally - an argument against polygamy” (= sebagaimana tidak ada orang yang bisa melayani dua tuan, demikian juga tidak ada suami yang bisa mengasihi dua istri secara sama - suatu argumentasi menentang polygamy).


Sikap Yakub ini jelas membuat Lea menderita (baca dan rasakan penderitaan Lea dalam 29:31-33).

Pulpit Commentary:

“No heavier blow can be dealt by a husband to the tender heart of a loving wife than to withdraw from her his love, or even to be cold and indifferent in its expression” (= tidak ada pukulan yang lebih keras yang bisa diberikan oleh suami kepada hati yang lembut dari istri yang mengasihinya dari pada menahan / menarik kasihnya dari dia, atau bahkan menjadi dingin dan acuh tak acuh dalam pernyataan / pengungkapannya).


Penerapan: kalau saudara adalah suami yang sudah luntur cintanya terhadap istri saudara, sadarilah bahwa saudara menyakiti istri saudara! Sadarilah bahwa itu adalah dosa, karena Allah menghendaki suami mengasihi istri (Ef 5:25). Mintalah ampun kepada Tuhan atas dosa itu, dan mintalah dengan tekun kepadaNya supaya Ia mengubahkan diri saudara sehingga saudara bisa kembali mengasihi istri saudara!


2) Melihat bahwa Lea menderita karena kurang dikasihi oleh Yakub, maka Tuhan justru memberikan anak kepada Lea, tetapi membiarkan Rahel mandul (29:31-35).

  • Ini menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan dan mengasihani orang yang menderita.

  • Lea melahirkan 4 anak laki-laki yaitu: Ruben, Simeon, Lewi, dan Yehuda.


II) Anak Yakub dari Bilha (30:1-8).


1) Peristiwa ini dimulai dengan kecemburuan Rahel (30:1-2).


a) Ini menunjukkan bahwa Rahel ingin menjadi seperti Lea (punya anak), padahal tadi kita lihat bahwa Lea ingin menjadi seperti Rahel (dicintai oleh Yakub).

Ini menunjukkan bahwa manusia sering tidak puas dengan keberada-annya, dan sering ingin menjadi orang lain. Tetapi orang kristen tidak boleh seperti ini!


b) Perhatikan kata-kata Rahel dalam 30:1.

  • ini betul-betul woman’s logic (logika perempuan)!

  • bdk. Ams 14:30 yang mengatakan bahwa ‘iri hati membusukkan tulang’.

  • bandingkan kata-kata Rahel ini dengan Kej 35:16-20 yang menunjukkan bahwa akhirnya Rahel justru mati karena mempunyai anak.

Karena itu, jangan memaksa Tuhan menuruti keinginan saudara!


c) Yakub marah kepada Rahel.

Ini jelas merupakan kemarahan yang benar! Jangan sampai menga-sihi seseorang (baik istri, pacar, orang tua, anak dsb) sedemikian rupa sehingga saudara tidak pernah bisa marah kepadanya! Itu bukan kasih yang benar!


2) Rahel memberikan Bilha kepada Yakub sehingga mendapatkan anak (30:3-8).


a) Saking inginnya mempunyai anak sehingga ia menghalalkan seada-nya cara! Seharusnya ia belajar dari sejarah yang menunjukkan bahwa baik Sara maupun Abraham menderita karena melakukan hal seperti ini!


b) Yakub menuruti usul istrinya. Ia mau berbuat dosa demi menyenang-kan istri yang dicintainya! Ini jelas sesuatu yang salah! Seharusnya ia marah lagi mendengar usul seperti itu!


c) Bilha melahirkan Dan dan Naftali.


d) 30:5-6 menunjukkan bahwa Rahel menganggap bahwa Tuhan mem-berkatinya padahal cara yang ia lakukan jelas berdosa (dalam 30:9-11,18 terlihat bahwa Lea mempunyai sikap yang sama). Mengapa? Karena apa yang ia lakukan itu kelihatannya sukses / diberkati oleh Tuhan. Ini mengajar kepada kita bahwa sukses / berkat Tuhan tidak boleh dijadikan ukuran apakah yang kita lakukan itu betul atau salah! Ukuran yang benar bukanlah kesuksesan / berkat Tuhan, tetapi Kitab Suci!


e) 30:8 menunjukkan persaingan dan kecemburuan / iri hati di antara Lea dan Rahel (bdk. 29:34  30:9,15-16,20). Ini lagi-lagi merupakan suatu argumentasi menentang polygamy!


III) Anak Yakub dari Zilpa (30:9-13).


1) Lea meniru dosa Rahel, dengan memberikan Zilpa kepada Yakub (30:9).

Ini menunjukkan bahwa dosa adalah sesuatu yang ‘menular’! Manusia memang mempunyai kecondongan kepada dosa, sehingga kalau melihat orang lain melakukan dosa, gampang sekali lalu mengikuti jejak orang itu.

Karena itu:


a) Kalau saudara berbuat nekad dengan memutuskan untuk melakukan dosa, jangan menceritakan itu kepada orang lain.

Misalnya: saudara mau membolos dari kebaktian minggu depan. Kalau saudara menceritakan ini kepada orang lain, apalagi kalau orang itu juga sedang mempertimbangkan untuk membolos, itu bisa menyebabkan orang itu dikuatkan untuk juga membolos.


b) Kalau saudara melihat / mengetahui adanya orang lain mau / sudah berbuat dosa, jangan ikut-ikutan dengan dosanya! Jangan pernah menganggap bahwa kalau orang yang berdosa itu banyak, Tuhan ti-dak akan menghukum! Ingat bahwa pada jaman Nuh, Tuhan membas-mi seluruh dunia kecuali 8 orang!


2) Zilpa melahirkan Gad dan Asyer.


IV) Anak Yakub dari Lea (30:14-21).


1) ‘Buah dudaim’ (30:14-15).

Orang-orang pada saat itu mempunyai kepercayaan (tahyul) bahwa buah dudaim ini bisa memulihkan cinta antara suami - istri, dan juga menyubur-kan istri sehingga bisa mempunyai anak. Karena itu tidak heran Rahel mau menyerahkan Yakub kepada Lea sebagai imbalan buah dudaim itu!

Tetapi kenyataannya ketika Lea mengandung, dikatakan bahwa Tuhanlah yang membuat ia mengandung (30:17-18). Juga sekalipun Rahel makan buah dudaim itu, ia masih juga belum mengandung. Akhirnya pada waktu ia mengandung, dikatakan bahwa Tuhanlah yang menyebabkan ia me-ngandung (30:22).


2) Tuduhan Lea dalam 30:15 jelas tidak benar!

Ia menuduh bahwa Rahel mengambil Yakub dari dia, padahal dengan ia mau diperalat oleh Laban untuk menipu Yakub, sebetulnya ialah yang mengambil Yakub dari Rahel! Ini mengajar kita untuk tidak sembarangan dalam menuduh orang!


3) Lea melahirkan Isakhar dan Zebulon.


4) Lea melahirkan Dina (30:21).


a) ‘sesudah itu’.

NASB/NKJV/KJV/RSV: afterward(s) (= kemudian, sesudah itu).

NIV: some time later (= beberapa waktu setelah itu).

Jadi, kelihatannya saat kelahiran Dina sebetulnya bukan di sini, tetapi mungkin setelah Yusuf.


b) 37:35 dan 46:7 menyebutkan anak-anak perempuan Yakub. (Catatan: dalam bahasa Ibraninya digunakan bentuk jamak). Jadi, mungkin sekali Yakub mempunyai lebih dari satu anak perempuan.


c) Dina diceritakan di sini karena dalam Kej 34 ada peristiwa yang melibatkan Dina.


V) Anak Yakub dari Rahel (30:22-24).


1) Rahel melahirkan Yusuf. Dan setelah kelahiran Yusuf itu, dikatakan bahwa Yakub mau pulang ke Kanaan (30:25). Ini menunjukkan bahwa Yusuf lahir di akhir dari 7 tahun yang kedua (bdk. 29:18-28).

Pertanyaannya: mungkinkah Yakub memperoleh 11 anak dalam waktu 7 tahun? Jawabnya: mungkin saja, karena anak-anak itu lahir dari 4 istri, sehingga bisa saja 2 istri mempunyai anak dalam waktu yang hampir bersamaan.


Lea Bilha Zilpa Lea Rahel Tahun ke

           

Ruben 1

Simeon 2

Lewi 3

Yehuda Dan 4

Naftali Gad 5

Asyer Isakhar 6

Zebulon Yusuf 7



2) Allah mendengar doa Rahel (30:22) sehingga Rahel mempunyai anak.

Mengapa baru setelah 6 tahun lebih Allah mendengar / mengabulkan doa Rahel? Karena adanya Rencana Allah! Andaikata Allah mengabulkan doa Rahel dari semula, maka Rahel tidak akan memberikan Bilha kepada Yakub, dan mungkin sekali Lea juga tidak akan memberikan Zilpa kepada Yakub. Kalau itu terjadi maka tidak akan ada Dan, Naftali, Gad dan Asyer. Dan dengan demikian hanya akan ada 8 suku Israel. Ini bukanlah apa yang Allah rencanakan. Karena itu maka Allah menunda pengabulan doa Rahel, sehingga semua terjadi sesuai Rencana Allah, barulah Ia membe-rikan anak kepada Rahel.

Dari sini kita bisa belajar bahwa:


a) Kalau Allah menunda pengabulan doa, Ia pasti mempunyai maksud tertentu!

Karena itu kalau saudara mengalami penundaan jawaban Allah atas doa saudara, jangan marah dan kecewa kepada Dia! Tetaplah berdoa; pada saatNya Ia akan memberikan apa yang saudara minta!


b) Allah menggunakan penderitaan, dan bahkan dosa manusia (iri hati, persaingan, polygamy dsb), untuk melaksanakan RencanaNya!


Penutup:


Allah memberikan janjiNya kepada Abraham (bahwa Abraham akan menjadi bangsa yang besar, dan akan menurunkan Mesias) dalam Kej 12. Sejak saat itu sekalipun penggenapan janji itu ada, tetapi sangat kecil, karena Abraham hanya menurunkan Ishak, dan Ishak hanya menurunkan Yakub (ingat bahwa Ismael dan Esau bukan anak janji). Tetapi sekarang kita melihat bahwa Yakub menu-runkan 11 anak (akan menjadi 12 dalam Kej 35). Dengan demikian maka janji dan Rencana Allah itu makin tergenapi secara nyata. Memang janji dan Rencana Allah itu, sekalipun kelihatannya tidak terlaksana, tetapi pasti terlak-sana!


KEJADIAN 30:25-43


I) Tuhan memberkati Laban karena Yakub.


Yakub telah tinggal selama 14 tahun di rumah Laban, dan selama itu Tuhan memberkati Laban karena Yakub. Ini diakui oleh:

1) Laban sendiri (ay 27b).

2) Yakub (ay 29-30).

Sekalipun Yakub bekerja keras untuk Laban (ay 29), tetapi perkembangan ternak Laban ia akui sebagai berkat dari Tuhan (ay 30). Bandingkan hal ini dengan 1Kor 3:6-7.

Penerapan: kalau saudara mengalami sukses, baik dalam study, pekerjaan / bisnis, mengurus keluarga rumah tangga, maupun pelayanan, apakah saudara menyadari bahwa sukses itu merupakan berkat dari Tuhan?


Kalau ada orang yang berbaik hati / menerima seorang anak Tuhan, biasa-nya kita melihat sisi jeleknya, yaitu bahwa si penerima itu akan mendapat serangan setan. Contoh: Kis 17:5-7. Tetapi hari ini kita melihat sisi baiknya, dimana si penerima anak Tuhan itu diberkati oleh Tuhan. Hal ini bukan hanya terjadi pada Laban, tetapi juga pada:

  • Potifar karena ia menerima Yusuf (Kej 39:5).

  • janda di Sarfat karena ia menerima Elia (1Raja-raja 17:7-16).

  • perempuan Sunem karena ia menerima Elisa (2Raja-raja 4:8-17).

Bandingkan juga hal ini dengan 1Kor 7:14, yang menunjukkan bahwa seluruh keluarga ikut mendapat berkat (bukan mendapat keselamatan / pengampun-an dosa!) karena adanya satu orang kristen dalam keluarga!


Penerapan: kalau selama ini saudara takut berbuat baik kepada orang kris-ten / hamba Tuhan, karena takut menerima serangan setan, maka sadarilah bahwa dengan demikian saudara bukan hanya menolak serangan setan, tetapi sekaligus menolak berkat Tuhan!


II) Laban menahan Yakub yang mau pulang.


1) Yakub mau pulang. Mengapa?

Mungkin karena:

  • Laban kejam.

  • rindu kepada orang tuanya.

  • janji Tuhan tentang Kanaan.


2) Laban menahan Yakub (ay 27-28).

Tentu saja ia melakukan hal ini bukan demi Yakub, bahkan bukan demi Lea dan Rahel maupun anak-anak Yakub, tetapi demi dirinya sendiri! Ketamakannya membuat ia menjadi orang yang luar biasa egoisnya!

Renungkan: apakah saudara juga adalah orang yang begitu tamaknya akan uang sehingga menjadi sangat egois?


III) Perjanjian Yakub dengan Laban.


1) Yakub juga memikirkan rumah tangganya sendiri (ay 30b).

Itu memang merupakan kewajibannya (bdk. 1Tim 5:8).

Penerapan: jangan extrim ke sebelah kiri dengan terus memikirkan kelu-arga / pekerjaan, sehingga tidak ada waktu untuk Tuhan, tetapi sebalik-nya jangan extrim ke sebelah kanan dengan terus mengurusi gereja / pelayanan dan mengabaikan pekerjaan / keluarga! Setiap orang kristen harus bisa menjaga keseimbangan dalam 2 hal ini!


2) Laban menanyakan apa yang Yakub minta sebagai upah (ay 31a).


3) Usul Yakub (ay 31b-33).

Kalau kita membandingkan dengan Kej 31:10-12, maka kita bisa menyim-pulkan bahwa Yakub mengusulkan hal ini atas petunjuk / perintah Tuhan.

Perlu saudara ketahui bahwa:

  • domba biasanya berwarna putih (bdk. Maz 147:16  Yes 1:18b).

  • kambing biasanya berwarna hitam atau brown-black / coklat gelap (bdk. Kidung 4:1b).

Perkecualiannya, yaitu domba yang berbintik-bintik, bercoreng-coreng, berbelang-belang, hitam, dan kambing yang berbintik-bintik, bercoreng-coreng, berbelang-belang, sangat jarang terdapat. Jadi, ketaatan Yakub pada perintah Tuhan ini betul-betul merupakan langkah iman!


4) Laban setuju dengan usul Yakub (ay 34).

Ia pasti berpikir bahwa menantunya bukan main tololnya!


Matthew Poole:

“Laban trusted to the course of nature, whereby cattle usually bring forth their young of their own colour; and Jacob relied upon the Providence of God and his gracious Father” (= Laban mempercayakan diri pada hukum alam, dimana ternak biasanya melahirkan anak yang sama warnanya dengan mereka; dan Yakub bersandar pada Providensia Allah dan Bapanya yang murah hati).


Penerapan: dalam hidup saudara, terutama dalam persoalan pekerjaan, sau-dara lebih mirip Laban atau Yakub?


IV) Pelaksanaan dan hasil perjanjian.


1) Ay 35: ternak yang dipisahkan ini untuk siapa? Kalau untuk Yakub me-ngapa dijaga oleh anak-anak Laban? Ada 2 pandangan:


a) Ternak ini untuk Yakub. Dijaga oleh anak-anak Laban karena Yakub sendiri harus menjaga ternak Laban, sedangkan anak-anak Yakub masih terlalu kecil.


b) Ternak ini tetap milik Laban, dan karena itu dijaga oleh anak-anak Laban. Lalu mengapa dipisahkan? Supaya ternak yang dijaga oleh Yakub tinggal domba yang putih saja, dan kambing yang hitam saja. Dengan demikian tentu kemungkinan lahirnya ternak seperti dalam ay 32 menjadi lebih kecil, dan upah Yakub bisa ditekan serendah mungkin! Ini menunjukkan betapa tamak dan kurang ajarnya Laban itu!

Saya lebih condong pada pandangan ini.


2) Ay 36: dipisahkan sejauh 3 hari perjalanan. Mengapa? Karena ia curiga / takut kalau-kalau ternaknya itu dicuri Yakub dan dikatakan sebagai anak dari ternak yang dijaga oleh Yakub.

Orang yang suka mendustai / menipu orang lain, biasanya suka curiga dan mengira bahwa orang lain pasti akan mendustai / menipu dirinya!


3) Ay 37:43:


a) Ay 37-39: pada jaman itu ada suatu kepercayaan (tentu saja ini adalah kepercayaan yang salah) yang beranggapan bahwa apa yang dilihat oleh ternak pada saat berkelamin akan berpengaruh pada anaknya.

Tetapi Kej 31:10-12 secara implicit menunjukkan bahwa Yakub mela-kukan hal itu atas petunjuk Tuhan.

Ini jelas merupakan suatu mujijat yang terjadi karena ketaatan pada petunjuk Tuhan. Kalau demikian maka jelas bahwa hal ini tidak ber-laku umum, dalam arti tidak bisa ditiru oleh orang lain.

Tetapi Dr. Paul Yonggi Cho menafsirkan text ini secara salah dan menggunakannya sebagai dasar dari ajarannya tentang Dimensi ke empat!


b) Ay 40: ini menggunakan prinsip yang sama seperti ay 37-39, hanya saja di sini kambing domba itu dihadapkan bukan pada dahan yang berbelang-belang, tetapi pada kambing domba yang berbintik-bintik, berloreng-loreng dsb.


c) Ay 41-42: Yakub bersikap selektif; ia memilih hanya domba / kambing yang kuat saja, dan membiarkan kambing domba yang lemah untuk Laban.


d) Ay 43: akhirnya Yakub memiliki banyak ternak dan budak. Ia menjadi kaya!


Penutup:


Pada 7 tahun pertama, Yakub tidak mendapatkan apa-apa. Pada 7 tahun yang kedua, Yakub mendapatkan istri-istri dan anak-anak. Pada 6 tahun yang terakhir Yakub mendapatkan banyak ternak dan budak, dan ia menjadi kaya.

Kesimpulannya adalah: hidup Yakub makin lama makin menanjak, sesuai dengan Amsal 4:18 yang berbunyi: “Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari”.

Karena itu kalau saat ini saudara sedang menderita, tetaplah ikut Tuhan! Akan datang saatnya Tuhan akan menolong saudara dan melimpahkan berkatnya (jasmani atau rohani) kepada saudara!

Ini juga berlaku bagi saudara yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, tetapi tidak melihat buahnya. Tetaplah setia dalam melayani Tuhan, dan pada saat-Nya, Ia akan memberkati pelayanan saudara (bdk. 1Kor 15:58).


KEJADIAN 31:1-21

I) Hal-hal yang mendorong Yakub untuk pulang.


1) Laban curang dan semena-mena (ay 7).

Kata-kata ‘10 kali’ dalam ay 7 ini mungkin sekali tidak berarti hurufiah, tetapi artinya adalah ‘banyak kali’.

Penerapan: jangan berlaku curang dan semena-mena terhadap bawahan, pegawai, ataupun pembantu saudara!


2) Perubahan sikap Laban (ay 2).

Tadi dikatakan bahwa Labanlah yang bersikap curang terhadap Yakub, tetapi mengapa sekarang justru Laban yang berubah sikapnya terhadap Yakub? Ini terjadi karena:


a) Allah melihat penindasan yang dilakukan oleh Laban itu (ay 12b).

Penerapan:

  • kalau saudara ditindas, percayalah bahwa Allah melihat hal itu.

  • kalau saudara menindas, maka sadarilah bahwa Allah juga melihat hal itu, dan karena itu bertobatlah!


b) Allah lalu menolong Yakub sehingga sekalipun Laban curang, Yakub makin jaya (ay 7b-9).


c) Laban yang tamak itu tidak bisa melihat orang lain menjadi jaya / bertambah kaya, padahal ia sendiri sebetulnya juga kaya dan tidak kekurangan apapun juga. Memang sifat tamak pada umumnya bergan-dengan tangan dengan sifat iri hati!

Penerapan: bagaimana sikap saudara kalau teman sekerja saudara mendapatkan kenaikan gaji? Bagaimana sikap saudara kalau adik / kakak saudara mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih besar dari saudara? Kalau saudara memang mengasihi sesama saudara seperti diri saudara sendiri, maka sebetulnya saudara akan merasa sukacita pada saat sesama saudara mendapatkan sesuatu yang baik. Kalau saudara justru iri hati, maka itu berarti saudara tidak mengasihi orang itu!


3) Kata-kata anak-anak Laban terdengar oleh Yakub (ay 1).


a) ‘Yakub telah mengambil’.

Ini jelas fitnah karena Yakub mendapatkan semua itu sebagai upah-nya, sesuai dengan perjanjian yang disetujui oleh Yakub dan Laban (bdk. 30:31-43).


b) Segala harta milik ayah kita’.

Ini jelas tidak benar, karena kalau memang segala harta Laban sudah diambil oleh Yakub, maka itu berarti Laban tidak punya apa-apa lagi.

Tetapi memang orang yang tamak, kalau untungnya berkurang, apa-lagi kalau rugi, sekalipun dirinya masih kaya, tetap menganggap itu sebagai bencana yang sangat besar, sehingga segala sesuatu terlihat lebih jelek dari yang sebenarnya!

Penerapan: ini bisa saudara jadikan cara mengetest apakah saudara adalah orang yang tamak atau tidak. Kalau misalnya saudara punya penghasilan Rp 10 juta / bulan, dan suatu kali penghasilan itu turun menjadi Rp 3 juta / bulan, bagaimana sikap saudara? Bisakah saudara bersikap santai dan tetap bersyukur kepada Tuhan, dengan pemikiran bahwa Rp 3 juta / bulan itu lebih dari cukup untuk memelihara kehidupan keluarga saudara? Atau apakah saudara menjadi panik, karena menganggap hal itu sebagai bencana yang luar biasa hebat-nya?


c) Dari kata-kata ini terlihat bahwa ketamakan Laban ‘menular’ kepada anak-anaknya! Anak-anaknya yang dari kecil melihat kecintaan Laban terhadap uang, mau tidak mau akhirnya ketularan ketamakan Laban itu!

Penerapan: hati-hatilah dengan hidup saudara, karena dosa-dosa yang saudara biarkan ada dalam diri saudara, mudah sekali menular kepada anak-anak saudara! Misalnya:

  • kalau saudara sering membolos dari kebaktian, anak-anak saudara akan menarik kesimpulan bahwa berbakti bukanlah sesuatu yang penting, sehingga merekapun akan sering membolos seperti saudara!

  • hal yang sama akan terjadi kalau saudara kuatir, sombong, suka ngaret, sering memaki / mengeluarkan kata-kata kotor, merokok, bersikap materialis, berdusta dsb.


4) Firman Tuhan menyuruh Yakub pulang (ay 13).


a) Ay 13a menunjukkan bahwa nazar yang sudah 20 tahunpun tetap diingat oleh Tuhan! Karena itu jangan sembarangan bernazar kepada Tuhan!


b) Ay 13b jelas menunjukkan bahwa Tuhan menyuruhnya pulang.

Ini adalah alasan yang terutama mengapa Yakub mau pulang. Dalam kasus Yakub ini, sikon memang tidak menyenangkan bagi dia, sehing-ga jelas bahwa iapun ingin pulang. Dan ‘kebetulan’ Tuhan mempunyai kehendak yang sama dengan dia sehingga tidaklah sukar bagi Yakub untuk mentaati kehendak Tuhan pada saat itu.

Penerapan:  bagaimana kalau Tuhan menyuruh saudara pergi pada waktu menurut saudara lebih menguntungkan kalau saudara tetap tinggal? Dan bagaimana kalau Tuhan menyuruh saudara tinggal, pada waktu saudara merasa bahwa pergi adalah sesuatu yang terbaik?  Apakah saudara melangkah berdasarkan firman / kehendak Tuhan, atau berdasarkan enak / tidaknya atau untung ruginya?


II) Perundingan Yakub dengan istri-istrinya.


1) Yakub memanggil Rahel dan Lea ke padang (ay 4).

  • Bilha dan Zilpa adalah budak sehingga tidak diajak berunding.

  • Rahel didahulukan dari Lea karena ia adalah istri yang lebih / paling dicintai oleh Yakub.

  • mereka berdua diajak ke padang, supaya pembicaraan mereka tidak bisa didengar oleh Laban dan anak-anaknya.


2) Yakub mengajak / membujuk istri-istrinya untuk mau pulang ke Kanaan.


a) Sekalipun Yakub mendapat firman Tuhan untuk pulang ke Kanaan, tetapi adalah sesuatu yang sangat terpuji bahwa Yakub mengajak istri-istrinya berunding tentang hal itu! Mengapa? Karena kesatuan hati dalam keluarga adalah sesuatu yang sangat penting!

Penerapan:

  • Kalau saudara yakin bahwa saudara dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan, maka saudara tetap harus merundingkannya de-ngan istri saudara. Dalam Gal 1:16 Paulus berkata bahwa pada saat ia dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan ia tidak meminta pertimbangan manusia. Tetapi ini disebabkan karena saat itu Paulus tidak punya istri (1Kor 7:7-8  9:5).

  • Kalau saudara merasa bahwa Tuhan menghendaki saudara untuk mempersembahkan sejumlah uang yang cukup besar kepada Tuhan / gereja, maka saudarapun harus berunding dengan istri saudara!


b) Kalau ada perintah jelas dari Tuhan saja kita tetap harus berunding dengan istri, lebih-lebih kalau tidak ada perintah jelas dari Tuhan! Jadi kalau atas kehendak saudara sendiri saudara ingin membeli sebuah mobil, pindah kerja, atau tindakan apapun yang besar / penting, maka saudara harus merundingkannya dengan istri saudara! Sekalipun firman Tuhan menyatakan bahwa suami adalah kepala keluarga dan istri harus tunduk kepada suami, tetapi jangan memimpin keluarga sebagai seorang diktator! Ini sangat penting demi tercapainya kese-hatian dalam keluarga saudara!


c) Kalau suami, yang dinyatakan oleh Tuhan sebagai kepala keluarga, harus berunding dengan istrinya pada saat mau melakukan hal yang penting / besar, maka jelas bahwa kalau istri mau melakukan hal yang penting / besar, ia juga harus berunding dengan suami!


d) Sekarang, bagaimana kalau saudara mendapat perintah Tuhan, dan setelah saudara merundingkan dengan istri saudara, lalu istri saudara berkeras supaya saudara tidak mentaati Tuhan? Dalam hal ini jelas saudara harus tetap tunduk kepada Tuhan, karena firman Tuhan mengajar bahwa kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (Kis 5:29).

Kesimpulan: berunding dengan istri tidak berarti ‘minta ijin’ kepada istri untuk mentaati Tuhan. Sebelum berunding dengan istripun sau-dara harus sudah mempunyai keputusan untuk mentaati perintah Tuhan. Perundingan itu hanya dilakukan supaya sedapat mungkin ada kesehatian antara saudara dan istri saudara!


3) Hal-hal yang Yakub ceritakan kepada istri-istrinya (ay 4-13):


a) Jeleknya Laban:

  • Laban berubah sikap (ay 5).

  • Laban adalah boss yang curang (ay 7a), sekalipun Yakub adalah pekerja yang baik / rajin (ay 6). Kalau akhirnya Yakub jaya, itu bu-kan karena kebaikan Laban, tetapi karena berkat Tuhan (ay 7b-9).

  • Rupanya selama ini Yakub menutupi kejelekan Laban dari istri-istrinya, tetapi sekarang keadaan memaksa dia untuk menceritakan hal itu, supaya istri-istrinya tidak mempunyai pikiran buruk tentang dirinya sendiri.


b) Firman Tuhan yang ia terima (ay 10-13).

  • Ay 10-12 dianggap oleh Calvin sebagai dasar bahwa Yakub di-pimpin / diberi petunjuk oleh Tuhan sehingga melakukan apa yang ia lakukan dalam Kej 30:31-43. Ini perlu diketahui oleh istri-istri Yakub supaya mereka tidak beranggapan bahwa Yakub mendapatkan ternak Laban melalui suatu kecurangan.

  • Ay 13 menyuruh dia pulang.


4) Tanggapan Rahel dan Lea (ay 14-16).


a) Ay 14-16a menunjukkan bahwa Rahel dan Lea tidak senang kepada Laban, yang adalah ayah mereka sendiri, karena:

  • mereka tidak diberi warisan (ay 14).

  • mereka merasa diperlakukan sebagai orang asing, karena mereka dijual (ay 15a).

  • Ay 15b: ‘bagian kami telah dihabiskannya sama sekali’.

NIV: ‘he has used up what was paid for us’ (= ia telah menghabiskan apa yang dibayar untuk kami).

NASB: ‘he also entirely consumed our purchase price’ (= ia juga menghabiskan sama sekali harga pembelian kami).

Jadi mereka berpendapat bahwa mereka punya bagian dari hasil yang didapat oleh Laban dari kerja Yakub selama 14 tahun untuk mendapatkan mereka sebagai istri. Tetapi ternyata semua ini di-habiskan oleh Laban sendiri.


Kesimpulannya: Laban menuai apa yang ia tabur!

Penerapan: sebagai orang tua kita bukan hanya harus mencukupi kebutuhan jasmani anak-anak kita, tetapi juga harus memberikan waktu, kasih sayang, perhatian, disiplin, dan juga pendidikan rohani. Kalau selama ini saudara melalaikan sebagian atau seluruh hal-hal itu, maka jangan kaget kalau suatu hari kelak, saudara akan menuai hasil yang sama seperti yang dituai oleh Laban!


b) Mereka mendorong Yakub untuk mentaati Tuhan (ay 16b).


Penerapan: apakah saudara selalu mendorong pasangan hidup sau-dara untuk mentaati Tuhan? Atau saudara sering menghalangi mere-ka untuk mentaati Tuhan? Misalnya:

  • seringkah saudara mengajak suami / istri saudara piknik dan tidak ke gereja pada hari minggu?

  • seringkah saudara mengajak pasangan saudara melakukan sesuatu sehingga melalaikan pelayanan, rapat dsb?

  • seringkah saudara menyuruh pasangan saudara berdusta?


Kesimpulan dari tanggapan Rahel dan Lea ini ialah: mereka sehati dengan Yakub! Ini sesuatu yang penting bagi mereka dalam menghadapi Laban maupun perjalanan yang berat untuk pulang ke Kanaan.

Kita semua harus banyak berdoa dan mengusahakan kesatuan hati seperti ini dalam keluarga kita! Tidak cukup kalau saudara sekedar tidak gegeran dengan suami / istri saudara! Saudara harus sehati dan saling mengasihi dengan suami / istri saudara!


III) Kepergian Yakub sekeluarga (ay 17-21).


1) Mereka pergi tanpa memberitahu Laban (ay 20).

Mengapa? Karena mereka pasti akan ditahan! Bdk. Kej 30:25-27.

Sekalipun Laban sudah tidak senang kepada Yakub, tentu ia keberatan kalau anak-anaknya, cucu-cucunya, dan juga semua ternak Yakub di-bawa pergi! Banyak orang menyoroti tindakan Yakub ini secara negatif, tetapi sebetulnya ada sesuatu yang positif dari tindakan Yakub ini, yaitu bahwa ia berani menabrak halangan dalam mentaati firman Tuhan!


2) Rahel mencuri terafim ayahnya (ay 19).


a) Bahwa Laban mempunyai terafim yang dalam ay 30 ia sebut sebagai ‘dewa-dewaku’ (= my gods), menunjukkan bahwa ia adalah seorang syncretist (= orang yang mempunyai 2 agama atau lebih). Ia juga menyembah Yahweh, tetapi ia juga menyembah / mempercayai dewa / berhala.

Contoh lain:

  • orang kristen yang masih tetap ikut Idul Fitri.

  • orang kristen yang masih mempunyai jimat, aji-aji dsb.

  • orang kristen yang masih percaya kepada dukun, gunung Kawi, segala macam tahyul (tentang hari baik, shio, rumah tusuk sate dsb).


b) Untuk apa Rahel mencuri terafim itu? Tentang ini ada bermacam-macam pandangan:

  • ia mencuri terafim itu supaya ayahnya berhenti menyembah ber-hala. Tetapi kalau ini memang merupakan tujuannya, mengapa ia tidak mencurinya dari dulu? Dan mengapa setelah ia mencuri tera-fim itu ia tetap menyimpannya?

  • ia mencuri terafim itu supaya Laban tidak bisa bertanya kepada terafim itu kemana ia harus mengejar Yakub. Kalau memang ini alasannya, itu berarti bahwa Rahel juga percaya kepada terafim itu.

  • terafim itu terbuat dari logam yang mahal. Ini berarti motif pen-curian itu betul-betul adalah pencurian. Tetapi mengapa ia tidak sekalian saja mencuri barang berharga yang lain?

  • Rahel juga percaya kepada terafim itu, dan ia mencurinya demi kepercayaannya sendiri pada terafim itu. Ini bukan sesuatu yang aneh, karena di atas telah kita lihat bahwa dosa orang tua mudah menular kepada anak-anaknya!


Penutup:


20 tahun yang lalu Yakub, yang mendapatkan janji Tuhan bahwa ia / keturunannya akan memiliki tanah Kanaan, justru terpaksa harus meninggalkan Kanaan karena takut dibunuh Esau. Sedangkan Esau seakan-akan menjadi pemilik tanah Kanaan dan pewaris tunggal dari Ishak. Jadi selama 20 tahun tidak ada tanda-tanda bahwa janji Tuhan itu akan terwujud. Tetapi sekarang Yakub kembali ke Kanaan, dan nanti kita akan lihat bahwa akhirnya janji Tuhan itu tergenapi.

Karena itu bagaimanapun sikon saat ini bertentangan dengan Firman Tuhan, tetaplah percaya pada Firman Tuhan!


KEJADIAN 31:22-55

I) Laban mengejar Yakub (ay 22-25).


Pada saat Laban mengejar Yakub, ia mendapatkan peringatan dari Tuhan yang bisa kita baca dalam ay 24. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari peringatan ini:


1) Arti peringatan ini:

NIV: Be careful not to say anything to Jacob either good or bad (= hati-hatilah untuk tidak mengatakan apapun juga kepada Yakub baik yang baik maupun yang jelek).

Lit: Take heed that you speak not to Jacob from good until / to evil (= perhatikanlah supaya engkau tidak berbicara kepada Yakub dari baik menjadi jahat).


Ada bermacam-macam penafsiran tentang arti peringatan ini:

a) Laban dilarang untuk berbicara mula-mula baik, tetapi akhirnya menjadi jahat.

b) Laban dilarang berbicara sedemikian rupa sehingga mengubah apa yang telah terjadi. Misalnya: menyuruh Yakub untuk kembali.

c) Laban dilarang mengucapkan hal-hal yang jahat / menyakitkan.

Arti yang manapun yang diambil, yang jelas peringatan ini menunjukkan bahwa Tuhan menyertai / melindungi Yakub dengan jalan mengancam Laban.


2) Perlindungan ini terjadi tanpa sepengetahuan Yakub (Yakub baru tahu setelah Laban memberitahu dia dalam ay 29).

Penerapan: Tuhan sering melindungi kita tanpa kita sadari! Karena itu kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan, karena kita tidak mengalami hal-hal yang jelek seperti penyakit, kecelakaan, perampokan, dsb.


3) Ada berhala dalam keluarga Yakub (yaitu terafim yang dicuri oleh Rahel), tetapi Tuhan tetap menyertai dan melindungi Yakub!

Ini tidak berarti bahwa kita boleh meremehkan keberadaan berhala / benda-benda yang punya kuasa gelap di rumah kita. Kalau kita tahu adanya hal-hal itu, kita wajib menghancurkannya (bdk. Ul 7:25-26)! Tetapi kalau kita tidak tahu akan adanya hal-hal itu, atau kalau kita tidak mempunyai otoritas untuk membuang hal-hal itu (karena hal-hal itu milik orang tua kita yang bukan orang kristen), maka kita tidak perlu takut pada benda-benda itu! Tuhan kita yang maha kuasa tetap menjaga dan me-lindungi kita!


II) Pembicaraan Laban dengan Yakub (ay 26-42).


1) Tuduhan Laban (ay 26-30).


a) Ay 27-28 jelas merupakan kata-kata yang munafik dan penuh dusta, karena andaikata Yakub pamit dulu sebelum pergi, pasti Laban tidak akan mengijinkan ia pergi. Dusta ini sengaja dilontarkan oleh Laban untuk memojokkan Yakub dalam perdebatan / pembicaraan mereka.

Penerapan: dalam perdebatan, apakah saudara sering menggunakan dusta untuk memojokkan lawan saudara?


b) Ay 29 menunjukkan bahwa Laban sombong dan membual! Tuhan sudah melarang; bagaimana mungkin ia punya kuasa untuk berbuat jahat terhadap Yakub?

Penerapan: seringkah saudara membual untuk menaikkan gengsi saudara?


c) Ay 30:

  • adalah sesuatu yang menarik bahwa kalau tadi Laban mengatakan ‘Allah ayahmu’ (ay 29), dan sekarang ia berkata ‘dewa-dewaku’.

  • terafim / dewa yang hilang / dicuri!

Ini menunjukkan kebodohan dari penyembah berhala! Kalau me-mang terafim / patung itu adalah dewa / allah, mengapa membiar-kan dirinya dicuri?

Pulpit Commentary:

  • “The loss of Laban’s manufactured deities was a ridiculous commentary on the folly of worshipping or trusting in a god that could be stolen” (= hilangnya dewa buatan dari Laban merupakan komentar yang menggelikan tentang kebodohan dari penyembahan atau kepercayaan pada allah / dewa yang bisa dicuri).

  • “This complaint of Laban, that ‘his gods were stolen’, showeth the vanity of such idolatry” (= keluhan Laban bahwa ‘dewa / allahnya dicuri’ menunjukkan kesia-siaan penyembahan berhala).

Bandingkan peristiwa ini dengan Hakim-hakim 6:25-32!


2) Jawaban Yakub (ay 31-35).


a) Kata-kata Yakub (ay 31-32).

  • Ay 31 menunjukkan bahwa Yakub berbicara apa adanya, tanpa kemunafikan / tipu muslihat.

  • Ay 32:

  • Yakub mengijinkan Laban untuk mencari terafimnya yang hilang.

  • kata-kata ‘janganlah ia hidup lagi’ dianggap oleh beberapa pe-nafsir sebagai suatu kutukan, dan ini menyebabkan kematian Rahel dalam Kej 35:16-20. Dan sekalipun kebanyakan penafsir tidak menganggap kata-kata ini sebagai kutukan, tetapi setidaknya mereka menganggap kata-kata ini sebagai kata-kata yang sembrono.


b) Setelah diijinkan oleh Yakub, maka Laban mencari terafimnya yang hilang itu (ay 33-35).

  • Rahel menyembunyikan terafim itu dan ia berdusta kepada Laban.

  • Ini disebabkan karena mungkin Rahel takut akan kata-kata Yakub dalam ay 32 tadi, atau mungkin karena ia malu tertangkap basah sebagai pencuri, atau mungkin karena ia memang cinta pada berhala itu.

  • Setidaknya ada 2 dosa Laban yang menurun kepada Rahel, yaitu berhala dan dusta! Ini harus menjadi pelajaran bagi setiap orang tua untuk membuang setiap dosa supaya tidak ditiru oleh anak-anaknya!

  • allah yang hilang itu dicari tetapi tidak ketemu; dan sekalipun diduduki oleh Rahel allah itu tidak bisa berbuat apa-apa!

Pulpit Commentary:

“What a spectacle of infinite humour, if it were not rather of ineffable sadness - a man seeking for his lost gods! The gospel presents us with the opposite picture - the ever present God seeking for his lost children” (= betul-betul suatu tontonan yang sangat lucu, atau mungkin lebih tepat dikatakan sebagai tontonan yang sangat menyedihkan - seorang manusia mencari allahnya yang hilang! Injil memberikan kepada kita gambaran yang berlawanan - Allah yang maha hadir / maha ada mencari anak-anakNya yang hilang).


3) Serangan balik Yakub (ay 36-42).


a) Ay 36-37: kedua ayat ini sudah cukup jelas dan tidak membutuhkan tambahan penjelasan.


b) Ay 38: ada 2 hal yang dipersoalkan disini, yang menunjukkan bahwa Yakub betul-betul merupakan gembala yang baik bagi kambing domba Laban.

  • Kambing domba itu tak pernah keguguran.

Perlu diketahui bahwa kambing domba itu bisa mengalami keguguran karena kesalahan gembala. Bahwa hal ini tidak pernah ter-jadi, menunjukkan bahwa Yakub menggembalakan mereka dengan baik.

  • Kambing domba yang jantan tidak pernah dimakan oleh Yakub.

Yang betina memang tidak dimakan, karena produktif. Jadi, biasa-nya yang jantanlah yang dimakan. Tetapi Yakub tidak pernah me-makan yang jantan sekalipun! Ini sebetulnya menunjukkan bahwa Laban beruntung mempunyai gembala seperti Yakub.


c) Ay 39: ini lagi-lagi menunjukkan betapa beruntungnya Laban mempu-nyai gembala seperti Yakub.

  • Bdk. Kel 22:13 - kalau ternak dimakan binatang buas, maka gembala harus membawa sisa-sisa ternak itu (kukunya, kepalanya, tanduknya dsb) kepada pemilik ternak sebagai bukti bahwa ternak itu memang diterkam binatang buas. Maka dalam kasus seperti itu gembala itu tidak perlu mengganti kerugian.

Memang pada jaman Yakub, hukum itu belum ada, tetapi ada penafsir yang mengatakan bahwa tradisinya sudah ada.

Tetapi dalam menggembalakan ternak Laban, kalau ada ternak diterkam binatang buas, Yakub selalu mengganti ternak itu.

  • Yakub juga mengganti ternak yang dicuri orang.


d) Ay 40: ini menunjukkan betapa menderitanya Yakub sebagai gembala. Di sana, temperatur pada malam minus 3 derajad Celcius, sedangkan pada siang mencapai 45 derajad Celcius.


e) Ay 41: ini menunjukkan kecurangan Laban, yang selama 6 tahun telah 10 x mengubah upah Yakub (bdk. 31:7-8).


f) Ay 42: ada beberapa hal yang dikatakan Yakub di sini:

  • Yakub menjadi kaya bukan karena curang / tidak jujur, juga bukan karena Laban baik kepadanya, tetapi karena berkat Tuhan.

  • Tuhan memperhatikan kesengsaraan dan jerih payah Yakub.

Penerapan: apakah saudara percaya / sadar bahwa Allah mem-perhatikan diri saudara pada saat mengalami kesengsaraan / penderitaan / problem?

  • Ay 42 akhir: ‘Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam’

NASB: ‘he rendered judgment last night’ (= Ia memberikan peng-hakiman tadi malam).

NIV: ‘last night he rebuked you’ (= tadi malam Ia menegur / mema-rahi kamu). 

KJV / RSV juga memberikan terjemahan yang serupa dengan NIV.


III) Perjanjian Laban dengan Yakub (ay 43-55).


1) Ay 43-44 menunjukkan bahwa setelah mendapat serangan balik dari Yakub, Laban lalu melunak, dan ia mengajak Yakub untuk membuat perjanjian.

Sesuatu yang bagus dari Laban adalah bahwa setelah sadar bahwa ia salah, ia bukannya terus berkeras, tetapi melunak. Sedangkan kekurang-annya adalah: ia tidak minta maaf.

Penerapan: bagaimana sikap saudara terhadap istri / suami / keluarga / teman, kalau setelah bertengkar beberapa saat, saudara lalu sadar bahwa saudara yang salah? Berkeras? Melunak? Minta maaf?


2) Ay 45 menunjukkan bahwa Yakub mau berdamai dengan Laban, padahal Laban hanya melunak dan tidak minta maaf.

Penerapan: orang kristen harus cinta damai / mengusahakan damai. Karena itu kalau ada orang yang tadinya geger dengan saudara dan sekarang mengajak damai (baik secara terus terang maupun tidak, disertai permintaan maaf atau tidak) saudara harus menerima ajakan tersebut!


3) Ay 50: ini menunjukkan Laban sebagai orang yang ‘karepe dewe’ / sesukanya sendiri!

Dia yang menyebabkan Yakub menjadi seorang polygamist, tetapi seka-rang ia melarang Yakub mempunyai istri lain disamping anak-anaknya.


4) Ay 53: ‘Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka’.

Bandingkan dengan Yos 24:2 yang menunjukkan bahwa Terah adalah seorang penyembah berhala. Lalu bagaimana Laban bisa bersumpah demi Allah / allah Terah?

Macam-macam jawaban:

  • Ada manuscript yang membuang ‘Allah ayah mereka’.

  • Mungkin ‘ayah mereka’ (dalam bahasa Ibrani adalah ABIHEM) itu seharusnya adalah ‘ayahmu’ (dalam bahasa Ibrani adalah ABIKEM). Memang ABIKEM artinya adalah ‘ayahmu’, dimana ‘mu’nya berbentuk jamak, laki-laki. Sekalipun penggunaan bentuk jamak ini aneh (karena ditujukan kepada Yakub), tetapi kata ABIKEM itu digunakan dalam ay 29.

  • Terah mula-mula adalah penyembah berhala, tetapi kemudian bertobat.

  • Laban bersumpah demi Allah dan dewa / berhala, karena ia memang adalah seorang syncretist (= orang yang memeluk 2 agama atau lebih). Karena itu kata ‘menjadi hakim’ dalam ay 53 itu menggunakan kata bentuk jamak.


Kesimpulan / penutup.


Tuhan bukan hanya melindungi Yakub, tetapi juga mendamaikannya dengan Laban (bdk. Amsal 16:7).


KEJADIAN 32:1-33:20

I) Problem Yakub.


Dalam Kej 31 Yakub baru saja lolos dari Laban, dan sekarang dalam Kej 32 ia harus menghadapi problem baru yaitu Esau.

Sesuatu yang menarik adalah: berbeda dengan problem Laban, yang tidak ditimbulkan karena kesalahan / dosa Yakub, maka problem Esau ini timbul karena kesalahan / dosa Yakub (Kej 27:1-41).


Karena kita semua adalah orang berdosa, maka hal yang dialami Yakub ini pasti juga pernah dan akan kita alami. Kalau kita menghadapi problem yang timbul bukan karena kesalahan kita, maka dengan mudah kita bisa berdoa. Tetapi kalau kita mengalami problem yang muncul karena kesalahan kita, seringkali kita takut / malu untuk berdoa! Karena itu kita perlu belajar dari pengalaman dan tindakan Yakub pada waktu ia mengalami problem gara-gara kesalahannya.


II) Tindakan Yakub untuk memecahkan problem.


Yakub takut sekali (32:7a), tetapi ia bukannya tidak berbuat apa-apa saking takutnya.


Tindakan Yakub:


1) Ia berdoa (32:9-12).

Ia meminta supaya Tuhan melepaskan dia dari tangan Esau (32:11).

Perhatikan bahwa sekalipun Yakub mengalami problem gara-gara kesalahannya sendiri, tetapi ia tetap berdoa!

Seringkali kalau kita mengalami problem gara-gara kebodohan / kesa-lahan / dosa kita, maka kita beranggapan bahwa tidak ada gunanya kita memohon pertolongan Allah. Kita tidak berdoa karena kita merasa bahwa kita memang layak mendapatkan problem itu sebagai ganjaran atas kesa-lahan kita. Tetapi itu tidak benar! Ada 2 hal yang harus kita ingat, yaitu:


  1. Ingat bahwa karena Kristus sudah mati untuk menebus dosa kita, maka Allah memang sering memberikan kepada kita, yang adalah anak-anakNya, apa yang tidak selayaknya kita terima. Andaikata Allah selalu memberikan apa yang layak kita terima, menurut saudara dimanakah kita berada sekarang ini?


  1. Yakub tetap berani berdoa sekalipun ia mengalami problem gara-gara kesalahannya sendiri. Karena itu, kitapun juga harus demikian. 


Catatan: Ini tentu tidak berarti bahwa kita boleh meremehkan kesalahan / dosa yang kita lakukan itu. Tentu untuk kesalahan / dosa itu kita harus mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan bertobat.


Permintaan Yakub itu ia landaskan pada:


  • 32:9 - Tuhan yang menyuruh dia pulang kepada sanak saudaranya, dan Tuhan berjanji akan berbuat baik kepadanya.


  • 32:10 - kasih dan kesetiaan Allah [NIV: kindness and faithfulness (= kebaikan dan kesetiaan)].

Selama ini Tuhan sudah menunjukkan kasih / kebaikan dan kesetiaanNya kepada Yakub, padahal ia tidak layak mendapatkan. Karena itu sekarang, sekalipun ia mendapat problem dengan Esau karena kesalahan / dosanya, dan karenanya ia sebetulnya tidak layak ditolong Tuhan, ia tetap meminta pertolongan Tuhan!

Bdk. 2Tim 2:13 yang mengatakan bahwa sekalipun kita tidak setia, tetapi Allah tetap setia!


  • 32:12 - janji Tuhan bahwa ia akan mendapatkan banyak keturunan (bdk. Kej 22:17 dan Kej 28:3,14). Kalau sekarang Esau membasmi Yakub dan anak-anaknya, maka tentu janji Tuhan itu tidak akan digenapi.


2) Ia berusaha:

Tidak salah Yakub berusaha, karena sekalipun ada doa dan iman, kita harus tetap melakukan apa yang bisa kita lakukan, selama itu bukan dosa.

Apa saja usaha Yakub?


a) 32:7b-8 - ia membagi pasukannya menjadi 2, dengan pemikiran bahwa kalau yang satu diserang, maka yang lain masih bisa selamat.


b) 32:13b-21 - ia memberi persembahan untuk Esau (bdk. Amsal 21:14).


c) 33:3 - ia menghormati Esau dengan sujud.

Ada penafsir yang berkata bahwa sujud disini tidak sama dengan sujud dalam Kej 19:1. Ia berkata bahwa sujud disini merupakan ‘a deep Oriental bow, in which the head approaches the ground, but does not touch it’ (= bungkukan Timur yang dalam, dimana kepala mendekati tanah tetapi tidak menyentuhnya) - Keil & Delitzch.

Catatan: tetapi kata Ibrani yang dipakai adalah persis sama!


Hal yang juga perlu diperhatikan adalah: pada saat itu, Mat 4:11 yang menyatakan bahwa kita hanya boleh menyembah / berbakti kepada Allah, belum ada.


3) Ia bergumul dengan Allah (32:22-32).


a) 32:22-24a - Yakub menyeberangkan semua, dan tinggal seorang diri, supaya bisa sendirian dengan Tuhan, supaya bisa berdoa (bdk. Yesus dalam Mat 14:22-23).


Catatan: kata ‘Yabok’ berasal dari kata Ibrani ABAK, yang dalam bentuk Niphal berarti ‘to wrestle’ (= bergulat / bergumul). Jadi nama Yabok dipakai secara berlaku surut dalam ay 22 ini.


b) 32:24b-29 - pergumulan Yakub dengan Allah.


  • 32:24b - Yakub bergumul dengan seseorang.


  • 32:25 - orang itu tidak bisa mengalahkan Yakub, tetapi akhirnya ia memukul sendi Yakub sehingga terpelecok.

Ini menunjukkan:

  • tadi orang itu bukannya tidak bisa menang, tetapi tidak mau menang.

  • bahwa orang kristen bisa menang hanya dengan terluka.


Pulpit Commentary:

“So God frequently accompanies spiritual enrichment with material and temporal deprivation, in order both to evince his own sovereignty and to keep his saints humble” (= Demikianlah Allah sering menyertai penga-yaan rohani dengan kerugian yang bersifat materi dan sementara, un-tuk menunjukkan dengan jelas kedaulatanNya sendiri dan untuk menjaga agar orang suciNya tetap rendah hati).

Bdk. 2Kor 4:16  2Kor 12:7-10.


  • 32:26a - pada waktu fajar menyingsing, orang itu ingin pergi.

Editor dari Calvin’s Commentary berkata bahwa alasannya untuk mau pergi adalah: Allah tidak mau pergulatan itu disaksikan orang lain.


  • 32:26b - bahwa Yakub minta berkat menunjukkan bahwa ia sadar akan keilahian ‘orang’ itu (bdk. 32:30).

Bahwa Yakub mengatakan: ‘Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku’ (ay 26b), tidak bisa diar-tikan bahwa Yakub memaksa Allah. Yakub bukannya memaksa Allah memenuhi permintaannya, tetapi Yakub bertekun dengan gigih sampai ia mendapatkan apa yang dimintanya. Memang antara memaksa Tuhan dan bertekun dengan gigih dalam berdoa, hanya ada batasan yang sangat tipis. Perbedaannya adalah dalam sikap hatinya. Kalau kita memaksa Tuhan, maka sikap hati kita adalah merasa berhak, bahkan memberontak / marah kalau tidak dikabulkan, dsb. Sedangkan kalau bertekun dalam doa, kita ber-sikap memohon belas kasihan Tuhan!


  • 32:27-28a - nama Yakub diubah menjadi Israel, yang artinya adalah: having power with God (= mempunyai kekuatan dengan Allah) atau God’s fighter (= pejuang Allah).


  • 32:28 - ‘engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang’. Ini ayat yang sukar!

Ada yang berkata bahwa Allah yang bergumul dengan Yakub di sini adalah Yesus, yang memang adalah Allah dan manusia. Teta-pi terhadap penafsiran ini perlu diingat bahwa peristiwa ini terjadi pada jaman Perjanjian Lama, dimana Allah Anak belum berinkar-nasi, sehingga saat itu manusia Yesus belum ada!

Ada juga yang mengartikan: engkau telah bergumul dengan Allah dan engkau menang, karena itu engkau pasti juga akan menang dalam bergumul dengan manusia.


  • 32:29 - Yakub minta diberitahu nama orang itu, tetapi orang itu menolak memberi tahu. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak selalu mau menjawab pertanyaan kita untuk memuaskan rasa ingin tahu kita.


  • ketekunan Yakub dalam bergumul dengan Allah dan dalam men-dapatkan berkat dari Allah harus menjadi teladan bagi kita. Kitapun harus bergumul dengan Allah sampai menang!


Tetapi bagaimana manusia bisa mengalahkan Allah? Calvin ber-kata bisa, karena “He (God) both fights against us and for us” [= Ia (Allah) berkelahi baik melawan kita maupun untuk kita].

Disamping itu, Allah memberi kita kekuatan yang lebih besar dari pada kekuatan yang Ia pakai untuk melawan kita.

Calvin: “He fights against us with his left hand, and for us with his right hand” (= Ia berkelahi melawan kita dengan tangan kiriNya, dan untuk kita dengan tangan kananNya).


Memang dalam setiap ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita, kita sebetulnya sedang bergumul dengan Allah. Tetapi Allah juga membantu kita supaya kita bisa menang.

Awas! Jangan berpikir bahwa Allah membantu kita sedemikian rupa sehingga kemenangan itu bisa didapatkan dengan mudah / tanpa pergumulan! Sama sekali tidak! Kita harus tetap bergumul habis-habisan untuk bisa menang!


III) Tindakan Allah.


1) Allah menampilkan malaikat-malaikat untuk menguatkan Yakub (32:1-2).

Kata ‘Mahanaim’ dalam 32:2 berarti ‘two camps’ (= 2 perkemahan) atau ‘two hosts’ (= 2 pasukan). Calvin menganggap bahwa malaikat-malaikat itu terdiri dari 2 pasukan, tetapi kebanyakan penafsir menganggap bahwa 2 pasukan itu adalah pasukan Yakub dan pasukan malaikat.

Tidak terlalu jadi soal yang mana tafsiran yang benar, karena yang pen-ting adalah bahwa Yakub dikawal oleh banyak malaikat.

Bandingkan ini dengan Maz 34:8 yang berbunyi: “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka”.


Penerapan:

  • pada waktu menghadapi musuh yang banyak dan berbahaya, janganlah menjadi takut seperti bujang Elisa dalam 2Raja-raja 6:15. Seba-liknya bersikaplah seperti Elisa yang berkata kepada bujangnya itu: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka” (2Raja-raja 6:16). Bdk. Ro 8:31b!

  • Sekalipun kita tidak melihat pasukan malaikat mengawal kita, tetapi kita perlu ingat kata-kata Yesus yang berkata “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!” (Yoh 20:29). Jadi, maukah sau-dara percaya pada Maz 34:8 sekalipun saudara tidak melihat seorang malaikatpun?


2) Memindahkan Esau ke tanah Seir (32:3).

  • Mula-mula Seir adalah milik orang Hori (Kej 14:6), tetapi Esau meram-pasnya (Ul 2:22). Ini menggenapi nubuat ‘Engkau akan hidup dari pedangmu’ (Kej 27:40).

  • Rupanya saat ini Esau belum pindah total. Baru pada Kej 36:5-8 ia pindah secara total.

  • Apapun alasannya Esau meninggalkan Kanaan dan pindah ke Seir, pasti dibalik itu ada Providence of God (= pelaksanaan Rencana Allah) yang mengatur supaya tanah Kanaan menjadi milik Yakub dan keturunannya. Dosa Yakub tidak membatalkan Rencana Allah!


IV) Hasil akhir.


1) Esau ternyata menerima Yakub dengan sangat baik (33:1-4).

Ini jelas merupakan pekerjaan Tuhan yang menjawab doa Yakub. Bdk. Amsal 16:7  Amsal 21:1.


BACA JUGA: EKSPOSISI KITAB KEJADIAN PASAL 34-38


Jadi, sekalipun problem Yakub itu timbul karena dosa Yakub, tetapi Allah tetap mau menolong Yakub!


2) Dialog Yakub dengan Esau (33:5-15):


  • 33:5,11 - pengakuan Yakub bahwa Allahlah yang memberikan anak, dan ternak / harta. Padahal Yakub bekerja keras untuk ternak itu. Ini menunjukkan kesalehan Yakub.


  • 33:10-11:

  • Yakub mendesak Esau untuk menerima, karena menerima pembe-rian menunjukkan acceptance / friendship (= penerimaan / persa-habatan).

  • ‘serasa melihat wajah Allah’ (33:10).

Calvin mengatakan bahwa artinya adalah: Yakub mengasihi dan menghormati Esau.


  • 33:13-15 Yakub menolak bersama-sama dengan Esau karena tidak percaya kepada Esau, atau, karena takut ia akan menyalahi Esau lagi. Calvin menganggap ini tidak / kurang beriman.

Tetapi ada juga yang menganggap bahwa Yakub tidak mau bersama-sama dengan Esau, karena kalau ia bersama-sama dengan Esau, pasti Esaulah yang jadi pemimpin, sedangkan Esau adalah orang kafir.

Dalam Kitab Suci tidak diceritakan apakah akhirnya Yakub menepati janjinya (dalam 33:14) dengan pergi ke Seir. Ada penafsir yang berkata: mungkin Yakub menepati janjinya, tetapi tidak diceritakan dalam Kitab Suci.


3) Yakub tiba dengan selamat di Kanaan (33:18).

33:17 - Yakub sampai di Sukot. Sukot belum termasuk Kanaan.

33:18 - Yakub sampai di Sikhem yang termasuk Kanaan. Dengan sam-painya Yakub dengan selamat di Sikhem, Allah sudah menepati janjiNya dalam 28:15.


4) Yakub membeli tanah (33:19).

Ini sama dengan Yos 24:32, tetapi berbeda dengan Kis 7:16 dimana Stefanus berkata bahwa Abrahamlah yang membeli.

Kis 7:16 itu salah, karena tanah yang dibeli oleh Abraham bukanlah di Sikhem, tetapi gua Makhpela untuk mengubur Sara. Dan ini dibeli dari orang Het (Kej 23:1-20).


Beberapa cara untuk mengharmoniskan pertentangan ini:


a) Kesalahan dalam Kis 7:16 merupakan kesalahan Stefanus.

Jadi kesalahan Stephanus tetap dituliskan sebagaimana adanya (se-cara akurat) oleh Lukas (penulis kitab Kisah Rasul). Jadi, ini tidak menunjukkan Kitab Sucinya salah.

Ada orang yang keberatan kalau dikatakan Stefanus salah, karena saat itu dikatakan Stephanus penuh dengan Roh Kudus / didorong Roh Kudus dalam berbicara (Kis 6:10  Kis 7:55).

Tetapi saya berpendapat bahwa kepenuhan Roh Kudus tetap berbeda dengan pengilhaman dari Roh Kudus, yang menyebabkan seseorang bisa menulis secara infallible / inerrant (= tidak bisa salah).


b) Kata ‘Abraham’ dalam Kis 7:16 diartikan ‘keturunan Abraham’ (yaitu Yakub).

Hal seperti ini sering terjadi dalam Kitab Suci. Misalnya dalam 1Raja 12:16 rakyat marah dan memaki-maki Daud, padahal jelas bahwa yang dimaksud adalah ‘keturunan Daud’ (yaitu Rehabeam).


c) Kesalahan dalam Kis 7:16 itu merupakan kesalahan pengcopyan mula-mula.


5) Yakub mendirikan mezbah (33:20).

Ini menunjukkan:

  • betapa pentingnya ibadah bagi Yakub! Bagaimana dengan saudara?

  • keberanian Yakub mengakui Allah ditengah-tengah orang kafir!

  • Yakub menepati janjinya kepada Allah dalam Kej 28:21.


Penutup / kesimpulan:


Semua berakhir dengan Happy End, sekalipun tadinya keadaan begitu gelap, dan kegelapan itu bahkan disebabkan dosa Yakub. Tetapi dalam keadaan demikianpun, Allah menjawab doa Yakub, sehingga akhirnya semua jadi baik.

Jangan menjadikan peristiwa ini sebagai dasar untuk berani berbuat dosa. Tetapi, kalau saudara mendapat problem gara-gara dosa saudara, maka janganlah ragu-ragu untuk datang kepada Tuhan dan meminta pertolonganNya. Ia tetap mau menolong saudara!

EKSPOSISI KITAB KEJADIAN PASAL 29-33

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America

-AMIN-

Next Post Previous Post